Disusun Oleh :
Karmelia T. Lanang (SN181084)
Debby M. Christine (SN181033)
Muhamad N. Khozin (SN181108)
Kurniawati D. Rahayu (SN181086)
Octavianus N. Pratama (SN181127)
Pipit Siti Nurlely (SN181129)
Rizky Wulan P. (SN181145)
Singgih Aris Ruwanto (SN181160)
0
PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2019
A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di
samping melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan perawat primer dan/atau
konselor, kepala ruangan, dan perawat assosiate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Ronde keperawatan adalah pertemuan antar staf yang usai kerja
melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf
menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang
membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf dan secara
sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah
medis (Chamblis, 2009).
Didalam Ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat
dengan perawat, perawat dengan pasien. Kozier, et al (2011) menyatakan
bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih
perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya
serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.
B. Tujuan
Menurut Nursalam (2016), ronde keperawatan memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis
dan diskusi.
2. Tujuan Khusus
1
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah klien
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
f. Menilai kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
C. Manfaat
Dilakukannya ronde keperawatan menurut Nursalam (2016), memiliki
manfaat bagi perawat, diantaranya :
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan
tepat dan benar.
2
2. Nurse management rounds
Ronde ini ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan
dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas
tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga
pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses
pembelajaran antara perawat dan head nurse.
3. Patient comfort rounds
Ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan
pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien, misalnya ketika ronde
dilakukan di malam hari perawat menyiapkan tempat tidur untuk
pasien tidur.
4. Teaching rounds
Ronde ini dilakukan antar teacher nurse dengan perawat atau
mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik
ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat
dengan pembelajaran langsung. Perawat atau mahasiswa dapat
langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung kepada
pasien.
E. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien
yang memiliki kriteria sebagai berikut (Nursalam, 2016) :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
F. Metode
Diskusi
3
G. Alat Bantu
1. Sarana diskusi: buku, pulpen
2. Status/dokumentasi keperawatan pasien
3. Materi yang disampaikan secara lisan. (Nursalam, 2016)
H. Kegiatan
Langkah – Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan menurut Nursalam
(2016)
Tahap pra
Tahap Pelaksanaan
Di Nurse Station
Tahap Pelaksanaan di
Kamar pasien
Pasca ronde
4
Keterangan :
1. Praronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi
dan masalah langka).
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yang
mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawata primer atau konselor
atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis,
intervensi keperawatan selanjutnya.
J. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan menurut Nursalam
(2016), sebagai berikut :
1. Struktur
a. Persyaratan administrasi (informed consent, alat dan
lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
6
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kinerja.
K. PENUTUP
Demikian proposal ini di buat sebagai gambaran kegiatan ronde
keperawatan dalam praktek manajemen keperawatan sebagai salah satu
bentuk pelayanan asuhan keperawatan dalam perkembangan masalah
perawatan pasien.
7
PROPOSAL RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
PADA PASIEN NY. P DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIEN
PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA
INFORMASI PADA DIAGNOSIS MEDIS ANEMIA
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu defisien
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi pada Ny.P.
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah pasien yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat
primer, tim kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai
dengan masalah pasien.
B. Sasaran
Pasien Ny. P dengan anemia yang dirawat di Ruang Mawar RSUD Kota
Surakarta
8
C. Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Anemia
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Anemia serta
intervensi keperawatan pada pasien dengan Anemia dengan
masalah keperawatan defisien pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
D. Metode
Diskusi
E. Media
1. Dokumen/status pasien
2. Sarana diskusi : buku, bolpoint.
3. Materi yang disampaikan secara lisan
9
F. Kegiatan Ronde Keperawatan
10
penyakit dan
keperawatan pasien.
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas Karu, Katim,
yang perlu Perawat
didiskusikan Konselor.
11
masalah pasien serta
rencana tindakan yang
akan dilakukan.
28 Mei 2019 Pasca Ronde 1. Melanjutkan diskusi Karu, Supervisor, - Nurse Station
12.50 wib (Nurse Station) dan masukan dari tim. Perawat Konselor,
2. Menyimpulkan untuk Pembimbing
menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan.
3. Merekomendasikan
intervensi
keperawatan.
