Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP DAN TEHNIK KOMUNIKASI

PRE DAN POST OPERASI

By. Lailatul Fadilah,


S.Kep,Ners.M.Kep
Pendahuluan
 Operasi atau pembedahan merupakan
salah satu prosedur khusus medik yang
dapat atau harus dilakukan sebagai
terapi terhadap penyakit atau cidera.

 Pembedahan selalu dipandang sebagai


krisis hidup dan menimbulkan
kecemasan serta ketakutan
Tahap – tahap pembedahan
1. Pre operasi
Perawatan perioperatif yang dimulai ketika pasien diterima
masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien
dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan tindakan
pembedahan.
2. Intra operasi
Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau
dipindahkan ke instalasi bedah dan berakhir saat pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan.
3. Post operasi
Perawatan ketika klien diterima di ruang pemulihan
(recovery room)/ pasca anaestesi dan berakhir
sampai evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik
atau di rumah.
Pendekatan yang dapat dilakukan oleh
perawat pada fase pre operatif
 Membina hubungan terapeutik untuk
memungkinkan klien untuk mengungkapkan
(verbalisasi), rasa takut, rasa cemas dan
kuatir klien tentang rencana operasi
 Menggunakan sentuhan seperlunya untuk
menunjukan empati dan kepedulian
 Menggunakan kemampuan mendengar aktif
untuk mengidentifikasi dan memvalidasi
respon verbal dan non verbal yang
mengindikasikan ketakutan dan kecemasan
 Mempersiapkan diri untuk menjawab
pertanyaan yang umum diajukan klien
 Memberikan penyuluhan
Bentuk penyuluhan yang perlu di
komunikasikan pada klien pre
operatif antara lain

a. Aktivitas fisik
b. Managemen nyeri
c. Persiapan fisik
d. Kunjungan anetesiolog
e. Pengunjung dan ruang tunggu
 Komunikasi terapeutik pada pasien pre operatif
telah terbukti bermanfaat untuk menurunkan
komplikasi post operatif dan berdampak positif
untuk penyembuhan ( Taylor. C ; Lillis.C; Le
Mone. P, 1997)
 Kecemasan dapat diatasi dengan komunikasi
terapeutik melalui dimensi respon perawat :
ketulusan, kejujuran, keterbukaan, dan berespon
aktif, menghargai dan menerima klien apa
adanya, sikap tidak menghakimi, tidak
mengkritik, tidak mengejek atau menghina.
Intra operatif
 Upaya melakukan pengecekan terhadap
persiapan klien baik secara personal, juga
terhadap alat dan obat yang diperlukan .
 Memberi dukungan pada klien untuk
mengurangi kecemasan yang mungkin timbul
selama masa operasi.
 Pada masa ini komunikasi mungkin kurang
intens, terutama bila klien mendapat anestesi
umum yang menurunkan kemampuan motorik
dan sensorik klien.
Post operatif
 Komunikasi dapat dilkukan segera
setelah klien berada diruang pulih –
sadar.
 Komunikasi verbal mulai dilkukan oleh
perawat waalupun klien belum sadar
sepenuhnya.
 Teknik komunikasi non verbal, seperti
menggunakan sentuhan, penting artinya
untuk meningkatkan kepercayaan diri
klien.

Anda mungkin juga menyukai