Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KISTA

OVARIUM
DISUSUN OLEH :
MELLA YUANDA
AULIA ALFATTAH AKBAR
DINA PRATIWI
FURI ANGGA LARANG
PARIGUSMAN
TRY SURYA TRESNA
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Dilgu Meri, S.Kep, M.Kep
Definisi Kista Ovarium
• Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun
yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan,
tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering adalah kista
IIIptasi terhadap rasa nyeri.dermoid, kista coklat atau kista lutein.
Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan
letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya
kepala ke dalam panggul (Winkjosastro, et. all, 2011).
• Kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang
paling sering dijumpai pada wanita dimasa reproduksinya. Sebagian
besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi
selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium
(Yatim, 2005 dalam Aspiani 2017).
• Kista ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang
berisi cairan yang tumbuh di indung telur. Kista tersebut disebut
juga kista fungsional karena terbentuk selama siklus menstruasi
normal atau setelah telur dilepaskan sewaktu ovulasi (Utami, 2015).
Etiologi
Sampai sekarang ini penyebab dari kista ovarium belum sepenuhnya dimengerti,
tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen
dan dalam mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus. Penyebab terbentuknya
kista pada ovarium adalah gagalnya sel telur atau folikel untuk berovulasi.
• Menurut Aspiani (2017), munculnya penyakit kista disebabkan beberapa hal, yaitu:
Usia > 35 tahun (55-60 tahun)
Adanya catatan kesehatan pernah mengalami kista ovarium sebelumnya
Adanya riwayat pernah mengalami kanker payudara
Siklus menstruasi yang tidak normal
Peningkatan distribusi lemak di bagian tubuh bagian atas
Pada wanita yang tidak subur (infertilitas), resiko tumbuhnya kista naik menjadi empat kali lipat.
Menstruasi dini, yang terjadi di usia 11 tahun atau lebih muda lagi.
Ovulasi yang terus berlangsung tanpa interupsi dalam waktu lama
Hipotiroidsm atau ketidakseimbangan hormonal
Penggunaan pil KB
Kehamilan multiple
Nullipara
Genetik
Merokok.
Pathofisiologi
• Kista terdiri atas folikel – folikel praovulasi yang telah mengalami
atresia (degenerasi). Pada wanita yang menderita ovarium
polikistik, ovarium utuh dan FSH dan LH tetapi tidak terjadi
ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah normal sepanjang stadium
folikular daur haid, sementara kadar LH lebih tinggi dari normal,
tetapi tidak memperlihatkan lonjakan. Peningkatan LH yang
terus menerus menimbulkan pembentukan androgen dan
estrogen oleh folikel dan kelenjar adrenal. Folikel anovulasi
berdegenerasi dan membentuk kista, yang menyebabkan
terjadinya ovarium polikistik.
• Kista bermetastasis dengan invasi langsung struktur yang
berdekatan dengan abdomen dan pelvis dan sel – sel yang
menempatkan diri pada rongga abdomen dan pelvis. Penyebaran
awal kanker ovarium dengan jalur intra peritonial dan limfatik
muncul tanpa gejala atau tanda spesifik.
• Gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan waktu adalah
perasaan berat pada pelvis. Sering berkemih dan disuria dan
perubahan fungsi gastro intestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak
enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi. Pada beberapa
perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina sekunder akibat
hiperplasia endometrium, bila tumor menghasilkan estrogen beberapa
tumor menghasilkan testosteron dan menyebabkan virilisasi (Price &
Wilson, 2006).
• Kista nonneoplastik sering ditemukan, tetapi bukan masalah serius.
Kista folikel dan luteal di ovarium sangat sering ditemukan sehingga
hampir dianggap sebagai varian fisiologik. Kelainan yang tidak
berbahaya ini berasal dari folikel de graaf yang tidak ruptur atau pada 
folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali. Kista demikian
seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan
serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5
cm dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya
penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapai diameter 4
hingga 5 cm sehingga dapat di raba massa dan menimbulkan nyeri
panggul.
• Jika kecil, kista ini dilapisi granulosa atau sel teka, tetapi seiring
dengan penimbunan cairan timbul tekanan yang dapat
menyebabkan atropi sel tersebut. Kadang – kadang kista ini pecah,
menimbulkan perdarahan intra peritonium, dan gejala abdomen
akut (Robbins, 2007).
Klasifikasi
1. Kista Ovarium Non
Neoplastik (Fungsional)
2. Kista Ovarium Plastik
(Abnormal)
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara
lain:
Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
Perasaan penuh dan tertekan diperut bagian bawah.
Nyeri saat bersenggama.
Perdarahan menstruasi yang tidak biasa. Mungkin pendarahan lebih
lama, mungkin lebih pendek, atau mungkin tidak keluar darah
menstruasi pada siklus biasa atau siklus menstruasi tidak teratur.
Pada stadium awal
gejalanya dapat berupa:
1. Gangguan haid
2. Jika sudah menekan rektum mungkin
terjadi konstipasi atau sering berkemih.
3. Dapat terjadi peregangan atau penekanan
daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
4. Nyeri saat bersenggama
Tanda dan gejala pada
stadium lanjut:
1. Asites
2. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ-
organ di dalam rongga perut (usus dan hati)
3. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu
makan,
4. Gangguan buang air besar dan kecil.
5. Sesak nafas akibat penumpukan cairan terjadi pada
rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga
dada.
Pemeriksaan penunjang
1. Ultrasonografi (USG)
2. Laparoskopi
3. Hitung darah lengkap
4. Foto Rontgen
5. Pap smear
6. Ultrasound/scan CT
1.
Penatalaksanaan
Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui
tindakan bedah, misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi
salpingooforektomi.
2. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium
dan menghilangkan kista.
3. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat
kista ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan
abdomen dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra
abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar
biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat
dicegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.
4. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien
tentang pilihan pengobatan dan manajemen nyeri dengan
analgetik / tindakan kenyamanan seperti kompres hangat pada
abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang
perubahan yang akan terjadi seperti tanda – tanda infeksi,
perawatan insisi luka operasi.
Komplikasi
1. Torsio Kista Ovarium.
2. Perdarahan dan ruptur kista.
3. Infeksi.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai