Anda di halaman 1dari 33

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
Karmelia T. Lanang (SN181084)
Debby M. Christine (SN181033)
Muhamad N. Khozin (SN181108)
Kurniawati D. Rahayu (SN181086)
Octavianus N. Pratama (SN181127)
Pipit Siti Nurlely (SN181129)
Rizky Wulan P. (SN181145)
Singgih Aris Ruwanto (SN181160)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019

0
PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2019

A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di
samping melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan perawat primer dan/atau
konselor, kepala ruangan, dan perawat assosiate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Ronde keperawatan adalah pertemuan antar staf yang usai kerja
melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf
menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang
membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf dan secara
sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah
medis (Chamblis, 2009).
Didalam Ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat
dengan perawat, perawat dengan pasien. Kozier, et al (2011) menyatakan
bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih
perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya
serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.

B. Tujuan
Menurut Nursalam (2016), ronde keperawatan memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis
dan diskusi.
2. Tujuan Khusus
1
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah klien
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
f. Menilai kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
C. Manfaat
Dilakukannya ronde keperawatan menurut Nursalam (2016), memiliki
manfaat bagi perawat, diantaranya :
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan
tepat dan benar.

D. Tipe–tipe Ronde Keperawatan


Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan,
diantaranya menurut Chamblis (2009) ada empat tipe ronde keperawatan,
yaitu :
1. Matron’s rounds
Seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan
kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat
ronde ini adalah memeriksa standar pelayanan, kebersihan dan
kerapian dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam
memberikan pelayanan pada pasien.

2
2. Nurse management rounds
Ronde ini ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan
dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas
tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga
pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses
pembelajaran antara perawat dan head nurse.
3. Patient comfort rounds
Ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan
pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien, misalnya ketika ronde
dilakukan di malam hari perawat menyiapkan tempat tidur untuk
pasien tidur.
4. Teaching rounds
Ronde ini dilakukan antar teacher nurse dengan perawat atau
mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik
ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat
dengan pembelajaran langsung. Perawat atau mahasiswa dapat
langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung kepada
pasien.

E. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien
yang memiliki kriteria sebagai berikut (Nursalam, 2016) :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

F. Metode
Diskusi

3
G. Alat Bantu
1. Sarana diskusi: buku, pulpen
2. Status/dokumentasi keperawatan pasien
3. Materi yang disampaikan secara lisan. (Nursalam, 2016)

H. Kegiatan
Langkah – Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan menurut Nursalam
(2016)

Tahap pra

Tahap Pelaksanaan
Di Nurse Station

Tahap Pelaksanaan di
Kamar pasien

Pasca ronde

4
Keterangan :
1. Praronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi
dan masalah langka).
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yang
mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawata primer atau konselor
atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis,
intervensi keperawatan selanjutnya.

I. Peran Masing-masing Anggota Tim


1. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
5
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang
diambil.
f. Mengggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji

2. Peran Perawat Konselor dan Tenaga Kesehatan Lainnya


a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcment
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan.
d. Mengarahkan dan mengoreksi.
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.

J. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan menurut Nursalam
(2016), sebagai berikut :
1. Struktur
a. Persyaratan administrasi (informed consent, alat dan
lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.

3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
6
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kinerja.

K. PENUTUP
Demikian proposal ini di buat sebagai gambaran kegiatan ronde
keperawatan dalam praktek manajemen keperawatan sebagai salah satu
bentuk pelayanan asuhan keperawatan dalam perkembangan masalah
perawatan pasien.

7
PROPOSAL RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
PADA PASIEN NY. P DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIEN
PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA
INFORMASI PADA DIAGNOSIS MEDIS ANEMIA

Topik : Asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan defisien


pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi pada diagnosis medis
anemia

Sasaran : Pasien Ny. P


Hari/tanggal : Selasa, 28 Mei 2019
Waktu : 20 menit. (Pukul 12.30 – 12.50 WIB)

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu defisien
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi pada Ny.P.
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah pasien yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat
primer, tim kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai
dengan masalah pasien.

B. Sasaran
Pasien Ny. P dengan anemia yang dirawat di Ruang Mawar RSUD Kota
Surakarta

8
C. Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Anemia
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Anemia serta
intervensi keperawatan pada pasien dengan Anemia dengan
masalah keperawatan defisien pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi.

