Disusun Oleh :
1. Dimas Ardiansyah
2. Ajeng Purwanty
3. Desva Alda Anugra
4. Ewita Ratiana
5. Meltia Dwi Anggesta
6. Rezy Yuliyan Tia Anggraini
7. Sella Sartika Sari
8. Sugiarti
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa, karena berkat rahmat
dan karunianya, makalah yang berjudul“ Model dan Praktik Keperawatan ” ini bisa
diselesaikan.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada rekan rekan yang telah
terlibat dalam proses penulisannya, terlibih kepada teman-teman seangkatan
Program Studi DIII Keperawatan Stikes Al-Ma’Arif Baturaja. Akhirnya, harapan
penulis semoga makalah yang berjudul “ Model dan Praktik Keperawatan ”.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Penulis telah
berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis
menyadari makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk
bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
dan profesional tersebut adalah pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan
tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi
MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktik keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun
terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan primer,
praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai 2 upaya
untuk menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan,
sarana dan prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Kategori pasien didasarkan atas, tingkat
pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien, Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan
yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan. Pelayanan yang profesional identik dengan
pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan
kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam
kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode
penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga,
waktu dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Model pemberian
asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu : model kasus, model fungsional, model tim,
model primer, model manajemen perawatan, dan model perawatan berfokus pada pasien.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun makalah
tentang konsep model praktik keperawatan profesional untuk mengetahui lebih dalam
tugas perawat dalam memberi asuhan keperawatan. Sehingga memberi kepuasan bagi
pasien.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi dari model praktik keperawatan
2. Untuk mengetahui tujuan model praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui komponen praktik keperawatan
4. Untuk mengetahui standar praktik keperawatan
5. Untuk mengetahui model praktik keperawatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
yang mendefinisikan empat unsur, yakni : standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan, dan sistem MPKP untuk mengatur pemberian asuhan keperawatan.
7
5. Asuhan pada tindakan nonoperatif dan administratif.
6. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif.
7. Pendidikan kepada pasien dan keluarga.
8. Pemberian asuhan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
1. Oksigen.
2. Cairan dan elektrolit.
3. Eliminasi.
4. Kemananan.
5. Kebersihan dan kenyamanan fisik.
6. Istirahat dan tidur.
7. Aktivitas dan gerak.
8. Spiritual.
9. Emosional.
10. Komunikasi.
11. Mencegah dan mengatasi risiko psikologis.
12. Pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
13. Penyuluhan.
14. Rehabilitasi.
8
2. Praktik keperawatan rumah.
Bentuk praktik keperawatan rumah diletakkan pada pelaksanaan
pelayanan/asuhan keperawatan sebagai kelanjutan dari pelayanan rumah sakit.
Kegiatan ini dilakukan oleh perawat profesional rumah sakit, atau melalui
pengikutsertaan perawat profesional yang melakukan praktik keperawatan
berkelompok.
3. Praktik keperawatan berkelompok.
Beberapa perawat profesional membuka praktik keperawatan selama 24 jam
kepada masyarakat yang memerlukan asuhan keperawatan dengan pola yang
diuraikan dalam pendekatan dan pelaksanaan praktik keperawatan rumah sakit dan
rumah. Bentuk praktik keperawatan ini dapat mengatasi berbagai bentuk masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat dan dipandang perlu di masa depan.
Lama rawat pasien di rumah sakit perlu dipersingkat karena biaya perawatan di
rumah sakit diperkirakan akan terus meningkat.
4. Praktik keperawatan individual.
Pola pendekatan dan pelaksanaan sama seperti yang diuraikan untuk praktik
keperawatan rumah sakit. Perawat profesional senior dan berpengalaman secara
sendiri/perorangan membuka praktik keperawatan dalam jam praktik tertentu untuk
memberi asuhan keperawatan, khususnya konsultasi dalam keperawatan bagi
masyarakat yang memerlukan. Bentuk praktik keperawatan ini sangat diperlukan
oleh kelompok/golongan masyarakat yang tinggal jauh terpencil dari fasilitas
pelayanan kesehatan, khususnya yang dikembangkan pemerintah.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, dan model modular. Masing-masing model juga
memiliki kelebihan maaupun kekurangannya sehingga pemberian asuhan keperawatan
dapat dilakukan dalam berbagai macam metode.
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan
asuahan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien.Metode keperawatan
modular memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan tim maupun metode
keperawatan primer.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada klien artritis mulai dari pengkajian
misalnya biodata, riwayat kesehatan, pengkajian pengkajian sekunder, pemeriksaan
penunjang, dan analisa data. Setelah itu ditentukan diagnosa keperawatan dan dilanjut
dengan intervensi keperawatan.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11