Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INDIVIDU

AGAMA
“ PERAWATAN JENAZAH, TAKZIAH DAN ZIARAH KUBUR”

Disusun oleh :
Nadia (SKP2202018)

Dosen Pembimbing : H. Suhaimi S. Ag, S.H

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MITRA ADIGUNA PALEMBANG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan
rahmat dan inayahnyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
perawatan jenazah. Walaupun sebagai manusia biasa kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan
masih jauh pula dalam kesempurnaan akibat keterbatasan waktu yang sangat
sempit informasi lisan maupun tulisan serta masih sangat minimnya
pengetahuan yang kami miliki. Meskipun demikian, kami berusaha
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan tak lupa pula kami berharap kepada bapak ibu guru untuk memberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun dalam menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan wassalam.

Pelembang, 22 Desember 2022


                                                                                              

Nadia
DAFTAR ISI

Kata pengantar ..................................................................................................


Daftar isi ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang ..................................................................................................
1.2. Rumusan masalah .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Takziah dan ziarah kubur .............................................................................
2.2. Perawatan Jenazah .......................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ..................................................................................................
3.2. Saran ............................................................................................................

Daftar pustaka ..................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Islam mengajarkan kepada setiap orang muslim untuk salalu menjalin
hubungan dengan sasamanya. Baik itu dalam kehidupan dunia maupun akherat.
Sehingga dengan adanya kerjasama dan saling tolong menolong antara sesama
orang muslim akan tercipta suasana yang tenang, damai dan sejahtera.
Salah satu bentuk kepedulian yang ditanamkan oleh ajaran islam
diantaranya adalah takziah (ziarah kubur) dan mengurus jenazah. Takziah
artinya adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia, dan
mengurus jenazah artinya pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan
cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat
dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang
masih hidup. Artinya berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya.

1.2. Rumusan masalah


Takziah, ziarah kubur dan perawatan jenazah merupakan salah satu
bentuk kewajiban bagi seorang muslim, oleh karena itu, dengan adanya makalah
ini diharapkan :
1. Kita dapat mengetahui hukum perawatan jenazah bagi orang – orang
islam yang masih hidup.
2. Kita dapat mengetahui tatacara dalam perawatan jenazah.
3. Mendorong manusia agar selalu ingat kepada allah swt, bahwa kiranya
manusia hidup tidak kekal selamanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sholat jenazah


Pengertian sholat jenazah menurut bahasa ialah sholat yang dilaksanakan
untuk mendoakan jenazah, sedangkan pengertian shlat jenazah menurut istilah
adalah sholat yang dilaksanakan dengan empat kali takbir untuk mendoakan
jenazah dengan beberapa ketentuan/syarat dan rukun tertentu. Jenazah yang
disholatkan ialah yang sudah dimandikan dan sudah dikafani.

B. Hukum sholat jenazah


Hukum sholat jenazah ialah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang ditujukan
kepada orang banyak dan apabila sebagian diantara mereka ada yang
melaksanakannya, maka yang lain terbebas dari kewajiban. Tetapi apabila tidak
ada yang melaksanakan kewajiban itu semuanya berdosa. Rasulullah bersabda :

Artinya ;
“siapa yang mengiringi jenazah kemudian menyalatkannya, baginya
mendapat pahala sebesar satu qirat dan siapa yang mengiringi jenazah,
menyalatkan dan mengurusnya sampai selesai maka baginya pahala sebesar
dua qirat”. (H.R. ibnu majah).

C. Syarat sholat jenazah


Syarat-syarat sholat jenazah adalah sebagai berikut ;
1. Menutup aurat,
2. Suci dari hadas besar dan kecil,
3. Bersih badan, pakaian dan tempat dari najis,
4. Menghadap kiblat,
5. Jenazah telah dimandikan dan dikafankan,
6. Letak jenaah disebelah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali jenazah
diatas kubur atau sholat gaib.

