Anda di halaman 1dari 22

TUGAS ILMU GIZI

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG

Dosen Pengampuh
Putu Candriasih,S.Sit.M.Kes

Disusun oleh
Ristiani
NIM : PO7120319017

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PALU
PRODI DIV KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGANATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan KaruniaNya
sehingga makalah dengan judul “DIET PADA PENYAKIT JANTUNG” ini
dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa ucapakan terimakasih kami kepada
pihak –pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini baik materi maupun
nonmateri.

            Makalah ini kami susun dengan maksimal dengan menggunakan berbagai


referensi baik berupa buku maupun media internet. Maka kami mengucapkan
terimakasih kepada pengarang buku yang kami kutip yang telah memberikan
banyak sumbangan pemikiran, penerbit yang telah menerbitkan buku tersebut,
serta lembaga lain yang menyediakan sarana buku tersebut. Dan tak lupa penulis
media elektronik yang belum sempat untuk diterbitkan, yang juga memberikan
banyak sumbangan pemikiran.

            Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari dalam penulisan makalah ini,
terdapat banyak kekurangan baik dalam penulisan, isi maupun bahasa. Maka
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga dapat
menjadi sumber rujukan yang menambah wawasan pemikiran.

Palu 24 November 2020

Palu
DAFTAR ISI

KATA PENGANATAR...................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................

A.      Latar Belakang.................................................................................
B.       Rumusan Masalah...........................................................................
C.       Tujuan.............................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian...................................................................................................
B. Tujuan Diet................................................................................................
C. Prinsip Diet.................................................................................................
D. Syarat Diet..................................................................................................
E. Klasifikasi Pemberian Diet.........................................................................
F. Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO........................................................
G. Jenis-Jenis Diet Penyakit Jantung...............................................................
H. Bahan Makanan Sehari...............................................................................
I. Nilai Gizi....................................................................................................
J. Pembagian Bahan Makanan Sehari............................................................
K. Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak di Anjurkan........................
L. Pencegahan.................................................................................................

BAB 3 PENUTUP

A.    Kesimpulan........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana
jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya  untuk melakukan
fungsi secara normal. Pada awal penyakit, jantung mampu
mengkompensasi ketidakefisienan fungsinya dan mempertahankan
sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi.
Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi
darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah,
dan rasa sakit di daerah jantung. berkurangnya aliran darah dapat
menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah,
yang berakibat pada terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya
menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi
(Endocarditis atau Carditis), gagal jantung, setelah myocard infarct, dan
setelah operasi jantung.
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia,
karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh
sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan
untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari
adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang
berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Penyakit
kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan
jantung, masih menempati peringkat pertama penyabab kematian di
Indonesia.
Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang enak dan
berlemak meski mereka sudah tahu makanan tersebut mengandung
kolesterol. Ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti malas
olah raga, merokok, minum-minuman keras, kurang istirahat, stress dan
sebagainya, yang berakibat kolesterol menjadi tinggi. Sebenarnya
kolesterol tidak selamanya jahat, beberapa jenis kolesterol dibutuhkan oleh
tubuh. Organ hati kita memproduksi sejumlah kolesterol yang cukup untuk
tubuh, namun beberapa jenis makanan yang kita konsumsi akan
memberikan tambahan kolesterol sehingga melebihi yang dibutuhkan
tubuh.
Dengan melihat fenomena yang terjadi sekarang ini, dapat
dikatakan bahwa penyakti jantung merupakan salah satu penyakti
degeneratif yang seringkali dihadapi masyarakat dan merupakan
predisposisi atau juga akibat untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak selaras
dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan
yang tidak benar. Dalam masa pengobatan, pasien pengidap penyakit
jantung memerlukan perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan
makanan yang menunjang pengobatan. Dengan pengaturan diet kusus
yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi penderita
penyakit jantung.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diet?
2. Apa tujuan dari pemberian diet penyakit jantung?
3. Apa prinsip dalam pemberian diet?
4. Apa saja syarat diet penyakit jantung?
5. Bagaimana klasifikasi pemberian diet penyakit jantung?
6. Apa saja jenis diet penyakit jantung?
7. Bagaimana bahan makanan sehari dalam diet penyakit jantung?
8. Bagaimana nilai gizi pada diet penyakit jantung?
9. Bagaimana pembagian bahan makanan dalam diet penyakit jantung?
10. Apa saja yang menjadi bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan dalam diet penyakit jantung?
11. Bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan untuk penyakit jantung?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diet
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian diet
3. Untuk mengetahui prinsip dalam pemberian diet
4. Untuk mengetahui syarat dalam pemberian diet
5. Untuk mengetahui klasifikasi dalam pemberian diet
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam pemberian diet
7. Untuk mengetahui bahan makanan sehari dalam pemberian diet
8. Untuk mengetahui nilai gizi dalam pemberian diet
9. Untuk mengetahui bagaimana pembagian bahan makanan dalam
pemberian diet
10. Untuk mengetahui apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan dalam pemberian diet
11. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk mencegah penyakit jantung
.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diet
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi
dan kandungan gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti
cara hidup. Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan
jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu
menyembuhkan penyakit.

Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah


pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik
kuantitas maupun jenis makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis
yaitu:
1. Diet jantung I , makanan yang diberikan dalam bentuk cairan.
2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau
lunak.
3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau
biasa.
4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa.

B. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

C. Prinsip Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau
overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan
preparat diuretic untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler.
Volume cairan ekstraseluler ditentukan oleh kandungan netriumnya.
Preparat diuretik bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh
tubulus ginjal. Kadang- kadang sebagai tindakan pelengkap,
dibutuhkan pula pembantasan konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang
dihasilkan oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum
meningkat. Jika kadar fraksi lipid yang mengandung kolesterol itu
naik, konsumsi kolesterol dari makanan harus di batasi.

D. Syarat Diet
Syarat- syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut:
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/ kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25- 30% dari kebutuhan energy total, 10%
berasal dari lemak jenuh, dan 10- 15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia .
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan supplement kalium,
kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan .
6. Garam rendah, 2- 3 g/ hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup,  2 liter/ hari sesuai kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan
dalam porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau
supplement gizi.
E. Klasifikasi Pemberian Diet
1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti
Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet
diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila
pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua
zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.

2. Diet Jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah
fase akut dapat teratasi. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan
sebagai diet jantung II rendah garam. Diet ini rendah energi, protein,
kalsium dan tiamin.

3. Diet Jantung III


Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada
pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai
hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung III rendah garam.
Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.

4. Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung
dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan
sebagai diet jantung IV rendah garam. Diet ini cukup energi dan zat
gizi lain kecuali kalsium.
F. Klasifikasi hipertensi menurut WHO

Jenis hipertensi Sistolik Diastolic Kadar Garam


Hipertensi 140-159 90-104 3,75-7,5 gram
Ringan
Hipertensi 140-159 105-114 1,25-3,75 gram
Sedang
Hipertensi Berat 140-159 >115 1,25 gram

G. Jenis-Jenis Diet Penyakit Jantung


1. Diet Rendah Garam
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat
seperti digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam
dibawah ini sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk
mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada
sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan dengan
konsumsi garam yang tinggi.
Sebagian besar preparat diuretik akan mendorong ekskresi kalium
disamping ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi
kalium selama pengobatan dengan preparat diuretik, diperlukan
suplementasi unsur tersebut (misalnya dengan pemberian tablet
kalium, seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCI).

Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal:

a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½


sendok teh atau 2 gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun
bahan penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak,
kecap, saus tomat dan lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500
ml/hari. Kalau mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati
(susu kedelai) yang kandungan natriumnya sangat sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari:
1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju,
dendeng, abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin,
asinan sayuran dan buah, acar dan sebagainya.
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin,
vetsin, soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan
lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah
dengan soda kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang),
kacang asin, margarin biasa, dan lain-lain.
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan
penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula,
cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan
lain-lain. Di toko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet
(slim and fit) yang terutama mengandung kalium klorida.

2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas


Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada
berbagai bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol
darah yang tinggi merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang
berkaitan dengan peningkatan insidensi penyakit jantung koroner.
Keadaan ini juga berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam
proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam pelbagai produk susu,
telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat
didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai,
relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan cara
mengurangi konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan
mengurangi makan-makanan yang berlemak, sate kambing, sate babi,
gulai kambing, lapis legit, tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan,
keju, mentega, margarine, susu full krim dan tidak menggoreng
makanan. Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai kalori
yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan mengakibatkan
penurunan berat badan. apabila keadaan obesitas tidak terdapat
kedalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung
hidtratarang kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi
kolestrol. Kolestrol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur
umumnya menjadi sumber utama kolestrol dalam makanan merah telur
yang ada dalam sebutir telur mengandung sekitar 250gm kolestrol.
Makanan lainnya yang kaya akan kolestrol adalah otak jeroan, hati,
produk susu seperti keju, mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting,
cumi, dan susu full krim. Kolestrol juga disintesis dalam tubuh. Unsure
ini diperlukan bagi pembentukan berbagai hormone serta getah
empedu dan ditemukan didalam selubung myelin serta saraf otak.
Konsumsi kolestrol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara:
a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama
seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau
susu kedelai.
c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng,
dengan lemak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai.
Pemakaian sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak.
Pemakaian santan yang kental juga harus dihindari.
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol.
Beberapa bukti menunjukan bahwa peningkatan konsumsi lemak,
yang kaya asam- asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek
yang menguntungkan dalam penurunan kadar kolesterol darah.
Contoh- contoh asam lemak tak jenuh ganda adalah asam lemak
omega 3 yang banyak terdapat dalam lemak ikan trout, hering,
salmon dan lemuru. Berikut ini diet rendah kolesterol dan lemak
terbatas (RKLT):
Diet RKLT: kaya akan asam- asam lemak tak jenuh dan rendah
kolesterol
1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan
susu full krim atau susu penuh (whole milk).
2) Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim dipakai
harus dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau
minyak kedelai untuk menumis dan memasak. Untuk
keperluan makan roti dapat digunakan margarine khusus yang
kaya akan asam lemak tak jenuh. Contoh- contoh margarine
ini adalah flora (Van den Berghs), golden corn (kraft), food
ltd. Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di took
swalayan.
3) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging
ayam kampong dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang
terlihat harus dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam, jangan
dimakan).
4) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda
menyukainya.
Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang
rendah, sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam
jaringan ikan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian
besar berupa lemak tak jenuh.
5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri
(broiler) mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh
yang tinggi. Sebaiknya memilih telur ayam kampong dan
jumlah merah telur ayang dimakan tidak melampaui dua butir/
minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.
6) Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage chease yang
dapat dimakan tanpa batas.

Makanan yang harus dihindari

Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah


kolesterol sudah disebutkan diatas disamping itu, makanan berikut
ini harus pula dihindari.

1. Otak dan jerohan seperti hati,ginjal, babat,dan usus.


2. Lapis legit, tarcis,kue- kue kering, gorengan, lumpia goreng,
ayam goring, kripik kentang, dan lain- lain. Yang mengandung
telur dan atau lemak jenuh. Demikian pula makanan manis
seperti selai, sirup, permen, coklat, dan es krim.
3. Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg,
gulai, kare.

H. Bahan Makanan Sehari

Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung III Diet Jantung


Bahan
IV
Makana
Berat Berat Berat Berat
n Urt Urt Urt Urt
(gram) (gram) (gram) (gram)

3 gls 4 gls
Beras - - 100 200 250 gls
bubur tim
nasi
2 ptg 4 ptg 2 ptg
Daging - - 100 100 100
sdg sdg sdg
Telur
- - 40 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
ayam
Tempe - - - - 75 3 ptg 125 5 ptg
sdg sdg
Sayuran - - 300 3 gls 300 3 gls 300 3 gls
4 ptg
4 ptg 4 ptg
2 gls sari sdg
Buah 400 400 sdg 400 sdg 400
buah pepa
pepaya pepaya
ya
1½ 1½ 2½
Minyak - - 15 15 25
sdm sdm sdm
Margarin
tak 10 1 sdm - - - - - -
bergaram
Gula 3
80 8 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm 30
pasir sdm
Susu
skim 100 20 sdm 20 4 sdm - - - -
bubuk

I. Nilai Gizi

Diet Jantung Diet Jantung Diet Jantung Diet Jantung


I II III IV
Energi 905 1223 1662 2004
(kkal)
Protein (g) 40 44 60 72
Lemak (g) 10 37 40 53
Karbohidra 172 186 271 317
t (g)
Kalsium 1438 544 384 451
(mg)
Besi (mg) 2,3 14,8 22,8 28.2
Vitamin A 960 26570 26633 26665
(RE)
Tiamin 0.7 0,9 0,9 1
(mg)
Vitamin C 203 344 343 343
(mg)
Natrium - 188 198 359
(mg)
J. Pembagian Bahan Makanan Sehari

Waktu dan Bahan Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung Diet
Makanan III Jantung IV
(kkal) Urt (kkal) Urt (kkal) Urt (kkal) Ur
t
Gula
10 1 sdm - - - - - -
pasir
Margari 1/5
2 - - - - - -
06.00 n sdm
Susu
skim 20 4 sdm - - - - - -
bubuk

08.00 1
1 gls 1 gls
Beras - - 30 50 50 gls
bubur tim
tim
Telur 1
- - 50 1 butir 50 1 btr 50
ayam btr
1
1 ptg
Tempe - - - - 25 25 ptg
sdg
sdg
1
Sayuran - - 100 1 gls 100 1 gls 100
gls
½
Minyak - - 5 ½ sdm 5 1 sdm 5 sd
m
Margari 1/5
2 - - - - - -
n sdm
1
Gula
10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm 10 sd
pasir
m
Susu 20 4 sdm 20 4 sdm - - - -
skim
bubuk

Sari
200 1 gls - - - - - -
jeruk
1
1 ptg 1 ptg
Pepaya - - 100 100 100 ptg
10.00 sdg sdg
sdg
1
Gula 1½
15 10 1 sdm 10 1 sdm 70 sd
pasir sdm
m

12.00 / 1
18.00 ½
1 gls 1½
Beras - - 35 75 100 gls
bubur gls tim
nas
i
1
1 ptg 1 ptg
Daging - - 50 50 50 ptg
sdg sdg
sdg
2
1 ptg
Tempe - - - - 25 50 ptg
sdg
sdg
1
Sayuran - - 100 1 gls 100 1 gls 100
gls
1
1 ptg 1 ptg
Pepaya - - 100 100 100 ptg
sdg sdg
sdg
Margari 1/5
2 - - - - - -
n sdm
1
Minyak - - 5 ½ sdm 5 ½ sdm 10 sd
m
Gula
10 1 sdm - - - - - -
pasir
Susu 20 4 sdm - - - - - -
skim
bubuk

Sari
200 1 gls - - - - - -
jeruk
1
1 ptg 1 ptg
Pepaya - - 100 100 100 ptg
16.00 sdg sdg
sdg
1
Gula 1½
15 - - 10 1 sdm 10 sd
pasir sdm
m

Gula
10 1 sdm - - - - - -
pasir
Margari 1/5
2 - - - - - -
20.00 n sdm
Susu
skim 20 4 sdm - - - - - -
bubuk

K. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber karbohidrat Beras ditim atau Makanan yang
disaring; roti, mi, mengandung gas atau
kentang, makaroni, alkohol, seperti; ubi,
biskuit, tepung beras/ singkong, tae singkong,
terigu/ sagu aren/ sagu dan tape ketan
ambon, kentang gula
pasir, gula merah, madu,
dan sirup
Sumber protein Daging sapi, ayam Daging sapi dan ayam
hewani dengan lemak rendah, yang berlemak; gajih,
ikan, telur, susu rendah sosis, ham, hati, limpa,
lemak dalam jumlah babat, otak, kepiting dan
yang ditentukan kerang-kerangan, keju
dan susu penuh
Sumber protein Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan kering
nabati seperti; kacang kedelai yang mengandung lemak
dan hasil olahannya, cukup tinggi seperti
seperti; tahu dan tempe kacang tanah, kacang
mete, dan kacang bogor
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengandung gas, seperti mengandung gas, seperti
bayam, kangkung, kol, kembang kol, lobak,
kacang bunci, kacang sawi, dan nangka muda
panjang, wortel, tomat,
labu siam, dan tauge
Buah-buahan Semua buaha-buahan Buah-buahan segar yang
segar, seperti pisang, mengandung alkohol
pepaya, jeruk, apel, atau gas, seperti durian
melon, semangka, dan dan nangka matang
sawo
Lemak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa dan
kedelai, margarin, minyak kelapa sawit,
mentega dalam jumlah santan kental
terbatas dan tidak untuk
menggoreng tetapi untuk
menumis, kelapa atau
santan encer dalam
jumlah terbatas
Minuman Teh encer, coklat, sirup Teh/kopi kental,
minuman yang
mengandung soda dan
alkohol, seperti bir dan
wiski
Bumbu Semua bahan bumbu Lombok, cabe rawit, dan
selainbumbu tajam dalam bumbu-bumbu lain yang
jumlah terbatas tajam

L. Pencegahan
Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular akhir akhir ini
menjadi subjek sebagian besar penelitian. Banyak pakar merasa bahwa
berbagai bukti sudah cukup untuk membenarkan tindakan memodifikasi
makanan atau diet dalam upaya mencegah penyakit kardiovaskular,
disamping membantu para penderita penyakit tersebut. rekomendasi diet
untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Mengurangi konsumsi total lemak.
3. Mengurangi konsumsi garam.

Kepentingan unsur-unsur makanan lain yang mencangkup serat


makanan, protein hewani dan gula masih menjadi masalah yang
diperdebatkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit degeneratif yang
seringkali dihadapi masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga
akibat untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya. Salah satu penyebab
utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak selaras dengan pola hidup
sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang tidak benar.
Diet pada penyakit jantung adalah pola makan yang diatur untuk
pasien yang mengalami gangguan jantung agar tidak menimbulkan resiko
terjadinya penyakit degeneratif lainnya. Pengaturan dietnya bisa berupa
diet rendah garam dan diet rendah kolestrol lemak terbatas, yang bertujuan
untuk memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, serta mencegah atau
menghilangkan penimbunan garam atau air.

B. Saran
Untuk mencegah atau membantu pasien dengan penyakit jantung
dalam modifikasi diet, kelompok menyarankan beberapa hal seperti
dibawah ini:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal
2. Mengurangi konsumsi total lemak
3. Mengurangi konsumsi garam
DAFTAR PUSTAKA

E.Bek Mary, 2011. Ilmu Gizi dan Diet. Penerbit Andi. Yogyakarta. Almatsier
Sunita, 2010. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai