Anda di halaman 1dari 22

1.

PENGERTIAN
Adalah : penyakit akut yang disebabkan
oleh virus dengue dengan ciri demam,
manifestasi perdarahan dan bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat
meneyebabkan kematian ( Mansyoer dkk.)

2. ETIOLOGI
Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus
3. PATOFISIOLOGI
Virus dengue

tubuh

viremia

Kongesti pembuluh darah bawah kulit

ptekiae

Peningkatan permeabilitas dinding kapiler

Volume plasma

Hemokonsentrasi, hipotensi,
hipoproteinemia,trombositopenia
4. MANIFESTASI KLINIK
Demam tinggi mendadak dan terjadi terus menerus selama 2-7 hari
Uji torniquet positif, hematemesis, melena, ptekiae, epistaksis
Pembesaran hati dan nyeri tekan
Syok, nadi lemah, TD menurun, kulit dingin, lembab ujung hidung,
cianosis , gelisah.

DERAJAT DHF
Derajat 1 : Demam , uji torniquet positif
Derajat 2 : Ada perdarahan spontan di kulit / tempat lain
Derajat 3 : Ada kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah,
TD menurun ( < 20 mmHg ), kulit dingin, lembab, pasien gelisah
Derajat 4 : Syok berat, nadi tak teraba, TD tak terukur
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Trombositopeni, HT meningkat
CTBT
Hipoproteinemia, hiponatremia, PH darah meningkat
Albuminuria ringan
Uji serologi
6. PATHWAYS
Virus dengue

viremia
Zat
Sist. syaraf anafilaktosis,
Sist. retikuloendotelial Sist. termoregulator histamin,
serotonin