D. Metode
Diskusi

E. Media
1. Dokumen/status pasien
2. Sarana diskusi : buku, bolpoint.
3. Materi yang disampaikan secara lisan

9
F. Kegiatan Ronde Keperawatan

WAKTU TAHAP KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN TEMPAT


PASIEN
1 hari sebelum Pra Ronde Pra – Ronde : Penanggung Jawab : - Ruang mawar 3
ronde (27 Mei 1. Menentukan kasus dan Singgih Aris R. bed 5 RSUD
2019) topik Kota Surakarta
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien
dengan pemberian
informed consent
28 Mei 2019 Ronde (Nurse Pembukaan : Kepala ruang : - Nurse Station
12.15 wib Station) 1. Salam pembuka Debby Mulia C
2. Memeperkenalkan tim
ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde
4. Mengenalkan masalah
pasien secara spintas
28 Mei 2019 Penyajian masalah : Ketua Tim Mendengarkan Ruang Mawar 3
12.30 wib 1. Memberikan salam dan - Pipit Siti Bed 5
memperkenalkan - Karmelia
pasien dan keluarga Tuto Lanang
kepada tim ronde.
2. Menjelaskan riwayat

10
penyakit dan
keperawatan pasien.
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas Karu, Katim,
yang perlu Perawat
didiskusikan Konselor.

Validasi data (bed pasien) : Memberikan


1. Mencocokkan dan respon dan
menjelaskan kembali menjawab
data yang telah pertanyaan.
disampaikan dengan
wawancara, observasi
dan pemeriksaan Karu, Katim,
keadaan pasien secara Perawat Konselor.
langsung dan melihat
dokumentasi.
2. Diskusi antar anggota
tim dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut di bed pasien.
3. Pemberian justifikasi
oleh perawat primer
atau konselor atau
kepala ruang tentang

11
masalah pasien serta
rencana tindakan yang
akan dilakukan.
28 Mei 2019 Pasca Ronde 1. Melanjutkan diskusi Karu, Supervisor, - Nurse Station
12.50 wib (Nurse Station) dan masukan dari tim. Perawat Konselor,
2. Menyimpulkan untuk Pembimbing
menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan.
3. Merekomendasikan
intervensi
keperawatan.
4. Penutup.

12
G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Mawar 3 bed 5
RSUD Kota Surakarta
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan
ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.

2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.

3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan
sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

13
H. Pengorganisasian
1. Kepala ruangan :Debby Mulia C
2. Katim I : Pipit Siti
3. Katim II : Karmelia Tuto Lanang
4. PP I : M. Nur Khozin, Rizky Wulan, Kurniawati
5. PP II : Singgih Aris, Octavianus Nadhiva
6. Konselor
Bidan Ruang Mawar : Netik Kusuma D, S.Tr.Keb
7. Pembimbing : Ns. Slamet

14
LAPORAN RONDE KEPERAWATAN

A. EVALUASI STRUKTUR
1. Persyaratan Administrasi
a. Informed consent
b. Sarana diskusi: buku, pulpen
c. Status/dokumentasi keperawatan pasien
d. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Anemia

2. Tim Ronde Keperawatan


a. KARU :Debby Mulia C
b. Katim I : Pipit Siti
c. Katim II : Karmelia Tuto Lanang
d. PP I : M. Nur Khozin, Rizky Wulan, Kurniawati
e. PP II : Singgih Aris, Octavianus Nadhiva
f. Konselor
Bidan Ruang Mawar : Netik Kusuma D, S.Tr.Keb
g. Pembimbing : Ns. Slamet

3. Tempat Dilaksanakan Ronde Keperawatan


a. Nurse station
b. Ruang Mawar 3 Bed 5 RSUD Kota Surakarta

15
B. EVALUASI PROSES
Tgl / Jam MRS : 27 Mei 02.15 WIB
Tanggal / Jam Pengkajian : 27 Mei 11.00 WIB
Metode Pengkajian : Wawancara, observasi, rekam medis pasien
Diagnosa Medis : Anemia
No. Registrasi : 105xxx
1. PENGKAJIAN
I. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.P
Alamat : Mojosongo
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Supir
Alamat : Mojosongo
Hubungan dengan Klien : Suami

