Pendahuluan
Memandikan jenazah (ghusl) dan melakukan sholat jenazah merupakan bagian yang sangat penting
dalam tata cara pemakaman dalam Islam. Prosedur ini dijalankan dengan penuh rasa hormat dan
kepatuhan terhadap ajaran agama Islam.
1.Niat
Dalam tata cara memandikan jenazah, hal yang perlu kita perhatikan pertama kali adalah niat kita
untuk memandikan jenazah. Memandikan jenazah harus diniatkan dalam hati karena Allah Swt.
Karena untuk menjalankan segala sesuatunya, yang terpenting adalah niatnya. Sebagaimana yang
dituliskan oleh sabda Rasul dalam hadits berikut:
Artinya: "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya". (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebelum memulai mempraktekkan tata cara memandikan jenazah secara keseluruhan, hendaknya
kita membaca niat memandikan jenazah. Ada bacaan niat yang dapat kita bacakan secara khusus
untuk memandikan jenazah laki-laki dan perempuan.
Bacaan niat memandikan jenazah laki-laki adalah "Nawaitul ghusla adaa'an haa-dzal mayyiti lillahi
ta'aala", sedangkan bacaan niat untuk memandikan jenazah perempuan adalah "Nawaitul ghusla
adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala".
Berikut ini adalah bacaan niat memandikan jenazah lengkap dengan tulisan Arab, bacaan Latin, dan
artinya:
Bacaan niat memandikan jenazah laki-laki:
َنَو ْيُت اْلُغ ْس َل َاَداًء َع ْن هَذ ااْلَم ِّيِت ِِهلل َتَع اَلى
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena Allah
Ta'ala."
َنَو ْيُت اْلُغ ْس َل َاَداًء َع ْن هِذِه اْلَم ِّيَتِة ِِهلل َتَع اَلى
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini dikarenakan
Allah Ta'ala."
Tata Cara Memandikan Jenazah yang Benar dan Sah dalam Islam
Setelah membaca niat memandikan sholat jenazah, barulah kita dapat mempraktikkan cara
memandikan jenazah yang benar dan sah dalam Islam.
Tata cara memandikan jenazah dimulai dari memeriksa kuku dan rambut jenazah, kemudian baru
dimandikan dengan membersihkan tubuh jenazah dari najis dan kotoran.
Berikut ini adalah tata cara memandikan jenazah yang benar dan sah dalam Islam:
•Tata cara memandikan jenazah yang pertama dimulai dengan membaca niat "Nawaitul ghusla
adaa'an haa-dzal mayyiti lillahi ta'aala" untuk jenazah laki-laki dan "Nawaitul ghusla adaa'an 'an
haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala" untuk jenazah perempuan.
•Lalu periksa rambut ketiak, jika panjang sebaiknya dicukur terlebih dulu. Untuk rambut kemaluan
tidak perlu diperiksa atau dicukur.
•Selanjutnya angkat tubuh jenazah sampai setengah duduk kemudian perutnya ditekan sehingga
semua kotoran keluar dari tubuh.
•Kemudian tata cara memandikan jenazah dilanjutkan dengan menyiram seluruh tubuh jenazah
sehingga kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel di tubuh.
•Bersihkan kemaluan dan dubur juga hingga tidak ada kotoran yang menempel.
•Gunakan sarung tangan saat membersihkan kemaluan dan dubur jenazah dan sebaiknya tidak
menyentuh langsung area privat tersebut.
•Setelah semuanya telah bersih, cara membersihkan jenazah dilanjutkan dengan membasuh tubuh
korban bagian kanan terlebih dulu mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha, hingga kaki paling
ujung.
•Jangan lupa untuk menggosok bagian tubuh yang sedang dibasuh dengan handuk halus.
•Tuntunan wudhu untuk jenazah tidak perlu memasukkan air ke mulut, melainkan cukup dengan
membasuh, area hidung dan mulut dengan sarung tangan yang basah. Selanjutnya bersihkan bibir,
gigi, dan kedua lubang hidung jenazah sampai bersih.
•Cuci bersih jenggot dan rambut jenazah dengan air yang dicampur daun bidara dan sisa dari daun
bidara digunakan untuk membasuh keseluruhan tubuh jenazah.
•Tata cara memandikan jenazah ditutup dengan mengeringkan tubuh jenazah menggunakan handuk
kering dan dilanjutkan dengan mengafani jenazah.
3. Mengafani jenazah
Setelah mengetahui tata cara memandikan jenazah, kita sebagai umat muslim juga perlu mengetahui
cara yang benar dalam mengafani jenazah laki-laki dan perempuan.
Letakkan tali-tali pengikat kafan secara vertikal tepat di bawah kain kafan yang akan menjadi lapis
pertama.
•Lalu bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran jenazah.
•Selanjutnya bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah dan beri
wewangian pada kain kafan lapis ketiga.
•Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, dan dilanjutkan dengan menutup kain dari sisi
kanan ke kiri.
•Kemudian tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, dan dilanjutkan dengan menutup
kain dari sisi kanan ke kiri.
•Terakhir, tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, dan dilanjutkan dengan menutup
kain dari sisi kanan ke kiri dan Ikat dengan tali pengikat yang telah disediakan.
•Bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
•Kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
•Sediakan 3-5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
•Sediakan juga kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota
badan tertentu.
•Jika kain kafan sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.
•Kemudian letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti
halnya pada jenazah laki-laki.
•Lalu selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju
gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, kemudian
letakkan di atas baju gamis di bagian dada.
•Terakhir, selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas sampai
paling bawah.
•Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang sudah disiapkan sebelumnya.
4.Syarat Sholat Jenazah
•Jenazah telah dimandikandisucikan dari najis, baik tubuh, kafan, hingga tempatnya
•Jika jenazah hadir, posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah. Jenazah
laki-laki dibaringkan dengan posisi kepala berada di sebelah Utara, dengan munfarid berdiri lurus
dengan kepala jenazah. Jenazah perempuan peletakannya sama dengan jenazah laki-laki tapi imam
atau munfaridnya berdiri lurus dengan pantat jenazah.
Tidak ada penghalang antara keduanya, jika jenazah berada di dalam keranda, maka keranda tersebut
tidak boleh dipaku.
•Jika jenazah hadir, maka orang yang mensholati juga harus hadir di tempat tersebut.
ُاَص ِّلى َع َلى َهَذ ااْلَم ِّيِت َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِكَفاَيِة ِاَم اًم ا| َم ْأُم ْو ًم ا ِِهلل َتَع اَلى
Bacaan latin: Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi
ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum
hanya karena Allah Ta'ala."
2. Berdiri
Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri. Namun, jika seseorang tidak mampu untuk berdiri,
maka ia bisa melaksanakan sholat jenazah dengan cara duduk.
3. Takbir
Takbir sholat jenazah dilakukan empat kali dengan berdiri. Dilansir dari laman Islam NU, disunnahkan
saat membaca takbir agar mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak, persis seperti yang
melakukan saat sholat lima waktu.
ِص َر اَط اَّلِذ يَن َأْنَعْم َت َع َلْيِهْم َغْيِر اْلَم ْغ ُضوِب َع َلْيِهْم َو اَل الَّض اِّليَن
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
Artinya: "Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas keluarganya."
6. Mendoakan Jenazah
Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."
اللُهَّم اَل َتْح ِرْم َنا َاْج َرُه َو َال َتْفِتَّنا َبْع َد ُه َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلُه
Bacaan latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba'dahu wagfirlana wa lahu
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau
memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."
8. Mengucap Salam
Bacaan salam sholat jenazah sama dengan bacaan salam yang dibaca pada sholat fardhu lima waktu.
Artinya:
"Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
Secara umum, tata cara sholat untuk jenazah perempuan sama saja dengan jenazah laki-laki,
perbedaannya terletak di bacaan niat dan doa-doanya.
ُاَص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّيَتِة َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِكَفاَيِة ِاَم اًم ا| َم ْأُم ْو ًم ا ِِهلل َتَع اَلى
Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."
Doa ini dibaca setelah Takbir ke-2 setelah membaca sholawat Nabi.
Artinya: "ya allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."
Doa untuk Jenazah Perempuan dan Laki-laki Versi Panjang
Bacaan doa untuk jenazah perempuan dan laki-laki lainnya dengan versi yang lebih panjang. Doa ini
dibaca setelah Takbir ke-2 setelah membaca sholawat Nabi:
َاللُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َح ْم ُه َو َعاِفِه َو اْعُف َع ْنُه َو َاْك ِرْم ُنُزَلُه َوَو ِّسْع َم ْدَخ َلُه َو اْغ ِس ْلُه ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج َو اْلَبْر ِد َو َنِّقِه ِم َن اْلَخ َطاَيا َك َم ا ُيَنَّقى الَّثْو ُب ْاَالْبَيُض
ِم َن الَّدَنِس َو َاْبِد ْلُه َداًر اَخ ْيًرا ِم ْن َداِرِه َو َاْهًال َخ ْيًرا ِم ْن َاْهِلِه َو َز ْو ًجا َخ ْيًرا ِم ْن َز ْو ِج ِه َو َاْد ِخ ْلُه اْلَج َّنَة َو َاِع ْذ ُه ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َوِفْتَنِتِه َوِم ْن َع َذ اِب
الَّناِر
Bacaan latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahuu wa wassi'
madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-khathaayaa kamaa
yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan
min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-qabri wa'adzaaban-naar
Artinya:
"Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah dosa dan kesalahannya,
hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan
embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan
ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli
keluarga yang lebih baik daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan
adzab api neraka,"
َالّٰل ُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َأْج َر َها َو َال َتْفِتَّنا َبْعَدَها َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلَها
Bacaan latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba'daha waghfirlana walaha
Artinya:
"Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi
kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."