Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pendidikan Agama

Nama : Deski julianda putra

No.Bp : 23101152610129

Kelas : SI-4

Sholat Jenazah

Shalat jenazah adalah salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada orang
beragama Islam meninggal. Hukumnya fardhu kifayah dan wajib dilakukan berjamaah, bukan
sendiri-sendiri.Ketika diantara kaum muslim meninggal dunia, maka kewajiban bagi seorang
muslim terhadap jenazah adalah memandikan, mengafani, menshalatkan, dan mengubur.

Dalil naqli tentang sholat jenazah :

1.) Surat At-Taubah Ayat 84

‫َو اَل ُتَص ِّل َع َلٰٓى َأَحٍد ِّم ْنُهم َّم اَت َأَبًدا َو اَل َتُقْم َع َلٰى َقْبِرِهٓۦۖ ِإَّنُهْم َكَفُرو۟ا ِبٱِهَّلل َو َر ُسوِلِهۦ َو َم اُتو۟ا َو ُهْم َٰف ِس ُقوَن‬

Artinya: Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di
antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka
telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik

2.) Surat Al-Hasyr Ayat 10

‫َو ٱَّلِذ يَن َج ٓاُء و ِم ۢن َبْع ِدِهْم َيُقوُلوَن َر َّبَنا ٱْغ ِفْر َلَنا َو ِإِل ْخ َٰو ِنَنا ٱَّلِذ يَن َسَبُقوَنا ِبٱِإْل يَٰم ِن َو اَل َتْج َع ْل ِفى ُقُلوِبَنا ِغ اًّل ِّلَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا َر َّبَنٓا‬
‫ِإَّنَك َر ُء وٌف َّر ِح يٌم‬

Artinya: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka
berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati
kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang".

Berikt penjelasan terkait :

A. Tahap tahap memandikan jenazah


1. Bacaan Niat Memandikan Jenazah

‫َنَو ْيُت اْلُغ ْس َل ِلَهَذ ا اْلَم ِّيِت ِهَّلِل َتَع اَلى‬

Arab latin: Nawaytul ghusla lihadza al mayyiti lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat laki-laki ini karena Allah Ta'ala."

2. Dimulai dari Tubuh Bagian Kanan

3. Mengangkat Kepala Jenazah

4. Niat dan Mewudhukan Jenazah

5. Membasuh Tubuh Jenazah

B. Ketentuan Terkait Mengkafani

1. Jenazah Laki-laki

 Gelar sehelai tikar.

 Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali


panjang digunakan untuk sikut, pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali
pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki. Jumlah tali
ini bukan wajib, artinya boleh disesuaikan.

 Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh) di atas kelima utas tali
tadi. Sehingga, nantinya setelah jenazah diletakkan di atasnya, kain
tersebut terletak di bagian kanan jenazah.

 Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1 selebar
punggung jenazah dan ditumpangkan di atas tepi kain ke-1. Sehingga,
ketika jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut terletak di bagian kiri
badan jenazah.

 Hamparkan kain ke-3 di atas kedua lembar kain yang sebelumnya, dan
letakkan pada bagian pinggang sampai kaki jenazah.

 Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di


atas susunan kain tersebut.
 Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah
disiapkan tadi.

 Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah
dengan kapas. Termasuk lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.

 Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari kain yang ke-3 (yang
paling atas atau sarungnya) lalu disusul kain ke-2 dan ke-1 secara
berurutan.

 Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali
yang telah disiapkan tadi.

 Sebaiknya tali pocong diikat ketika jenazah akan diberangkatkan ke


pemakaman.

2. Jenazah Perempuan

 Gelar sehelai tikar.

 Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali


panjang digunakan untuk sikut, pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali
pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki.

 Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh).

 Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1.

 Buatlah baju kurung tidak berjahit dengan kain ke-3. Caranya dengan
mengukur panjang badan jenazah dari punggung hingga kaki, lalu ambil
kain kafan 2 kali lipatnya. Lipat kain tersebut hingga menjadi 2 lapisan.
Buatlah lubang pas di tengah lipatan kain, selebar kepala jenazah. Lalu,
buka lipatan tersebut dan letakkan di atas kain ke-1 dan ke-2
sebelumnya.

 Gelar kain ke-4 (untuk sarung) dan letakkan di bagian pinggang sampai
kaki jenazah.

 Buatlah celana dalam tak berjahit (seperti popok bayi) dan letakkan di
atas kain ke-4 searah alat kelaminnya.

 Taruhlah sedikit kain yang cukup untuk membuat kerudung di atas kain
ke-3 atau baju kurung searah kepalanya.
 Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di
atas susunan kain tersebut.

 Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah
disiapkan tadi.

 Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah
dengan kapas. Termasuk lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.

 Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari mengenakan celana


dalamnya, lalu membungkus dengan sarungnya, mengenakan
kerudungnya, memasang baju kurungnya dengan memasukkan kepala
jenazah pada lubang baju kurung dan menutupkan kembali baju kurung
yang telah dibuka bagian depannya. Lalu, bungkus dengan kain ke-2 dan
disusul kain ke-1.

 Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali
yang telah disiapkan tadi.

C. Tata cara menyolatkan jenazah

1. Membaca niat

Niat Sholat Jenazah Perempuan


‫ُاَص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّيَتِة َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِكَفاَيِة ِاَم اًم ا| َم ْأُم ْو ًم اِ ِهلل َتَع اَلى‬

Bacaan latin: Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma'muman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Jenazah Laki-laki


‫ُاَص ِّلى َع َلى َهَذ ااْلَم ِّيِت َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِكَفاَيِة ِاَم اًم ا| َم ْأُم ْو ًم اِ ِهلل َتَع اَلى‬

Bacaan latin: Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman
lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Membaca takbir sebanyak empat kali termasuk takbiratul ihram : ‫( ُهَّٰلل َأْك َب‬Allahu akbar)
4. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama sholat jenazah

5. Membaca sholawat nabi setelah takbir ke-2

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3

Doa untuk jenazah laki-laki:

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َحْم ُه َو َعاِفِه َو اْعُف َع ْنُه َو َأْك ِر ْم ُنُزَلُه َو َو ِّسْع ُم ْدَخ َلُه َو اْغ ِس ْلُه ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج َو اْلَبَرِد َو َنِّقِه ِم َن اْلَخ َطاَيا َك َم ا َنَّقْيَت الَّثْو َب‬
‫اَألْبَيَض ِم َن الَّدَنِس َو َأْبِد ْلُه َداًرا َخْيًرا ِم ْن َداِر ِه َو َأْهًال َخْيًرا ِم ْن َأْهِلِه َو َز ْو ًجا َخْيًرا ِم ْن َز ْو ِج ِه َو َأْد ِخ ْلُه اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ ُه ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َأْو‬
‫ِم ْن َع َذ اِب الَّناِر‬

Doa untuk jenazah perempuan:

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلَها َو اْر َحْمَها َو َعاِفَها َو اْعُف َع ْنَها َو َأْك ِر ْم ُنُزَلَها َو َو ِّسْع ُم ْدَخ َلَها َو اْغ ِس ْلَها ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج َو اْلَبَرِد َو َنِّقَها ِم َن اْلَخ َطاَيا َك َم ا َنَّقْيَت‬
‫الَّثْو َب اَألْبَيَض ِم َن الَّدَنِس َو َأْبِد ْلَها َداًرا َخْيًرا ِم ْن َداِر َها َو َأْهًال َخْيًرا ِم ْن َأْهِلَها َو َز ْو ًجا َخْيًرا ِم ْن َز ْو ِج َها َو َأْد ِخ ْلَها اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ َها ِم ْن‬
‫َع َذ اِب اْلَقْبِر َأْو ِم ْن َع َذ اِب الَّناِر‬

7. Bacaan rakaat ke-4

Jika jenazah laki-laki:

Allahumma la tahrimna ajrahu, walaa taftinna ba’dahu waghfirlanaa walahu.

Jika jenazahnya perempuan:

Allahumma la tahrimna ajraha, walaa taftinna ba’daha, waghfirlana walaha.

8. Tata cara sholat jenazah ditutup dengan mengucapkan salam sembari memalingkan wajah ke
kanan dan ke kiri

‫َالَّساَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك ا ُتُه‬

Bacaan latin: Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Artinya: "Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT."

D. Ketentuan terkait menguburkan jenazah


 Jenazah diangkat untuk diletakkan di dalam kubur. Lakukan secara perlahan.
 Jenazah dimasukkan ke dalam kubur, dimulai kepala terlebih dahulu dan dilakukan
lewat arah kaki. Jika tidak memungkinkan, boleh menurunkannya dari arah kiblat.
 Di dalam liang lahat, jenazah diletakkan dalam posisi miring di atas lambung kanan
bagian bawah, dan menghadap kiblat.
 Pipi dan kaki jenazah supaya ditempelkan ke tanah dengan membuka kain kafannya.
Begitu pula tali-tali pengikat dilepas.
 Waktu menurunkan jenazah ke liang lahat, hendaknya membaca doa sebagai berikut:
 Bismillāh wa 'alā millati rasūlillāh, yang artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah dan
berdasarkan millah (ajaran, tuntunan) Rasulullah."
 Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga liang lahat, dan tali-temali selain kepala dan
kaki dilepas maka rongga liang lahat tersebut ditutup dengan papan kayu/bambu dari
atasnya (agak menyamping).
 Setelah itu, keluarga terdekat memulai menimbun kubur dengan memasukkan tiga
genggaman tanah, yang dilanjutkan penimbunan sampai selesai.
 Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal sebagai tanda agar tidak dilanggar
kehormatannya.
 Kemudian ditaburi dengan bunga sebagai tanda sebuah makam dan diperciki air yang
harum dan wangi
 Setelah selesai penguburan diakhiri dengan doa yang isinya, antara lain memohon:
ampunan, rahmat, keselamatan, dan keteguhan (dalam menjawab beberapa pertanyaan
dari malaikat Munkar dan Nakir).

Anda mungkin juga menyukai