Anda di halaman 1dari 20

“Pemulasaraan jenazah menurut Islam dari perspektif fiqh dan

kesehatan”

Dosen Pengampu: Safari Hasan,S.IP.,MMRS

Disusun Oleh:

Riyan Hidayatullah (10323058)

S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


2023/2024
Pemulasaraan jenazah menurut Islam dari perspektif fiqh dan
kesehatan.

Dalam syariat islam diajarkan bahwa setiap manusia pasti akan


mengalami kematian yang tidak diketahui kapan waktunya.Sebagai makhluk
sebaik-baik ciptaan allah SWT dan ditempatkan pada derajat yang
tinggi,maka islam sangat menghormati orang muslim yang telah meninggal
dunia.Oleh sebab itu,menjelang menghadapi keharibaan Allah SWT orang
yang telah meninggal dunia mendapatkan perhatian yang khusus dari umat
muslim lainnya yang masih hidup

Sebagai umat Islam ,Yang kita ketahui bersama bahwa dalam


petunjuk baginda nabi besar Muhammad SAW.Dalam masalah menangani
jenazah adalah petunjuk umat-umat lainnya.Bimbingan beliau dalam
mengurus jenazah mencakup aturan aturan yang sangat memperhatikan
sang jenazah.Termasuk memberikan tuntunan ,bagaimana sebaiknya
keluarga beserta kerabat memperlakukan sang jenazah.

Dengan demikian ,petunjuk dan bimbingan Rasulullah SAW dalam


mengurus jenazah merupakan aturan yang paling sempurna untuk sang
jenazah.Aturan yang sangat sempurna dalam mempersiapkan seseorang
yang telah meninggal untuk kemudian bertemu dengan Rabbnya dengan
kondisi yang paling baik.Bukan hanya itu,keluarga,orang-orang yang
terdekat dan para tetangga sang jenazah pun disiapkan sebagai barisan
orang-orang yang memuji Allah SWT dan memintakan ampunan serta
Rahmat-Nya bagi yang meninggal dunia.(Karim, 2004)

Pengertian Jenazah

Kata Jenazah diambil dari bahasa arab yang berarti tubuh mayat dan
berarti menutupi.Jadi,secara umum kata jenazah memiliki arti tubuh mayat
yang tertutup.

1
Kewajiban memandikan jenazah

Yang wajib dalam memandikan jenazah adalah menyampaikan air


satu kali ke seluruh tubuhnya ,walaupun ia sedang junub/haid
sekalipun.Lebih utama pula meletakkan mayat di tempat yang tinggi
,ditinggalkan pakaiannya ditaruh diatas sesuatu yang dapat menutupi
auratnya .Jika jenazahnya bukan seorang anak kecil.

Memandikan Jenazah

Mayat laki-laki dimandikan oleh seorang laki-laki pula.Yang


diutamakan untuk memandikan adalah orang terpercaya dan mengerti
hukum-hukum dan tata-cara memandikan jenazah karena memandikan
jenazah memiliki hukum syar’i dan sifat (tata cara)yang dikhususkan.

Diutamakan dalam memandikan adalah orang yang disebutkan


dalam wasiat si jenazah itu sendiri ,jika memang jenazah sudah
mewasiatkan agar dimandikan oleh orang tertentu.Selanjutnya adalah ayah
mayit .Dia adalah orang terpenting untuk memandikan jenazah anaknya
,karena memiliki hal yang khusus dalam menyayangi dan belas kasih
(lembut)kepada anaknya.

Kemudian berikutnya adalah kakeknya karena ia sama dengan


seorang ayah hal-hal sebagai yang telah disebutkan dan disusu kemudian
oleh orang yang lebih dekat dari kerabatnya yang menerima ashabab dalam
warisan baru kemudian orang asing di luar kerabatnya.

Masing-masing dari sepasang suami istri boleh saling


memandikan.Suami boleh memandikan istrinya dan istrinya boleh
memandikan suaminya .Dikarenakan abu bakar Radhiyallahu anhu
berwasiat agar jasadnya dimandikan oleh istrinya.

Pria maupun wanita boleh memandikan mayit anak dibawah tujuh


tahun ,baik jenazah laki-laki maupun perempuan.Jika seorang perempuan
meninggal sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia
tidak mempunyai suami,atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal
sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan dia tidak
mempunyai istri,maka mayat tersebut tidak dimandikan cukup

2
ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis
tangan .Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, seorang dari mereka
dengan memakai lapis tangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW,
yakninya:

"Jika seorang perempuan meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada


perempuan lain atau laki-laki meninggal di tempat perempuan dan tidak ada
laki-laki lain, maka kedua mayat itu ditayamumkan lalu dikuburkan karena
kedudukannya sama seperti tidak mendapat air" (HR Abu Dawun dan Al
Baihaqi).

1.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan jenazah:

a.syarat memandikan jenazah


1) Jenazah tersebut islam
2) Lengkap tubuhnya atau ada bagian tubuhnya walaupun sedikit
3) Jenazah tersebut bukan mati syahid (mati dalam peperangan membela
agama Allah)

b.Klasifikasi dalam memandikan jenazah


Klasifikasi ini bertujuan untuk memberikan perbedaan dalam memandikan
jenazah.Hal ini disebabkan bahwa tidak semua jenazah yang ada apat harus
dimandikan .Berikut 2 hal yang harus diperhatikan dalam memandikan
jenazah.

1)Jenazah yang boleh dimandikan


Jenazah yang wajib dimandikan adalah orang islam dan orang yang
meninggal bukan karena mati syahid di medan pertempuran

2) Jenazah yang tidak perlu dimandikan


Jenazah yang tidak perlu dimandikan adalah jenazah yang mati syahid di
medan pertempuran karena setiap luka goresan atau setetes darah akan
semerbak bau wangi pada hari kiamat.Jenazah orang kafir tidak wajib
dimandikan .Ini pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW terhadap paman

3
beliau yang kafir.Janin yang dibawah usia 4 bulan tidak perlu
dimandikan,dikafani dan dishalatkan.Cukup digali lubang dan dikebumikan.

c.Tempat memandikan
Tempat yang akan dipergunakan untuk memandikan mayit hendaknya
tertutup atau aman dari pandangan mata.Bisa didalam rumah namun
dibatasi dengan tutup.Usahakan jenazah dimandikan di atas dipan ,agar
mayit tidak mudah terkena percikan air.Juga dianjurkan membakar
kemenyan di sekitar tempat memandikan untuk menolak bau yang keluar
dari badan mayit Orang yang tidak memiliki tugas atau kepentingan
,hendaknya dilarang memasuki tempat memandikan jenazah.Hal ini demi
menjaga rahasia jenazah.
d.Air untuk memandikan
Air yang dipakai adalah air mutlak (suci mensucikan) dianjurkan
menggunakan air laut,karena bisa memperlambat proses
pembusukan.Namun,bila berada di daerah yang sangat dingin ,atau tubuh
mayit terdapat kotoran yang sulit dihilangkan ,maka lebih baik menggunakan
air hangat.

e.Persiapan sebelum memandikan Jenazah


Sebelum memandikan jenazah ,maka harus dilakukan beberapa
persiapan ,adapun hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum proses
pemandian adalah:
1.)Sabun atau bahan lainnya untuk membersihkan tubuh jenazah
2.)Air bersih secukupnya untuk memandikan jenazah.Boleh memakai air
yang dialiri selang.Boleh juga menyiapkan air menggunakan ember besar
asal cukup.
3.)Tempat memandikan jenazah,jangan terbuka,agak tinggi ,kuat serta
tahan air.
4.)Handuk untuk mengeringkan tubuh dan rambut si jenazah.
5.)Kapas,kapur barus,daun bidara,atau wewangian yang lain serta bedak.
6.)Kain kafan,dipersiapkan tergantung jenis kelamin.
Tambahan (jika diperlukan):

4
Masker dan kaos tangan untuk memandikan jenazah agar terhindar dari
kuman jika meman jenazah memiliki riwayat penyakit(qasim, 2000)

2.Orang yang berhak memandikan jenazah


Tidak semua orang berhak dalam memandikan jenazah,hal ini
dimaksudkan untuk menjaga rahasia jenazah atau riwayat penyakit yang
diderita almarhum yang memang dikatakan masih ada didalam tubuh
jenazah.Tujuan menjaga dan membatasi bagi orang yang ingin memandikan
jenazah adalah agar tidak timbul fitnah yang dapat membuat malu keluarga
jenazah yang ditinggalkan.Adapun orang yang berhak memandikan jenazah
adalah:
Secara umum,bila jenazahnya laki-laki,maka yang memandikan laki-
laki.Bila perempuan ,maka yang dimandikan juga perempuan .Boleh bagi
pasangan suami-istri,suami memandikan istri yang meninggal begitu pula
sebaliknya.
Adapun yang paling utama memandikan mayit laki-laki adalah orang
yang mengerti masalah agama dan yang paling punya rasa belas
kasih(syafaqah).Sedangkan orang yang paling utama dalam memandikan
jenazah perempuan adalah orang yang semahram dengan jenazah .
Sebaiknya yang bertugas memandikan tidak lebih dari 7 orang 3 orang
memangku di atas bagian depan,sedangkan 4 orang yang lain,ada yang
menyiramkan air,ada yang menggosok tubuh jenazah dan ada pula yang
membantu menyediakan perlengkapan yang diperlukan.

