Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Tingkat 3C
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya serta hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan pada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Model
Manajamen Kasus dengan tepat waktu. Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini, telah banyak mendapat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak dalam menyelesaikan makalah ini.Untuk itu dalam kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca
dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi langkah kita menuju kebaikan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan
walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Manajamen Kasus ................................................ 3
B. Tujuan Model Manajemen Kasus ..................................................... 4
C. Fungsi Manajemen Kasus .................................................................. 4
D. Langkah Kegiatan Manajemen Kasus ............................................... 7
E. Tugas Pendamping sebagai Manajer Kasus ....................................... 8
F. Kerangka Kerja Manajemen Kasus ................................................... 10
G. Kelebihan dan kekurangan dalaManajemen Kasus ........................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan
untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Slah satu usaha untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas dan professional tersebut adalah pengembangan
model praktek keperawatan professional (MPKP) yang memungkinkan perawat
professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi
perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan tanggung
jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi
MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, srana dan prasarana yang
memadai.
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35
tahun terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim,
keperawatan primer, praktik bersama dan manajemen kasus. Setiap unit
keperawatan mempunyai upaya untuk menyeleksi model yang paling tepat
berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan prasarana dan kebijakan
rumah sakit. Kategori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan keperawatan
yang dibutuhkan pasien, usia, diagnose atau masalah kesehatan yang dialami
pasien dan terapi yang dilakukan (Bron, 1987). Pelayanan yang professional
identik dengan pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dalam melakukan kegiatan penerapan standar asuhan keperawatan
dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah
pentingnya yaitu bagaimana caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar
dapat dilaksanakan secara teratur, efisien tenaga, waktu dan ruang serta
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model manajemen kasus?
2. Apa saja tujuan model manajemen kasus?
3. Apa saja fungsi manajemen kasus?
4. Bagimana langkah kegiatan manajemen kasus?
5. Apa saja tugas pendamping sebagai manajer kasus?
6. Bagaimana kerangka kerja manajement kasus?
7. Apa saja kekurangan dan kelebihan manajemen kasus?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami tentang model manajemen kasus
2. Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah ini, pembaca akan memahami:
a. Pengertian dari Model Manajemen Kasus
b. Tujuan Model Manajemen Kasus
c. Fungsi Manajemen Kasus
d. Langkah Kegiatan Manajemen Kasus
e. Tugas Pendamping Sebagai Manajer Kasus
f. Kerangka Kerja Manajemen Kasus
g. Kekurangan Dan Kelebihan Manajemen Kasus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model
primary nursing. Dalam model ini asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan
pandangan, bahwa untuk penyelesaian kasus keperawatan secara tuntas
berdasarkan berbagai sumber daya yang ada.
Metode manajemen kasus keperawatan adalah bentuk pemberian
asuhan keperawatan dan manajemen sumber-sumber terkait yang memungkinkan
adanya manajemen yang strategis dari cost dan quality oleh seorang perawat
untuk suatu episode penyakit hingga perawatan lanjut.
Pengembangan metode ini didasarkan pada bukti-bukti bahwa
manajemen kasus dapat mengurangi pelayanan yang terpisah-pisah dan
duplikasi. Di sisi lain, metode kasus keperawatan ini akan memberikan
kesempatan untuk komunikasi di antara perawat, dokter, dan tim kesehatan lain,
efisien dalam manajemen perawatan melalui monitoring, koordinasi dan
intervensi.
Dalam manajemen kasus keperawatan, seorang perawat akan bertugas
sebagai case manager untuk seorang (mungkin lebih) pasien, sejak masuk ke
rumah sakit hingga pasien tersebut selesai dari masa perawatan dan pengobatan.
Sebagai case manager, perawat memiliki tanggung jawab dan kebebasan untuk
perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, dan evaluasi. Untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, dalam memberikan asuhan keperawatan dengan metode manajemen
kasus, case manager senantiasa mempertimbangkan dua rangkaian dari quality-
cost-access dan consumers- providers-funders.
3
4
d. Beban kasus. Jenis dan sifat kasus yang ditangani masing-masing klien
juga sangat bervariasi, sehingga akan sangat mempengaruhi pelaksanaan
pelayanan manajemen kasus.
e. Hakekat sistem pelayanan. Maksudnya adalah apa saja pelayanan yang
tersedia oleh suatu sumber, jenis, tujuan pelayanan, sistem dan cara
penjangkauannya.
2. Kelebihan
a. Kebutuhan pasien terpenuhi.
b. Pasien merasa puas.
c. Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
d. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode manajemen kasus keperawatan adalah bentuk pemberian asuhan
keperawatan dan manajemen sumber-sumber terkait yang memungkinkan adanya
manajemen yang strategis dari cost dan quality oleh seorang perawat untuk suatu
episode penyakit hingga perawatan lanjut Adapun tujuan dari model manajemen
kasus salah satunya yaitu menetapkan pencapaian tujuan asuhan keperawatan
yang diharapkan sesuai dengan standar dan memfasilitasi. Selain itu, fungsi
dasar manajemen kasus meliputi identifikasi klien dan orientasi (Client
Identification and Orientation), pengkajian klien (Client Assessment) dan
rencana intervensi/pelayanan, koordinasi hubungan dan pelayanan, tindak lanjut
dan monitoring pelaksanaan pelayanan dan yang terakhir mendukung klien.
Kekurangan dari model manajemen kasus antara lain, kemampuan tenaga
perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu
memberikan asuhan secara menyeluruh, membutuhkan banyak tenaga. Tetapi
dari model manajemen kasus ini terdapat kelebihan yaitu kebutuhan pasien
terpenuhi, pasien merasa puas, masalah pasien dapat dipahami oleh perawat,
kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
B. Saran
Untuk tenaga keperawatan supaya dapat memahami MPKP (Model
Praktek Keperawatan Professional) dengan model manajemen kasus, sehingga
dapat menerapkan model tersebut di tempat kerja dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA