Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FUNCTIONAL FOOD

Makanan Medik (Formula dengan Nutrisi Lengkap dan Tidak Lengkap)

Disusun Oleh:

Mohammad Iqbal Octora

UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI ILMU GIZI
BREBES
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai macam jenis penyakit yang diderita oleh sebagian orang
membutuhkan makanan dengan diet khusus. Diet khusus adalah pengaturan
makanan yang sesuai standar untuk pasien yang menderita penyakit khusus
seperti: diabetes mellitus, jantung, ginjal, hati, hipertensi, dan lain-lainnya yang
bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien dengan pemberian nutrisi dari
makanan diet khusus tersebut (Altmatsier, 2012).
Food and Drug Administration (1982) mendefinisikan makanan medik
sebagai produk yang diformulasikan dan diproses secara khusus untuk pengaturan
diet bagi penyakit tertentu, atau kondisi medik dimana produk tersebut
dikonsumsi dibawah pengawasan dokter. Kesesuaian dari makanan medik dengan
penyakit yang diderita perlu diperhatikan agar sesesorang tersebut memiliki status
gizi normal. Oleh karena itu, perlu dipelajari mengenai makanan medik, jenis-
jenis dan komposisinya.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan makanan medik.
2. Untuk mengetahui contoh-contoh makanan medik
3. Untuk mengetahui komposisi dari berbagai macam makanan medik.
BAB II
ISI

Pada tahun 1972 Medical food pada awalnya diformulasikan untuk


kebutuhan nutrisi yang unik dari pasien yang menderita kelainan metabolik.
Berikut adalah kriteria medical food:
 Formulasinya spesifik (berbeda dengan kandungan makanan yang
terkandung dalam kondisi alaminya) untuk oral maupun tube feeding
 Untuk mengatur diet pada penderita kelainan medis, penyakit, atau kondisi
dengan kebutuhan nutrisi khusus.
 Diperuntukkan untuk digunakan dibawah pengawasan medis
 Diperuntukkan hanya untuk pasien yang menerima pengawasan medis
secara aktif, untuk suatu kondisi yang membutuhkan perawatan medis
berulang sehingga dapat disediakan instruksi khusus untuk penggunaan
medical food.
Medical food dapat dianggap sebagai persilangan antara preskripsi obat
dan dietary supplement, lebih dekat menyerupai dietary supplement dalam
terminologi regulasi. Perbedaannya dengan dietary supplement yaitu medical
foods dapat dilabeli untuk kondisi medis seperti penyakit Alzheimer. Dietary
supplement harus dilabeli untuk klaim fungsional dan tidak dapat membuat klaim
untuk menangani atau mencegah suatu penyakit. Sebagai contoh, ginkgo dapat
diberi klaim “mendukung fungsi memori” tapi tidak dapat memberi klaim “untuk
treatment penyakit demensia”. Obat ataupun makanan medik dapat dilabeli “untuk
treatment gejala demensia terkait penyakit Alzheimer”.
Salah satu program FDA mengklasifikasikan makanan medik menjadi 4
kategori berdasarkan penggunaannya :
1. Formula dengan nutrisi lengkap – biasanya mengandung sumber protein,
karbohidrat, lemak, dengan vitamin dan mineral atau elektrolit.
Dikonsumsi sebagai makanan lengkap sehingga tidak memerlukan
suplemen dari sumber makanan lain. Paling umum digunakan pada pasien
yang di tube feeding. (contoh : formula yang digunakan sebagai sumber
perawatan tunggal).
2. Formula dengan nutrisi yang tidak lengkap – mengandung kelompok
makanan tunggal, misalnya hanya karbohidrat, atau hanya protein, atau
hanya vitamin. Konsumsi sumber makanan lain diperlukan untuk
melengkapi diet. Produk ini dapat digunakan oleh pasien yang berada di
rumah dan dapat memakan makanan normal. (contoh : produk untuk
pengaturan lemak, protein dan karbohidrat)
3. Formula untuk penyakit metabolisme (genetik) – mayoritas medical food
bertujuan untuk merawat penyakit metabolik, menargetkan signalling
pathway. Formulasi unik dengan penambahan atau pengurangan nutrient. (
contoh : formula fenilketonuria)
4. Produk rehidrasi secara oral – membantu tubuh menyerap nutrisi dengan
menggeser osmolaritas dari larutan oral sehingga saluran gastrointestinal
mempertahankan cairan. Umumnya mengandung sodium, chloride,
potassium klorida, dekstrosa dan air ( contoh : elektrolit/formula air untuk
dehidrasi)

2.1 Formula Nutrisi Khusus dan Bahan Bakunya


Produk dengan nutrisi standar adalah berdasarkan nutrisi dasar, sementara
produk dengan nutrisi khusus dirancang secara khusus untuk pasien dengan
kebutuhan khusus. Formula nutrisi standar mengkombinasikan karbohidrat,
protein, lemak serta berbagai vitamin dan mineral dalam jumlah yang tepat dan
direkomendasikan. Formula khusus mengandung nutrien makro dan mikro
dalammjumlah yang tepat, ditujukan untuk pasien dengan penyakit tertentu.
Kondisi pasien seperti penyakit ARDS, diebetes, HIV/AIDS, gangguan saluran
pencernaan, malabsorpsi dan gagal ginjal adalah contoh kondisi penyakit yang
membutuhkan nutrisi dengan formula khusus.
Nutrisi memegang peranan penting dalam perawatan pasien. Pasien rumah
sakit yang beresik malnutrisi akan memiliki banyak komplikasi, tingkat kematian
tinggi, tinggal di rumah sakit lebih lama, dan meningkatkan biaya rumah sakit.
Protein
Protein adalah komponen makanan penting untuk kehidupan manusia;
asupan protein yang optimal bervariasi untuk setiap orang dengan berbagai
penyakit yang diderita. Asupan protein yang tepat tergantung dari banyak faktor
seperti asupan energi, status gizi, tingkat stress, dan tahapan penyakit atau
pemulihan. Protein yang berkualitas tinggi adalah komponen penting dari hampir
semua formula medik. Protein yang dihidrolisis dalam bentuk peptida dan asam
amino bebas digunakan dalam formula yang disebut formulasi elemental. Formula
elemental ini populer digunakan untuk kondisi malabsorpsi seperti penyakit
Crohn’s, sindrom usus 12 jari, stress metabolik, dan trauma akut. Asam amino
bebas khususnya glutamin dan arginin juga digunakan untuk formula enteral
khusus.
Glutamin (asam amino nonesensial) dianggap esensial selama menderita
penyakit dalam keadaan kritis. Glutamin terlibat dalam banyak reaksi
metabolisme dan memainkan peranan penting dalam transfer nitrogen diantara
jaringan. Glutamin digunakan sebagai bahan bakar oksidatif untuk usus atau
dikonversi menjadi senyawa lain yang akan digunakan oleh hati. Arginin
adalah asam amino yang juga esensial pada keadaan tertentu dan memegang
peranan penting sebagai prekursor dalam jalur nitrat oksida. Suplementasi
arginin berhubungan dengan percepatan penyembuhan luka dan mendukung
fungsi kekebalan. Suplementasi dalam jumlah 1 – 3 % total kalori menunjukan
keuntungan dalam penyembuhan luka dan retensi nitrogen setelah luka. Studi
klinis pada suplementasi arginin menunjukan penurunan insiden infeksi dan
peningkatan dalam keseimbangan nitrogen dan indikasi stress pada pasien trauma
mayor.

Karbohidrat
Karbohidrat adalah bahan bakar penting. Hampir semua orang dapat
dengan efisien mencerna dan menyerap semua sumber karbohidrat kecuali
laktosa. Asupan karbohidrat yang cukup penting untuk pasien yang membutuhkan
diet protein terbatas seperti orang yang berpenyakit ginjal atau hati. Karbohidrat
termasuk dalam formula medik tetapi tidak digunakan sebagai sumber energi
yaitu kelompok serat makanan seperti selulosa, hemiselulosa, pektin, gum dan
mucilage. Serat larut air memiliki respon fisiologi yaitu menurunkan kolesterol
plasma dan modifikasi respon glisemik. Mengkonsumsi serat larut dan tak larut
sering diasosiasikan dengan kesehatan saluran pencernaan bagian bawah.
Adanya serat dalam diet mempengaruhi fungsi usus besar melalui
pengurangan waktu transit, meningkatkan berat feses dan frekuensi buang air
besar, melarutkan kandungan usus besar,, menyediakan substrat yang dapat
difermentasi oleh mikroflora usus. Hasil fermentasi tersebut adalah amonia dan
asam lemak rantai pendek (SCFA) seperti asam asetat, butirat, propionate yang
dapat diabsorbsi kembali dan berkontribusi pada kalori. Disamping itu dihasilkan
pula gas karbondioksida, hidrogen, dan metana.
Frukto-oligosakarida (FOS) adalah ingredien karbohidrat lain yang dapat
ditemukan pada makanan medik tertentu. FOS tidak dapat dicerna tetapi dapat
difermentasi oleh mikroba usus. Secara alami, FOS terdapat pada bawang merah,
pisang, bawang putih, dan tomat. FOS juga merupakan substrat untuk koloni
bakteri yang menghasilkan SCFA. FOS membantu menjaga keseimbangan
mikroflora usus dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan
bakteri baik yaitu bifidobakteria tetapi tidak mendukung pertumbuhan bakteri
patogen. FOS memainkan peran penting dalam menjaga flora usus normal selama
terapi antibiotik. FOS dalam produk nutrisi medik adalah mekanisme efisien
dengan memodifikasi mikroflora usus yang diinginkan .

Lemak
Lemak makanan penting untuk menyediakan energi, asam lemak esensial
(Linoleat, omega-6, linolenat, omega-3), pembawa vitamin larut lemak dan
meningkatkan palatabilitas. Lemak terdiri dari campuran kompleks triasilgliserol
yang dapat sangat berbeda sifat fisik dan kimianya. Perbedaan sifat triasilgliserol
dan asam lemak penyusunnya harus diperhitungkan pada efektivitasnya sebagai
ingredien padamakanan medik
Rekomendasi untuk komposisi untuk masyarakat umum tidak hanya
terfokus pada jumlah lemak (total kalori) dalam diet tetapi juga jenis dan jumlah
asam lemak. Asosiasi Jantung Amerika (The American Heart Association)
merekomendasikan asupan asam lemak jenuh 10% dari total kalori dan asam
lemak tak jenuh ganda tidak melebihi 10% total kalori. Rekomendasi ini konsisten
dengan Asosiasi Diabetes Amerika untuk penderita diabetes mellitus yang
menyatakan 10 – 20 % total kalori harus berasal dari protein, kurang dari 10 %
dari asam lemak tak jenuh ganda, kurang dari 10 % berasal dari asam lemak jenuh
dan sisanya dari karbohidrat dan lasam lemak tak jenuh tunggal.
Lemak merupakan sumber energi yang sangat berguna bagi pasien yang
tidak toleran terhadap glukosa. Absorpsi karbohidrat dan lemak berbeda ketika
nutrien ini dicerna dalam bentuk cair dibandingkan dengan bentuk makanan
padat. Cairan yang mengandung karbohidrat konsentrasi tinggi secara cepat
diserap dan dengan lebih cepat meningkatkan glukosa darah dibandingkan jika
sebagian karbohidratnya diganti dengan lemak. Nutrien cair untuk enteralfeeding
maupun infus tube feeding bagi penderita diabetes meksi CO2 yang tinggi dapat
menyebabkan kegagalan respirasi pada pasien penyakit kronis.
Lemak merupakan sumber energi yang sangat berguna bagi pasien yang
tidak toleran terhadap glukosa. Absorpsi karbohidrat dan lemak berbeda ketika
nutrien ini dicerna dalam bentuk cair dibandingkan dengan bentuk makanan
padat. Cairan yang mengandung karbohidrat konsentrasi tinggi secara cepat
diserap dan dengan lebih cepat meningkatkan glukosa darah dibandingkan jika
sebagian karbohidratnya diganti dengan lemak. Nutrien cair untuk enteralfeeding
maupun infus tube feeding bagi penderita diabetes meksi CO2 yang tinggi dapat
menyebabkan kegagalan respirasi pada pasien penyakit kronis.
Trigliserida rantai sedang (medium chain triglycerides; MCT) memiliki
kelebihan bila digunakan sebagai sumber lemakuntuk penderita malabsorpsi atau
maldigesti. MCT membantu pengosongan lambung karena dapat diserap oleh usus
halus tanpa diemulsifikasi dengan asam empedu. Usus halus mempnyai kapasitas
yang lebih besar untuk menyerap MCT dibandingkan trigliserida rantai panjang
dan asam lemak hasil hidrolisis MCT ditransportasikan oleh vena porta. Karena
mudah diserap, MCT diformulasikan untuk penyakit stress metabolik, trauma
akut, dan kondisi malabsorpsi. Penggunaan terbaru MCT dikombinasikan dengan
minyak ikan menjadi trigliserida struktural (STG). Minyak ikan merupakan
sumber berlimpah asam lemak omega 3 termasuk EPA dan DHA. Fungsi EPA
adalah sebagai prekursor protaglandin dan leukotriene yang memiliki sifat anti
radang. STG memberikan sifat absorpsi terbaik kombinasi minyak standar untuk
mengantarkan asam lemak omega 3. Minyak ikan /lipid struktural MCT
merupakan formula khusus untuk kondisi malabsorpsi seperti penyakit Crohn,s
karena keuntungan potensial dengan peningkatan absorpsi dan efek anti radang
dari EPA. Lipid struktural adalah ingredien baru yang hebat yang banyak
menjanjikan untuk formulasi produk dutrisi medik pada masa datang.

Vitamin dan Mineral


Berbagai vitamin adalah senyawa organik kompleks yang terdapat secara
alami pada jaringan tanaman dan hewan. Vitamin merupakan kofaktor dalam
pengaturan berbagai proses metabolisme. Mineral memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi otot dan syaraf, pengaturan keseimbangan air dan
metabolisme, mineralisasi rangka dan transformasi energi.
Kebutuhan berbagai vitamin dan mieral dipengaruhi oleh banyak faktor
termasuk biokimia individu, umur, perubahan dalam asupan diet, status gizi,
perawatan, dan keadaan penyakit. Vitamin antioksidan yaitu vitamin C dan E dan
juga beta karoten yang memiliki aktivitasd provitamin A. Tokoferol (vitamin E),
asam askorbat (Vitamin C) dan karotenoid bertindak sebagai penangkap dan
pengontrol reaksi kerusakan dengan mengurangi pro-oksidan dan radikal bebas.
Selama metabolisme, produksi metobolit oksigen reaktif atau radikal bebas adalah
suatu proses normal dan secara normal dikurangi oleh antioksidan sehingga
kerusakan oksidatif menjadi minimal. Luka, infeksi atau proses penyakit dapat
menginduksi suatu respon radang yang menyebabkan peningkatan produksi
neutrofil dan makrofag radikal bebas. Suplai antioksidan tubuh selama stress tidak
mencukupi untuk menagkap radikal bebas yang terbentuk yang menyebabkan
kerusakan oksidatif. Jumlah antioksidan pada beberapa formula makanan medik
ditingkatkan dengan tujuan mengurangi kerusakan radikal bebas yang disebabkan
respon dari radang.
2.2 Makanan Medik Masa datang
Fokus rekomendasi tentang kesehatan 25 tahun terakhir telah berubah dari
gejala kekurangan vitamin dan mineral menjadi fokus pada makronutrien seperti
membatasi konsumsi lemak dan kalori. Rekomendasi terakhir adalah
meningkatkan asupan pangan nabati sebagai sumber serat dan fitokimia yang
merupakan perubahan dari rekomendasi sebelumnya untuk membatasi makanan
sumber kolesterol dan lemak jenuh. Makanan medik memiliki potensi untuk
menyediakan banyak keuntungan dengan penyediaan yang baik dibandingkan
terapi lain. Penemuan fitokimia dan dan komponen pangan alami yang memiliki
efek fisiologi menguntungkan adalah tujuan tetap pada makanan medik yang
baru.