3.Posisi jenazah
Jenazah sebaiknya diletakkan pada posisi yang paling memudahkan
untuk dimandikan .Namun yang sunnah adalah,jenazah didudukkan agak
miring ke belakang .Proses ini memudahkan orang yang memandikan untuk
membersihkan kotoran yang memang masih ada pada jenazah.

5
4.Tata cara memandikan Jenazah
Cara dalam memandikan jenazah
1.)Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan
2.)Yang memandikan jenazah seharusnya memakai sarung tangan
3.)Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terlihat
4.)Istinjakkan mayat terlebih dahulu
5.)Kemudian bersihkan giginya,lubang hidunya,lubang telinganya,celah
ketiaknya,celah jari tangan dan kaki serta rambutnya,sebaiknya memakai
sarung tangan.
6.)Mayat didudukkan dan disandarkan pada sesuatu ,lalu mengeluarkan
kotoran didalam perutnya dengan menekan perutnya secara perlahan-lahan
agar kotorannya semua kotorannya keluar,lalu dibersihkan dengan tangan
kirinya,dianjurkan memakai sarung tangan yang sudah diganti .Dalam hal ini
boleh memakai wangi-wangian agar tidak terganggu kotoran jenazah
7.)Siram atau basuh seluruh anggota badan jenazah dengan air sabun
8.)Kemudian siram dengan air yang bersih seluruh anggota badan jenazah
sambil berniat lafaz niat memandikan jenazah laki-laki:

‫ّلِل تَعَالَى‬
ِ‫ت ِه‬ِ ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل ِل َهذَا ْال َم ِي‬

Artinya: Aku berniat untuk memandikan mayat laki-laki ini karena Allah
Ta'ala.
Sementara lafaz niat untuk memandikan jenazah perempuan:

ِ ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل ِل َه ِذ ِه ْال َم ِيتَ ِة ِ ه‬


‫ّلِل تَ َعالَى‬
Artinya: Aku berniat untuk memandikan mayat perempuan ini karena Allah
Ta'ala.

9.)Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki 3 kali dengan air bersih
10.)siram sebelah kanan 3 kali
11.)Siram sebelah kiri 3 kali
12.)Kemudian memiringkan mayat ke kiri basuh bagian lambung kanan
sebelah belakang
13.)Memiringkan mayat ke kanan basuh bagian lambung sebelah kirinya

6
14.)Siram kembali dari kepala sampai ujung kaki.
15.)Setelah itu siram dengan kapur barus
16.Setelah itu jenazah diwudhukan

Niat mewudhukan jenazah laki-laki


‫ّلِل تَ َعالَى‬
ِ‫ت ِه‬ِ ‫ن ََويْتُ ْال ُوض ُْو َء ِل َهذَا ْال َم ِي‬

Artinya: "Saya niat wudhu untuk jenazah laki-laki ini karena Allah Ta'ala."
Niat mewudhukan jenazah perempuan
ِ ‫ن ََويْتُ ْال ُوض ُْو َء ِل َه ِذ ِه ْال َم ِي ِت ِة ِ ه‬
‫ّلِل تَ َعالَى‬

Artinya: "Saya niat wudhu untuk jenazah perempuan ini karena Allah Ta'ala."
Cara mewudukkan jenazah ini yaitu dengan mencucurkan air ke atas
jenazah mulai dari muka dan terakhir pada kakinya,sebagaimana
melaksanakan wudhu pada umumnya
17.)Setelah selesai dimandikan dan di wudhukan dengan baik,di lap
menggunakan lap pada seluruh badan jenazah
Hal-hal penting yang berkaitan dengan jenazah antara lain:
1.)Selama memandikan,diharamkan melihat aurat jenazah
2.)Hukum memandikan jenazah adalah wajib,sedangkan niatnya adalah
sunnah.Sebaliknya mewudhui jenazah hukumnya adalah sunnah sedangkan
niatnya itu wajib
3.)Bila melihat kelainan-kelainan pada jenazah seperti wajahnya berseri-seri
atau mengeluarkan bau harum ,maka sunnah diceritakan.Bila sebaliknya
maka harus disimpan tidak boleh diceritakan.

5.Mengkafani Jenazah
Setelah jenazah dimandikan maka wajib bagi tiap-tiap mukmin untuk
menggunakannya juga.Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati
syahid adalah fardu kifayah.Mengkafani jenazah adalah menutup atau
membungkus jenazah dengan sesuatu yang menutupi tubuhnya walau hanya
sehelai kain.Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:”Kami hijrah
bersama Rasulullah SAW dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT ,maka
tentulah akan kami terima pahalanya dari Allah ,karena diantara kami ada

7
yang meninggal sebelum memperoleh hasil duniawi sedikitpun juga.Misalnya
Mush'ab bin Umair dia tewas terbunuh diperang uhud dan tidak ada kain kafan
kecuali selembar burdah.Jika kepalanya ditutup akan terbuka kakinya dan jika
kakinya terbuka,maka tersembul kepalanya.Maka Nabi SAW .menyuruh kami
untuk menutupi kepalanya menaruh rumput izhir pada kedua
kakinya”(Hr.Bukhari)
Dalam mengkafani jenazah ada beberapa hal yang diutamakan atau
disunnahkan mengenai kain kafannya,diantaranya:
1.Kain kafan yang digunakan harus kain kafan yang bagus ,bersih,kering dan
menutupi seluruh tubuh mayat .Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai
berikut:
Artinya:”Dari jabir berkata,Rasulullah SAW.pernah bersabda :Apabila salah
seorang kamu mengkafani saudaranya ,hendaklah kebaikan kain kafannya
itu”(HR.Muslim).
2.Kain kafan hendaknya berwarna putih
3.Jumlah kain kafan untuk laki laki adalah 3 lapis.Dan untuk perempuan
adalah 5 lapis.
4 Sebelum kain kafan digunakan untuk mengkafani jenazah,kain kafan
hendaknya diberi wangi-wangian terlebih dahulu.
5.Tidak berlebih dalam mengkafani jenazah
“Janganlah kamu berlebih-lebihan (Memilih kain kafan yang mahal )untuk
kafan karena sesungguhnya kafan itu akan hancur dengan segera”(HR.Abu
dawud)
Catatan:
Kalua putih tidak ada ,boleh mengkafani mayat dengan kain apa saja yang
dapat mengkafani,kemudian disholatkan jenazah tersebut.(Tata Cara Sholat
Jenazah: Urutan, Niat, Bacaan, Dan Doa, 2004)
1.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkafani jenazah
a.Jenis kain kafan
Semua kain yang dipakai oleh jenazah ketika masih hidup,boleh dibuat
menjadi kafan.Jenazah laki-laki tidak boleh dikafani dengan kain
sutra,sedangkan perempuan diperbolehkan.
Kain kafan boleh berwarna apa saja.Tetapi sunahnya adalh kain putih
yang sudah dicuci.Disini maksudnya perintah”Hendaknya memperbagus kain

8
kafan” adalah bukan kain kafan yang berharga mahal,tetapi kain kafan yang
berwarna putih dan longgar.

b.Ukuran kafan
ukuran kafan bagi jenazah laki-laki atau perempuan ,minimal satu
lembar kain yang dapat menutupi seluruh tubuhnya sedangkan yang sunnah
adalah:Bagi jenazah laki laki dengan 3 lapis,dan untuk jenazah perempuan
adalah 5 lapis.Terdiri dari dua lembar kain yang dapat menutupi seluruh tubuh
jenazah ,ditambahkan dengan gamis kerudung dan sampir.

2.Tata cara mengkafani jenazah


Berikut adalah tata cara mengkafani jenazah,yaitu:

Untuk jenazah laki laki


1.)Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai,yang paling bawah lebih lebar
dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.
2.)Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup kain dan letakkan diatas kain
kafan yang memanjang dan sudah ditaburi wangi-wangian
3.)Tutuplah lubang-lubang (Hidung,telinga,mulut,kubul dan dubur) yang
mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas
4.)Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas ,kemudian ujung
lembar sebelah kiri.Selanjutnya,lakukan seperti selembar demi selembar
dengan cara yang lembut.
5.)Ikatlah tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau
lima ikatan.
6.)Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan jenazah maka
tutuplah bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup
dengan daun kayu ,rumput atau kertas .Jika seandainya tidak ada kain kafan
kecuali sekedar menutup auratnya saja ,Maka tutuplah dengan apa saja yang
ada.

9
Untuk jenazah perempuan

1.)Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing


bagian dengan tertib.Kemudian angkat Jenazah dalam keadaan tertutup kain
dan letakkan kain kafan sejajar,serta taburi dengan wangi-wangian atau kapur
barus.
2.)Tutuplah lubang kubang yang masih mungkin mengelluarkan kotoran
dengan kapas.
3.)Tutup Kain pembungkus pada kedua paha
4.)Pakaikan sarung
5.)Pakaikan baju kurung
Dandani rambutnya dengan tiga dandanan,lalu julurkan ke belakang.
6.)Pakaikan kerudung
7.)Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua
ujung kain kiri dan kanan lalu digolongkan ke dalam
8.)Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.

