Disusuun oleh :
DIAH AYU SAPUTRI
Npm 18.156.01.11.076
2c keperawatan
DEFINISI
Sebagian individu tampaknya lebih rentan terhadap penyakit ini dibanding individu
lain tanpa ditentukan apakah individu tersebut memiliki kebiasaan meminum
minuman keras ataukah menderita malnutrisi. Faktor lainnya dapat memainkan
peranan, termasuk pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon tetraklorida,
naftalen terklorinasi, asen atau fosfor) atau infeksi skistosomiasis yang menular.
Jumlah laki-laki penderita sirosis adalah dua kali lebih banyak daripada wanita, dan
mayoritas pasien sirosis berusia 40-60 tahun (Smeltzer & Bare, 2001).Sirosis alkoholik
atau secara historis disebut sirosis Laennec ditandai oleh pembentukan jaringan
parut yang difus, kehilangan sel-sel hati yang uniform, dan sedikit nodul regeneratif.
Sehingga kadang-kadang disebut sirosis mikronodular. Sirosis mikronodular dapat
pula diakibatkan oleh cedera hati lainnya. Tiga lesi utama akibat induksi alkohol
adalah perlemakan hati alkoholik, hepatitis alkoholik, dan sirosis alkoholik (Tarigan,
2001).
TERAPI DIIT
Memberikan diet yang benar dengan kalori yang cukup sebanyak 2000-3000 kkal/hari dan
protein (75-100 g/hari)
Bilamana tidak ada koma hepatik dapat diberikan diet yang mengandung protein 1g/kg BB
Jika terdapat encephalopathy hepatic (koma hepatik), konsumsi protein diturunkan sampai
0,5 g/hari.
Disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin. Multivitamin yang mengandung thiamine
100 mg dan asam folat 1 mg.
Diet ini harus cukup mineral dan vitamin; rendah garam bila ada retensi garam/air
bila ada asites, komsumsi cairan dibatasi < 1000 cc / hari..
Bahan makanan yang tidak boleh diberikan adalah sumber lemak, yaitu semua makanan
dan daging yang banyak mengandung lemak
TRAPI FARMAKOLOGI