Sakit kepala, Pembs. Kel. Getah bening,


nyeri otot demam
hati & limpa Peningk.
Permeabilitas ddg
Mual-muntah kapiler
Peningk suhu
gg. Rasa tubuh Perembesan ke
nyaman ekstra selular
Kelemahan fisik Keb. nutrisi
Res. Syok
gg. aktivitas hipovolemik
INFEKSI NOSOKOMIAL
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang
didapat di rumah sakit (hospital aquired
infection) atau infeksi yang timbul atau
terjadi sesudah 72 jam perawatan pada
pasien rawat inap. Infeksi Nosokomial
adalah infeksi yang didapat di rumah sakit
(hospital aquired infection) atau infeksi
yang timbul atau terjadi sesudah 72 jam
perawatan pada pasien rawat inap.
Penularan dapat terjadi melalui cara silang
(cross infection) dari satu pasien kepada
pasien yang lainnya atau infeksi diri
sendiri di mana kuman sudah ada pada
pasien kemudian melalui suatu migrasi
(gesekan) pindah tempat dan di tempat
yang baru menyebabkan infeksi (self
infection atau auto infection)
Infeksi rumah sakit sering terjadi pada pasien
berisiko tinggi yaitu pasien dengan
karakteristik usia tua, berbaring lama,
penggunaan obat imunosupresan dan steroid,
daya tahan tubuh menurun pada pasien luka
bakar, pada pasien yang melakukan prosedur
diagnostik invasif, infus 2 lama atau
pemasangan kateter urin yang lama dan
infeksi nosokomial pada luka operasi.
sumber penularan dan cara penularan
terutama melalui tangan, jarum suntik,
kateter intravena, kateter urin, kain kasa
atau verban, cara keliru dalam menangani
luka, peralatan operasi yang
terkontaminasi, dan lain-lain.
Kuman penyebab infeksi nosokomial yang
tersering adalah Proteus, E.coli, S.aureus,
dan Pseudo-monas. Selain itu terdapat
juga peningkatan infeksi nosokomial oleh
kuman Enterocococus faecialis
(Streptococcus faecialis)
Transportasi pasien kritis
Transportasi pasien atau
memindahkan pasien dan satu tempat
ke tempat lain perlu diingat :
tidakmempunyai atau hanya
mempunyai sedikit cadangan
fisiologik.
Problem besar perlu perencanaan
yang cermat dan penawasan yang
ketat
Pemindahan pasien kritis dengan
aman didasarkan atas 5 pedoman,
yaitu:
1. perencanaan
2. sumber daya manusia
3. peralatan
4. prosedur
5. lintasan.
Kategori Transportasi Pasien
1. Transportasi intra mural (pemindahan dalam satu lingkup
RS).
2. Transportasi ekstra mural (pemindahan di luar RS). Ada 3
jenis pemindahan:
a. Pre RS (primer)
Dan tempat kejadian ke RS.
b. Inter RS (sekunder)
Pemindahan dan RS ke RS lain.
c. International
Jarak Iebih dari 5.000 km.
3. Kategori Transportasi lainnya.
a. Transportasi Neonatus/anak.
b. Transportasi pada pasien yang mengalami kecelakaan
sewaktu menyelam.
c. Transportasi pasien ICU pada saat kebakaran.
Transportasi Intra Mural
Pemindahan pasien dalam lingkungan
RS
Perencanaan
Perencanaan harus ditetapkan sebagai protokol dan dibuat sejelas
mungkin.
Perawatan selama pemindahan harus sebanding dengan perawatan
selama di
ruangan. Waktu pemindahan harus ditetapkan. Termasuk rute
perjalanan yang
akan dilewati. Komunikasi antar petugas untuk koordinasi
mempunyai peranan
penting. Perencanaan yang salah akan menyebabkan memefektifitas
dan
memperpanjang atau memperlama perjalanan pemindahan
Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga, ketrarnpilan/skill
petugas harus dipertimbangkan
sesuai dengan
kondisi pasien yang dipindahkan.
Peralatan
Peralatan selama pemindahan harus
tetap berfungsi sampai tempat
tujuan.
Prosedur
Tim transport harus terbebas dan tugas lain. Petugas
penerima telah siap sebelum
pemindahan dimulai, waktu kedatangan diketahui
dengan jelas. Sebelum
berangkat alat-alat siap, perbaikan pasien dapat
dilakukan mis, pemberian sedatif,
mengganti cairan infus, transfusi yang habis,
memastikan obat-obat motorik telah
masuk ke dalam infus, dan sebagainya. Pemberian
trnasport tidak boleh
mengabaikan pengobatan dan perawatan dasar pasien
Lintasan
Tempat tidur/brancard, peralatan dan petugas dengan
aman dapat
melewati seluruh rute perjalanan. Jika tempat tidur tidak
dapat melewati rate mis
pintu/lift gunakan brancard. (Kelemahan brancard tidak
cukup membawa alat yang
dibutuhkan). Hindari trauma pada pasien atau petugas
selama memindahkan
pasie
Lift barus digunakan selain pengunjung/wartawan sebelum
memindahkan
pasien
pasien sehingga tidak menghambat perjalanan
Transportasi ektra mural
Perencana
Koordinasidan komunikasi yang baik antar tim evaluasi, tim
ambulans dan petugas
pada kedua tujuan akhir adalah sangat penting.
Peralatan
Peralatan secara umum yang diperlukan antara lain tempat
tidur/brancard yang
aman selania perjalanan, kotak medis dengan berat di bawah 40 kg.
Peralatan
untuk proteksi petugas seperti sarung tangan, masker, dan sebagamya.
Apabila menggunakan peralatan elektronika harus dilengkapi dengan
baterai
cadangan untuk 2 kali perhitungan. Mat komunikasi jarak jauh.
Peralatan
selngkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Prosedur
Penilaian pasien di tempat kejadian meliputi A, B, C dan resusitasi
ditambah koreksi suku dan biokimia.
Perhatikan selang drainase ketika mengangkat pasien. Ada
beberapa problem penting yang dapat terjadi dalam
perjalanan antara lain:
- Brankard pasien tidak sesuai dengan kendaraan yang
cligunakan.
- Lingkungan atau cuaca yang tidak baik.
- Ketidaknyamanan perjalanan, terik matahari, malam
han.
- Getaran dan suara bising.
Transportasi Khusus
Transportasi pada neonates
Transportasi pada Pasien yang
mengalami kecelakaan sewaktu
menyelam
Transportasi Pasien ICU bila
terjadi kebakaran
Beberapa hal prinsip dalam pemindahan pasien
perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. Jelaskan pada pasien jika memungkinkan.
2. Stabilisasi pasien seoptimal mungkin sebelum
berangkat.
3. Harus terencana,jangan tergesa-gesa.
4. Pertahankan stabilitas selama perjalanan.
5. komunikasi yang adekuat antara pengirim dan
penerima.

Anda mungkin juga menyukai