6.Menshalatkan Jenazah
1.Hukum menshalatkan jenazah
Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah.Boleh dilakukan oleh
seorang laki-laki atau perempuan.Namun,selagi ada orang laki-laki ,maka
yang dapat menggugurkan kewajiban adalh orang laki-laki yang sudah baligh

2.Tempat shalat
Shalat jenazah bisa dilakukan dimana saja asalkan di tempat yang suci
.Diutamakan bertempat di masjid.Sedangkan pengaturannya sebagai berikut:
a. Bentuk shaf sholat
Rasulullah Saw bersabda:”Tidaklah orang muslim meninggal
kemudian ia dishalati oleh tiga shaf dari orang-orang muslim,kecuali ia
mengaku masuk surga”(HR.Abu Daud,Ibnu majah,At-tirmidzi).
Dalam hal memperoleh fadhillah tiga shaf ini ,ulama berbeda
pendapat.Ibnu hajar mendapat ,satu shaf minimal 3 orang.Menurut imam
Ramli satu shaf bisa satu orang.Jadi,untuk mendapat fadilah shaf,minimal

10
mushalli berjumlah 6 orang atau 3 orang.Bentuk shaf seperti ini penting bila
diatur bila menyalati sedikit
b.Posis Jenazah dan orang yang menyalati.
Bila laki-laki ,maka kepala jenazah sunnah berada di sebelah kiri
imam.(nisbat indonesia:arah selatan).Bila jenazah perempuan,kepala jenazah
diletakkan di sebelah kanan imam (utara).Posisi imam bila jenazah laki-
laki,maka berada di dekat kepala jenazah.Bila jenazah perempuan.maka di
dekat pantatnya.

c.Makmum Masbuq
Adalah makmum yang tidak ikut membacakan surat AL-fatihah
bersama imam.Misal kita baru takbiratul ihram,sedangkan imam sudah
melakukan takbir yang ketiga ,maka kita harus langsung membaca surat al-
fatihah.Bila imam melakukan takbir keempat maka kita langsung takbir juga
,sekalipun bacaan al fatihah belum selesai.Bila imam mengucapkan
salam,maka kita melanjutkan sholat takbir ketiga dan seterusnya dengan
mengikuti rukun dan bacaan yang ada.

3.Syarat-syarat Shalat jenazah


Bagi yang menyalati,syarat-syaratnya sama seperti shalat yang
lain.Sebab pada dasarnya sholat jenazah sama seperti shalat yang lainnya.
1.)Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain ,Yaitu harus menutup
aurat,suci dari hadas besar dan kecil; ,suci badan ,pakaian dan tempat serta
menghadap kiblat.
2.)Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai
dimandikan dan dikafani
3.)Jenazah diletakkan di sebelah akibat yang menshalatkan,kecuali kalau
melaksanakan shalat ghaib.

4.Rukun-rukun shalat jenazah


1.Niat
2.Berdiri bagi yang mampu
3.Takbir 4 kali dan mengucap salam

11
5.Tata cara sholat jenazah
1.) imam berdiri di depan setentang kepala mayat,Apabila jenazah laki-
laki.Jika jenazahnya perempuan,imam berdiri setentang pinggangnya.
2.)Makmum berdiri di belakang imam bershaf .Jamaahnya lebih banyak lebih
utama .Jika jamaahnya sedikit,usahakan menjadi tiga shaf.Karena Rasulullah
Saw ,telah bersabda yang artinya:Apabila seorang mukmin mati dishalatkan
oleh sekelompok kaum muslimin hingga tiga shaf ,maka dosa-dosa di mayat
diampuni”(HR.Lima Ahli hadis,kecuali nasai)
3.)Setelah shaf teratur ,
4.)Niat shalat jenazah disertai takbiratul ihram
Lafadz niat shalat untuk jenazah laki-laki yakni:

‫ض ْال ِكفَا َي ِة َمأ ْ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫ت ا َ ْر َب َع تَ ْك ِب َرا‬


َ ‫ت فَ ْر‬ ْ َ‫علَى َهذ‬
ِ ‫اال َم ِي‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلى‬

Artinya: “Saya niat shalat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah,
sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Lafadz niat shalat untuk jenazah perempuan yakni:

‫ض ْال ِكفَا َي ِة َمأ ْ ُم ْو ًما ِهللِ تَعَالَى‬ ٍ ‫علَى َه ِذ ِه ْال َم ِيتَ ِة ا َ ْر َب َع تَ ْك ِب َرا‬
َ ‫ت فَ ْر‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلى‬

Artinya: “Saya niat shalat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah,
sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

5.)Takbir empat kali.

1.)Lalu membaca surat Al-Fatihah:


‫الرحِ يم‬ ‫َّللاِ ه‬
‫الرحْ َم ِن ه‬ ‫ِ ِبس ِْم ه‬
‫ب ْال َعالَمِ ين‬ ِ ‫َْال َح ْم ُد ِ ه‬
ِ ‫ّلِل َر‬
‫الرحِ يم‬
‫ِالرحْ َم ِن ه‬
‫ه‬
‫ِ َمالِكِ َي ْو ِم الدِين‬
‫ُ ِإيهاكَ َن ْع ُب ُد َو ِإيهاكَ َن ْستَعِين‬
‫ط ْال ُم ْستَقِيم‬
َ ‫الص َرا‬
ِ ‫َا ْه ِدنَا‬
‫علَ ْي ِه ْم َو ََل الضهالِين‬ ِ ‫غي ِْر ْال َم ْغضُو‬
َ ‫ب‬ َ َ‫ط الهذِينَ أ َ ْنعَ ْمت‬
َ ‫علَ ْي ِه ْم‬ َ ‫َص َرا‬
ِ

12
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.Yang Menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang
kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau
beri nikmat kepada mereka,

2.) Takbir Kedua


Takbir dilakukan sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu.
Kemudian, kembali meletakkan tangan di atas pusar.

Setelah itu membaca shalawat Nabi dan bisa memilih shalawat Ibrahimiyah
yang dianggap lebih afdhal, yakni:

ْ‫لى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم ِإنـهكَ َحمِ ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَلله ُه هم با َ ِرك‬


َ ‫ع‬ َ ‫لى ِإب َْرا ِهي َْم َو‬
َ ‫ع‬َ َ‫ص هليْت‬ َ َ ‫لى آ ِل ُم َح هم ٍد كَما‬َ ‫ع‬َ ‫لى ُم َح هم ٍد َو‬
َ ‫ع‬ َ ‫اَلله ُه هم‬
َ ‫ص ِل‬
‫لى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم ِإنـهكَ َحمِ ْي ٌد َم ِجيْد‬ َ ‫ع‬ َ ‫لى ِإب َْرا ِهي َْم َو‬َ ‫ع‬َ َ‫لى آ ِل ُم َح هم ٍد كَما َ با َ َر ْكت‬
َ ‫ع‬ َ ‫لى ُم َح هم ٍد َو‬
َ ‫ع‬َ ٌ
Artinya: “Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad,Sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi
Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi
Maha Mulia,Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan
keluarga Nabi Muhammad,Sebagaimana Engkau telah memberikan
keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim,Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

3. Takbir Ketiga
Membaca takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu.
Lalu kembali meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu, membaca doa
untuk jenazah.
Doa Jenazah Umum
Doa sholat jenazah ini sebagaimana hadis riwayat Muslim dalam Shahih-nya:

13
َ‫ج َو ْال َب َر ِد َو َن ِق ِه مِ ن‬
ِ ‫ع ْنهُ َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِس ْع ُم ْد َخلَهُ َوا ْغس ِْلهُ ِب ْال َماءِ َوالثه ْل‬
َ ‫ْف‬ُ ‫عا ِف ِه َواع‬ ْ ‫الله ُه هم ا ْغف ِْر لَهُ َو‬
َ ‫ار َح ْمهُ َو‬
‫َار ِه َوأ َ ْهالً َخي ًْرا مِ ْن أ َ ْه ِل ِه َوزَ ْو ًجا َخي ًْرا مِ ْن‬ ِ ‫َارا َخي ًْرا مِ ْن د‬ ً ‫ض مِ نَ ال هدن َِس َوأ َ ْبد ِْلهُ د‬ َ ‫طا َيا َك َما َنقهيْتَ الثه ْو‬
َ ‫ب األ َ ْب َي‬ َ ‫ْال َخ‬
َ ‫ب ْالقَب ِْر أ َ ْو مِ ْن‬
ِ ‫عذَا‬
‫ب ال هنار‬ َ ‫ِزَ ْو ِج ِه َوأ َ ْدخِ ْلهُ ْال َج هنةَ َوأ َ ِع ْذهُ مِ ْن‬
ِ ‫عذَا‬

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan


maafkanlah dia.Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju,
dan embun,
Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari
kotoran,
Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih
baik dari keluarganya,Pasangan yang lebih baik dari pasangannya, lalu
masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab
neraka.”

Doa Jenazah Perempuan


Selain itu, ada juga doa lain yang bisa dibacakan untuk perempuan.

