Dosen Pembimbing
Hepta Nur Anugrahini,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
Dimastya Andy Setiawan
(P27820119064)
Tingkat 3 Reguler B
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan judul “Model
Praktik Keperawatan Profesional.”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3. Tujuan .......................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian MPKP.......................................................................................5
2.2 Sejarah Model Praktik Keperawatan Profesional.......................................
2.3 Tujuan Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional..............
2.4 Komponen Model Praktik Keperawatan Profesional.................................
2.5 Nilai Profesional dalam MPKP..................................................................
2.6 Jenis Model Praktik Keperawatan Profesional...........................................
2.7 Tugas dan Tanggungjawab Kepala Ruangan, PP, dan PA.........................
2.8 Klasifikasi Pasien........................................................................................
2.9 Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Keperawatan dalam MPKP.............
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 37
4.2 Saran...........................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................39
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk bersikap
profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional
tersebut adalah pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan
tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi
MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktik keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun terakhir
ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan primer, praktik
bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai 2 upaya untuk
menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan
prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Kategori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan
keperawatan yang dibutuhkan pasien, Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami
pasien dan terapi yang dilakukan. Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang
bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan
penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok
keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode penugasan tenaga
keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang, serta
meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Model pemberian asuhan keperawatan ada
enam macam, yaitu: model kasus, model fungsional, model tim, model primer, model
manajemen perawatan, dan model perawatan berfokus pada pasien.
1.3 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap anggota tim keperawatan.
7
PP harus dibekali dengan kemampuan manajemen dan kepemimpinan sehingga PP
dapat menjadi manajer yang efektif dan pemimpin yang efektif.
5. Sistem kompensasi dan panghargaan.
PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan keperawatan
yang dilakukan sebagai asuhan yang profesional. Kompensasi dan penghargaan yang
diberikan kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau kompensasi dan
penghargaan berdasarkan prosedur.
Tugas dan tanggung jawab setiap jenis tenaga adalah sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan
Pada ruang rawat dengan MPKP pemula, kepala ruang adalah perawat dengan
kemampuan DIII keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
2. Clinical care manager (CCM)
Clinical care manager adalah seseorang dengan pendidikan S1 Keperawatan/Ners,
dengan pengalaman kerja lebih dari 3 tahun
3. Perawat Primer (PP)
Perawat primer pada MPKP pemula adalah seorang yang berpendidikan DIII, Tugas
perawat primer adalah memimpin dan bertanggung jawab pada pelaksanaan asuhan
dan pelayanan keperawatan serta pendokumentasian dan administrasi pada
sekelompok pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Berpartisipasi dalam visite
dokter, mengatasi permasalahan konflik pasien, penunggu dan petugas di areanya,
9
mengkoordinasikan proses pelayanan kepada kepala ruangan mengatur dan memantau
semua proses asuhan keperawatan di area kelolaan, dan memastikan kelengkapan
pendokumentasian dan administrasi dari klien masuk sampai pulang.
4. Perawat Asosiet (PA)
Pada MPKP pemula perawat Asosiet adalah yang berpendidikan DIII Keperawatan,
dan tidak menutup kemungkinan masih ada yang berpendidikan SPK Tugas PA adalah
bertanggung jawab dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang menjadi
tanggungjawabnya. Melaksanakan dokumentasi keperawatan, dan berkoordinasi
dengan perawat primer untuk pelaksanaan asuhan keperawatan. Pengaturan tanggung
jawab PP lebih ditekankan pada pelaksanaan terapi keperawatan karena bentuk
tindakannya lebih pada interaksi, adaptasi yang memerlukan konsep analisa yang
tinggi, tindakan yang tidak memerlukan analisis dapat dilakukan oleh PA.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-masing kategori
SDM utamanya adalah sebagai berikut:
1. Kategori SDM yang bekerja pada tiap unit kerja RS sebagaimana hasil yang telah
ditetapkan pada langkah kedua.
2. Standar profesi, standar pelayanan yang berlaku di RS.
3. Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk
melaksanakan.menyelesaikan berbagai pelayanan RS.
4. Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja RS.
Beban kerja setiap kategori SDM di tiap unit kerja Rumah Sakit adalah meliputi:
1. Kegiatan pokok yang merupakan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan standar
pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) untuk menghasilkan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori SDM. Untuk menetapkan
beban kerja dari masing-masing SDM ini perlu disusun kegiatan pokok serta jenis
kegiatan pelayanan yang berkaitan langsung/ tidak langsung dengan pelayanan
kesehatan perorangan.
2. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan pokok. Untuk
menentukan rata-rata waktu ini sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan pokok oleh SDM yang memiliki
kompetensi, kegiatan pelaksanaan standar pelayanan, standar operasional prosedur
(SOP) dan memiliki etos kerja tinggi.
3. Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori yang disusun berdasarkan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya (waktu rata-rata) dan waktu kerja
tersedia yang dimiliki oleh masing-masing kategori.
11
B. Cara perhitungan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dan kategori tenaga
keperawatan
a. Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat
yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masing- masing kategori mempunyai nilai standar per shift nya
Contoh :
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal,
8 orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Metode Sistem
1. Kelas I : 2
jam/hari Kelas II
:3
jam/hari Kelas III
: 4,5
jam/hari Kelas IV
:6
jam/hari
Untuk tiga kali pergantian shift → Pagi : Sore : Malam = 35% : 35 % : 30%
Contoh :
Rata rata jumlah klien
1. kelas I = 3 orang x 2 jam/hari = 6 jam
2. kelas II = 8 orang x 3 jam/hari = 24 jam
3. kelas III = 4 orang x 4.5 jam/hari = 18 jam
4. kelas IV = 2 orang x 6 jam/hari = 12
12
jam Jumlah jam :
60 jam
13
rata rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan rumus :
Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100 %
Jumlah tempat tidur x 365 hari
Contoh :
Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan
ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerja
perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
14
Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam
e. MetodeSwansg
Contoh :
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .
Jumlah jam kontak langsung perawat – klien = 5 jam /klien/hari.
15
BAB IV
PENUTUP
4.3 Kesimpulan
Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal ini
dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama tentang
ketenagaan. Perencanaan ketenagaan ini harus benar benar diperhitungkan sehingga tidak
menimbulkan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan kualitas
pelayanan akan menurun. Dan bila dibiarkan akan menyebabkan angka
kunjungan klien ketempat pelayanan kesehatan akan menurun sehingga pendapatan
rumah sakit juga akan menurun.
Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan ketenagaan
dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan pada data-
data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit tersebut. Dalam
melakukan penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita dapat
menggunakan beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya hampir
sama akan tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari
sistem pemberian layanan asuhan keperawatan kepada klien.
4.4 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar dapat
membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan dengan
model praktik keperawatan profesional supaya mempermudah mahasiswa perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan yang baik kepada pasien.
16
DAFTAR PUSTAKA
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses (3rd ed)
Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher. Diakses pada 29/01/22 pukul 09.20
WIB link: https://www.google.com/search?q=Marquis%2C+B.L.+dan+Huston
%2C+C.J.+(1998).
+Management+Decision+Making+for+Nurses&rlz=1C1NHXL_idID847ID847&o
q=Marquis%2C+B.L.+dan+Huston%2C+C.J.+(1998).
+Management+Decision+Making+for+Nurses&aqs=chrome..69i57.1531j0j4&sour
ceid=chrome&ie=UTF-8
17