Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

MANAJEMEN KEPERAWATAN
RONDE KEPERAWATAN
RSIJ SUKAPURA (Al-Farisi)

Dosen Pembimbing: Ns. Aisyah,S. Kep., M. Kep

Disusun Oleh:

1. Silvia Nur Indah Sari, S.Kep 22090300086


2. Dwi Nur Lutfiah, S.Kep 22090300028
3. Noviarista Rahmawati, S.Kep 22090300026
4. Balqis Nursam Nabila, S.Kep 22090300060
5. Resthu Septiani Y, S.Kep 22090300063
6. Nabila Alfaisha, S.Kep 22090300113
7. Uswatun Khasanah, S.Kep 22090300123
8. Annida Luthfi I, S.Kep 22090300100
9. Sa'rah Fauziyyah, S.Kep 22090300145
10. Komalasari, S.Kep 22090300064
11. Yulia Dwi Aryanti, S.Kep 22090300015
12. Regista Handarina, S.Kep 22090300057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan


perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan
keperawatan profesional yang efektif dan efisien(Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu metode
untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
primer/associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan
dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan(Nursalam, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun makalah
tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen ronde
keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi masalah klien dengan baik dan semua
kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini
sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, makadapat diambil rumusan masalah sebagai


berikut:
1. Apa definisi dari ronde keperawatan ?
2. Apa karakteristik dari ronde keperawatan ?
3. Apa tujuan dari ronde keperawatan ?
4. Apa manfaat dari ronde keperawatan ?
5. Bagaimana kriteria pasien dari ronde keperawatan ?
6. Bagaimana peran dari ronde keperawatan ?
7. Bagaimana langkah-langkah dari ronde keperawatan ?
8. Bagaimana kriteria evaluasi dari ronde keperawatan ?
9. Bagaimana rencana kegiatan dari ronde keperawatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan pada program studi S-1 Keperawatan di STIKES Muhammadiyah
Lamongan.

2. Tujuan khusus

Diharapkan Mahasiswa mampu :


a. Untuk mengetahui definisi dari ronde keperawatan.
b. Untuk mengetahui karakteristik dari ronde keperawatan.
c. Untuk mengetahui tujuan dari ronde keperawatan.
d. Untuk mengetahui manfaat dari ronde keperawatan.
e. Untuk mengetahui kriteria pasien dari ronde keperawatan.
f. Untuk mengetahui peran dari ronde keperawatan.
g. Untuk mengetahui langkah-langkah dari ronde keperawatan.
h. Untuk mengetahui kriteria evaluasi dari ronde keperawatan.
i. Untuk mengetahui rencana kegiatan dari ronde keperawatan.
BAB II
RONDE KEPERAWATAN

A. Definisi

Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di


samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi
pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,
perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh anggota tim(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien(Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan adalah suatu
tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien.

B. Karakteristik

Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :


1. Klien dilibatkan secara langsung.
2. Klien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat primer untuk
meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah.

C. Tujuan

Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :


1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

D. Manfaat

1. Masalah pasien dapat teratasi.


2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

E. Kriteria Pasien

Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

F. Peran
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran
masing-masing diantaranya :
1. Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

2. Perawat primer lain atau konsuler


a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.

G. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:

Tahap Pra PP

Penepatan pasien

2. Persiapan pasien :
Tahap Pelaksanaan Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data
di Nurse Station

Apa diagnosis keperawatan?

3. Penyajian Masalah Apa data yang mendukung?

Bagaimana intervensi yang sudah


Tahap Pelaksanaan dilakukan?

di kamar pasien Apa hambatan yang ditemukan?


4. Validasi data di Bed Pasien

Diskusi PP-PP,
konselor, KARU
Keterangan :
Pascaronde
6. Kesimpulan dan
1.(nursePersiapan 5. Lanjutan diskusi di
station) rekomendasi solusi
nurse station
masalah

a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.


b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?.
1. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan tentang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
2. Pasca ronde
1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
2. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.

H. Kriteria Evaluasi
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :

1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
d. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
e. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
f. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
g. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
h. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.
i. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
j. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
k. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
BAB III
MATERI KASUS RONDE
BAB IV
RENCANA KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN An. DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN
PADA DIAGNOSIS
MEDIS (DI RUANG Alfarisi RS.S)

Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan pada Diagnosis
Medis .

Sasaran : An. / Umur

Hari/tanggal :

Waktu :

Pengorganisasian

1. Kepala Ruangan : Dwi Nur L


2. PP 1 : Balqis Nursam
3. PP 2 : rhestu septiani
4. PA 1 : silvia nur
5. PA 2 : nabila alfaisha
6. Konselor :
dr. :-
Ahli Gizi :-
Perawat Konselor : ibu supi
7. Paisen : an M
8. Keluarga : ny.a

Tujuan

1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.

Sasaran
Pasien An.M umur 1 tahun yang dirawat di kelas 1 tempat tidur 3.3 Ruang Alfarisi RS.S.

Materi

1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan


2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan febris + GE
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan (Dx medis) dengan masalah keperawatan

Metode
Diskusi dan Tanya Jawab

Media

1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.

Kegiatan Ronde Keperawatan


Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat
pasien
1 hari Pra Praronde
sebelum ronde 1. Menentukan kasus dan topik PP1, PP2, - Nurse
ronde 2. Menentukan tim ronde dan KR Station

3. Menetukan literature
4. Membuat proposal
PP1, PP2, P dan K Ruang
5. Mempersiapkan pasien
dan memberi Alfarisi
6. Diskusi pelaksanaan
PA1,PA2 respon RS.S
7. Melakukan persetujuan untuk
menandatangani informed
concent
8. Mengkaji keadaan pasien
5 menit Ronde Pembukaan Kepala - Nurse
(Nurse 1. Salam pembukaan Ruangan Stadion
Station) 2. Memperkenalkan tim ronde (Karu)

3. Menyampaikan identitas dan


masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan dari ronde
15 menit Penyajian Masalah Karu, - Nurse
1. Menjelaskan riwayat penyakit PP1,PP2, Station
dan keperawatan pasien PA1, PA2,

2. Menjelaskan masalah pasien dan Ahli Gizi,


Dokter,
rencana tindakan yang telah
Perawat
dilaksanakan dan serta
Konselor
menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan
5 menit Validasi data (bed pasien) Karu, PP1, P dan K Ruang
1. Mencocokkan data pasien PP2, PA1, Memberika Alfarisi
PA2, Ahli n respon RS.S
Gizi, dan
Dokter, menjawab
Perawat pertanyaan
Konselor
10 menit Lanjutan diskusi Karu, PP1, - Nurse
1. Pemberian justifikasi oleh PP2, PA1, Station

perawat primer atau konselor atau PA2, Ahli


Gizi,
kepala ruang tentang masalah
Dokter,
pasien serta rencana yang akan
Perawat
dilakukan
Konselor
2. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan
10 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan masukan Karu, PP1, - Nurse
ronde dari tim PP2, PA1, Station
2. Menyimpulkan untuk PA2
menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan
4. Penutup

Kriteria Evaluasi

1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Alfarisi RS. S.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh keperawatan
yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien dilibatkan secara
langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan kasus baru atau langka, serta
pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan
tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada
perawat, selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh perawat atau
keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.

Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu matrons’rounds, nurse
management rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds. Sedangkan untuklangkah – langkah
keperawatan dapat dibagi menjadi pra ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi
ronde keperawatan yang efektif dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama,
membuat perencanaan apa yg akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai,
memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan evaluasi
pelaksnaan yang telah dilakukan..

B. Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar
dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan dengan
penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam makalah ini
pelaksanaan masih banyak kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional


Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas Indonesia, 1-
180.
Lampiran
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : …………………………..
Umur : ……………………..........
Alamat : ……………………..........
Adalah suami/ istri/ orang tua/ anak dari pasien :
Nama : ……………………………
Umur : ……………………………
Alamat : ……………………………

Ruang : …………………………..
No RM : …………………………..
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Jakarta, …..,…..,………………………

Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

……………… ………………
………………… ……………………

Saksi - saksi Tanda tangan

1. ……………………. 1. …………………………

2. …………………….

2. …………………………

Anda mungkin juga menyukai