2.3 Produk Makanan Medik


1. Alfamino Junior (Nestle HealthCare Nutrition, Inc.)
 Kegunaan : untuk makanan formula medik dengan nutrisi lengkap
( nutrisi, asam amino dasar, hypoallergenic) ditujukan untuk anak umur 1
tahun sampai 13 tahun dengan alegri protein susu sapi, alergi makanan,
dan malabsorsi. Termasuk asam amino bebas. Bebas laktosa dan gluten.
Serta tidak berasa.
 Kandungan per 250 kcals: 8,2 gram protein, 11 gram lemak, 30,5 gram
karbohidrat, 8,3 mg besi.
 Peringatan: digunakan sesuai dengan petunjuk dari dokter.
 Sumber nutrisi: protein (13%kcals) bebas asam amino, protein (11,2
kcals), lemak (38% kcals) minyak kacang, karbohidrat (49 kcals) pati
kentang dan maltodextrin.

2. Boost Kid Essentials (Nestle Healthcare Nutrition)


 Kegunaan: memenuhi nutrisi makanan medik (nutrisi-suplemen) untuk
anak kecil berumur 1-13 dengan kebutuhan kesehatan yang special,
kegagalan pertumbuhan, tidak toleransi gluten, kekurangan konsumsi yang
dibutuhkan, lactose intolerance, kurangnya nafsu makan, sebelum dan
sesudah operasi, luka dan trauma, penyakit kronis bebas laktosa, gluten,
halal, dan mengurangi residu.
 Per 237 ml mengandung 240 kcals, 7 gram protein, 9 gram lemak, dan 32
gram karbohidrat, serta 3,3 mg besi.
 Cita rasa: vanilla, coklat, dan strauberi.
 Catatan: tidak direkomendasi untuk pengunaan yang berhubungan dengan
osmolisis. Produk ini cocok sebagai alternative untuk suplemen.
 Peringatan: tidak untuk penggunaan berkelanjutan atau untuk individu
dengan galaktosemia.
 Sumber nutrisi: protein (!2 kcals) sodium dan kalsium kaseinat (susu),
lemak (34 kcals) tinggi kandungan lemak oleic dari biji bunga matahari,
dan karbohidrat (54 kcals) dari gula dan maltodekstrin.

3. Elecare JR (Abbott Nutrition)


 Kegunaan : untuk makanan medik dengan formula nutrisi lengkap
(suplemen langsung untuk penderita hypoallergenic/makanan tabung)
untuk anak kecil diatas satu tahun dengan kesulitan mencerna protein,
malabsorpsi, alergi beberapa makanan, atau dengan kondisi dimana
kekurangan asam amino dasar. Bebas lakotasa, bebas galaktosa, bebas
fruktosa, bebas protein susu, bebas protein kedelai, dan bebas gluten.
 Per 100 g : 469 kcals, 14.3 gram protein, 22.7 gram lemak, 49.3 gram
karbohidrat dan 8.3 mg besi.
 Cita rasa : tidak berasa dan vanilla
 Peringatan : digunakan sesuai dengan petunjuk dari dokter dan bukan
digunakan untuk sehari-hari.
 Sumber nutrisi : Protein (15% kcals) asam amino, lemak (43% kcals) kaya
akan lemak oleic dari biji bunga matahari, dan karbohidrat (42% kcals)
minyak jagung.

4. Ensure (Abbott Nutrition)


 Kegunaan : makanan medik dengan formula nutrisi lengkap untuk remaja
dan dewasa yang sedang melakukan diet, kekurangan nutrisi, mudah untuk
dalam kehilangan berat, penyembuhan dari penyakit atau operasi, dan diet
rendah resiko. Halal, bebas lakotosa, residu rendah, dan bebas gluten.
 Per 8 fl : 250 kcals (1.06 kcals/ml), 9 gram protein, 6 gram lemak, 40 gram
karbohidrat, dan 4.5 mg besi.
 Cita rasa : vanilla, milk chocolate, dark chocolate, strawberry, dan coffe
latte.
 Peringatan : digunakan sesuai dengan petunjuk dari dokter, bukan
digunakan untuk sehari-hari, dan tidak untuk pasien dengan penderita
galactosemia.
 Sumber nutrisi : protein ( 14% kcals) konsentrat protein kedelai,
konsentrat protein susu, lemak (22% kcals) minyak canola dan minyak
kedelai, dan karbohidrat (64% kcals) sukrosa dan maltodekstrin jagung.

5. Glucerna 1.0 (Abbott Nutrition)


 Kegunaan : mengurangi karbohidrat, : makanan medik dengan formula
nutrisi lengkap ( nutrisi-suplemen diet langsung/ makanan tabung) untuk
remaja dan dewasa dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2, hyperglycemia/
toleransi lemah terhadap glukosa. Mengandung serat. Produk halal, bebas
gluten, bebas laktosa, dan bebas residu.
 Per 8 fl : 237 kcals (1kcal/ml), 9.9 gram protein, 12.9 gram lemak, 22.8
gram karbohidrat, dan 3.0 mg besi.
 Cita rasa : vanilla, tidak berasa
 Peringatan : digunakan sesuai dengan petunjuk dari dokter, bukan
digunakan untuk sehari-hari, dan tidak untuk pasien dengan penderita
galactosemia.
 Sumber nutrisi : protein (16.7 kcals) sodium dan kalsium kasenat, lemak
(49% kcals) tinggi lemak oleic dari biji bunga matahari, dan karbohidrat
(34.3% kcals) maltodekstrin jagung, serat kedelai dan fruktosa
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut:
1. Food and Drug Administration (1982) mendefinisikan makanan medik
sebagai produk yang diformulasikan dan diproses secara khusus untuk
pengaturan diet bagi penyakit tertentu, atau kondisi medik dimana produk
tersebut dikonsumsi dibawah pengawasan dokter.
2. Salah satu program FDA mengklasifikasikan makanan medik menjadi 4
kategori berdasarkan penggunaannya: Formula dengan nutrisi lengkap;
Formula dengan nutrisi yang tidak lengkap; Formula untuk penyakit
metabolisme (genetik); Produk rehidrasi secara oral.
3. Contoh makanan medik dengan formula nutrisi lengkap dan tak lengkap
adalah: Alfamino Junior (Nestle HealthCare Nutrition, Inc.), Boost Kid
Essentials (Nestle Healthcare Nutrition), Elecare JR (Abbott Nutrition),
Ensure (Abbott Nutrition), dan Glucerna 1.0 (Abbott Nutrition).
DAFTAR PUSTAKA

Claudia, A. L. dan Michelle, C. J. 2006. Nuttraceutical and Functional Food


Regulations in The United States and Around the World. Food Science
and Technology, USA.

Hanifah, S. 2015. Makanan Medik. Terdapat pada:


http://www.scribd.com/doc/313069447/Materi-Pangfu-Makanan-Medik
(diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

U. S. Departement of Health And Human Service. 2010. Medical Foods. Terdapat


pada:
http://www.fda.gov/Food/GuidanceRegulation/GuidanceDocumentsRegul
atoryInformation/MedicalFoods/ (diakses pada tanggal 25 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai