Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan penelitian....................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV. Pengertian AIDS menurut beberapa ahli antara lain :
a. AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang seseorang dimana mengalami
penurunan sistem imun yang mendasar(sel T berjumlah 200 atau kurang) dan
memiliki antibodi positif terhadap HIV.(Anwar Hafis,2014)
b. AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari
infeksi oleh HIV. (Anwar Hafis,2014)
2.2 Etiologi
Sindrom immunodefisiensi didapat pediatrik (AIDS) disebabkan oleh virus
immunodefisiensi manusia / Human Immunodeficiency virus (HIV) tipe 1 (HIV-1) yang
melekat dan memasuki limfosit T helper CD4+ , yang juga ditemukan dalam jumlah yang
lebih rendah pada monosit dan makrofag.
Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:
a. Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi
b. Pemakaian obat oleh ibunya
c. Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat intravena
d. Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya tinggi
2.3 Patofisiologi
HIV secara khusus menginfeksi limfosit dengan antigen permukaan CD4, yang
bekerja sebagai reseptor viral.Subset limfosit ini, yang mencakup limfosit penolong
dengan peran kritis dalam mempertahankan responsivitas imun, juga meperlihatkan
pengurangan bertahap bersamaan dengan perkembangan penyakit.Mekanisme infeksi
HIV yang menyebabkan penurunan sel CD4.
HIV secara istimewa menginfeksi limfosit dengan antigen permukaan CD4, yang
bekerja sebagai reseptor viral.Subset limfosit ini, yang mencakup linfosit penolong
dengan peran kritis dalam mempertahankan responsivitas imun, juga memperlihatkan
pengurangan bertahap bersamaan dengan perkembangan penyakit. Mekanisme infeksi
HIV yang menyebabkan penurunan sel CD4 ini tidak pasti, meskipun kemungkinan
mencakup infeksi litik sel CD4 itu sendiri; induksi apoptosis melalui antigen viral, yang
dapat bekerja sebagai superantigen; penghancuran sel yang terinfeksi melalui mekanisme
imun antiviral penjamu dan kematian atau disfungsi precursor limfosit atau sel asesorius
pada timus dan kelenjar getah bening. HIV dapat menginfeksi jenis sel selain limfosit.
Infeksi HIV pada monosit, tidak seperti infeksi pada limfosit CD4, tidak menyebabkan
kematian sel. Monosit yang terinfeksi dapat berperang sebagai reservoir virus laten tetapi
tidak dapat diinduksi, dan dapat membawa virus ke organ, terutama otak, dan menetap di
otak. Percobaan hibridisasi memperlihatkan asam nukleat viral pada sel-sel kromafin
mukosa usus, epitel glomerular dan tubular dan astroglia.Pada jaringan janin, pemulihan
virus yang paling konsisten adalah dari otak, hati, dan paru. Patologi terkait HIV
melibatkan banyak organ, meskipun sering sulit untuk mengetahui apakah kerusakan
terutama disebabkan oleh infeksi virus local atau komplikasi infeksi lain atau autoimun.
Stadium tanda infeksi HIV pada orang dewasa adalah fase infeksi akut, sering
simtomatik, disertai viremia derajat tinggi, diikuti periode penahanan imun pada replikasi
viral, selama individu biasanya bebas gejala, dan priode akhir gangguan imun sitomatik
progresif, dengan peningkatan replikasi viral. Selama fase asitomatik kedua-bertahap dan
dan progresif, kelainan fungsi imun tampak pada saat tes, dan beban viral lambat dan
biasanya stabil. Fase akhir, dengan gangguan imun simtomatik, gangguan fungsi dan
organ, dan keganasan terkait HIV, dihubungkan dengan peningkatan replikasi viral dan
sering dengan perubahan pada jenis vital, pengurangan limfosit CD4 yang berlebihan dan
infeksi aportunistik.
Infeksi HIV biasanya secara klinis tidak bergejala saat terakhir, meskipun “ priode
inkubasi “ atau interval sebelum muncul gejala infeksi HIV, secara umum lebih singkat
pada infeksi perinatal dibandingkan pada infeksi HIV dewasa. Selama fase ini, gangguan
regulasi imun sering tampak pada saat tes, terutama berkenaan dengan fungsi sel B;
hipergameglobulinemia dengan produksi antibody nonfungsional lebih universal diantara
anak-anak yang terinfeksi HIV dari pada dewasa, sering meningkat pada usia 3 sampai 6
bulan. Ketidak mampuan untuk berespon terhadap antigen baru ini dengan produksi
imunoglobulin secara klinis mempengaruhi bayi tanpa pajanan antigen sebelumnya,
berperang pada infeksi dan keparahan infeksi bakteri yang lebih berat pada infeksi HIV
pediatrik.Deplesi limfosit CD4 sering merupakan temuan lanjutan, dan mungkin tidak
berkorelasi dengan status simtomatik. Bayi dan anak-anak dengan infeksi HIV sering
memiliki jumlah limfosit yang normal, dan 15% pasien dengan AIDS periatrik mungkin
memiliki resiko limfosit CD4 terhadap CD8 yang normal. Panjamu yang berkembang
untuk beberapa alasan menderita imunopatologi yang berbeda dengan dewasa, dan
kerentanan perkembangan system saraf pusat menerangkan frekuensi relatif ensefalopati
yang terjadi pada infeksi HIV anak.
HIV-1
Ibu
Jarum suntik Transfusi Hub sexual
Transplasental Perinatal
Kel. Limfe
Sel Host
Internalisasi
Limfadenopati Viremia Lim B
Enzim RT-ase
Destruksi sel Inf. Akut
Kel. Sel. B
Transkripsi terbalik
CD4
Laten
Mengubah RNA Pe Ab Pe Ig
menjadi DNA spesifik
Krisis total
Integritas DNA Hiper gamma
provirus ke Host globulinemia
Transkripsi / translasi
& propagasi virus Respon IgM
me
Inf. Oportunistik
Keganasan sekunder
AIDS
- Kematoksis
- Fagositosis
2.5 Tanda dan Gejala
Gejala penyakit AIDS sangat bervariasi. Berikut ini gejala yang ditemui pada penderitaan
AIDS
k. Panas lebih dari 1 bulan,
l. Batuk-batuk
m. Sariawan dan nyeri menelan,
n. Badan menjadi kurus sekali,
o. Diare,
p. Sesak napas,
q. Pembesaran kelenjar getah bening,
r. Kesadaran menurun,
s. Penurunan ketajaman penglihatan,
t. Bercak ungu kehitaman di kulit. (Anwar Hafis,2014)
Gejala penyakit AIDS tersebut harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena dapat
merupakan gejala penyakit lain yang banyak terdapat di Indonesia, misalnya gejala panas
dapat disebabkan penyakit tifoid atau tuberkulosis paru. Bila terdapat beberapa gejala
bersama-sama pada seseorang dan ia mempunyai perilaku atau riwayat perilaku yang
mudah tertular AIDS, maka orang tersebut dianjurkan untuk tes darah HIV. (Anwar
Hafis,2014)
2.7 Komplikasi
Adapun komplikasi klien dengan HIV/AIDS. (Anwar Hafis,2014) antara lain :
a. Pneumonia pneumocystis(PCP)
b. Tuberculosis(TBC)
c. Esofagitis
d. Diare
e. Toksoplasmositis
f. Leukoensefalopati multifocal prigesif
g. Sarcoma kaposi
h. Kanker getah bening
i. Kanker leher rahim(pada wanita yang terkena HIV). (Anwar Hafis,2014)
Mendiagnosis infeksi HIV pada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV tidak mudah.Dengan
menggunakan gabungan dari tes-tes di atas, diagnosis dapat ditetapkan pada kebanyakan
anak yang terinfeksi sebelum berusia 6 bulan.
a. Temuan laboratorium ini umumnya terdapat pada bayi dan anak-anak yang terinfeksi
HIV : Penurunan rasio CD4 terhadap CD8.
b. Limfopenia.
c. Anemia, trombositopenia.
d. Hipergammaglobulinemia (IgG, IgA, IgM).
e. Penurunan respon terhadap tes kulit (candida albican, tetanus).
f. Respon buruk terhadap vaksin yang didapat (dipteria, tetanus, morbili )
g. Haemophilus influenzae tipe B
h. Penurunan jumlah limfosit CD4+ absolut.
i. Penurunan persentase CD4+.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyebab penyakit AIDS adalah HIV yaitu virus yang masuk dalam kelompok retrovirus
yang biasanya menyerang organ – organ vital system kekebalan tubuh manusia. Sindrom
immunodefisiensi didapat pediatrik (AIDS) disebabkan oleh virus immunodefisiensi manusia
/ Human Immunodeficiency virus (HIV) tipe 1 (HIV-1) yang melekat dan memasuki limfosit
T helper CD4+ , yang juga ditemukan dalam jumlah yang lebih rendah pada monosit dan
makrofag.
Esofagitis
Diare
Toksoplasmositis
Leukoensefalopati multifocal prigesif
Kanker getah bening
Kanker leher rahim(pada wanita yang terkena HIV). (Anwar Hafis,2014)
3.2 Saran
1. Memberikan support kepada penderita HIV agar tidak putus asa
2. Mencegah penyebaran HIV dengan pemeriksaan kesehatan anda dan anak secara rutin
3. Dan kita sebagai perawat terus memberikan asuhan keperawtan kepada penderita agar
mendapatkan pertolongan dalam pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiDyP38jNzo
AhXZV30KHZjjBe4QFjAAegQIBhAB&url=http%3A%2F%2Fwww.ners.unair.ac.id
%2Fmaterikuliah%2FBUKU-AIDS-2007.pdf&usg=AOvVaw0nttWbiPipU2bb9-V5d0ZC
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiDyP38jNzo
AhXZV30KHZjjBe4QFjABegQIBxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu
%2F34884395%2FASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_DENGAN_HIV_AIDS&
usg=AOvVaw38B1Uc0xcPF9xn0v9ndRsN
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiDyP38jNzo
AhXZV30KHZjjBe4QFjACegQIARAB&url=https%3A%2F%2Fid.scribd.com%2Fdoc
%2F115711911%2FAsuhan-Keperawatan-Anak-Dengan-
Hiv&usg=AOvVaw2dsZn1JvwuCqrJm9gOeFFQ