D. Rukun sholat jenazah


Rukun-rukun sholat jenazah adalah sebagai berikut ;
1. Niat,
2. Berdiri bagi yang mampu,
3. Takbr empat kali,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca sholawat atas nabi,
6. Mendoakan mayat,
7. Memberi salam.

2.1. Takziah dan ziarah kubur


A. Takziah
Takziah adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia.
Orang yang bertakziah hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
1. Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena allah serta dengan
maksud memperoleh rida dan rahmat-Nya.
2. Berpakaian yang sopan dan menutup aurat.
3. Bersikap serta bertingkah laku yang baik, yang mendatangkan manfaat
khususnya bagi jenazah dan keluarganya.
4. Berdoa agar jenazah diampuni dari segala dosanya dan dirahmati oleh
allah swt. Cara mendoakan jenazah yang paling baik adalah dengan jalan
menyalatkannya.
B. Ziarah kubur
Berziarah kekubur hukumya sunnah, rasulullah saw bersabda :

Artinya :
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu
dapat mengingatkan engkau kepada mati”. (H.R. Muslim)

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika ziarah kubur, antara lain :


 Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena allah
swt, serta dimaksudkan untuk memperoleh rida-Nya.
 Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat.
 Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan
mendoakan agar mereka memperoleh keselamatan serta
kesejahteraan dialam kuburnya.
 Ketika berziarah tidak boleh menginjak-injak dan duduk diatas
makan serta melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas,
seperti kencing, meludah dan membuang sampah keatas makan.
 Tidak boleh meminta tolong kepada penghuni alam kubur yang
diziarahi. Misalnya untuk minta lulus ujian, minta cepat dapat
jodoh, minta naik pangkat dn mohon kesembuhan dari suatu
penyakit. Permintaan-permintaan kepada penghuni alam kubur
termasuk perbuatan syirik yang harus dijauhi.
2.2. Perawatan Jenazah
Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang
muslim/muslimat dengan cara memandikan, mengkafani,
menyalatkan dan menguburkannya. Hukum melaksanakan
pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara-cara
tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih
hidup. Artinya berdosa jika tidak ada seorang pun yang
mengerjakannya.
Karena itu, setiap muslim/muslimat hendaknya mempelajari
serta memahami tata cara pengurusan jenazah dengan sebaik-
baiknya. Adapun cara perawatan jenazah adalah :

1. Memandikan jenazah
Sebelum jenazah seorang muslim/muslimat dikafani dan di shalatkan,
terlebih dahulu jenazah dimandikan sesuai dengan cara-cara yang
dicontohkan oleh rasulullah saw. Syarat – syarat jenazah wajib
dimandikan adalah :
a) Jenazah itu orang muslim,
b) Didapati tubuhnya walaupun sedikit,
c) Bukan mati syahid (mati dalam peperangan untuk membela
agama islam)

Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut :


 Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang
atau balai balai yang diatasnya sudah diletakan lima atau
enam buah potongan batang pisang (bantalan).
 Jenazah dimandikan ditempat tertutup. Selain yang
memandikan dan yang membantu memandikan, dilarang
melihat.
 Ketika dimandikan, jenazah hendaknya dipakaikan kain
basahan (sebaiknya kain sarung) agar auratnya tidak mudah
terbuka.
 Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang
tadi lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi, jenazah
dibersihkan dari najis yang melekat ditubuhnya atau yang
mungkin keluar dari duburnya (setelah perutnya ditekan).
 Setelah jenazah dibersihkan dari najis serta gigi dan
mulutnya dibersihkan lalu dengan menggunakan air sabun
mandi. Seluruh tubuh jenazah dar rambut kepala sampai
telapak kaki dimandikan sampai bersih.
 Setelah jenazah selesai dimandikan, kemudian dirapikan
rambutnya serta diwudukan sebagaimana wudu biasa.
Kamudian badannya dikeringkan dengan memakai handuk.
Selesailah tahap memandikan jenazah.

2. Mengkafani jenazah
Mengkafani jenazah meksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan. Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-
orang islam yang masih hidup. Kain kafan diperoleh dari cara yang
halal, kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib
menyediakan kain kafan adalah keluarga terdekatya.
Kain kafan hendaknya kain yang bersih, berwarna putih dan
sederhana yakni tidak mahal harganya serta tidak pula terlalu murah.
Dalam hal ini rasulullah bersabda :
Artinya :
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih,
karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu, dan
kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu”. (H.R. Tarmizi)

Cara atau ketentuan dalam mengkafani jenazah adalah :


a) Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis
kain kafan yang dapat melapisi/menutupi seluruh tubuhnya.
Namum, sebaiknya untuk jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga
kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya.
Sedangkan jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar
kain kafan, yaitu kain basahan (kain mandi), baju, tutup kepala,
kerudung dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
b) Cara memakaian kain kafan :
 Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai.
 Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-helai dan setiap helainya diberi harum-
haruman.
 Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian
diletakan diatas hamparan kain kafan yng sudah disediakan.
 Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan
sampai rapi, lalu diikat dengan empat tali yang sudah
disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut dan mata
kakinya.
3. Menyalatkan jenazah
Sholat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukum menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah bagi
orang-orang muslim yang masih hidup. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan tentang sholat jenazah antara lain :
 Syarat-syarat sah sholat jenazah
1) Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang muslim, suci
dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan, pakaian dan
tempat dari najis, menutup aurat dan menghadap kiblat.
2) Sholat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan
dikafani.
3) Letak mayat disebelah kiblat orang yang menyalatkan,
terkecuali kalau sholat jenazah dilakukan diatas kubur
atau sholat gaib.
 Rukun sholat jenazah
1) Sholat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena allah
ta’ala.
2) Takbir empat kali.
3) Membaca surah al-fatihah sesudah takbir pertama.
4) Membca sholawat atas nabi saw, setelah takbir kedua.
5) Membaca doa setelah takbir ketiga.
6) Berdoa setelah takbir keempat.
7) Berdiri jika kuasa.
8) Mengucapkan salam.
 Sunah-sunah sholat jenazah
Dalam sholat jenazah tidak disunahkan azan dan iqomah.
Beberapa hal yang disunahkan dalam sholat jenazah adalah :
1) Mengangkat tangan ketika mengucapkan empat kali
takbir.
2) Isr’ar yaitu merendahkan suara bacaan sholat.
3) Membaca ta’awwuz.

 Beberapa hal tentang sholat jenazah


1) Sholat jenazah dikerjakan secara munfarid. Tetapi
sebaiknya secara berjemaah.
2) Wanita yang beragama islam boleh dan sah menyalatkan
jenazah.
3) Jenazah yang disholatkan ada ditempat sholat.
4) Sholat jenazah gaib adalah sholat jenazah yang
jenazahnya tdak ada ditempat sholat.
5) Menyalatkan jenazah diatas kuburnya hukumnya boleh.

4. Menguburkan jenazah
Hukum penguburan jenazah orang muslim adalah fardu kifayah atas
orang slam yang masih hidup. Penguburan jenazah sebaiknya
dilaksanakan dengan segera, halini sesuai dengan sabda rasulullah
saw.

Artinya :
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan, jika ia seorang yang soleh, ia
akan cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak soleh (ahli
maksiat) ia akan cepat meninggalkan kejelekan dari pundak-pundak
kamu semua”. (H.R. Al-jama’ah)
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Takziah adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia.
 Berziarah kekubur hukumya sunnah.
 Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat
dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan
menguburkannya.
 Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat
dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam
yang masih hidup. Artinya berdosa jika tidak ada seorang pun yang
mengerjakannya.

3.2. Saran
Semua mahluk hidup di dunia ini tidak ada yang abadi. oleh karena
itu, hendaknya kita sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada allah swt dan selalu mengingat-Nya dalam setiap keseharian
kita.

Anda mungkin juga menyukai