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan lemas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengatakan pada tanggal 27 Mei 2019 jam 02.15 wib datang
ke IGD RSUD Kota Surakata diantar oleh suami dengan keluhan
sudah mengeluarkan lendir darah. Pasien mengatakan ini hamil yang
16
ke 5 dan pernah abortus 2 kali. Dengan hasil pemeriksaan TTV: TD :
118/82 mmHg, Nadi 88x/mnt, pernapasan 24x/mnt, suhu 36,5ºC. DJJ
-, TFU 33 cm, puunggung kiri, presentasi kepala di hodge 1, VT
pembukaan 2 cm, porsio tebal, lunak, ketuban masih utuh (belum
pecah), Pasien diperiksa oleh bidan jaga di IGD dan mendapat terapi
infuse RL 20. Mendapat advis dokter untuk ranap, pengeobservasian
kemajuan persalinan. Pasien pindah bangsal VK.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan memiliki riwayat tekanan darah rendah, di dalam
keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti
hipertensi, DM. Dan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti
TBC, HIV/AIDS.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu klien mengatakan tidak ada
anggota keluarga yang menderita sakit sama seperti klien.
Genogram :
x x x x

Ket :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup x : Laki-laki meninggal
: Klien x : Perempuan meninggal

e. Riwayat kesehatan lingkungan


Pasien mengatakan lingkungan sekitar tempat tinggal bersih, tidak
ada riwayat penyakit yang menular.
17
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan :
Klien mengatakan bahwa kesehatan ini sangat penting
b. Pola Nutrisi / Metabolik
1) Pengkajian Nutrisi (ABCD)
A: BB:55 kg, TB.160. Cm IMT : 21,48 (Normal)
B: Hemoglobin 9,6 gr/dl, hematokrit 30%.
C: pasien mengatakan lemas
D: Nasi
Pola Nutrisi
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi, sayur, ikan Nasi, sayur, ikan
Porsi 1 porsi 1 porsi
Keluhan Tidak ada Tidak ada

c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 1x sehari Belum BAB
Konsistensi Lembek -
Warna Kuning -
Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada

2) BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 5-6x sehari 4 kali sehari
Jumlah urin ±250cc 250cc
Warna Kuning Kuning
Pancaran Kuat Kuat
Perasaan setelah Lega Lega
berkemih
Total produksi urin ±1500cc ±1000cc
Keluhan Tidak ada Tidak ada

18
3) ANALISIS KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA
PERAWATAN
Intake Output Analisis
a. Minuman a. Urine 1000 cc Intake 1600 cc
800cc b. Feses - cc Output 1272cc
b. Makanan c. IWL 272 cc
500cc
c. Cairan IV
300cc
Total 1600 cc Total 1272cc Balance 328 cc

d. Pola Aktivitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Moblitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √

Ket :
0 : Mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu
orang lain dan alat, 4 : tergantung total

e. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit Saat sakit
Jumlah tidur siang ±2 jam ± 1 jam
Jumlah tidur malam ±8 jam ± 6 jam
Penggunaan obat Tidak Tidak
tidur
Gangguan tidur Tidak Tidak
Perasaan saat Segar Segar
bangun
Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur

19
f. Pola Kognitif dan Perceptual
1) Status mental
Klien mengatakan kepikiran dengan penyakitnya
2) Kemampuan penginderaan
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada sistem
penginderaannya baik indra penglihatan, penciuman dan
pendengaran, dan tidak menggunakan alat bantu baik dengar
maupun penglihatan.

g. Pola Persepsi Konsep Diri


1) Gambaran diri : Klien mengatakan mempunyai bentuk
badan normal
2) Ideal diri : Klien mengatakan sedih ingin segera
sembuh
3) Harga diri : Klien mengatakan saat ini sedang sakit,
klien merasa sedih karena tidak bisa berkumpul dengan
keluarganya dirumah
4) Peran diri : Klien mengatakan sebagai ibu rumah
tangga
5) Identitas diri : Klien mengatakan jika sakit periksa ke
pelayanan kesehatan terdekat

h. Pola peran hubungan


1) Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat : Klien berperan
sebagai ibu dan istri
2) Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada
kesulitan : suami

i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan ginekologi.

20
j. Pola Mekanisme Koping
1) Masalah utama selama masuk RS : Tidak ada masalah selama
di RS
2) Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya : Tidak ada
masalah
3) Pandangan terhadap masa depan : Klien mempunyai
pandangan positif untuk masa depan. Klien mengatakan ingin
segera sembuh dan kembali ke rumah berkumpul dengan
keluarga
4) Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah :
Jika terjadi masalah, klien selalu bercerita dan
mendiskusikannya dengan keluarga terutama suaminya.

k. Pola Nilai dan Kepercayaan


1) Agama : Klien beragama Islam
2) Ibadah : -

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan/ Penampilan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda Vital
TD : 110/80 mmhg
S : 36 ᴼC
Nadi : 88x/menit
RR : 24x /menit

b. Pemeriksaan Head to Toe


1) Kepala
a) Bentuk dan ukuran kepala : Mesochepal
b) Pertumbuhan rambut : Rambut berwarna hitam
c) Kulit kepala : Bersih
21
2) Muka
a) Mata
 Kebersihan : Bersih
 Fungsi penglihatan : Dapat berfungsi dengan baik
 Palpebra : Normal
 Konjungtiva : Anemis
 Sclera : Tidak ikterik
 Pupil : Isokor
 Diameter ka/ki : 3mm/3mm
 Reflek terhadap cahaya : Positif
 Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
b) Hidung
 Fungsi penciuman : Dapat berfungsi dengan baik
 Sekret : Tidak ada sekret
 Nyeri sinus : Tidak terjadi nyeri sinus
 Polip : Tidak ada polip
 Napas cuping hidung :Tidak ada
c) Mulut
 Kemampuan bicara : bisa berbicaradengan baik
 Keadaan bibir : Lembab
 Selaput mukosa : Lembab
 Warna lidah : Merah muda
 Keadaan gigi : -
 Bau nafas : Nafas tidak bau
 Dahak : Tidak ada dahak
d) Telinga
 Fungsi pendengaran : Dapat berfungsi dengan baik
 Bentuk : Simetris
 Kebersihan : Bersih
 Serumen : Tidak ada serumen
22
3) Leher
a) Bentuk : Simetris
b) Pembesaran tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
d) Nyeri waktu menelan : -
e) JVP : Tidak ada pembesaran JVP
4) Dada (Thorax)
a) Paru-paru
I : tampak retraksi dinding dada, bentuk dada
simetris, tak tampak penggunaan otot bantu pernapasan
P : Fokal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba massa
P : Suara paru sonor
A : Suara paru vesikuler
b) Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa,
pulse teraba kuat
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, tidak terdengar gallop
5) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit
Perkusi : Suara tympani, batas hepar normal
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan pada perut, tidak
teraba pembesaran hepar
6) Genetalia : Terpasang pembalut
7) Anus dan rektum : tidak ada hemoroid
8) Ekstremitas
a) Atas
23
 Kekuatan otot kanan dan kiri : Normal
 ROM kanan dan kiri : Aktif
 Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
 Pergerakan sendi bahu : Normal
 Perabaan akral : Hangat
 Pitting edema : tidak terdapat edema
 Terpasang infus : Di pergelangan tangan kiri
b) Bawah
 Kekuatan otot kanan dan kiri : Normal
 ROM kanan dan kiri : Aktif
 Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
 Varises : Tidak ada
 Perabaan akral : Hangat
 Pitting edema : Tidak ada
9) Integumen : Kulit teraba hangat, tidak ada lesi

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Keteranga
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
n
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,6 g/dl 11,7 – 11,5 Low
10^3/
Leukosit 10,58 3,60 – 11,00 Normal
mmᶺ³
Hematokrit 30 % 35,0 – 47,0 Low
Eritrosit 3,71 10^6/uL 3,80 – 5,20 Low
Ribu/mm
Trombosit 250 140 - 440 Normal
ᶺ³
Masa pembekuan
4 2-6 Normal
darah
Masa perdarahan 2 1-3 Normal

Golongan darah O
Rhesus Positif

GDS 90 Mg/dl 70 - 140 Normal

24
Non
HBSAG Non reaktif
reaktif

VI. TERAPI MEDIS


Hari / Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi
Tanggal Kandungan
02 Mei Infus RL 1000cc/24j Cairan isotonik Mengganti
2018 m/ 20 tpm cairan tubuh
yang hilang

25
ANALISA DATA

No. HariTgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi


DS:
1. 27 Mei 2019 - Klien mengatakan lemas Ketidakefek Penurunan
11.00 WIB tifan perfusi konsentrasi
DO: jaringan hemoglobin
- Pasien tampak lemah,
pucat
- Kongjungtiva anemis
- Sklera pucat
HB : 9,6 gr/dl
2 27 Mei 2019 DS : Defisiensi Kurangnya
11.05 WIB klien mengatakan tidak pengetahuan informasi
mengerti tentang
kondisinya dan tidak
mengerti kalau HB bisa
turun.
DO :
 pasien tidak dapat
mengungkapkan tentang
penyebab penyakitnya,
tanda dan gejala serta
pencegahan penyakit

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d Penurunan konsentrasi


hemoglobin
2. Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
(00126)

26
RENCANA KEPERAWATAN

Hari/Tgl No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Senin NOC NIC
27 Mei 1 Circulation Status Management sensation
2019 Setelah dilakukan tindakan perifer
keperawatan 3x24 jam 1. Monitor adanya daerah
diharapkan perfusi jaringan tertentu yang hanya peka
memadai dengan kriteria terhadap panas, dingin
hasil : 2. Monitor adanya parastese
1. Tekanan darah sistole 3. Instruksikan keluarga
dan diastole dalam untuk mengobservasi
rentang normal kulit jika ada lesi
2. Tidak pusing, tidak 4. Gunakan sarung tangan
lemah untuk proteksi
3. CRT <2 detik 5. Monitor adanya tanda
Hemoglobin dalam tromboplebitis
rentang normal 6. Diskusikan mengenai
penyebab perubahan
sensasi
Senin, 2 NOC : NIC :
27 Mei
2019  Knowledge : disaese Teaching : disease process
11.00 process
- Berikan penilaian tentang
Kriteria hasil : tingkat pengetahuan pasien
- Pasien dan keluarga tentang proses penyakit
menyatakan pemahaman yang spesifik
tentang penyakit, - Jelaskan patofisiologi dari
kondisi, prognosis dan penyakit dan bagaimana
program pengobatan hal ini berhubungan
- Pasien dan keluarga dengan anatomi dan
mampu melaksanakan fisiologi, dengan cara yang
prosedur yang dijelaskan tepat.
secara benar - Gambarkan tanda dan
- Pasien dan keluarga gejala yang biasa muncul
mampu menjelaskan pada penyakit, dengan cara
kembali apa yang yang tepat
dijelaskan perawat/tim - Gambarkan proses
kesehatan lainnya penyakit, dengan cara tepat
- Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara
yang tepat
- Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi,
27
dengan cara yang tepat
- Sediakan bagi keluarga dan
SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara tepat
- Diskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan
penyakit
- Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindisikan
- Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara
yang tepat

28
IMPLEMENTASI

Hari/Tgl/Jam No. Implementasi Respon


Dx
27 Mei 1 Mengkaji keluhan S : Klien mengatakan lemas
11.00 WIB pasien O:
- Pasien tampak lemah, pucat
- Kongjungtiva anemis
- Sklera pucat
HB : 9,6 gr/dl
- TD : 110/80 mmhg
- S : 36 ᴼC
- Nadi : 88x/menit
- RR : 24x /menit

13.00 WIB 1  berkolaborasi S : setelah dilakukan tarnfusi


dalam pemberian darah pasien mengatakan sudah
tranfusi darah 1 tidak lemas
kolf O: konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikhterik
HB: 11,8
28 Mei 2019 2 Mengkaji tingkat S: pasien mengatakan anemia
12.30 wib pengetahuan adalah kekurangan darah dalam
pasien dan tubuh
keluarga terkait O: pengetahuan pasien tentang
proses penyakit anemia masih kurang

28 Mei 2019 2 Menjelaskan S: setelah di jelaskan tanda dan


12.35 wib tanda dan gejala gejala anemia pasien mengatakan
dari penyakit sudah faham
O: pasien mendengarkan dan
memperahatikan ketika perawat
menjelaskan tentang anemia
28 Mei 2019 2 Mengidentifikasi S: setelah dijelaskan pasien
12.40 wib kemungkinan mengatakan sudah mengetahui
penyebab terjadi apa saja yang menjadi penyebab
penyakit terjdinya anemia
O: pasien mendengarkan dan
memperahatikan ketika perawat
menjelaskan tentang anemia
28 Mei 2019 2 Menjelaskan S: pasien mengatakan faham
12.45 wib komplikasi yang setah dijelaskan oleh perawat
mungkin terjadi tentang komplikasi anemia
O: pasien dan keluarga tampak
memperhatikan penjelasan dari
29
perawat
28 Mei 2019 2 Menjelaskan cara S: untuk mencegah anemia
12.50 wib mencegah kambuh pasien mengatakan akan
terjadinya makan lebih banyak sayuran
penyakit berulang terutama sayuran hijau.
O: pasien dan keluarga tampak
memperhatikan penjelasan dari
perawat

EVALUASI

No. Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi


27 Mei 2019 S : pasien mengatakan sudah tidak lemas
1 18.00 wib O:
- Kongjungtiva tidak anemis
- Sklera tidak ikhterik
TD : 120/90
N: 86x/menit
RR : 20x/menit
S : 36°c
HB : 11,8 gr/dl
A: masalah teratasi
P : hentikan intervensi
28 Mei 2019 S : pasien mengatakan sudah faham tentang anemia
2 13.00 wib dan akan mengubah nutrisinya agar anemia tidak
kambuh
O : setelah dijelaskan tentang anemia pasien dapat
menjelaskan kembali tanda,gejala, dan cara mencegah
anemia
A: masalah teratasi
P : hentikan intervensi

30
C. EVALUASI HASIL
1. Hasil
Setelah dilakukan ronde keperawatan pada tanggal 28 Mei
2019 jam 12.30 Wib, dengan masalah utama pasien
Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan
konsentrasi hemoglobin, maka perlu dilakukan evaluasi rencana
tindakan terhadap kondisi pasien berdasarkan analisa data pada
tanggal 27 Mei 2019 HB pasien 9,6 gr/dl, kemudian direncanakan
tranfusi darah 1 kolf. Pada tanggal 28 Mei 2019 HB pasien sudah
11,8gr/dl. Namun pasien tidak mengetahui bagaimana cara
mencegah anemia selain dengan obat, maka pasien diberikan
pendidikan kesehatan tentang Anemia dan cara pencegahan dengan
perbaikan nutrisi.
Pada diet pasien perlu dilakukan modifikasi, pasien perlu
mengkonsumsi makanan dengan zat besi tinggi untuk mencegah
anemia, pasien perlu mendapatkan ekstra makanan dan
memberikan motivasi serta menjelaskan kepatuhan terhadap diet
nya.

2. Rencana Tindak Lanjut :


a. Mengganti diet pasien dengan makanan tinggi zat besi
b. Berikan makanan dalam keadaan hangat
c. Berikan motivasi kepada pasien untuk menghabiskan makanan
yang disediakan sesuai diet yang ditentukan
d. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi dan kepatuhan diet

31
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M., Butcher, H. K., et al., (2016). Nursing Interventions


Classifications (NIC), Edisi keenam. Missouri: Elsevier Mosby.
Chamblis, D. F., (1996). Beyond caring: Hospital, Nurses, and the Social
Organization Ethic. Chicago: The University Chicago Press.
Clement, I., (2011). Management Nursing Services And Education. Edition I.
India: Elseiver.
Herdman, T.H., & Kamitsuru, S., (2017). Nanda International. Diagnosis
Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2018-2020. Edisi 11. Jakarta: EGC.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Synder (2011). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik Vol.1, Edisi 7. Jakarta: EGC.
Nursalam, (2011). Manajemen Keperawatan: aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, (2016). Manajemen Keperawatan: aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Edisi 5, Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Wolak, E. S., Cairns, B., & Smith, E. (2008). Nursing grand grounds as a medium
for the continuing education of nurses. The Journal of Continuing
Education in Nursing. Vol. 39, No 4, Hal 173.

32

Anda mungkin juga menyukai