4. Penutup.
12
G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Mawar 3 bed 5
RSUD Kota Surakarta
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan
ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan
sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
13
H. Pengorganisasian
1. Kepala ruangan :Debby Mulia C
2. Katim I : Pipit Siti
3. Katim II : Karmelia Tuto Lanang
4. PP I : M. Nur Khozin, Rizky Wulan, Kurniawati
5. PP II : Singgih Aris, Octavianus Nadhiva
6. Konselor
Bidan Ruang Mawar : Netik Kusuma D, S.Tr.Keb
7. Pembimbing : Ns. Slamet
14
LAPORAN RONDE KEPERAWATAN
A. EVALUASI STRUKTUR
1. Persyaratan Administrasi
a. Informed consent
b. Sarana diskusi: buku, pulpen
c. Status/dokumentasi keperawatan pasien
d. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Anemia
15
B. EVALUASI PROSES
Tgl / Jam MRS : 27 Mei 02.15 WIB
Tanggal / Jam Pengkajian : 27 Mei 11.00 WIB
Metode Pengkajian : Wawancara, observasi, rekam medis pasien
Diagnosa Medis : Anemia
No. Registrasi : 105xxx
1. PENGKAJIAN
I. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.P
Alamat : Mojosongo
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Supir
Alamat : Mojosongo
Hubungan dengan Klien : Suami
Ket :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup x : Laki-laki meninggal
: Klien x : Perempuan meninggal
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 1x sehari Belum BAB
Konsistensi Lembek -
Warna Kuning -
Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2) BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 5-6x sehari 4 kali sehari
Jumlah urin ±250cc 250cc
Warna Kuning Kuning
Pancaran Kuat Kuat
Perasaan setelah Lega Lega
berkemih
Total produksi urin ±1500cc ±1000cc
Keluhan Tidak ada Tidak ada
18
3) ANALISIS KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA
PERAWATAN
Intake Output Analisis
a. Minuman a. Urine 1000 cc Intake 1600 cc
800cc b. Feses - cc Output 1272cc
b. Makanan c. IWL 272 cc
500cc
c. Cairan IV
300cc
Total 1600 cc Total 1272cc Balance 328 cc
Ket :
0 : Mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu
orang lain dan alat, 4 : tergantung total
19
f. Pola Kognitif dan Perceptual
1) Status mental
Klien mengatakan kepikiran dengan penyakitnya
2) Kemampuan penginderaan
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada sistem
penginderaannya baik indra penglihatan, penciuman dan
pendengaran, dan tidak menggunakan alat bantu baik dengar
maupun penglihatan.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan ginekologi.
20
j. Pola Mekanisme Koping
1) Masalah utama selama masuk RS : Tidak ada masalah selama
di RS
2) Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya : Tidak ada
masalah
3) Pandangan terhadap masa depan : Klien mempunyai
pandangan positif untuk masa depan. Klien mengatakan ingin
segera sembuh dan kembali ke rumah berkumpul dengan
keluarga
4) Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah :
Jika terjadi masalah, klien selalu bercerita dan
mendiskusikannya dengan keluarga terutama suaminya.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Keteranga
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
n
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,6 g/dl 11,7 – 11,5 Low
10^3/
Leukosit 10,58 3,60 – 11,00 Normal
mmᶺ³
Hematokrit 30 % 35,0 – 47,0 Low
Eritrosit 3,71 10^6/uL 3,80 – 5,20 Low
Ribu/mm
Trombosit 250 140 - 440 Normal
ᶺ³
Masa pembekuan
4 2-6 Normal
darah
Masa perdarahan 2 1-3 Normal
Golongan darah O
Rhesus Positif
24
Non
HBSAG Non reaktif
reaktif
25
ANALISA DATA
26
RENCANA KEPERAWATAN
28
IMPLEMENTASI
EVALUASI
30
C. EVALUASI HASIL
1. Hasil
Setelah dilakukan ronde keperawatan pada tanggal 28 Mei
2019 jam 12.30 Wib, dengan masalah utama pasien
Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan
konsentrasi hemoglobin, maka perlu dilakukan evaluasi rencana
tindakan terhadap kondisi pasien berdasarkan analisa data pada
tanggal 27 Mei 2019 HB pasien 9,6 gr/dl, kemudian direncanakan
tranfusi darah 1 kolf. Pada tanggal 28 Mei 2019 HB pasien sudah
11,8gr/dl. Namun pasien tidak mengetahui bagaimana cara
mencegah anemia selain dengan obat, maka pasien diberikan
pendidikan kesehatan tentang Anemia dan cara pencegahan dengan
perbaikan nutrisi.
Pada diet pasien perlu dilakukan modifikasi, pasien perlu
mengkonsumsi makanan dengan zat besi tinggi untuk mencegah
anemia, pasien perlu mendapatkan ekstra makanan dan
memberikan motivasi serta menjelaskan kepatuhan terhadap diet
nya.
31
DAFTAR PUSTAKA
32