Untuk jenazah perempuan, bacaan doanya adalah:

َ‫ج َو ْال َب َر ِد َون َِق َها مِ ن‬


ِ ‫ع ْن َها َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَ َها َو َو ِس ْع ُم ْد َخلَ َها َوا ْغس ِْل َها ِب ْال َماءِ َوالثه ْل‬
َ ‫ْف‬
ُ ‫عافِ َها َواع‬ ْ ‫الله ُه هم ا ْغف ِْر لَ َها َو‬
َ ‫ار َح ْم َها َو‬
‫َارهَا َوأ َ ْهالً َخي ًْرا مِ ْن أ َ ْه ِل َها َوزَ ْو ًجا َخي ًْرا مِ ْن‬ ِ ‫َارا َخي ًْرا مِ ْن د‬ ً ‫ض مِ نَ ال هدن َِس َوأ َ ْبد ِْل َها د‬ َ ‫ْال َخ‬
َ ‫طا َيا َك َما َنقهيْتَ الثه ْو‬
َ ‫ب األ َ ْب َي‬
َ ‫ب ْالقَب ِْر أ َ ْو مِ ْن‬
ِ ‫عذَا‬
‫ب ال هنار‬ َ ‫ِزَ ْو ِج َها َوأ َ ْدخِ ْل َها ْال َج هنةَ َوأ َ ِع ْذهَا مِ ْن‬
ِ ‫عذَا‬

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan


maafkanlah dia.”
4. Takbir Keempat
Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu meletakkan
tangan di atas pusar lagi.
Lalu berdoa dengan doa untuk jenazah dan orang-orang yang ditinggalkan.
Doa tersebut sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Dawud, yakni:

‫ُالله ُه هم َلَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهُ َوَلَ تَ ْف ِت هنا َب ْع َدهُ َو ا ْغف ِْر لَنَا َولَه‬

14
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai
kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
Jika jenazahnya perempuan, maka doa sholat jenazah setelah takbir
keempat menjadi:

َ‫الله ُه هم َلَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهَا َوَلَ تَ ْف ِت هنا َب ْع َدهَا َو ا ْغف ِْر لَنَا َولَه‬
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai
kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
5. Salam
Jangan lupa untuk salam untuk mengakhiri sholat jenazah.Yakni
mengucapkan salam sambil memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri
sebagaimana shalat lainnya, seperti:

ِ ‫علَيْكَ َو َرحْ َمةُ ه‬


‫َّللا َو َب َركَاتُه‬ َ ‫سالَ ُم‬
‫ُال ه‬

“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh.”


Artinya: “Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan
kepada kalian.”

7.Menguburkan jenazah

1.)Pemberangkatan jenazah

Jenazah dibawa dengan cara yang tidak mengandung arti penghinaan [pada
mayit.Adapun tata caranya membawa yang sempurna adalah:

a.Ketika jenazah sap diberangkatkan,memberi kesaksian bahwa jenazah


adalah orang baik.Namun tidak semua jenazah boleh disaksikan baik.Untuk
mayit yang jelas fisik ,maka tidak boleh disaksikan baik

b.Jenazah dibawa dengan memakai keranda dan dibawah oleh beberapa


orang sesuai dengan kebutuhan,minimal dua orang dan diutamakan yang
membawanya berjumlah ganjil

c.Seperti halnya saat dilahirkan,jenazah diberangkatkan dengan kepala ke


arah tujuan

15
d.Sunahnya mempercepat langkah kaki lebih dari sekedar jalan biasa ,namun
tidak berlari juga

e.Membawa jenazah hendaknya dengan sopan dan penuh penghormatan

f.Hukum mengantar jenazah ke kuburan sunnah bagi laki-laki,dan makruh


bagi perempuan.

2.Bentuk lubang kubur

Bentuk lubang kubur ada dua macam :

a.Apabila tanahnya sangat keras ,lebih baik membentuk liang lahad,yaitu


menggali bagian sisi barat dari kubur,setiap cukup untuk membaringkan si
jenazah

b.Apabila tanahnya lunak (mudah longsor)atau berpasir ,makam berbentuk


liang cempuri yakni menggali sisi tengah dari lubang kubur,dengan ukuran
bisa membaringkan jenazah dan di sisi kanan diberi batu bata.

3.Cara meletakkan jenazah dalam kubur.

a.keranda diletakkan di arah kaki lubang kubur (nisbat indonesia:selatan)

b.Jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur dengan perlahan lahan


sedangkan yang menerima ,bila jenazah perempuan,maka mahram si
jenazah.Bila laki-laki maka yang paling dekat hubungannya dengan si
jenazah.

c.Ketika memasukkan jenazah,sunnah membaca doa:

‫س َماءِ ل ُِروحِ ِه َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِس ْع َم ْد َخلَهُ َو َو ِس ْع لَهُ فِي قَب ِْره‬ َ ‫ الله ُه هم ا ْفتَ ْح أَب َْو‬، ِ‫سو ِل هللا‬
‫اب ال ه‬ ُ /ِ‫علَى مِ لهة‬
ُ ‫س هن ِة َر‬ َ ‫ِ ِبس ِْم هللاِ َو‬

Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah
pintu-pintu langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah
tempat masuknya, dan lapangkanlah alam kuburnya.”

d.Jenazah diletakkan pada tempat yang telah dipersiapkan dan wajib


dihadapkan ke arah kiblat

e.Ikatan kain kafan bagian kepala dibuka,lalu wajah dan pipi mayit
ditempelkan ke tanah

16
f.Tubuh mayit sunnah diberi penupang(bisa dengan kayu/batu),untuk menjaga
agar jenazah berubah terlentang atau telungkup

g.Sebelum ditimbuni tanah,tubuh jenazah wajib ditutupi dengan papan kayu


atau lainnya ,agar timbunan tanah tidak langsung mengenai jenazah

h.Jenazah dibacakan adzan dan iqamah

i.Lalu lubang kubur ditimbun dan tanah timbunan ditinggikan satu jengkal atau
25cm

j.Kuburan disiram dengan air dingin,sekalipun tanah telah basah oleh air hujan

k.Sunah ditanami atau diberi bunga

l.Kuburan diberi batu nisan

m.Setelah proses penguburan sesuai,sunnah dibacakan talqin dengan


bahasa arab ,dan sunnah diterjemahkan dengan bahasa yang dimengerti oleh
para pengantar jenazah

n.Setelah proses pemakaman selesai,para pengantar jenazah sunnah tidak


langsung pulang,tetapi diam dulu untuk berdiri atau membacakan al-quran
mendoakan jenazah

4.Etika orang yang mengantarkan jenazah

a.Tafakkur,Meresapi arti sebuah kematian

b.Berjalan didepan dan di dekat jenazah

c.Dimakruhkan ramai-ramai dan bersuara keras serta membicarakan masalah


dunia

d.Sunnah dengan jalan kaki.Mengantarkan jenazah ke kuburan dengan naik


kendaraan hukumnya makruh

c.Mengantarkan jenazah sampai proses penguburan selesai secara


sempurna ,

dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam


bersabda:

17
ْ‫ان قَا َل قُ ْلتُ َيا أ َ َبا ه َُري َْرة َ َو َما ال‬
ِ ‫ط‬ َ ‫ض َع فِي ْالقَب ِْر فَق‬
َ ‫ِيرا‬ ٌ ‫ِيرا‬
َ ‫ط َو َم ْن اته َب َع َها َحتهى ت ُو‬ َ ‫صلهى‬
َ ‫علَى َجنَازَ ةٍ فَلَهُ ق‬ َ ‫َم ْن‬
‫ط قَا َل مِ ْث ُل أ ُ ُحد‬
ُ ‫ِيرا‬
َ ‫ٍق‬

“Barangsiapa mensholatkan jenazah, maka baginya pahala satu qirath, dan


siapa yang mengantarnya hingga jenazah itu di letakkan di liang kubur, maka
seluruh pahala dua qirath.”(HR.Imam Bukhari-Muslim)

8.Hikmah pengurusan jenazah

Berdasarkan uraian mengenai tata cara pengurusan jenazah dapat


diambil beberapa hikmah antara lain:

1.Memperoleh pahala yang besar

2.Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai ungkapan


belasungkawa atas musibah yang ditimpanya

3.Menunjukkan solidaritas yang tinggi diantara muslim

4.Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwasannya manusia akan


meninggal dan masing-masing mempersiapkan bekal untuk hidup setelah
mati

5.Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia ,sehingga
apabila salah seorang meninggal dunia dan diurus sebaik baiknya menurut
aturan Allah SWT dan RasulNya.

Sepanjang uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya kita


sebagai makhluk yang mulia disisi Allah Swt dan untuk menghormati
kemuliaan nya itu itu perlu mendapat perhatian khusus dalam hal
penyelenggaraan jenazahnya. jenazahnya. Dimana, penyelenggaraan
jenazah seorang seorang muslim itu hukumnya adalah fardhu kifayah. Artinya,
kewajiban ini dibebankan kepada seluruh mukallaf di tempat itu, tetapi jika
telah dilakukan oleh sebagian orang maka gugurlah kewajiban seluruh
mukallaf.(Purnama, 2022)

18
DAFTAR PUSTAKA

Karim, A. (2004). petunjuk merawat jenazah dan shalat jenazah. amzah.

Purnama, Y. (2022). fiqih kepengurusan jenazah.


https://ebooksunnah.com/en/ebooks/fikih-pengurusan-jenazah

qasim, M. riza. (2000). Pengamalan fiqih 1. tiga serangkai.

Tata Cara Sholat Jenazah: Urutan, Niat, Bacaan, dan Doa. (2004).
https://www.orami.co.id/magazine/salat-jenazah?page=all

19

Anda mungkin juga menyukai