Anda di halaman 1dari 15

Penyelenggaraan Jenazah

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Agama Islam

DosenPengampu:

M. HasbiNasution, S.Ag.,MM

Disusun oleh Kelompok 10:

 Fiona Agnesia (22512001)


 Arini Nahwafirdausi (22512004)
 Vebby Oktavioni (22512006)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS HAJI AGUS SALIM

BUKITTINGGI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penyelenggaraan Jenazah ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang penyelenggaraan jenazah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak M. HasbiNasution, S.Ag.,MM selaku dosen


mata kuliah pendidikan agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan agar
kami menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Bukittinggi, 1 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................................

Kata pengantar .......................................................................................................... i

Daftar isi..................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................ 2

A. Pengertian Jenazah ........................................................................................ 2


B. Tata cara mengurus jenazah dalam islam....................................................... 2
1. Memandikan Jenazah............................................................................... 2
2. Mengafani jenazah................................................................................... 3
3. Menshalatkan jenazah.............................................................................. 4
4. Menguburkan jenazah.............................................................................. 8

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian yang tidak
pernah diketahui kapan waktunya. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan
ditempatkan pada derajat yang tinggi, maka Islam sangat menghormati muslim yang
telah meninggal dunia. Oleh sebab itu, menjelang menghadapi kehariban Allah SWT
orang yang telah meninggal dunia mendapatkan perhatian khusus dari muslim lainnya
yang masih hidup.
Dalam ketentuan hukum islam jika seseorang muslim meninggal dunia maka
hukumnya fardhu kifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untuk
menyelenggarakan 4 perkara, yaitu memandikan, mengkafani, menshalatkan dan
menguburkan orang yang telah meninggal tersebut. Untuk lebih jelasnya 4 persoalan
tersebut, pemakalah akan mencoba menguraikan dalam penjelasan berikut ini.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian jenazah?
2. Bagaimana tata cara memandikan jenazah?
3. Bagaimana tata cara mengkafani jenazah?
4. Bagaimana tata cara menshalatkan jenazah?
5. Bagaimana tata cara menguburkan jenazah?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian jenazah
2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara memandikan jenazah
3. Untuk mengetahui bagaimana tata cara mengkafani jenazah
4. Untuk mengetahui bagaimana tata cara menshalatkan jenazah
5. Untuk mengetahui bagaimana tata cara menguburkan jenazah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jenazah
Kata jenazah diambil dari bahasa arab Janazah yang berarti jasad orang yang telah
meninggal dunia.Penyelenggaraan jenazah adalah fardu kifayah bagi sebagian kaum
muslimin, khususnya penduduk setempat terhadap jenazah muslim/muslimah.
Namun, sebelum penyelenggaraan jenazah itu dimulai, maka ada beberapa hal yang
harus dilakukan terhadap jenazah tersebut, yaitu :
1. Dipejamkan matanya, mendoakan dan meminta ampunkan atas dosanya
2. Dilemaskan tangannya untuk disedekapkan di dada dan kakinya diluruskan
3. Mengatupkan rahangnya atau mengikatnya dari puncak kepala sampai ke dagu
supaya mulutnya tidak terbuka
4. Jika memungkinkan jenazah diletakkan membujur ke arah utara dan badannya
diselubungi dengan kain
5. Menyebarluaskan berita kematiannya kepada kerabat-kerabatnya
6. Lunasilah hutang-hutangnya dengan segera jika ia punya hutang
7. Segerakanlah fardu kifayahnya
Menurut syariat islam,fardu kifayah dalam menyelenggarakan jenazah ada 4
macam,yakini :

1. Memandikan jenazah
2. Mengkafani jenazah
3. Menshalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah

B. Tata Cara Mengurus Jenazah dalam Islam

1. Memandikan Jenazah
Tata cara mengurus jenazah yang pertama adalah memandikan jenazah. Hal ini sebagai
tindakan untuk memuliakan dan membersihkan tubuh orang yang sudah meninggal
dunia. Adapun tata cara memandikan jenzah dalam Islam yang benar adalah sebagai
berikut:
1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan.
Pastikan orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.

2
2. Setelah itu, ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar
auratnya tidak terlihat. Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, lubang
ketiak, lubang jari tangan, dan kaki serta bulu.
3. Langkah berikutnya, bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan
maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan
agar apa yang ada di dalamnya keluar. Kemudian siram atau basuh seluruh
anggota jenazah dengan air sabun.
4. Setelah itu, siram dengan air yang bersih sambil menawarkan sesuai jenis kelamin
jenazah.
Niat memandikan jenazah laki-laki:
Nawaitul ghusla adaa'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa
Artinya: “Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah
(pria) ini karena Allah Ta'ala.”
Niat memandikan jenazah perempuan:
Nawaitul ghusla adaa'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa
Artinya: "Saya bermaksud memandikan untuk memenuhi kewajiban dari
jenazah (wanita) ini karena Allah Ta'ala."
5. Setelah membaca niat, miringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung
kirinya sebelah belakang. Setalah itu, siram dengan air bersih dari kepala hingga
ujung kaki dan siram lagi dengan air kapur barus.
6. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota
tubuhnya.
7. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya,
wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak
perlu diulangi mandinya, cukup dengan membuang najis tersebut.
8. Bagi jenazah wanita, sanggul rambut harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga
tidak membasahi kain kafannya.
9. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung
alkohol sebelum dikafani. Biasanya menggunakan air kapur barus.

2. Mengafani Jenazah

a. Cara Mengafani Jenazah Perempuan


1. Langkah pertama, bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai
ukuran badan. Letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua
lututnya. Setelah itu, ganti baju gamis dan kerudung di tempatnya.
2. Selanjutnya, sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan. Sediakan
juga kapas yang sudah diberi wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota
badan tertentu. Jika kain kafan sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di atas kain
kafan.

3
3. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh
seperti halnya pada jenazah laki-laki. Kemudian, selimutkan kain sarung pada badan
jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung.
Untuk yang berambut panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju
gamis di bagian dada.
4. Terakhir, selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang
lapisan atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi
telah disediakan.

b. Cara Mengafani Jenazah Laki-laki


i. Pertama, siapkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Kemudian, letakkan secara
vertikal tepat di bawah kain kafan yang akan menjadi lapis pertama. Bentangkan kain
kafan lapis pertama yang dipotong sesuai ukuran jenazah.
ii. Langkah berikutnya beri wewangian pada kain kafan lapis pertama. Setelah itu,
bentangkan kain kafan lapis kedua yang dipotong sesuai ukuran jenazah.Beri
wewangian pada kain kafan lapis kedua.
iii. Setelah itu, bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran
bodi. Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga dan taruh jenazah di tengah-tengah
kain kafan lapis ketiga.
iv. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan
ke kiri. Kemudian tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian
kain dari sisi kanan ke kiri.
v. Selanjutnya tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain
dari sisi kanan ke kiri dan Ikat dengan tali pengikat yang telah disediakan.

3. Menshalatkan Jenazah

Mengenai keutamaan dalam shalat Jenazah, dijelaskan di dalam beberapa hadits seperti
berikut:

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

‫ ُل ْال َجبَلَي ِْن‬R‫ال ِم ْث‬ َ ِ‫ قِي َل َو َما ْالق‬. ‫ َو َم ْن َش ِه َد َحتَّى تُ ْدفَنَ َكانَ لَهُ قِي َراطَا ِن‬، ٌ‫صلِّ َى َعلَ ْيهَا فَلَهُ قِي َراط‬
ِ َ‫يراط‬
َ َ‫ان ق‬ َ ُ‫َم ْن َش ِه َد ْال َجنَا َزةَ َحتَّى ي‬
‫ْال َع ِظي َم ْي ِن‬

“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu


qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai dimakamkan, maka baginya dua
qirath.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dengan dua qirath?” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Dua qirath itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari
dan Muslim )

4
a. Syarat-syarat Shalat Jenazah
Shalat jenazah sah dilakukan jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Seseorang yang akan menjalankan shalat jenazah harus mematuhi syarat sahnya
seperti pada shalat yang lain. Yakni ia harus bersih dari hadats serta najis, menutup
aurat dan juga menghadap kiblat
 Shalat jenazah harus dijalankan setelah jenazah dimandikan serta dikafani.
 Jenazah harus diletakkan berada di sebelah kiblat, dari orang yang
menyalatkannya.

b. Rukun Sholat Jenazah


Terdapat rukun-rukun dalam tata cara sholat jenazah, berikut beberapa hal yang harus
diketahui sebelum menjalani solat jenazah:

 Niat sebelum memulai


 Imam berdiri sejajar dari kepala jenazah
 Terdiri dari empat kali takbir
 Berdiri untuk yang mampu
 Dilakukan berdiri tanpa melakukan rukuk, sujud serta duduk
 Membaca surah Al-Fatihah
 Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2
 Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
 Salam dengan posisi berdiri.

c. Posisi sholat jenazah Perempuan dan Laki-laki


Tata cara sholat jenazah untuk perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan. Perbedaannya
berada pada posisi sholat serta juga bacaannya.
 Posisi sholat jenazah untuk perempuan
Tata cara sholat untuk jenazah perempuan, posisi seorang imam berada pada searah
tali pusar. Sedangkan untuk makmum berada pada belakang imam sesuai dengan
urutan makmum laki-laki dewasa, selanjutnya perempuan dewasa. Sedangkan
untuk jumlah shaf-nya sebisa mungkin sebanyak angka ganjil.

5
 Posisi sholat jenazah untuk laki-laki
Tata cara sholat jenazah untuk laki-laki ini tidak memiliki perbedaan yang besar
dengan tata cara sholat jenazah untuk perempuan. Untuk jenazah laki-laki posisi imam
berada sejajar dengan kepala.

d. Sholat jenazah

1. Niat Sholat Jenazah


Membaca niat diucap cukup dalam hati, namun niat dibedakan menjadi 2
menyesuaikan jenis kelamin. Berikut niat sholat jenazah jenis kelamin pria.

َ ‫ُأ‬
ِ ِّ‫صلِّي َعلَى هَ َذا الـ َمي‬
‫ت فَرْ ضًا هللِ تَ َعالَى‬

Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala


Artinya: “Saya niat shalat atas mayit laki-laki ini fardhu karena Allah SWT”

Untuk jenazah jenis kelamin wanita.

َ ‫ُأ‬
‫صلِّي َعلَى هَ َذا الـ َميِّتَ ِة فَرْ ضًا هللِ تَ َعالَى‬

Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala


Artinya: “Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT”

2. Takbir dan membaca surat Al-Fatihah


Setelah membaca niat, ketika imam menyebutkan takbir pertama, makmum
mengikutinya dan disambung membaca surah al-Fatihah.
3. Takbir ke-2 dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi

َ ‫اللَّهُ َّم‬
ِ ‫ َو َعلَى‬،‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad
dan keluarga Nabi Muhammad.”

6
Sebaiknya, shalawat nabi dilanjutkan dengan bacaan lengkap berikut:

‫ َك َما‬،‫ َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬،‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ِ َ‫ َوب‬،‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬ َ َّ‫ ِإن‬،‫ َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َم‬،‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‬
َ ‫َك َما‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬ َ َّ‫ فِي ْال َعالَ ِمينَ ِإن‬،‫ َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِهي َم‬،‫بَا َر ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِهي َم‬

Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Muhammad serta
kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada
Ibrahim serta kepada keluarga Ibrahim.”“Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula
Maha Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada Muhammad serta kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan juga
kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia.”
4. Mendoakan jenazah
Setelah membaca shalawat secara lengkap, pada takbir ke 3 dilanjutkan dengan
membaca doa untuk jenazah yang sedang disholati. Dibawah ini adalah 2 jenis
bacaan, yang diperuntukan jenazah pria atau wanita.

Doa untuk jenazah laki-laki:

‫ا‬RRَ‫ َر ِد َونَقِّ ِه ِمنَ ْالخَ طَاي‬R َ‫ج َو ْالب‬ِ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهُ َوا ْغ ِس ْلهُ بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
ُ‫َار ِه َوَأ ْهالً خَ ْيرًا ِم ْن َأ ْهلِ ِه َو َزوْ جًا خَ ْيرًا ِم ْن َزوْ ِج ِه َوَأ ْد ِخ ْله‬ ِ ‫َس َوَأ ْب ِد ْلهُ دَارًا خَ ْيرًا ِم ْن د‬ ِ ‫ض ِمنَ ال َّدن‬َ َ‫ب اَأل ْبي‬َ ْ‫َك َما نَقَّيْتَ الثَّو‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ب ْالقَب ِْر َأوْ ِم ْن َع َذا‬ ِ ‫ْال َجنَّةَ َوَأ ِع ْذهُ ِم ْن َع َذا‬

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga
maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya.
Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun.Bersihkanlah dia dari seluruh
kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah
untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari
istrinya. Dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

Doa untuk jenazah perempuan:

َ Rَ‫ج َو ْالب‬
َ‫ا ِمن‬RRَ‫ر ِد َونَقِّه‬R ِ ‫ا ِء َوالثَّ ْل‬RR‫ ْلهَا بِ ْال َم‬R‫ ْد َخلَهَا َوا ْغ ِس‬R‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهَا َوارْ َح ْمهَا َوعَافِهَا َواعْفُ َع ْنهَا َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهَا َو َو ِّس ْع ُم‬
‫رًا ِم ْن‬R‫ا خَ ْي‬RR‫ا َوزَ وْ ًج‬RRَ‫رًا ِم ْن َأ ْهلِه‬R‫ا َوَأ ْهالً خَ ْي‬RRَ‫َاره‬ ِ ‫َس َوَأ ْب ِد ْلهَا دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د‬ ِ ‫ض ِمنَ ال َّدن‬َ َ‫ب اَأل ْبي‬
َ ْ‫ْالخَ طَايَا َك َما نَقَّيْتَ الثَّو‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ب ْالقَب ِْر َأوْ ِم ْن َع َذا‬ ِ ‫زَ وْ ِجهَا َوَأ ْد ِخ ْلهَا ْال َجنَّةَ َوَأ ِع ْذهَا ِم ْن َع َذا‬

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia.
Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia
(mayit) dengan air, salju, dan embun.Bersihkanlah dia dari segala kesalahan
sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya
rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan
serta peliharalah dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

7
5. Bacaan Takbir ke 4
Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, terdapat doa yang harus dibacakan. Berikut 2
doa yang berbeda untuk pria atau wanita.

Untuk pria:

ُ‫َحر ْمنا َأجْ َرهُ والتَ ْفتِنّا بَع َده‬


ِ ‫اللهُ ّم الت‬
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami
(janganlah Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi
kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

Untuk perempuan:

‫َحر ْمنا َأجْ َرها والتَ ْفتِنّا بَعدَها‬


ِ ‫اللهُ ّم الت‬
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami
(janganlah Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi
kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

6. Ucapkan salam
Selesaikan sholat dengan mengucap salam sambil menoleh ke kanan serta ke kiri.
Posisi salam ini memiliki perbedaan dengan sholat fardu lainnya, salam pada shalat
jenazah ini dijalankan dengan posisi berdiri

4. Menguburkan Jenazah

1. Mempersiapkan Lubang Kubur


Sebelum jenazah dikuburkan, tentunya harus mempersiapkan lubang kuburnya.
Dalam Islam, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat
lubang kubur, antara lain:
a. Lubang Harus Dalam
Kedalaman lubang kubur harus setinggi orang yang berdiri di dalam dengan
tangan melambai ke atas. Sedangkan untuk lebarnya harus berukuran satu hasta
lebih satu jengkal, setara dengan 50 cm.Lubang kubur yang dalam mencegah bau
tidak sedap dari jenazah yang akan tercium saat proses pembusukan terjadi.
Selain itu juga aman dari longsor akibat aliran air hujan.
b. Bentuk Lubang
Panjang lubang harus cukup untuk jenazah yang pastinya melebihi tinggi
badannya. Jika tanahnya keras, disunahkan untuk membuat liang lahat dalam
lubang kubur.Maksud liang lahat yaitu lubang yang dibuat di dinding kubur
sebelah kiblat, ukurannya cukup untuk meletakkan jenazah. Jenazah ditaruh di
liang lahat tersebut dan ditutup menggunakan papan kayu

8
2. Menguburkan di Pemakaman Muslim
Jika seorang muslim meninggal dunia, alangkah baiknya jika ia dikuburkan di
pemakaman khusus bagi muslim. Namun, jika tidak ada dan mengingat waktu yang
singkat untuk menguburkan jenazah, maka dianggap tidak masalah.
3. Waktu Menguburkan Jenazah
Terkait waktu menguburkan jenazah ada beberapa hal yang perlu diketahui. Hal ini
dikarenakan akan berdampak pada proses pemakaman dan ketersediaan warga yang
membantu menguburkan.Waktu yang disarankan dihindari saat menguburkan jenazah
yaitu saat matahari terbit hingga naik, saat matahari berada di tengah tengah dan saat
matahari hampir terbenam atau benar benar terbenam.
4. Tata Cara Menguburkan Jenazah
Jika semua sudah dipersiapkan dengan baik, maka selanjutnya yaitu langsung kepada
intinya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menguburkan jenazah.
a. Meletakkan jenazah di tepi lubang atau liang kubur sebelah kiblat, lalu ditaruh
papan kayu dengan posisi agak miring. Tujuannya agar jenazah tidak langsung
tertimpa tanah.
b. Letakkan jenazah dengan memasukkan kepalanya dari arah kaki kubur, atau dari
posisi selatan.
c. Posisi jenazah yakni miring ke kanan, menghadap kiblat dengan tubuh yang
ditopang dengan batu pipih atau papan kayu. Tujuannya agar jenazah tidak
telentang.
d. Para ulama menyarankan untuk meletakan tanah di bawah pipi jenazah sebelah
kanan setelah kain kafan dan semua tali di buka.
e. Saat jenazah dimasukkan ke liang kubur, dianjurkan membaca doa berikut:

‫هُ فِي‬Rَ‫ ْع ل‬R‫هُ َو َو ِّس‬Rَ‫ ْع َم ْد َخل‬R‫اب ال َّس َما ِء لِرُو ِح ِه َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس‬
َ ‫ اللَّهُ َّم ا ْفتَحْ َأ ْب َو‬، ِ‫ُول هللا‬
ِ ‫ ُسنَّ ِة َرس‬/‫بِس ِْم هللاِ َو َعلَى ِملَّ ِة‬
‫قَب ِْر ِه‬

Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah pintu-
pintu langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat
masuknya, dan lapangkanlah alam kuburnya.
f. Khusus jenazah perempuan disarankan untuk membentangkan kain di atas
kuburnya pada waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedangkan bagi jenazah laki
laki tidak dianjurkan.
g. Jenazah perempuan sebaiknya yang mengurus adalah laki laki yang tidak dalam
keadaan junub atau tidak menyetubuhi istri mereka pada malam sebelumnya.
h. Setelah jenazah diletakkan di lubang kubur, disarankan untuk menaburkan tanah
tiga kali dari arah kepala mayit, baru kemudian ditimbuni tanah.
i. Membaca doa setelah selesai menguburkan jenazah. Doa tersebut dibaca sebanyak
3 kali, bacaan doanya antara lain:

ُ‫اللَّهُ َّم ا ْغـفِـرْ لَــه‬

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia

9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sepanjang urauian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya manusia sebagai
makhluk yang mulia di sisi Allah SWT dan untuk menghormati kemuliaannya itu perlu
mendapat perhatian khusus dalam penyelenggaraan jenazahnya. Dimana,
penyelenggaraan jenazah seorang muslim itu hukumnya adalah fardun kifayah. Artinya,
kewajiban ini dibebankan kepada seluruh mukallaf di tempat itu, tetapi jika telah
dilakukan oleh sebagian orang maka gugurlah kewajiban seluruh mukallaf.

Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain :
a. Memperoleh pahala yang besar
b. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim
c. Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai ungkapan
belasungkawa atas musibah yang dideritanya
d. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan
masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati
e. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila
salah seorang manusia meninggal dihortmati dan diurus dengan sebaik-baiknya
menurut aturan Allah SWT dan RasulNya.

2. Saran

Dengan adanya pembahasan tentang tata cara penyelenggaraan jenazah ini, pemakalah
berharap kepada kita semua agar selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan diri
untuk menyambut kematian itu. Selain itu, pemakalah juga berharap agar pembahasan ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai