Dalam syariat Islam, ada beberapa tata cara yang harus dipenuhi dalam
pengurusan orang yang sudah meninggal. Tata cara memandikan jenazah, mengafani,
menyolatkan, hingga menguburkan jenazah merupakan kewajiban yang harus
dilakukan seorang Muslim dalam mengurus jenazah. Hukum mengurus jenazah
adalah fardu kifayah bagi umat Islam.
Tata cara mengurus jenazah dari memandikan sampai menguburkan harus
dilakukan sesuai dengan sunnah yang telah ditentukan. Mengurus jenazah adalah
wajib bagi seluruh atau sebagian orang di sekitarnya saat mereka masih hidup.
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba‟da-hu waghfir lanaa wa la-
hu
Artinya: “Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya
dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, ampunilah kami dan ampunilah dia”.
Untuk jenazah perempuan, kata –hu diganti –haa.
8. Salam
Tata Cara Menguburkan Jenazah
Tata cara mengurus jenazah dari memandikan sampai menguburkan yang
terakhir adalah menguburkan jenazah.
1. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah dan tidak
dapat dimakan oleh burung atau binatang pemakan bangkai.
2. Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat
kemudian di atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi
agak condong agar tidak langsung tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara
lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-
tengah dasar lobang kubur, kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang. Lalu di
atasnya ditaruh semacam bata atau papan dari semen dalam posisi mendatar
untuk penahan tanah timbunan. Cara ini dilakukan bila tanahnya gembur. Cara
lain adalah dengan menaruh jenazah dalam peti dan menanam peti itu dalam
kubur.
3. Cara memasukkan jenazah ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan
memasukkan kepala jenazah dari arah kaki kubur.
4. Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan
menyandarkan tubuh sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang
kembali.
5. Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah
kanan setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung
ke tanah. Simpul tali yang mengikat kain kafan supaya dilepas.
6. Waktu memasukkan jenazah ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan
membaca doa seperti: Bismillahi Waala Millati Rosulillah Artinya: “Dengan
nama Allah dan atas agama Rasulullah” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud).
7. Untuk jenazah perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya
pada waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak
dianjurkan.
8. Orang yang turun ke lobang kubur jenazah perempuan untuk mengurusnya
sebaiknya orang-orang yang semalamnya tidak mensetubuhi isteri mereka.
9. Setelah jenazah sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya
dengan tanah tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni
tanah.
10. Berdoa setelah selesai menguburkan jenazah.
Selesai mengubur dan sebelum meninggalkan tempat penguburan pelayat
mengambil tanah dan menaburkannya dari arah kepala tiga kali, lalu berdiri di
sisinya, dan membaca do‟a sebagai berikut:
“Allahummaghfir lahu warhamhu, wa‟aafihi wa‟fu „anhu, wa akrim nuzulahu,
wa wassi‟madkhalahu, waghsilhu bil-ma‟i watstsalji wal-baradi, wanaqqohi
minal khotoya kamaayunaqqottsaubu abyadhu minadanasi, waabdilhu daaron
khoiron in daarihi, waahlankhoiron min ahlihi, wazaujan khoiron minzaujihi,
waqihi fitnatal qobri wa‟adaabinnar”