Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

PANKREATITIS
 Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya terjadi
akibat alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti
kolelitiasis dan kolesistisis. (Sandra M. Nettina, 2001).
 Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri
dimana enzim pankreas diaktifasi secara prematur
PENGERTIAN mengakibatkan autodigestif dari pankreas. (Doengoes, 2000;558).
 Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius
pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari
kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit
yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi
terhadap berbagai pengobatan (Brunner& Suddart, 2001; 1338).
Anatomi
 Letak, terletak pada kuadran bagian kiri atas di antara kurvatura duodenum
dan limpa.
 Ukuran panjang 15 cm.
Fisiologi
   Pankreas merupakan kelenjar eksokrin (pencernaan) sekaligus kelenjar
endokrin.
Anatomi 1. Fungsi endokrin
Fisiologi  Sel pankreas yang memproduksi hormon disebut sel pulau Langerhans, yang
terdiri dari sel alfa yang memproduksi glukagon dan sel beta yang
memproduksi insulin.
a. Glukagon
Efek glukagon secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar glukosa darah
dan membuat semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi.
Glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menurunkan glukosa
(glikogenolisis) dan meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino untuk
produksi energi.
b. Insulin
 Efek insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan penggunaan glukosa untuk
produksi energi. Insulin meningkatkan transport glukosa dari darah ke sel dengan meningkatkan
permeabilitas membran sel terhadap glukosa (namun otak, hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada
insulin untuk asupan glukosa).
2. Fungsi eksokrin
 Kelenjar eksokrin pada pankreas disebut acini,  yang menghasilkan enzim yang terlibat pada proses
pencernaan ketiga jenis molekul kompleks makanan.
 Enzim pankreatik amilase akan mencerna zat pati menjadi maltosa. Kita bisa menyebutnya enzim
“cadangan” untuk amilase saliva.
 Lipase akan mengubah lemak yang teremulsi menjadi asam lemak dan gliserol. Pengemulsifan atau
pemisahan lemak pada garam empedu akan meningkatkan luas permukaan sehingga enzim lipase
akan dapat bekerja secara efektif.
 Tripsinogen adalah suatu enzim yang tidak aktif, yang akan menjadi tripsin aktif di dalam duodenum.
Tripsin akan mencerna polipeptida menjadi asam-asam amino rantai pendek.
 Cairan enzim pankreatik dibawa oleh saluran-saluran kecil yang kemudian bersatu membentuk
saluran yang lebih besar, dan akhirnya masuk ke dalam duktus pankreatikus mayor. Duktus
tambahan juga bisa muncul. Duktus pankreatikus mayor bisa muncul dari sisi medial pankreas dan
bergabung dengan duktus koledokus komunis untuk kemudian menuju ke duodenum.
 Pankreas juga memproduksi cairan bikarbonat yang bersifat basa. Karena cairan lambung yang
memasuki duodenum bersifat sangat asam, ia harus dinetralkan untuk mencegah kerusakan mukosa
duodenum. Prose penetralan ini dilaksanakan oleh natrium bikarbonat di dalam getah pankreas, dan
pH kimus yang berada di dalam duodenum akan naik menjadi sekitar 7,5.
 Sekresi cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin dan kolesistokinin, yang diproduksi oleh
mukosa duodenum ketika kismus memasuki intestinum tenue.
 Sekretin meningkatkan produksi cairan bikarbonat oleh pankreas, dan kolesistokinin akan
merangsang sekresi enzim pankreas.
1. Rasa Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pankreatitis
,Nyeri abdomen biasanya konstan dari ringan sampai hebat, menetap
menyebabkan ketidak berdayaan, yang disertai nyeri pada punggung, terjadi
akibat iritasi dan edema pada pankreas yang mengalami inflamasi tersebut
sehingga timbul rangsangan pada ujung-ujung saraf. Peningkatan tekanan pada
kapsul pankreas dan obstruksi duktus pankreatikus juga turut menimbulkan rasa
sakit. Rasa sakit yang terjadi pada bagian setelah makan atau setelah
mengkonsumsi minuman keras, rasa sakit ini dapat bersifat menyebar dan sulit
ditentukan lokasinya.
2. Pasien tampak sakit berat defens muskuler teraba pada abdomen

Manifestasi 3. Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda
yang fatal. Namun demikian abdomen dapat tetap lunak jika
Klinis tidak terjadi peritonitis.
4. Bising usun menurun bahkan sampai menghilang
5. Kekakuan otot
6. Ekimosis di daerah pinggang dan sekitar umbilicus
7. Tanda yang menunjukan adanya pankreatitis haemoragik yang berat:
 Mual muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis akut
 Muntahan biasanya berasal dari isi lambung tetapi juga dapat
mengandung getah empedu. Gejala panas, ikterus, konfusi dan agitasi dapat
terjadi.
 Hipotensi
 Syok
1. Alkohol

Alkohol menembah kosentrasi protein dalam cairan pancreas danmengakibatkan endapa
n yang merupakan inti untuk terjadinya kalsifikasiyang selanjutnya menyebabkan
tekanan intraduktal lebih tinggi.
2. Batu Empedu
Pada sepertiga sampai dua pertiga pasien, pankreatitis disertai dengan
adanya batu empedu yang diduga menyebabkan trauma sewaktu pasae batu, atau
menyebabkan sumbatan.
3. Obat-obatan
Sejumlah obat-obatan telah terlibat dalam berkembangnya pankreatitis akut tetapi
ETIOLOGI tidak satu pun yang terbukti menyebabkan penyakit ini. Contoh obatnya seperti steroid,
diuretik tiazoid.
4. Infeksi
Infeksi virus telah dapat dihubungkan dengan pankreatitis akut khususnya gondongan
dan infeksi sackie, peningkatan sepintas amylase serum bukanlah merupakan hal yang
luar biasa.
5. Trauma
Trauma kecelakaan merupakan penyebab mekanik yang penting bagi pankreatitis
terutama trauma tumpul abdomen. Trauma besar juga merupakan sebab yang bermakna
bagi peradangan akut dan pankreatitis yang timbul setelah tindakan pada lambung dan
saluran empedu dalam presentase kecil kasus. Biasanya cedera tidak terlihat pada waktu
pembedahan dan mungkin akibat trauma benda tumpul atau tajam.
PATHWAY
1. Scan-CT : menentukan luasnya edema dan nekrosis 
2. Ultrasound abdomen: dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi pankreas,
abses, pseudositis, karsinoma dan obstruksi traktus bilier. 
3. Endoskopi : penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula, penyakit
obstruksi bilier dan striktur/anomali duktus pankreas. Catatan : prosedur ini dikontra
indikasikan pada fase akut. 
4. Aspirasi jarum penunjuk CT : dilakukan untuk menentukan adanya infeksi. 
5. Foto abdomen : dapat menunjukkan dilatasi lubang usus besar berbatasan dengan
pankreas atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya udara bebas intra
peritoneal disebabkan oleh perforasi atau pembekuan abses, kalsifikasi pankreas. 
PEMERIKSAAN 6. Pemeriksaan seri GI atas : sering menunjukkan bukti pembesaran pankreas/inflamasi. 
PENUNJNG 7. Amilase serum : meningkat karena obstruksi aliran normal enzim pankreas (kadar
normal tidak menyingkirkan penyakit).
8. Amilase urine : meningkat dalam 2-3 hari setelah serangan.
9. Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap tinggi lebih lama.
10. Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh penyakit hati
alkoholik atau penekanan duktus koledokus). 
11. Fosfatase Alkaline : biasanya meningkat bila pankreatitis disertai oleh penyakit bilier. 
12. Albumin dan protein serum dapat meningkat (meningkatkan permeabilitas kapiler
dan transudasi cairan kearea ekstrasel). 
Pengkajian
1. Biodata
 Pada biodata diperoleh data tentang nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan,
pendidikan dan status perkawinan. Dimana beberapa faktor tersebut dapat menempatkan
klien pada resiko pada pankreatitis akut.
2. Keluhan Utama
 Nyeri hampir selalu merupakan keluhan yang diberikan oleh pasien dan nyeri dapat terjadi di
epigastrium, abdomen bawah atau terlokalisir pada daerah torasika posterior dan lumbalis.
Nyeri bisa ringan atau parah atau biasanya menetap dan tidak bersifat kram (Sabiston, 1994).
3. Riwayat Penyakit Sekarang
ASUHAN  Riwayat kesehatan juga mencakup pengkajian yang tetap tentang nyeri, lokasi, durasi, faktor-
faktor pencetus dan hubungan nyeri dengan makanan, postur, minum alkohol, anoreksia, dan
KEPERAWATAN intoleransi makanan (Hudak dan Gallo, 1996).

PANKREASTITIS 4. Riwayat Penyakit Dahulu


 Kaji apakah pernah mendapat intervensi pembedahan seperti colecystectomy, atau prosedur
diagnostik seperti EKCP. Kaji apakah pernah menderita masalah medis lain yang
menyebabkan pankreatitis meliputi:
 Ulkus peptikum, Gagal ginjal ,Vaskular disorder, Hypoparathyroidism, Hyperlipidemia
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Kaji riwayat keluarga yang mengkonsumsi alkohol, mengidap pankreatitis dan penyakit biliaris
(Donna D, 1995).
6. Riwayat Psikososial
7. Pola Aktivitas
1. Tanda-tanda Vital
 Kaji adanya peningkatan temperatur, takikardi, dan penurunan tekanan darah (Donna D,
1995). Demam merupakan gejala yang umum biasanya (dari 39° C). Demam berkepanjangan
dapat menandakan adanya komplikasi gastrointestinal dari penyakit seperti peritonitis,
kolesistitis atau absese intra abdomen (Huddak & Gallo, 1996).
2. System Gastrointestinal
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri abdomen. Juga terdapat distensi abdomen bagian
atas dan terdengar bunyi timpani. Bising usus menurun atau hilang karena efek proses
peradangan dan aktivitas enzim pada motilitas usus. Hal ini memperberat ketidakseimbangan
cairan pada penyakit ini. Pasien dengan penyakit pankreatitis yang parah dapat mengalami
asites, ikterik dan teraba massa abdomen (Huddak & Gallo, 1996).
3. System Kardiovaskular
PEMERIKSAAN  Efek sistemik lainnya dari pelepasan kedalam sirkulasi adalah vasodilatasi perifer yang pada
gilirannya dapat menyebabkan hipotensi dan syok. Penurunan perfusi pankreas dapat
FISIK menyebabkan penurunan faktor depresan miokardial (MDF). Faktor depresan miokardial
diketahui dapat menurunkan kontraktilitas jantung. Seluruh organ tubuh kemudian terganggu
(huddak & Gallo, 1996).
4. System Sirkulasi
 Resusitasi cairan dini dan agresif diduga dapat mencegah pelepasan MDF. Aktivasi tripsin
diketahui dapat mengakibatkan abnormalitas dalam koagulitas darah dan lisis bekuan.
Koagulasi intravaskular diseminata dengan keterkaitan dengan gangguan perdarahan
selanjutnya dapat mempengaruhi keseimbangan cairan (Sabiston, 1994).
5. System Respirasi
 Pelepasan enzim-enzim lain (contoh fosfolipase) diduga banyak menyebabkan komplikasi
pulmonal yang berhubungan dengan pankretitis akut. Ini termasuk hipoksemia arterial,
atelektasis, efusi pleural, pneumonia, gagal nafas akut dan sindroma distress pernafasan akut
(Huddak & gallo, 1996).
6. System Urinaria
 Oliguria, azotemia atau trombosis vena renalis bisa menyebabkan
gagal ginjal (Sabiston, 1994).
7. System Neurolgi
 Kaji perubahan tingkah laku dan sensori yang dapat berhubungan
dengan penggunaan alkohol atau indikasi hipoksia yang disertai
syok (Donna D, 1995).
8. System Integumen
 Membran mukosa kering, kulit dingin dan lembab, sianosis yang
dapat mencerminkan dehidrasi ringan sampai sedang akibat
muntah atau sindrom kebocoran kapiler. Perubahan warna
keunguan pada panggul (tanda turney grey) atau pada area
periumbilikus (tanda cullen) terjadi pada nekrosis hemoragik yang
luas (Sandra M, 2001).
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH DIAGNOSA KEPERAWATAN

 
 Nyeri akut berhubungan dengan
proses inflamasi ditandai
dengan pembengkakan
 Nyeri akut  pankreas
DIAGNOSA  Hipertermi  Hipertermi berhubungan
 Kebutuhan nutrisi kurang dengan proses inflamasi
ditandai dengan kenaikan suhu
dari kebutuhan tubuh diatas normal
 Kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah ditandai
dengan intake yang tidak
adekuat
INTERVENSI
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
Pankreatitis adalah peradangan kelenjar pancreas atau radang
pancreas yang
disertai manifestasi local dan sistemik dan kebanyakan bukan disebabk
an oleh infeksi bakteri atau virus namun akibat autodigesti oleh enzim
pancreas yang keluar dari saluran pankreas. Letak pankreas, terletak
pada kuadran bagian kiri atas di antara kurvatura duodenum dan
limpa. Ukurannya panjang 15 cm. Pankreas merupakan kelenjar
eksokrin (pencernaan) sekaligus kelenjar endokrin.
KESIMPULAN Penatalaksanaan pasien pankreatitis akut bersifat simtomatik dan
ditujukan untuk mencegah atau mengatasi komplikasi. Semua asupan
peroral harus dihentikan untuk menghambat stimulasi dan sekresi
pancreas. Pelaksanaan TPN (Total Parenteral Nutrition) pada
pankreatitis akut biasanya menjadi bagian terapi yang penting, khusus
pada pasien dengan keadaan umum yang buruk, sebagai akibat dari
stress metabolic yang menyertai pankreatitis akut.

Anda mungkin juga menyukai