Anda di halaman 1dari 9

Nama : Maulana ayroldi

NIM : 6202421016
Kelas : PKO E
Mata pelajaran: pendidikan agama Islam
Rekayasa ide

RANGKUMAN PENGURUSAN JENAZAH

Apa itu pengurusan Jenazah?


Perilaku mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengafani, menyalatkan, dan memakamkan.

Kenapa harus dilakukan pengurusan jenazah?


Karena sebagai wujud upaya memuliakan manusia sebagai hamba Allah swt. mengingat bahwa
manusia merupakan makhluk ciptaan yang paling dimuliakan Allah.

Apa hukumnya mengurus jenazah?


Fardu Kifayah. Fardu Kifayah berarti wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh muslim
yang lain maka kewajiban ini gugur.

Apakah jenazah non-muslim juga wajib kita urus?


Tidak. Jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam adalah jenazah umat islam. Sedangkan
jenazah orang non-muslim, umat Islam tidak wajib untuk mengurusnya secara Islami. Artinya,
tetap diurus proses pengurusan jenazahnya, tetapi tidak sampai dishalatkan.

Bagaimana kriteria jenazah yang tidak wajib sempurna pengurusannya?


1. Jenazah umat Islam yang mati syahid dalam peperangan. Cukup mereka dikuburkan dengan
pakaian yang mereka kenakan meskipun dalam keadaan berlumuran darah, tanpa dimandikan,
dikafani dan disholatkan,
2. Jenazah bayi yang keguguran dan belum sempurna bentuknya
3. Jenazah umat Islam yang hilang atau tidak ditemukan, seperti tenggelam, dsb.
4. Jenazah umat Islam yang rusak berat karena kecelakaan atau hangus terbakar, tidak
dimandikan tetapi cukup ditayamumkan atau disesuaikan dgn kondisinya.
Bagaimana pahala yang didapat dari pengurusan jenazah?
Barang siapa mengantarkan jenazah seorang muslim karena iman dan mengharap pahala dari
Allah swt. sampai menyalati dan selesai menguburkannya, maka ia pulang dgn membawa pahala
dua qirat. Setiap satu qirat besarnya sama dgn gunung Uhud. Namun, barang siapa yang
menyalatinya lalu pulang sebelum dimakamkan, maka ia pulang dgn membawa pahala satu qirat.

Hikmah lainnya?
1. Mendorong manusia untuk meningkatkan kualitas takwa kepada Allah swt.
2. Mengingatkan kepada manusia akan kematian.
3. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal saleh.
4. Mendorong manusia untuk meningkatkan kualitas sbg makhluk sosial.
5. Mendorong manusia untuk senantiasa menutupi aib sesame hamba Allah.
6. Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pengurusan jenazah.

MEMANDIKAN JENAZAH
Apa itu memandikan jenazah?
Memandikan jenazah adalah menyucikan dan membersihkan jenazah dari najis dan kotoran yg
menempel pada tubuh jenazah sehingga jenazah berada dalam keadaan suci.

Mengapa jenazah harus dimandikan?


Karena manusia diciptakan dan dilahirkan ke dunia oleh Allah swt. dalam keadaan suci. Ketika
manusia kembali kepada Allah swt., manusia harus dalam keadaan suci juga. Sehingga ruh dapat
kembali kepada Allah swt. Zat yang Maha Suci.

Apa hukum memandikan jenazah?


Fardu Kifayah.

Bagaimana syarat orang yang memandikan jenazah?


1. Balig dan berakal
2. Niat memandikan jenazah
3. Terpercaya, artinya memahami ketentuan memandikan jenazah dan mampu merahasiakan aib
jenazah.
4. Jika jenazahnya laki-laki, maka yang memandikannya adalah laki-laki, dan istrinya.
5. Jika jenazahnya perempuan, maka yang utama memandikannya adalah dari perempuan, serta
suaminya.
6. Jika jenazahnya seorang anak-anak, maka laki-laki dan perempuan boleh memandikannya
tetapi diutamakan dari keluarganya.
7. Jika jenazahnya seorang perempuan yang meninggal di tempat laki-laki dimana tidak ada
seorang perempuan pun (dan sebaliknya), maka tidak perlu dimandikan. Cukup ditayamumkan
saja oleh orang-orang yang berada di sekitarnya.

Apa saja yang dibutuhkan untuk memandikan jenazah?


1. Ember: ya buat naruh air lah.
2. Gayung: ya buat nyiduk air lah.
3. Tiga jenis air: air biasa (untuk membersihkan), air sabun (biar lebih bersih, wangi), air kapur
barus (untuk menghilangkan kuman/bakteri, biar lebih awet)
4. Sarung tangan latex: buat orang yang memandikan, apabila ada rasa jijik atau khawatir tertular
sesuatu, biar lebih higienis juga.
5. Kain penutup mayat: buat nutupin aurat si mayat.
6. Handuk: buat mengeringkan badan mayat setelah dimandikan.
7. Alat mandi: optional, tapi karena udah pake air sabun jadinya jarang dipake. Contoh:
shampoo.
8. Masker: buat orang yang memandikan, apabila ada rasa jijik atau khawatir tertular sesuatu,
biar lebih higienis juga.
9. Tempat sampah: buat membuang kotoran mayit, bekas pakaian, dsb. Nanti bekas ini semua
bisa dibuang, ditanam, atau dibakar.
10. Meja: untuk naruh barang-barang.

Bagaimana cara memandikan jenazah?


1. Siapkan tempat untuk memandikan jenazah dan barang yang dibutuhkan.
2. Letakkan jenazah di tempat yang tertutup.
3. Kain penutup jenazah dilepaskan, selain kain untuk menutup aurat.

NIAT
Jenazah perempuan
Jenazah laki-laki

4. Mayat sedikit diangkat bagian badannya, lalu dibersihkan kotorannya dengan cara menekan-
nekan bagian perut. Lalu bagian yang mengeluarkan kotoran seperti anus dan dubur disiram air.
Bagian-bagian lubang juga dibersihkan, termasuk lubang hidung, telinga, mata, kemaluan, dsb.
5. Siramkan air pada anggota tubuh terutama anggota wudhu dahulu dan anggota tubuh bagian
kanan dari atas kepala hingga ujung kaki sebanyak bilangan gasal (3x, 5x, 7x, dst.)
6. Miringkan jenazah ke kiri, kemudian bersihkan bagian badan dan punggung sebelah kanan,
disiram, lalu miringkan jenazah ke kanan, bersihkan bagian badan dan punggung sebelah kiri.
Kemudian telentangkan mayat seperti semula.
7. Siram jenazah dengan air sabun, lalu untuk siraman terakhir lakukan dengan air kapur barus.
8. Keringkan jenazah dengan handuk.
9. Kalau jenazah wanita/rambut panjang, rambutnya dikepang (dipintal 3)
10. Sisir rambut jenazah
11. Tutuplah jenazah dgn kain, lalu ambil kain penutup aurat
12. Jenazah diangkat lalu dibawa ke tempat yg telah disediakan untuk dikafani.
REFERENSI VIDEO: https://www.youtube.com/watch?v=JrfCGwaSIeA

Gimana kalau jenazah punya penyakit menular?


Caranya sama, namun dalam memandikannya dipakai larutan clorin.

MENGKAFANI JENAZAH
Apa itu mengkafani jenazah?
Mengafani jenazah berarti membungkus jenazah dengan kain kafan dan dilakukan setelah
jenazah dimandikan secara sempurna.
Apa hokum mengafani jenazah?
Fardu Kifayah.

Darimana uang untuk membeli kain kafan?


Diambil dari harta si mayit. Apabila mayit tidak punya harta, maka keluarga yang
menanggungnya. Apabila tidak punya keluarga, biaya diambilkan dari baitul mal. Jika tidak ada
pula, maka diambilkan dari kepedulian umat Islam di sekitarnya.

Mengapa kain kafan dianjurkan berwarna putih?


Karena warna putih dianggap sebagai warna terbaik dari seluruh warna, hal ini juga
dimaksudkan agar jenazah atau mayit akan kembali kepada Allah swt. yang Maha Suci dalam
keadaan suci dan bersih.

Apa saja yang diperlukan dalam mengafani mayit?


1. Kain kafan. Untuk laki-laki 3 lembar. Untuk perempuan 5 lembar. Kenapa perempuan lebih
banyak kainnya? Karena perempuan juga punya lebih banyak aurat/bagian tubuh yang harus
ditutup.
2. Tali pengikat. Ada yg bilang untuk laki-laki 5 buah. Untuk perempuan 7 buah. Dengan
rincian: atas kepala, leher, dibawah tangan, pinggung, lutut, pergelangan kaki, bawah kaki.
3. Kapas. Untuk menutup lubang di tubuh mayit.

Bagaimana cara mengafani jenazah?


1. Siapkan tali pada bagian bawah kafan.
2. Hamparkan kain selapis demi selapis diatas tali dan beri wewangian di tiap helainya.
3. Letakkan jenazah di atas kain yang telah disusun.
4. Tutup lubang hidung, telinga, dll menggunakan kapas dan mulai mengkafani jenazah, dengan
catatan kain bagian kanan berada di atas kain bagian kiri.
5. Ikat tali pengikat dan usahakan ikatan berada di sebelah kanan. Ikat dengan rapi namun tidak
terlalu kencang agar mudah dibuka saat dimakamkan nanti.

Mengapa tali pengikat diusahakan diikat di sebelah kanan?


Untuk memudahkan saja saat membuka ikatannya di makam nanti.

Mengapa dalam mengafani bagian kanan kain berada di atas bagian kiri?
Menurut filosofinya, di dunia, kanan melambangkan kebaikan, sedangkan kiri melambangkan
keburukan. Maka, dalam mengafani, yang keburukan ditutup duluan, ditutupnya dengan
kebaikan.
REFERENSI VIDEO: https://www.youtube.com/watch?v=GG6zczP9058 dan cari sendiri ya 

MENYALATI JENAZAH
Apa itu menyalati jenazah?
Menyalatkan jenazah berarti melakukan salat untuk jenazah.

Shalat jenazah hukumnya apa?


Fardu kifayah.

Shalat jenazah jama’ah atau munfarid?


Bisa keduanya. Namun lebih diutamakan jama’ah.

Shalat jenazah berapa rakaat?


1 rakaat tanpa ruku, sujud. Dilakukan dengan 4x takbir.

Siapa yang berhak menyalatkan jenazah?


Setiap orang Islam berhak menyalatkan jenazah, namun ada yg paling berhak yaitu:
1. Orang yg diwasiatkan
2. Ulama atau pemimpin agama
3. Orang tua si mayat, ke atas (kakek-nenek, buyut, dst.)
4. Anak-anak si mayat, ke bawah (cucu, cicit, dst.)
5. Keluarga terdekat
6. Kaum muslimin.

Kalau jamaah, gimana posisinya?


1. Jenazah laki-laki, posisi imam berada searah kepala jenazah. Sementara itu, posisi makmum
berada di belakang imam dengan urutan; makmum laki-laki dewasa kemudian perempuan
dewasa. Jumlah saf upayakan ganjil.
2. Jenazah perempuan, posisi imam berada searah tali pusarnya jenazah, sedangkan ketentuan
makmumnya sama dgn jenazah laki-laki.

Bagaimana cara melakukan shalat jenazah?


1. Niat. Untuk jenazah perempuan dan laki-laki beda ya.
Jenazah perempuan

Jenazah laki-laki.

2. Melakukan empat takbir: takbir pertama baca alfatihah, takbir kedua salawat nabi, takbir
ketiga baca doa untuk jenazah, takbir keempat membaca doa. Di buku paket ada kokk 
3. Salam.

MEMAKAMKAN JENAZAH
Apa itu memakamkan jenazah?
Memasukkan jenazah ke liang lahad dan menimbunnya dengan tanah hingga penuh.

Apa saja yang harus disiapkan?


1. Makam. Kurang lebih sedalam 4 hasta atau 2 meter. Mengapa 2 meter? Tujuannya agar
jenazah tidak mengeluarkan bau serta menghindarkan dari binatang buat yang menggali dan
memangsanya.
2. Liang lahad atau liang syaq. Apa bedanya? Liang lahad adalah liang yang dibuat agak
menjorok di sisi kubur arah kiblat sbg tempat jenazah. Liang syaq adalah liang di tengah-tengah
kubur untuk tempat jenazah, dibuat dgn ukuran untuk jenazah. Dalam kondisi tanah keras,
kokoh, digunakan liang lahad. Apabila kondisi tanah lunak, berpasir, lembek, miring, digunakan
liang syaqq.
Kapan waktu yang tepat untuk memakamkan jenazah?
Selain 3 waktu yang dilarang berikut:
1. Saat matahari terbit hingga ia agak meninggi
2. Saat matahari tepat berada di pertengahan langit hingga ia telah condong ke barat.
3. Saat matahari hampir terbenam hingga ia terbenam sempurna
Malam hari juga tidak dianjurkan, namun kalau dalam keadaan terpaksa tidak apa2. Contohnya:
takut kalau nunggu sampe pagi mayatnya keburu membusuk, atau yang menguburkan bisanya
malam.

Bagaimana cara memakamkan jenazah?


1. Jenazah dikeluarkan dari keranda dan mulai memasukkan jenazah dimulai dari arah kepada
secara perlahan lahan dgn membaca …. (liat di buku paket ya).
2. Meletakkan jenazah di lubang liang lahad dalam keadaan miring ke kanan menghadap kiblat,
dan kepada berada di arah utara.
3. Membuatkan bantalan dari tanah, dan diletakkan di bawah pipi jenazah, leher bag. Belakang,
punggung, pinggul dan paha. Tujuannya agar jenazah dapat berposisi miring ke arah kiblat.
4. Membuka tali kain kafan bagian kepala dan menempelkan pipinya di tanah.
Sunnahnya diadzani + iqomah.
5. Menutup liang lahad dgn papan atau bamboo agar tdk terkena reruntuhan tanah.
6. Menutup lubang kuburan dgn tanah secara perlahan seraya mendoakan jenazah agar mendapat
rahmat Allah dan perlindungan dari siksa kubur.
7. Setelah timbunan makam sempurna maka yang hadir disunahkan menaburkan tiga genggam
tanah kearah makam dgn membaca … (di paket adaaa)
8. Memanjatkan doa untuk jenazah sebelum meninggalkan kuburan. (di paket juga adaaa)
Kenapa perlu dikasih papan penutup?
Agar tidak terkena reruntuhan tanah, ditakutkan nanti ada kain kafan yang terbuka/bergeser.
Padahal yang boleh menyentuh bumi hanyalah bagian pipi kanan.

Kenapa tali harus dibuka?


Menurut suatu hadis: “Bila mayat sudah diletakkan di kubur, maka dilepaslah segenap ikatan
dari tubuhnya berharap nasib baik yang membebaskannya dari kesulitan di alam Barzah,
karenanya, makruh hukumnya bilamana ada sesuatu yang mengikat bagian tubuh jenazah baik
jenazah anak-anak maupun jenazah dewasa”

Bagian mana yang harus menyentuh bumi?


Bagian wajah kanan.

Mengapa harus dilakukan penaburan 3 genggam tanah?


Hikmahnya, bahwa hal yang paling penting dari perkara yang akan dihadapi mayit setelah
dikubur adalah menghadapi pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Maka seyogyanya
memberikan talqin kepada mayit agar si mayit mampu menjawab pertanyaan dari munkar dan
nakir.

Bagaimana kalau ada banyak mayit tapi lahannya sedikit?


Diperbolehkan memasukkan beberapa mayit ke dalam satu lahad apabila memang kondisi tidak
memungkinkan, dengan catatan mayit yang paling banyak menghapal al-Qur’an didahulukan.
Contoh: korban perang, kecelakaan pesawat, dll.
REFERENSI VIDEO: https://www.youtube.com/watch?v=uTLU-1PuQlg.

Anda mungkin juga menyukai