Anda di halaman 1dari 11

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
1. Dimas Ardiansyah
2. Ajeng Purwanty
3. Desva Alda Anugra
4. Ewita Ratiana
5. Meltia Dwi Anggesta
6. Rezy Yuliyan Tia Anggraini
7. Sella Sartika Sari
8. Sugiarti

Dosen Pengampu : Ns. Putri Mayang Sari, S. Kep., M. K. M.

YAYASAN DARUL MA’RIF AL - INSAN SEKOLAH TINGGI


ALMA’ARIF BATURAJA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AKADAMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa, karena berkat rahmat
dan karunianya, makalah yang berjudul“ Model dan Praktik Keperawatan ” ini bisa
diselesaikan.

Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada rekan rekan yang telah
terlibat dalam proses penulisannya, terlibih kepada teman-teman seangkatan
Program Studi DIII Keperawatan Stikes Al-Ma’Arif Baturaja. Akhirnya, harapan
penulis semoga makalah yang berjudul “ Model dan Praktik Keperawatan ”.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Penulis telah
berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis
menyadari makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
makalah ini.

Baturaja, 12 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................1


Kata Pengantar .................................................................................................2
Daftar Isi ..........................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................4
B. Rumusan Masalah ................................................................................5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................5
Bab 2 Pembahasan
A. Defenisi Model Praktik Keperawatan ..................................................6
B. Tujuan Model Praktik Keperawatan ....................................................7
C. Komponen Model Praktik Keperawatan .............................................7
D. Standar Model Praktik Keperawatan ...................................................7
E. Model Model Praktik Keperawatan .....................................................8
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan ..........................................................................................10
B. Saran ....................................................................................................10
Daftar Pustaka ..................................................................................................11

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk
bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
dan profesional tersebut adalah pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan
tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi
MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktik keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun
terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan primer,
praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai 2 upaya
untuk menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan,
sarana dan prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Kategori pasien didasarkan atas, tingkat
pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien, Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan
yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan. Pelayanan yang profesional identik dengan
pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan
kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam
kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode
penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga,
waktu dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Model pemberian
asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu : model kasus, model fungsional, model tim,
model primer, model manajemen perawatan, dan model perawatan berfokus pada pasien.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun makalah
tentang konsep model praktik keperawatan profesional untuk mengetahui lebih dalam
tugas perawat dalam memberi asuhan keperawatan. Sehingga memberi kepuasan bagi
pasien.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi dari model praktik keperawatan ?


2. Apa tujuan model praktik keperawatan ?
3. Apa saja komponen praktik keperawatan ?
4. Apa saja standar praktik keperawatan ?
5. Apa saja model praktik keperawatan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi dari model praktik keperawatan
2. Untuk mengetahui tujuan model praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui komponen praktik keperawatan
4. Untuk mengetahui standar praktik keperawatan
5. Untuk mengetahui model praktik keperawatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Model Praktik Keperawatan


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan yang profesional merupakan
praktek keperawatan yangdilandasi oleh nilai-nilai profesional, yaitu mempunyai otonomi
dalam pekerjaannya, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan keputusan
yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin lain, pemberian pembelaan dan memfasilitasi
kepentingan klien. Tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan mendorong
perubahan dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermutu. Dalam
memberikan asuhan keperawatan yang profesional diperlukan sebuah pendekatan
manajemen yang memungkinkan diterapkannya metode penugasan yang dapat mendukung
penerapan perawatan yang profesional di rumah sakit (Marquis, 2010).
Model praktek keperawatan adalah salah satu metode pelayanan keperawatan yang
merupakan suatu system, struktur, proses dan nilai-nilai yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP telah dilaksanakan dibeberapa negara,
termasuk rumah sakit di Indonesia sebagai suatu upaya manajemen rumah sakit untuk
meningkatkan asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan
keperawatan profesional yang sistematik. Penerapan MPKP menjadi salah satu daya ungkit
pelayanan yang berkualitas. Metode ini sangat menekankan kualitas kinerja tenaga
keperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan antara lain melalui
penerapan standar asuhan keperawatan.
Sistem MPKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur, yakni :
standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MPKP. Definisi tersebut
berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan akan menentukan kualitas
produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak memiliki nilai-nilai tersebut sebagai
sesuatu pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan pelayanan
kesehatan/keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud
(Nursalam, 2014).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan sistem MPKP adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan

6
yang mendefinisikan empat unsur, yakni : standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan, dan sistem MPKP untuk mengatur pemberian asuhan keperawatan.

B. Tujuan Model Praktik Keperawatan

Menurut Nursalam (2014), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :

1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.


2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
anggota tim keperawatan.

C. Komponen Model Praktik Keperawatan

Menurut Nursalam (2014), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :


1. Nilai professional.
2. Pendekatan manajemen.
3. Metode pemberian asuhan keperawatan.
4. Hubungan professional.
5. System penghargaan dan kompensasi.

D. Standar Praktik Keperawatan

Menurut Nursalam (2014), Standar praktik keperawatan di Indonesia yang disusun


oleh Depkes RI (1995) terdiri atas beberapa standar, yaitu :

1. Menghargai hak-hak pasien.


2. Penerimaan sewaktu pasien masuk rumah sakit (SPMRS).
3. Observasi keadaan pasien.
4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi.

7
5. Asuhan pada tindakan nonoperatif dan administratif.
6. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif.
7. Pendidikan kepada pasien dan keluarga.
8. Pemberian asuhan secara terus-menerus dan berkesinambungan.

Standar intervensi keperawatan yang merupakan lingkup tindakan keperawatan


dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia (14 Kebutuhan Dasar Manusia dari
Henderson), meliputi :

1. Oksigen.
2. Cairan dan elektrolit.
3. Eliminasi.
4. Kemananan.
5. Kebersihan dan kenyamanan fisik.
6. Istirahat dan tidur.
7. Aktivitas dan gerak.
8. Spiritual.
9. Emosional.
10. Komunikasi.
11. Mencegah dan mengatasi risiko psikologis.
12. Pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
13. Penyuluhan.
14. Rehabilitasi.

E. Model Praktik Keperawatan

Menurut Nursalam (2014), ada beberapa model praktik keperawatan yaitu :

1. Praktik keperawatan rumah sakit.


Perawat profesional (Ners) mempunyai wewenang dan tanggung jawab
melaksanakan praktik keperawatan di rumah sakit dengan sikap dan kemampuannya.
Untuk itu, perlu dikembangkan pengertian praktik keperawatan rumah sakit dan
lingkup cakupannya sebagai bentuk praktik keperawatan profesional, seperti proses
dan prosedur registrasi, dan legislasi keperawatan.

8
2. Praktik keperawatan rumah.
Bentuk praktik keperawatan rumah diletakkan pada pelaksanaan
pelayanan/asuhan keperawatan sebagai kelanjutan dari pelayanan rumah sakit.
Kegiatan ini dilakukan oleh perawat profesional rumah sakit, atau melalui
pengikutsertaan perawat profesional yang melakukan praktik keperawatan
berkelompok.
3. Praktik keperawatan berkelompok.
Beberapa perawat profesional membuka praktik keperawatan selama 24 jam
kepada masyarakat yang memerlukan asuhan keperawatan dengan pola yang
diuraikan dalam pendekatan dan pelaksanaan praktik keperawatan rumah sakit dan
rumah. Bentuk praktik keperawatan ini dapat mengatasi berbagai bentuk masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat dan dipandang perlu di masa depan.
Lama rawat pasien di rumah sakit perlu dipersingkat karena biaya perawatan di
rumah sakit diperkirakan akan terus meningkat.
4. Praktik keperawatan individual.
Pola pendekatan dan pelaksanaan sama seperti yang diuraikan untuk praktik
keperawatan rumah sakit. Perawat profesional senior dan berpengalaman secara
sendiri/perorangan membuka praktik keperawatan dalam jam praktik tertentu untuk
memberi asuhan keperawatan, khususnya konsultasi dalam keperawatan bagi
masyarakat yang memerlukan. Bentuk praktik keperawatan ini sangat diperlukan
oleh kelompok/golongan masyarakat yang tinggal jauh terpencil dari fasilitas
pelayanan kesehatan, khususnya yang dikembangkan pemerintah.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, dan model modular. Masing-masing model juga
memiliki kelebihan maaupun kekurangannya sehingga pemberian asuhan keperawatan
dapat dilakukan dalam berbagai macam metode.
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan
asuahan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien.Metode keperawatan
modular memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan tim maupun metode
keperawatan primer.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada klien artritis mulai dari pengkajian
misalnya biodata, riwayat kesehatan, pengkajian pengkajian sekunder, pemeriksaan
penunjang, dan analisa data. Setelah itu ditentukan diagnosa keperawatan dan dilanjut
dengan intervensi keperawatan.

B. Saran

Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar


dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan
dengan model praktik keperawatan profesional supaya mempermudah mahasiswa perawat
untuk memberikan asuhan keperawatan yang baik kepada pasien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Marquis, B. L. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan : teori & aplikasi.


Jakarta: EGC.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

11

Anda mungkin juga menyukai