Anda di halaman 1dari 16

o m p o k 8 , 9

e l , 1 0
k
tata cara
mengurus jenazah
mata kuliah
agama
ADITYA EVRA MAULIDIYA FARDA SALSABILA

NAUFAN FADHILA NURUL JANAH RAHMAT SYIFAUSUDUR

RINDU ANANDITA SITI ANISA UGY WAHYUDI


JENAZAH
Menurut istilah kata jenazah ialah,
seseorang yang meninggal dunia dan
berpisahnya roh dengan jasadnya. Lebih
jauh, kata Jenazah menurut Hasan Sadiliy
memiliki makna “seseorang yang telah
meninggal dunia yang sudah terputus
masa kehidupannya dengan alam dunia
ini”.
HUKUM MEMANDIKAN JENAZAH
Memandikan jenazah hukumnya
fardu kifayah.
Fardu kifayah artinya jika sebagai
umat telah melaksanakan maka
yang lainnya terlepas dari
kewajiban tersebut.
SYARAT JENAZAH YANG WAJIB DI
MANDIKAN
Jenazah seorang muslim
Jenazah bayi (janin) keguguran yang ada tanda-
tanda kehidupan (bernyawa) seperti bersuara
atau bergerak
Ada sebagian tubuh jenazah yang dapat
dimandikan walaupun hanya sebagian kecil
TAYAMUM SEBAGAI PENGGANTI MEMANDIKAN
JENAZAH

Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi besar bagi orang yang tidak
mampu menggunakan air atau karena tidak mendapatkan air. Demikian juga
tayamum boleh dilakukan terhadap jenazah apabila tidak ada air atau karena
kesulitan (lita'adzur) seperti terhadap jenazah yang terbakar dan
dikhawatirkan terputus atau patah tubuhnya (rusak badannya) bila
dimandikan.
SYARAT ORANG YANG MEMANDIKAN
JENAZAH
Islam (orang kafir tidak sah memandikan karena
memandikan jenazah adalah ibadah, orang kafir bukan ahli
ibadah)
Niat memandikan jenazah
Berakal (orang yang tidak berakal atau gila bukan ahli
ibadah)
Orang yang paling utama memandikan
jenazah.
1.Para fukaha sepakat bahwa yang paling utama memandikan jenazah adalah orang yang sejenis, yakni
jenazah laki-laki oleh laki-laki dan perempuan oleh perempuan
2.Orang yang menerima wasiat dari jenazah untuk memandikannya
3.Orang yang paling utama memandikan jenazah laki-laki adalah orang yang paling utama atau yang paling
berhak menyalatkannya yaitu yang termasuk ashabah jenazah (keturunan/ nasab pancar laki-laki)
seperti bapak,kakek,anak laki-laki,cucu laki-laki, saudara laki-laki,paman.
4.Orang yang paling utama memandikan jenazah perempuan adalah keluarga dekat wanita mahramiyah
yakni semua wanita yang haram dinikahi (oleh suami almarhumah) termasuk di dalamnya
ibu,nenek,kakak,adik, dzawil arham (anak wanita paman), wanita ajnabiyah (wanita lain).
5.Jemur ulama menjelaskan bahwa istri atau suami bila di antara mereka meninggal di antara keduanya
boleh memandikan dengan memakai sarung tangan dan boleh melihat kecuali pada auratnya.
SUNAH MEMANDIKAN JENAZAH
a. Melepas pakaian jenazahsetelah auratnya di tutup kain
b. Mewudukan jenazah sebelum dimandikan
c. Mencampur air dengan wewangian
d. Menggunakan air dingin
e. Mengganjilkan basuhan: 3×, 5×, atau 7× namun sebaiknya 3× (wajibnya 1×)
f. Memijat perutnya dengan pelan agar najis dari dalam perutnya keluar.
g. Memperbanyak siraman air ketika membasuh (qub ul dan dubur) untuk menghilangkan
najis
h. Pembalut tangan dengan kain tebal ketika membasuh aurat jenazah dari bawah
pusarnya.
i. Dimandikan sebelah kanan dulu kemudian sebelah kiri setiap posisi miring disiram 3×
CARA MEMANDIKAN JENAZAH
a.Mengangkat jenazah sambil berdoa
‫بسم هللا وعلى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
b. Jenazah disandarkan sehingga kepala dan dada serta perutnya agak tinggi, supaya mudah membersihkannya
c. Aurat (kelaminnya) ditutup dengan kain yang tipis, kemudian diceboki dan dibersihkan kelaminnya sambil agak
ditekan perutnya supaya kotorannya keluar hingga bersih.
d. Pada saat menceboki dan membersihkan kelamin jenazah hendaknya memakai sarung tangan sehingga tidak
langsung memegang auratnya.
e. Mewudhukan seperti wudhu akan salat kemudian dimandikan, mulai dari bagian kanan kemudian kiri hingga bersih
sebanyak 3×
f. Yang memandikan jenazah laki-laki adalah laki-laki atau mahramnya, begitu juga pada perempuan
g. Dalam memandikan diusahakan memakai sabun wangi dan diakhiri dengan air yang bercampur kapur barus.
h. Jenazah ditempatkan di atas dipan (tempat yang agak tinggi) agar air bekasnya mengalir
MENGKAFANI JENAZAH
mengkafani perempuan :
mengkafani lakilaki :
1. bentangkan 2 helai kain yang akan menutupi tubuhnya
1.Bagian terdalam yaitu kain lepas 2. di atasnya, bentangkan kain sarung (izar) yang akan
penutup pusar sampai lutut menutupi pusar ke bawah
2.Kain baju yang menutup bahu sampai 3. di atas izar, bentangkan gamis untuk menutupi tubuh
bagian atas
separuh paha, lebih utama lagi sampai 4. di atas gamis, bentangkan kerudung (khimar) di posisi
separuh betis, sebagai lapisan kedua kepala
3.Lapisan terakhir adalah kain penutup 5. letakkan mayit
6. mulai pakaikan izar, gamis dan khimar pada mayit
seluruh bagian badan
7. pakaikan 2 helai kain yang menutupi sekujur mayit.
TATA CARA SOLAT JENAZAH
1.Membaca niat dalam hati
2.lalu membaca Surat Al-Fatihah
3.Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW
4.Pada takbir ketiga membaca doa untuk jenazah
5.Takbir keempat membaca doa untuk jenazah dan kaum muslim
6.Terakhir salam dengan menghadap kanan lalu kiri
SUNAH MENGANTAR JENAZAH KE
PEMAKAMAN
1. Mempercepat Perjalanan
2.Mengiringi Jenazah
3.Khusyuk dan Memikirkan tentang Kematian
4.Menutup Keranda Mayat Wanita
5.Berjalan di Depan Jenazah
6.Berdiri untuk Jenazah
7. Pengiring Jenazah Tidak Duduk Sampai Jenazah Diletakkan
TATA CARA PENGUBURAN JENAZAH
1. Dikubur dalam Lubang Setinggi Orang Berdiri
2. Miringkan Jenazah ke sebelah Kanan atau
menghadap Kiblat
3.Bila Tanahnya Keras Disunnahkan Liang Kubur
berupa Liang Lahat
4.Melepas Tali Ikatan Jenazah
Kesimpulan
Seperti yang sudah diketahui, ajal bisa
menimpa kapan dan kepada siapa saja
setiap saat. Oleh karena itu, sudah
menjadi kewajiban setiap muslim
untuk mengurus jenazah, jika ada
orang yang meninggal dunia.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai