Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan Al-Insyirah Nursing

1. Pengelolaan pasien secara islami


a. Memberi nasehat kepada pasien
b. Menuntun do’a/zikir kepada pasien/keluarga pasien
Do’a menjenguk orang sakit:

c. Mentalkin pasien (yang sedang sakratul maut)


Dikatakan seseorang sedang mengalami sakratul maut (dalam proses nazak) apabila
tidak menyadari lagi panggilan orang sekitarnya, padahal matanya masi terbuka.
Kalimat Talkin

d. Kutbah Jum’at Ceramah


Hukum khutbah:
1. Membaca “Al-hamdulillah” dalam dua Khutbah itu
2. Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SWA dalam dua khutbah
3. Berwasiat dengan “takwa” kepada Allah dalam dua khutbah
4. Membaca ayat al-qur’an dalam salahsatu khutbah
5. Memohon maghfirah (ampunan) bagi sekalian mukmin pada khutbah kedua
Syarat-syarat khutbah:
1. Isi khutbah dapat di dengar oleh 40 orang ahli jama’ah
2. Berturut-turut antara khutbah pertama dengan yang kedua
3. Menutup auratnya
4. Badan, tempat, pakayan suci dari hadats dan najis
Sunnah-sunnah jum’at:
1. Mandi dan membersihkan tubuh
2. Memakai pakayan putih
3. Memotong kuku
4. Memakai wangi-wangian
5. Memperbanyak membaca alqur’an dan zikir
6. Tenang waktu khotib membaca khutbah
e. Sholat jenazah
Ketentuan sholat jenazah:
1. Hukumnya fardu kifayah
2. Imam sholat jenazah disunnahkan berdiri didekat bagian kepala jenazah laki-
laki
3. Apabila jenazah perempuan maka sejajar bagian tengah badan jenazah
4. Apabila jenazahnya lebih dari satu, maka posisinya seperti ini

5. Jama’ah paling sedikit 3 saf, diikuti jama’ah perempuan di belakangnya


6. Niat solat jenazah
Laki-laki:

Perempuan:

7. Takbir pertama: membaca surat Al-Fatihah


8. Takbir kedua: mambaca Shalawat Nabi
9. Takbir ketiga:
Jika jenazah anak:

10. Takbir keempat:

11. Kemudian mengucapkan salam


12. Ketentuan jika jenazah lebih dari satu

f. Memandikan jenazah
Ketentuan memandikan jenazah:
1. Idealnya memandikan jenazah lima orang
2. Jangan lupa menggunakan handscoon
3. Buka pakayan jenazah dengan menggunakan gunting
4. Tutupi bagian atas jenazah dengan kain (menutupi aurat)
5. Jenazah di dudukkan (mendekati duduk: semi fowler)
6. Pertu jenazah diurut untuk mengeluarkan kotoran sambil bagian anusnya
dibersihkan sampai benar-benar bersih (diiringi juga dengan menyirami
dengan air bersih)
7. Ganti handscoon untuk melanjutkan ke tahap berikutnya
8. Kemudian wudukkan jenazah
9. Basahi telapak tangan jenazah (dahulukan tangan kanan)
10. Basuhi/usap wajah jenazah sambil membersihkan lobang hidung dan gigi
jenazah
11. Kemudian basuhi kaki jenazah
12. Basuhi/usap rambut dan jenggot jenazah dengan menggunakan air sidr (daun
bidara). Sisa airnya untuk memandikan
13. Selanjutnya memandikan jenazah dimulai dari kanan menggunakan air sidr
(daun bidara)/ air sabun.
14. Miringkan jenazah ke kiri, basahi tubuh bagian bawah disirami dari samping
atas jenazah dengan air sidr (daun bidara)/ air sabun
15. Kemudian dilanjutkan sebelah kanan (cara sama dengan yang sebelah kanan
tadi).
16. Kemudian lakukan dengan air bersih (cara sama dengan N0.13-15).
17. Terakhir dengan air campuran barus, dikucurkan saja tanpa di gosok tubuh
jenazah.
18. Kemudian keringkan jenazah dengan Handuk.
g. Mengkafani jenazah
Ketentuan mengkafani jenazah:
1. Siapkan kain kafan sebanyak tiga helai
2. Sediakan tali pengikat kain kafan
a. Tali pertama untuk mengikat ujung kepala
b. Satu jengkal dari tali ikat pertama untuk ikat leher
c. Satu jengkal lagi untuk dada
d. Kemudian sediakan juga tali untuk mengikat ujung kaki jenazah
e. Satu jengkal sebel itu untuk mengikat pergelangan kaki
f. Tali sebelumnya untuk lutu
g. Tali sebelumnya untuk pinggang
(ujung kepala, leher, dada, pinggang, lutut, pergelangan kaki, ujung
kaki).
3. Letakkan kain kafan yang pertama, kemudian yang kedua, dan yang ketiga
dan seterusnya.
4. Kain kafan yang membalut jenazah harus kencang
5. Simpul pengikat kain jenazah harus sebelah kiri, agar mudah untuk
membukanya (simpul hidup).

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai