Anda di halaman 1dari 2

Bab 7 Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah

a. pengertian pengurusan Jenazah


Jenazah berasal dari bahasa arab, yaitu Janazah yang berarti sebutan untuk mayat
atau mayit
(seseorang yang sudah meninggal).Perilaku mengurus jenazah mulai dari memandikan,
mengafani,menyalatkan,
dan memakamkan. Hukumnya fardu kifayah.

b. sebab sebab penyelenggaraan jenazah


1) ajaran islam sangat menjunjung tinggi martabat manusia
2) Manusia merupakkan makhluk mulia
3) Kehidupan manusia di atur oleh Allah SWT
4) Menjauhkan fitnah

C. Kriteria Jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam


1) Jenazah umat Islam yang mati syahid dalam peperangan
2) Jenazah bayi yang keguguran dan belum sempurna bentuknya.
3) Jenazah umat Islam yang hilang atau tidak ditemukan.
4) Jenazah umat Islam yang rusak berat karena kecelakaan
atau kebakaran, tidak dimandikan tetapi cukup tayamum atau
disesuaikan dengan kondisinya.

d. Dali tentang pelaksanaan pengurusan Jenazah


Barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menyalatkannya
maka baginya pahala satu qirath, dan barang siapa yang menyaksikan
jenazah hingga ikut menguburkannya maka baginya pahala dua qirath.

e. Cara memandikan jenazah


1. Pertama, letakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan.
Pastikan orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.

2. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya
tidak terlihat.
Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari
tangan,
dan kaki serta rambutnya.

3. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang
terlebih dahulu.

4. Kemudian, siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin
jenazah.

5. Membaca niat memandikan jenazah laki-laki/perempuan.

6. Setelah membaca niat, miringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya
sebelah belakang.
Setalah itu, siram dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki dan siram
lagi dengan air
kapur barus.

7. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.


Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya.

8. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya,
wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan,
tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
9. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang.
Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi
kain kafannya.

10. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol
sebelum dikafani.
Biasanya menggunakan air kapur baru.

f. CARA MENGKAFANI JENAZAH PEREMPUAN


Bagaimana cara mengkafani jenazah wanita?
Sedangkan menurut jumhur ulama, jenazah perempuan dikafani dengan 5 lapis kain.
Menurut Syaikh Shaleh al-Fauzan al-Abdullah dalam buku Tata cara Mengurus
Jenazah menjelaskan bahwa jenazah wanita dikafani lima lapis yang terdiri;
kain, baju, kerudung untuk kepalanya lalu dibungkus dengan dua lapis kain kafan

tata cara mengkafani jenazah perempuan dan laki-laki


Jenazah laki-laki disunnahkan tiga lapis kain kafan, sedangkan perempuan lima
lapis,
sebagaimana riwayat dari Siti Aisyah berikut: Artinya: “Rasulallah Saw. dikafani
dengan
tiga lapis kain putih bersih yang terbuat dari kapas tidak ada dalamnya baju dan
tiada pula sorban.”
(HR. Muttafaq Alaih)

g. Rukun sholat jenazah

1. Niat.
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Bertakbir empat kali.
4. Membaca Al Fatihah setelah takbir pertama.
5. Membaca sholawat Nabi SAW setelah takbir kedua.
6. Berdoa untuk jenazah.
7. Mengucap salam.

H. Hikmah

1) Untuk meningkatkan taqwa


2) Mengingatkan manusia akan kematian
3) Mendorong manusia untuk memperbanyak amal shalih
4) Meningkatkan kualitas sebagai makhluk sosial
5) Meningkatkan sikap menghargai dan menghormati

Anda mungkin juga menyukai