Anda di halaman 1dari 8

STANDAR ASUHAN

KEPERAWATAN
(SAK)

RUMAH SAKIT UMUM FULL BETHESDA


JL.BINJAI KM 10,8 / JL.SAMA NO 71
SUNGGAL- DELI SERDANG
TAHUN 2016

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

RSU FULL BETHESDA


1. Pendahuluan
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan
bagian integral yang tidak dapat dpisahkan dari upaya kesehatan secara keseluruhan .
Selain itu pelayanan kperawatan merupakan salah stu faktor penentu baik dan buruk nya
mutu dan citr rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanan keperawatan perlu
dipertahanka dan ditingkatkan secara optimal.
Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain :
1. Memenuhi standarprofesi yang diterapkan
2. Sumber daya untuk pelayanan askep di manfaatkan secara wajar,efisien &efektif
3. Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan
4. Memuaskan bagi pasien & tenaga keperawatan serta
5. Aspek sosial, ekonnomi, budaya, agama, etika & tata nilai masyarakat diperhatikdan
dihormati
Disamping itu persyaratan untuk meningkatkan mutu askep antara lain :
1. Pimpinan ang peduli dan mendukung
2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan
3. Tenaga keperawatan disiapkan melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampian dengan cara diadakan program diklat
4. Sarana & perlengkapan dan lingkungan yang mendukung
5. Tersedia dan diterapkan standar Askep
Berdasarkan kerangka berfikir seperti tersebbut di atas, Direktorat jendral pelayanan
medik. Depkes RI bersama dengan Organisasi profesi keperawatan diberlakukan untuk
diterapkan diseluruh Rumah sakit, melalui SK Direktur Jendral pelayanan Medik,no.
YM. 00.03.2.6.7637 Thun 1993 tenntang berlakunya Standar Askep di Rumah Sakit. Ini
berarti bahwa seluruh tenaga keperawatan dirumah sakit , Dalam memberikan Askep
harus berpedomn pada Standar Askep yang dimaksud
UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dalam penjelasan tentang pasal 53 ayat
2 mendifinisikan standar profesi sebagai pedoman yang harus dipergunakan sebagai
petunnjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Atau secara singkat dikatakan standar
adalah pedoman kerja agar pekerjann berhasil dan bermutu . Berdasarkan alasan ini maka
kehadiran standar Askep yang identik dengan standar profesi keperawatan ,berguna
sebagaikriteria untuk mengkur keberhasilan & mutu Askep.
Standar-standar yang ditetapkan daam Askep terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengkajian keperawatan
Diagnosa keperawatan
Perencanaan keperawatan
Intervensi keperawatan
Evaluasi keperawatan
Catatan asuhan keperawatn

Dalam standar- standar dimaksud mencantumkan kriteria-kriteria ynag harus dipenuhi


dalam pemberian Askep . Apabila kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi diangap mutu
askep dapat dipertanggung jawabkan secara profesional . Dengan memahami dan
mematuhi kriteria dalam standar askep, maka bukan hanyakeprofesian dijaga dan
ditingkatkan, tetapi juga meliputi aspek-aspek kemanan dan kenyamanan pasien

Dalam standar Askep aspek keamanan pasien mendapat perhatian dengan ketentuan
tentang pencegahan terjadinya kecelakaan dan hal-hal tidak diinginkan seperti:
1. Menjaga keselamatan pasien
2. Mencegah infeksi nonsokomial

3. Mencegah terjadinya kecelakaan oenggunaan alat elektronika


4. Mencegah terjadinya kecelakaan alat yang mudah meledak
5. Menceah kekeliruan memberi obat
Aspek kenyamanan & kepuasan pasien dijaga dengan baik apabila falsafah
keperawatan & tujuan keperawatan serta kriteria-kriteria dalam standar
intervensi keperawatan, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pasien ,dipatuhi dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab .
Adapun yang dimaksd dengan falsafah keperawatan dalam standar asuhan
keperawatan ini adalah tenaga berkeyakinan, bahwa :
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psikososial spiritual yang unik
2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal kepada semu yang membuuhkan dengan tidak
membedakan bangsa ,suku,agama, dan statusnya disetiap tempat pelayanan kesehatan
3. Tujuan Askep dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota team
kesehatan dan pasien / keluarga.
4. Dalam memberikan Askep ,perawat menggunakan proses keperawatan dengan 5
tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien /keluarga
5. Perawat bertanggug jawab dan bertanggung gugat , memiliki wewenang melakukan
Askep secara utuh berdasarkan Sandar askep
6. Penddikan keperawatn berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus untuk
pertumbuhan dan perkembangan sifat dan pelayanan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Selanjutnya yag dimaksud dengan tujuan keperawatan dalam standar askep disini
adalahl sebagai berikut :
Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem kesehatan Nasional
Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
mengurangi / menghilangkan kesenjangan .
Mengembangkan standar askep yang ada
Memberi kesempatan semua tenaga keperawatan utuk mengembangkan tingkat
kemampuan profesionalnya
Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan
Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksana pelayanan
Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam
kegiatan pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan .
Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan perkembangan
pribadi tenaga keperawatan

1.1 STANDAR 1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN


Askep paripurna memerlukan data lengkap dan dikumpulkan secara terus menerus,
tentang keadaannya untuk menentukannya untuk menentukan kebutuhan askep .Data
kesehatan
harus
bermanfaat
bagi
semua
anggota
tea kesehatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi:
1. Pengumpulan data

Kriteria:
a.Menggunakan format yang baku
b.
Sistematis
c.Diisi sesuai item yang tersisa
d.
Actual ( Baru )
e.Absah ( valid )
2. Pengelompokan data
Kriteria:
a. Data biologis
b. Data psikologis
c. Data social
d. Data spiritual
3. Perumusan masalah
Kriteria:
a. Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan
b. Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah dikumpulkan.
1.2 STANDAR 2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien,
dianalisis dan di bandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien
Kriteria:
1.
Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan kesenjangan dan pemenuhan
kebutuhn pasien.
2.
Dibuat sesuai dengan wewenang perawat .
3.
Komponennya terdiri dari masalah,penyebab dan gejala/ tanda (PES) atau terdiri
dari masalah dan penyebab ( PE)
4.
Bersifat Actual apabila masalah kesehatan pasien sdah nyata terjadi.
5.
Bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien, kemungkinan besar akan
terjadi
6.
Dapat ditanggulangi oleh perawat
1.3 STANDAR 3: PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan Keperawatan disusun brdasarkan Diagnosa keperawatan.
Komponen perencanaaan keperawatan meliputi:
1. Prioritas masalah
Kriteria :
a. Masalah-masalah yang mengancam kehidupan prioritas pertama.
b. Masalah-masalah ang mengancam kesehatan seseorang : Prioritas ke-2
c. Masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku : Prioritas ke-3
2. Tujuan askep
Kriteria:
a. Spesifik
b. Bisa diukur
c. Bisa dicapai
d. Realistik
e. Ada batas waktu
3. Rencana tindakan
Kriteria:
a. Disusun berdasarkan tujuan askep
b. Melibatkan pasien / Keluarga
c. Mempertimbangkan latar belakang pasien / keluarga
d. Menentukan alternatif tindakan yang tepat
e. Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang bberlaku,lingkungan,
sumber daya dan fasilitas yang ada
f. Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
g. Kalimat instruksi, ringkas,tegas dengan bahasanya mudah dipahami
1.4 STANDAR 4: INTERFENSI KEPERAWATAN
Interfensi keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan dengan
maksd agar kebuthan pasien terpenuhi secara maksimal yang mencakup aspek

peningkatan, pencegahan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan serta dengan


mengikut seratakan pasien dan keluarga
Kriteria:
1. Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan
2. Menyangkut keadaan bio-psiko-sosio spiritual pasien.
3. Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan kpada pasien /
Keluarga
4. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Menggunakan sumber daya
6. Menerapkan prinsip aseptik dan antiseptic
7. Menerapkan prinsip aman,nyaman,ekonomis privacy dan mengutamakan
keselamatan pasien
8. Melaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan respon pasien.
9. Merujuk dengan segera bila ada masalah yang mengancam keselamatan pasien
10. Mencatat semua tindakan pasien yang telah dilaksanakan.
11. Merapikan pasien dan alat setiap melaksanakan tindakan
12. Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada prosedur teknis yang telah
ditentukan
Intervensi keperawatan berorienntasi pada 14 komponen keprawatan dasar meliputi:
A. MEMENUHI KEBUTUHAN OKSIGEN
Kriteria:
1. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien.
2. Mengtur posisi pasien
3. Memebrikan obat / O2 dengan prinsip 5 tepat dan 1W ( Tepat pasien ,tepat
obat, tepat dosisi,tepat cara, tepat waktu dan waspada terhadap reaksi)
B. MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI,KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT.
Kriteria:
1. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien.
2. Mengatur posisi pasien sesuai jenis tindakan
3. Membberikan cairan dan makanan sesuai program
4. Mencocokan jenis cairan dan mengobservasi tetesan infus
5. Memeriksa kondisi darah dan golongan darah sebelum pemberian transfusi
darah
6. Mengobservasi reaksi pasien ,Tanda-tanda vital pasien selama mendapat
tranfusi darah.
C. MEMENUHI KEBUTUHAN ELIMINASI
Kriteria:
1. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien.
2. Memperhatiakan suhu cairan ( Pada pemberian huknah ).
3. Menjaga privacy pasien
Mengobservsi dan mencatat kondisi pasien dan keberhasilan huknah.
D. MEMENUHI KEBUTUHAN KEAMANAN
Kriteria:
1. Menerapkan pelaksanaan aseptik dan anti septik dalam setiap tindakan
2. Memasang alat pengaman pada pasien yang tidak sadar,gelisah,anak dan
pasien usia lanjut
3. Memberi label ibu dan bayi, sidik jari bayi ,kaki kanan dan kiri.
4. Menyimpan alat-alat dan obat berbahaya ditempat yang telah disediakan
5. Menyiapkan lingkungan yang aman , lantai tidak licin, cukup penerangan /
cahaya.
6. Menyediakan alat dalam keadaan siap pakai.

E. MEMENUHI KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KENYAMANAN FISIK


Kriteria:
1. Memperhatikan privacy pasien.
2. Memeperhatikan kebersihan perseorangan
3. Mengganti alat-alat tenun sesuai dengan kebutuhan.
F. MEMENUHI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Kriteria:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengatur posisi yang tepat


Mengatur fentilasi dan penerngan /cahaya
Mencegah kebisingan suara
Memperhatiakan kebershan lngkungan
Mengatur pelaksanaan pengobatan atau tim dalam keperawatan
Mengatur kunjungan visit dokter
Mencegah tamu diluar jam kunjungan
Mengobservasi respon psien

G. MEMENUHI KEBUTUHAN GERAK DAN KEGIATAN JASMANI


Kriteria:
1. Mengatur posisi sesuai dengan kebutuhan
2. Memerhatikan reaksi pasien
H. MEMENUHI KEBUTUHAN SPIRITUAL.
Kriteria.
1. Menyediakan sarana ibadah sesuai kebutuhan pasien
2. Membantu pasien beribadah.
3. Mendampingi pasien saat mendapat bimbingan spiritual

I. MEMENUHI KEBUTUHAN EMOSIONAL


Kriteria:
1.
2.
3.
4.

Memperhatikan kebutuhan pasien


Mendengarkan keluhan pasien
Memberika penjelasan tentang tindakan, pengobatan yang akan dilakukan .
Melaksanakan ptogram orientasi kepada pasien dan keluarga.

J. MEMENUHI KEBUTUHAN KOMUNIKASI


Kriteria:
1.
2.
3.
4.
5.

Menggunakan bahasa sedderhana dan mudah dimengerti


Memberi pennjelasan dengan singkat dan jelas
Memeperhatikan Intonasi suara
Memeprhatikan pesan-pesan pasien
Membantu dan memberi kemudahan kepada pasien dan keluarga untuk
berkomunikasi
K. MENCEGAH DAN MENGATASI REAKSI FISIOLOGIS
Kriteria:
1. Mengobservasi tanda-tanda vital sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
2. Melakukan tes alergi da setiap pembrian obat tertentu dan dicatat hasilnnya
3. Mengobservasi reaksi paien

L. MEMENUHI KEBUTUHAN PENGOBATAN DAN MEMBANTU PROSES


PENYRMBUHAN
Kriteria:
Melaksanakan tindakan perawatan dan program pengobatan dengan
memperhatikan 5 tepat dan 1W( tepat PASIEN ,tepat obat,tepat waktu,tepat
dosis,tepat cara dan waspada terhadap reaksi )ekonomis dan aman bagi pasien
M. MEMENUHI KEBUTUHAN PENYULUHAN
Kriteria :
1

Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan.

Melaksanakan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan.

Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti.

N. MEMENUHI KEBUTUHAN REHABILITASI


Kriteria :
1

Menyiapkan alat sesuai kebutuhan.

Melatih pergerakan mobilisasi pasien sedini mungkin sesuai kondisi pasien,


baik secara aktif maupun pasif.

Membantu dan melatih pasien menggunakan alat bantu sesuai kondisi.

Mengobservasi reaksi pasien.

1.5 STANDAR V EVALUASI KEPERAWATAN


Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis dan berencana untuk
menilai perkembangan pasien.
Kriteria :
1

Setiap tindakan keperawatan, dilakukan evaluasi.

Evaluasi hasil menggunakan indikator yang ada pada rumusan tujuan.

Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan.

Evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan.

Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

1.6 STANDAR VI CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


Catatan asuhan keperawatan dilakukan secara individual.
Kriteria :
1
2
3
4
5

Dilakukan selama pasien di rawat inap dan rawat jalan.


Dapat dilakukan sebagai bahan informasi, komunikasi, dan laporan.
Dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan.
Penulisannya harus jelas dan ringkas serta menggunakan istilah yang baku.
Sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan.

Setiap pencatatan harus mencantumkan inisial/paraf/nama perawat yang

7
8

melakukan tindakan dan waktunya.


Menggunakan formulir yang baku.
Disimpan sesuai peraturan yang berlaku.

1.7 PENUTUP
Standar asuhan keperawatan ini mempunyai peranan penting karena bermanfaat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Hendaknya standar asuhan keperawatan
tersebut dapat dimanfaatkan dan berfungsi sebagai alat penilai, pedoman kerja serta
pengendali mutu asuhan keperawatan.
Penyusunan standar asuhan keperawatan ini adalah langkah awal dari suatu
proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan kerjasama dari berbagai pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai