Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
B. Step 1 .............................................................................................................. 1
C. Step 2 .............................................................................................................. 1
D. Step 3 ..............................................................................................................2
E. Step 4 ...............................................................................................................2
F. Step 5 ...............................................................................................................4
A. Pengertian ...................................................................................................... 5
B. Etiologi............................................................................................................ 5
E. Riwayat Spiritual........................................................................................... 10
ii
I. Analisa Data ................................................................................................... 13
K. Intervensi ...................................................................................................... 14
L. Implementasi ................................................................................................. 15
M. Evaluasi ........................................................................................................ 17
iii
BAB I
SEVEN JUMP
A. SKENARIO KASUS
Ny. A berusia 25 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas
yang disertai dengan batuk, sputum kental dan sulit untuk dikelurkan, riwayat
penyakit sekarang klien mengatakan selama 3 hari sebelum datang klien sudah
bersin-bersin setelah bersih-bersih rumah dan tiba-tiba langsung merasakan
dispnea , dari riwayat penyakit dahulu didapatkan klien mempunyai riwayat alergi
debu. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda vital TD
120/80 mmHg, Nadi 100x/menit, RR 28x/ menit, dari pemeriksaan inspeksi
ditemukan klien bernafas menggunakan oto-otot bantu pernafasan, auskultasi
ditemukan suara wheezing. Dari hasil pengkajian tersebut perawat menetapkan
beberapa diagnosa keperawatan salah satunya adalah bersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan bronkospasme. Dari penentuan diagnosa
keperawatan tersebut perawat menyusun intervensi dan kriteria hasil keperawatan.
B. STEP 1
1. Sputum
2. Dispnea
3. Inspeksi
4. Auskultasi
5. Wheezing
6. Bronkospasme
C. STEP 2
1. Sputum (dahak) adalah mucus yang keluar saat batuk dari saluran
pernafasan atas.
2. Dispnea adalah sensasi yang dirasakan ketika bernafas tetapi rasanya tidak
cukup ( sesak )
3. Inspeksi adalah proses pemeriksaan dengan metode pengamatan atau
observasi menggunakan panca indra untuk mendeteksi masalah kesehatan
pasien. Masalah kesehatan yang dideteksi berupa bentuk, warna, posisi,
ukuran, tumor dan lainnya dari tubuh pasien.
1
4. Auskultasi adalah Pemeriksaan mendengarkan suara dalam tubuh dan
mengguanakan dalam tubuh mengguanakan stetoskop
5. Wheezing adalah suara pernapasan frekuensi tinggi nyaring yang
terdengar di akhir ekspirasi. Hal ini disebabkan penyempitan saluran
respiratorik distal.
6. Bronkospasme adalah pengetatan otot-otot yang melapisi saluran udara
(bronkus) di paru-paru. Ketika otot-otot ini mengencang, saluran udara
akan menyempit. Saluran udara yang sempit tidak membiarkan banyak
udara masuk atau keluar dari paru-paru. Sehingga hal ini
membatasi jumlah oksigen yang masuk ke darah dan jumlah karbon
dioksida yang meninggalkan darah.
D. STEP 3
1. Jelaskan asuhan keperawatan dari asma?
2. Bagaimana terapi dari asma?
3. Apa tanda dan gejala dari asma ?
4. Faktor resiko pada pasien asma ?
5. Apakah asma itu menular atau menurun?
6. Apa komplikasi dari asma ?
7. Jelaskan salah satu penyebab asma ?
8. Apa pengertian asma?
9. Apa pemeriksaan penunjang untuk asma ?
10. Jelaskan gangguan suara nafas?
E. STEP 4
1. Jelaskan asuhan keperawatan dari asma?
Jawaban :
Pengkajian :
DO : Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan paru, bentuk dan
kesimetrisan, Auskultasi terdapat suara wheezing, menggunakan otot
bantu pernafasan
RR : 28 x/menit
2
DS : pasien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu dan sulit
mengeluarkan dahak
Diagnosa :
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas ditandai
dengan nafas cepat
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
bronkospasme
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
Intervensi
a. Pantau pola nafas pasien
b. Anjurkan batuk efektif
c. Anjurkan pasien untuk latihan pernafasan perut
d. Lakukan fisioterapi dada
e. Mengatur posisi klien
f. Olahraga secara teratur
g. Berikan edukasi ke pasien tentang penyakit yang diderita
2. Bagaimana terapi dari penyakit asma?
Jawaban : non medis adalah pola batuk efektif, pengobatan herbal,
konsumsi jus buah sedangkan Medis adalah mengkonsumsi obat-obatan
asma
3. Apa tanda dan gejala dari asma?
Jawaban :
a. Batuk , Sesak karna dilihat dari riwayat penyakit yang sulit untuk
mengelurkan dahak
b. Nyeri dada karena adanya peradangan pasa bronkial terjadinya
penyempitan pada dinding bronkial
c. Cemas bisa menimbulkan pola pernafasan yang abnormal yang
mengencangkan otot disekitar saluran pernafasan
d. Hipoksia kekurangan udara
e. Pernafasan diatas normal karena nilai normal RR 16-24 x / menit
3
f. Nyeri abdomen berhubungan dengan penyempitan bronkus dan
bronkiolus
4. Faktor resiko pada pasien asma?
Jawaban :
a. gaya hidup (merokok), lingkungan yang berdebu
b. infeksi saluran pernafasan
5. Apakah asma itu menular atau menurun ?
Jawaban : Menurun karena Factor keturunan atau gen
6. Apa komplikasi dari asma ?
Jawaban : PPOK
7. Jelaskan salah satu penyebab asma ?
Jawaban : penyempitan saluran pernafasan,
8. Apa pengertian asma?
Jawaban : Asma adalah penyakit yang terjadi pada saluran pernafasan dan
ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernafasan.
9. Apa pemeriksaan penunjang untuk asma ?
Jawaban : pemeriksaan rontgen thorax, dan laboratorium
10. Jelaskan gangguan suara nafas?
Jawaban : Wheezing > bunyi pernafasan dengan frekuensi tinggi diakhir
pernafasan
F. STEP 5
LO (Learning Objectives) yaitu Asma
4
BAB II
LEARNING OBJECTIVE (LO)
A. PENGERTIAN
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan, penyempitan ini bersifat berulang namun reversible, dan diantar
episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih
normal (syvia A. price)
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimulus tertentu.
( Smeltzer, 2002 : 611)
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika
bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 :
48)
B. ETIOLOGI
1. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
a. Reaksi antigen-antibodi
b. Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
2. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
a. Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
b. Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
c. Iritan : kimia
d. Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
e. Emosional : takut, cemas dan tegang
f. Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
5
C. TANDA DAN GEJALA
1. Stadium dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
a. Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
b. Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang
timbul
c. Whezing belum ada
d. Belum ada kelainan bentuk thorak
e. Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
f. BGA belum patologis
6
D. PATOFISIOLOGI / PATHWAYS
Asidosis respiratorik
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Spirometri
2. Uji provokasi bronkus
3. Pemeriksaan sputum
4. Pemeriksaan cosinofit total
5. Uji kulit
6. Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
7. Foto dada
8. Analisis gas darah
7
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d bronkospasme : peningkatan
produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental : penurunan
energi/kelemahan
2. Ganguan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen, kerusakan alveoli
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan
masukan oral
4. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi/tidak mengenal sumber
informasi
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus pemicunya:
Ny. A berusia 25 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas
yang disertai dengan batuk, sputum kental dan sulit untuk dikelurkan, riwayat
penyakit sekarang klien mengatakan selama 3 hari sebelum datang klien sudah
bersin-bersin setelah bersih-bersih rumah dan tiba-tiba langsung merasakan
dispnea , dari riwayat penyakit dahulu didapatkan klien mempunyai riwayat alergi
debu. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda vital TD
120/80 mmHg, Nadi 100x/menit, RR 28x/ menit,suhu 36,5 oC dari pemeriksaan
inspeksi ditemukan klien bernafas menggunakan oto-otot bantu pernafasan,
auskultasi ditemukan suara wheezing. Dari hasil pengkajian tersebut perawat
menetapkan beberapa diagnosa keperawatan salah satunya adalah bersihan jalan
nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkospasme. Dari penentuan diagnosa
keperawatan tersebut perawat menyusun intervensi dan kriteria hasil keperawatan
9
2. Penanggung jawab
- Nama : Tn. T
- Usia : 30 Tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : PNS
- Hubungan dengan Klien : Suami
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh sesak nafas yang disertai dengan batuk, sputum kental dan
sulit untuk dikelurkan
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
klien mengatakan selama 3 hari sebelum datang klien sudah bersin-bersin
setelah bersih-bersih rumah dan tiba-tiba langsung merasakan dispnea
2. Riwayat Penyakit Dahulu
riwayat penyakit dahulu didapatkan klien mempunyai riwayat alergi debu.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang serupa dengan pasien
D. RIWAYAT PISIKOSOSIAL
a. Sebelum sakit : pasien biasa bekerja dan biasa bersoasialisasi dengan
tetangganya
b. Setelah sakit :aktifitas pasien terganggu pada saat asma itu kambuh
E. RIWAYAT SPIRITUAL
a. Sebelum sakit : pasien beragama islam dan biasa melaksanakan sholat 5
waktu
b. Setelah sakit : -
F. KEBUTUHAN DASAR
a. Nutrisi
Keadaan sebelum sakit pasien mengatakan makan 3 kali sehari.
Selain itu pasien mengatakan minum air 6-8 gelas/hari dan sejak sakit
pasien mengatakan kurang nafsu makan hanya menghabiskan setengah
10
porsi makanan yang diberikan karena sesak. Pasien juga mengatakan
kurang mimun hanya minum air 3-5 gelas/hari.
b. Tidur
Keadaan sebelum sakit pasien mengatakan tidur 7-8 jam sehari,
dan tidak pernah mengalami gangguan tidur dan sejak sakit pasien
mengatakan tidak dapat tidur seperti biasa hanya tidur 5-6 jam karena
merasa kurang nyaman
c. Eliminasi
Keadaan sebelum sakit pasien mengatakan BAB lancer 1x/hari
dengan konsisten padat. BAK 7-8x/hari berwarna kuning dan sejak sakit
pasien mengatakan sudah tidak BAB selama berada dirumah sakit. BAK
normal 7-8x/ hari berwarna kuning.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
a. Kondisi keadaan umum Ny. A lemah
b. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,5 0C
b. Nadi : 100x/mnt
c. pernafasan : 28x/mnt
d. TD : 120/80 MMHg
e. TB : 155 Cm
f. BB : 58 Kg
3. Kepala : Bentuk Normocephal
a. Mulut :
1) bibir pasien lembab, tidsk adanya cyanosis, juga tidak terdapat
sumbing
2) gusi pasien tidak terdapat pendarahan. Tidak terdapat karang gigi
dan lubang gigi. Posisi gigi normal.
3) lidah normal
b.Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sclera kuning, refleks pupil
baik.
11
c. Hidung : Normal dan tidak terdapat sekret
d.Telinga : Simetris, normal
e. Leher : Trakea simetris, tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid
dan kelejar limfe
4. Jantung : Normal, ictus cordis tidak tampak
5. Paru : Bentuk toraks normal, frekuensi pernafasan tidak normal
6. Abdomen : Bentuk abdomen datar, tidak terdapat benjolan, bising
usus
7. Genetalia : Kulit penis dan scrotum normal tidak lecat dan
pembengkakan
8. Kulit : Pucat
9. Muskuloskeletal : Normal tidak ada kelainan pada struktur dan bentuk
tulang
H. DATA FOKUS
Nama : Ny. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor RM : 0041
12
I. ANALISA DATA
Nama : Ny. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor RM : 0041
13
J. DIAGNOSA KPERAWATAN
Nama : Ny. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor RM : 0041
K. INTERVENSI
Nama : Ny. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor RM : 0041
NO DX Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Ketidakefek Setelah dilakukan tindakan Berikan O2 dengan
tifan asuhan keperawatan 3x24 menggunakan nasal unuk
bersihan jam di harapkan napas tidak memfasilitasi suksion
jalan napas sesak dan kembali normal nasotrakeal
b.d dengan KH: Monitor status oksigen
bronkospas pasien
Mendemonstrasikan
me Posisikan pasien untuk
bentuk efektif dana suara
memaksimalkan ventilasi
napas yang bersih, tidak
Auskultasi suara napas,
ada sianosis dan dispnea
catat adanya suara
(mampu mengeluarkan
tambahan
sputum, mampu bernapas
Gunakan alat steril setiap
dengan mudah, tidak ada
14
pursed lips) melakukan tindakan
Lakukan fisioterapi dada
Menunjukan jalan napas
jika peru
yang paten (pasien tidak
merasa tercekik, irama dan
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal
tidak ada suara napas
abnormal)
2 Ketidaksei Setelah dilakukan tindakan Kaji adanya alergi
mbangan asuhan keperawatan 3x24 makanan
nutrisi jam diharapkan kebutuhan Kolaborasikan dengan ahli
kurang dari nutrisi dapat terpenuhi gizi untuk menentukan
kebutuhan dengan KH: jumlah kalori dan nutrisi
tubuh b.d Mampu mengidentifikasi yang dibutuhkan pasien
Dispnea kebutuhan nutrisi Monitor jumlah nutrisi
saat makan Tidak ada tanda malnutrisi dan kandungan kalori
Tidak terjadi penurunan Monitor mual muntah
berat bada yang berarti Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
vitamin c
L. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor RM : 0041
Hari, DX Implementasi Respon/Hasil TTD
Tanggal dan
Waktu
Kamis, 10 1. Memberikan O2 dengan Pasien lebih terbantu
Oktober menggunakan nasal unuk untu bernapas
15
2019 memfasilitasi suksion Frekuensi pernapasan
08.00 WIB nasotrakeal pasien membaik
Memonitori status oksigen Pasien lebih mudah
pasien untuk napas
Memposisikan pasien Frekuensi pernapasan
untuk memaksimalkan pasien membaik
ventilasi menjadi 23 x/menit
Mengauskultasi suara Pasien menjadi tidak
napas, catat adanya suara sesak lagi
tambahan
Menggunakan alat steril
setiap melakukan tindakan
Melakukan fisioterapi
dada jika peru
Kamis, 10 2. Mengkaji adanya alergi pasien tidak alergi
Oktober makanan dengan makanan yang
2019 Mengkolaborasikan diberikan
08.00 WIB dengan ahli gizi untuk pasien terbantu
menentukan jumlah kalori makannya dengan
dan nutrisi yang makanan yang
dibutuhkan pasien diberikan oleh ahli
Memonitori jumlah nutrisi gizi
dan kandungan kalori kebutuhan nutrisi dan
Memonitori mual muntah kalorinya terpenuhi
menganjurkan pasien tidak adanya mual
untuk meningkatkan muntah
protein dan vitamin c kebutuhan protein dan
vit. C pasien
terpenuhi.
16
M. EVALUASI
Nama : Ny. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor RM : 0041
Hari, DX Evaluasi
Tanggal
dan waktu
Sabtu, 1. S:
12 Oktober Pasien mengatakan napasnya sudah tidak sesak
2019 lagi atau kembali normal tidak kesulitan
09.00 WIB bernapas
O:
Respirasi pasien menurun dari 28x/menit
menjadi 23x/menit
Pasien tampak segar
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Sabtu, 2. S:
12 Oktober Pasien mengatakan nafsu makan sedikit
2019 membaik
09.00 WIB Pasien mengatakan sudah tidak merasakan
tubuhnya segar tidak lemas
O:
Pasien tampak segar tidak lemas
Nafsu makan pasien kembali normal
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
17
DAFTAR PUSTAKA
Almazini, P. 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. Jakrta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6.
Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
GINA (Global Initiative for Asthma) 2006.; Pocket Guide for Asthma Management and
Prevension In Children. www. Dimuat dalam www.Ginaasthma.org
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
18