BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang laporan pengelolaan klien dengan
Elektrolit pada An. A dengan Dengue Hemoragic Fever di Ruang Tjan Barat Rumah
Sakit Dr. Oen Solo Baru” mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
A. Pengkajian
Dari data hasil pengkajian yang berkaitan dengan masalah cairan dan
1. Data Fokus
tubuh. Virus juga dapat menempel pada saluran cerna yang hal ini
sehingga anak menjadi anoreksia dan tampak lemas seehingga hal ini
lemah dan lesu hal ini disebabkan karena anak mengalami kekurangan
42
43
asupan cairan, selain itu saat sakit ini anak tidak nafsu makan.
pemasukan zat – zat makanan yang cukup, akan tetapi kondisi anak
menjadi tidak nafsu makan dan minum. Pada kasus An. A mengalami
malas minum dan minum hanya 400 cc dalam 8 jam. Anak malas
1500 ml/ hari, sedangkan pada kasus tersebut dimana anak susah
minum, minum hanya 400 cc dalam 8 jam, hal ini jika asupan minum
kering, kulit kering, cairan 24 jam tidak seimbang (Potter dan Perry,
2006 : 1627), pada An. A bibir tampak kering dan pecah – pecah hal
Cairan tubuh semakin berkurang bila anak tidak mau minum dan
mempertahankan homeostasis.
biasanya terjadi pada dehidrasi sedang sampai berat. Pada An. A dalam
waktu 8 jam minum 400 cc, sedangkan kebutuhan cairan pada anak
sehingga dalam satu shif kebutuhan cairan anak yang harus terpenuhi
sebanyak 500 ml sedangkan balance cairan pada anak dalam satu shift
adalah 219 ml, sehingga anak masih memerlukan cairan 281 ml dalam
volume cairan.
keperawatan resiko kurang volume cairan di atas, maka ada beberapa data
a. Muntah
dikarenakan pada saat itu anak sudah tidak muntah dan kondisi anak
b. Mimisan
Misnadiarly (2009, 40), perdarahan lain yang sering mucul pada kasus
dari dalam ataupun luar tubuh seperti demam tinggi, udara yang
terlampau dingin, udara yang terlampau panas, letih dan makan kurang
teratur.
sebelum sakit dan selama sakit kepada ibu klien, karena selama sakit
anak tidak nafsu makan dan susah minum sehingga hal ini perlu dikaji.
anak apabila terjadi penurunan selama anak sakit, supaya bisa segera
teratasi.
menghitung balance cairan pada An. A selama satu hari, akan tetap
penulis hanya menghitung balance cairan dalam waktu satu shift, data
Pada kasus ini penulis tidak menemukan perbedaan antara data klien
B. Diagnosa Keperawatan
masalah cairan dan elektrolit pada klien adalah resiko kurang volume
menganggu kesehatan.
48
2. Pemilihan Etiologi
a. Agens farmaseutikal
l. Usia ekstrim
perjalanan penyakit mulai dari awal demam sampai puncaknya pada masa
atau tetap. Banyak organ yang terlibat proses mekanisme regulasi ini.
oleh Herdman dan Kamitsuru, ed. (2015 : 193) batasan karakteristik untuk
a. Agens farmaseutikal
l. Usia ekstrim
Berdasarkan data yang penulis temukan pada klien yaitu ibu klien
mengatakan badan anak lemas, anak susah minum, dan saat dilakukan
pemeriksaan fisik An. A tampak lemas, minum 400 cc dalam waktu 8 jam,
bibir tampak kering dan pecah – pecah, turgor kulit kurang elastis. Dari
kondisi klien saat ini adalah masalah gangguan sistem regulasi sehingga
Fever
Pada klien DHF virus dengue masuk melalui gigitan nyamuk aedes
agypti, virus yang sudah masuk dalam tubuh penderita akan menimbulkan
maka akan terjadi ekstravasi cairan elektrolit dan protein, terutama albumin
volume cairan tubuh (hipovolemik) plasma, yang jika mencapai 20% dari
dalam keadaan demam tubuh anak banyak kekurangan cairan karena terjadi
penguapan yang lebih banyak dari biasanya, cairan tubuh akan makin
berkurang bila anak terus menerus tidak mau minum. Hal tersebut
C. Perencanaan
Ruang lingkup pembahasan pada bagian bab ini adalah rasional dari
perencanaan yang telah disusun untuk mengatasi resiko kurang volume cairan
52
pada klien Dengue Hemoragic Fever yang meliputi tujuan, indikator, dan
rencana tindakan.
resiko kurang volume cairan menurut Menurut Moorhead, et al., ed. (2008 :
391, 370) adalah hidrasi dan keseimbangan cairan. NOC yang dipilih
cairan dalam tubuh klien tidak seimbang. Oleh karena itu penulis memilih
NOC keseimbangan cairan karena NOC tersebut sudah sesuai dengan NOC
memungkinkan untuk dicapai oleh klien hal ini disesuaikan juga dengan
kondisi klien dan ruang perawatan. Indikator yang penulis pilih adalah:
53
defisit volume cairan, kulit akan kembali datar dalam jangka waktu
yang lebih lama atau hingga beberapa detik (Tamsuri, 2008 : 35 – 36).
d. Keseimbangan cairan
melalui proses keluar dan masuk tubuh kita. Manusia selalu minum
setiap hari dan makan yang mengandung air, namun tubuh manusia
haus karena kekurangan cairan. Hal ini bisa terjadi karena tubuh
54
dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk air seni atau bentuk lain
dalam satu hari berarti jumlah cairan yang diminum anak mencukupi
2. Batasan waktu
sesuai dengan kondisi pasien yang mulai membaik, program terapi medis
3. Rencana Tindakan
Bulechek, Butcher, dan Dochterman, ed. (2008 : 370 : 370, 441) adalah
manajemen cairan dan terapi intravena. NIC yang penulis pilih adalah
sesuai dengan teori NIC yang dianjurkan untuk diagnosa resiko kurang
370), aktivitas NIC yang dianjurkan pada diagnosa resiko kurang volume
cairan adalah
ketidakseimbangan elektrolit
f. Monitor TTV
cairan adalah
anak
terjadi penguapan yang lebih banyak dari biasanya dan cairan tubuh
makin berkurang bila anak terus menerus muntah atau tidak mau
jam pertama dan selanjutnya tetesan diatur kembali dalam waktu 24–28
umur dan berat badan pasien serta derajat kehilangan plasma sesuai
136).
Rasional : apabila anak banyak buang air kecil, minimal 6 kali dalam
2009 : 45).
aktivitas untuk NIC yang di laksanakan penulis, namun hanya saja ada
mengetahui berat badan anak apabila terjadi penurunan selama anak sakit,
keseimbangan cairan secara 24 jam, hal ini perlu dipantau karena untuk
mengetahui keseimbangan cairan yang ada pada anak sehingga anak tidak
D. Tindakan Keperawatan
yaitu:
58
Rasional : Jika membran mukosa kering dan turgor kulit kurang dapat
2008 : 17).
dalam hal ini dan diberikan isprinol 3ml untuk menjaga sistem imun
c. Memberikan minum
Anak minum susu formula habis 50 cc, anak masih lemas dan
Rasional : badan akan bertambah lemah bila anak tidak nafsu minum
(WHO, 2008).
Ibu klien mengatakan sampai siang ini anak sudah buang air kecil 3
kali, jika dibandingkan asupan minum yang masuk hal ini tidak
mengetahui jumlah dan tipe sel darah putih dan merah per milimeter
2008)
program
E. Evaluasi
1. Evaluasi
Data yang penulis temukan saat evaluasi adalah ibu klien mengatakan
anak masih susah minum, turgor kulit kurang, bibir kering dan anak masih
Hematokrit DBN, turgor kulit baik, keseimbangan cairan dan urine output normal.
Hasil analisa evaluasi untuk masalah ini adalah klien belum mampu
kulit, mengecek hematokrit dan pemeriksaan darah lainya setiap pagi dan