Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENYELENGGARAAN JENAZAH

Disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Agama Islam

Disusun oleh :

Kelompok 12

Lili Nur Aulia 2201091020

Hafis Al Kadri 2201092059

Dosen Pembimbing :

Deni Wahyuni, S.Pd.I.,MA

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul dari
makalah ini adalah “penyelenggaraan jenazah”.

kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharap kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik
lagi dalam penulisan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Padang, 24 september 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………

1. Latar Belakang…………………………………………………………………………......
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….
3. Tujuan……………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..

A. Sakit………………………………………………………………………………………….
B. Sakratul Maut……………………………………………………………………………….
C. Penyelenggaraan Jenazah
1.1. Memandikan jenazah……………………………………………………………………
1.2.Mengafankan jenazah……………………………………………………………………
1.3.Menshalatkan jenazah……………………………………………………………………
1.4.Menguburkan jenazah…………………………………………………………………….

BAB III PENURUP……………………………………………………………………………………..

Kesimpulan………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam menganjurkan umatnya agar selalu ingat akan mati. Islam juga menganjurkan
umatnya untuk menjenguk orang yang sedang sakit untuk menghibur dan mendo’a kannya
apabila seseorang telah meninggal dunia. Apabila seseorang telah meninggal dunia, hendaklah
seseorang dari mahramnya yang paling dakat dan sama jenis kelaminya untuk melakukan
kewajiban yang mesti dilakukannya terhadap jenazah yaitu memandikan, mengafani,
menyolatkan dan menguburkaya.

Menyelenggarakan jenazah yaitu sejak drari menyiapkan, memandikan, mengafani,


menshalatkan, membawannya ke kubur sampai menguburkannya adalah perintah agama yang
ditunjukan pada kaum muslim sebagai kelompok. Apabila perintah itu telah dikerjakan oleh
sebagian muslim lainnya, maka sebagian dari muslim lainnya terbebas dari kewajiban itu.
Kewajiban yang demikian sifatnya dalam istilah agama dinamakan fardhu kifayah.

Karena semua amal ibadah harus dikerjakan dengan ilmu, maka kita harus mempelajari
ilmu tentang peraturan-perturan penyelenggaraan jenazah.

Oleh kerena itu, dalam pembahsan makalah ini akan dipaparkan tentang
penyelenggaraan jenazah. Di dalammakalah ini akan dijelaskan hal-hal yang dikerjakan dalam
penyelenggaraan jenazah dan juga doa-doa yang diucapkan dari pemandian hingga mengkafani.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sikap seorang muslim apabila ada seorang muslim lainnya dalam keadaan
sakratul maut?
2. Bagaimana cara memandikan jenazah
3. Apa saja yang disiapkan dalam mengafani jenazah dan bagaimana cara mengafani jenzah?
4. Bagaimana tata cara shalat jenzah?
5. Bagaimana cara menguburkan jenazah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep penyelenggaraan jenazah dalam islam.
2. Untuk mengetahui tata cara penyelenggaraan jenazah dalam islam.
3. untuk mengetahui hukum penyelenggaraan jenazah dalam islam.

D. Manfaat
1. Untuk memberikan informasi tentang proses penyelenggaraan jenazah.
2. Untuk memberika edukasi yang benar dan sikap yang tegas dalam pengurusan jenazah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sakit
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat seseorang yang sehat dan segar bugar.
Akan tetapi kita juga lihat orang yang sakit tidak bersemangat sama sekali. Sakit adalah istilah
untuk keadaan buruk pada pikiran, tubuh, dan hal lain seperti jiwa. Silih bergantinya kehidupan
dalam ajaran islam dinilai sebagai cobaan atau fitnah. Apabila manusia melaluinya dengan
sabar dan tidak melupakan Allah SWT. maka akan menambah pahalanya. Akan tetapi, jika ia
melaluinya tidak dengan sabar dan melupakan Allah maka makin bertambah dosanya.
B. Sakaratu Maut
1. Pengertian sakaratul maut
Sakaratul maut adalah suatu ungkapan untuk menggambarkan rasa sakit yang menyerang
inti jiwa manusia dan menjalar ke seluruh bagian tubuh.

ُ ‫ق ٰۗذلِكَ َما كُ ْنتَ مِ ْنهُ تَحِ ْيد‬


ِ ‫ت ِب ْال َح‬
ِ ‫س ْك َرة ُ ْال َم ْو‬ ْ ‫َو َج ۤا َء‬
َ ‫ت‬

Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak
kamu hindari.

2. Tindakan terhadap orang yang menghadapi sakaratul maut


a. Hadapkan ke arah kiblat dengan dua cara yaitu:
- Miringkan ke kanan dan mukanya mengarah ke kiblat, ini lebih baik.
- Baringkan telentang dan kakinya mengarah ke kiblat, lalu angkat atau tinggikan
sedikit kepalanya sekira-kira mukanya ke kiblat.
b. Talkinkan (ajarkan)
Talkin yang dimaksud adalah mengajar atau membimbing orang yang menghadapi
sakaratul maut agar dapat mengucapkan kalimat tauhid.
Sabda Rasulullah saw:
ُ َّ‫لَ ِّقنُوا َم ْوت َاكُ ْم الَ إِّلَهَ إِّالَّ ّللا‬

“akan Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang meninggal di antara kalian dengan


bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim no. 2162)

c. Hadirkan di dekatnya saudaranya yang dicintainya yang dapat menghiburnya dan paling
bertakwa kepada Allah, untuk mmengingatkannya akan Allah, bertaubat dari segala
dosa dan maksiat yang mungkin pernah dilakukannya, dan berwasiat.
d. Bagi yang datang melihatnya, dianjurkan memperbanyak doa dan membaca Al-Quran.

3. Tindakan terhadap orang yang sudah diyakini kematiannya


a. Pejamkan matanya
b. Diikat dagunya ke kepala jika mulutnya terbuka agar tidak terbuka.
c. Tinggikan sedikit tempat jenazah dan arahkan ke kiblat.
d. Letakkan kedua tangannya di antara pusar dan dada.
e. Segeralah membayar utang si mayit jika dia berutang.

C. Penyelenggaraan Jenazah
Penyelenggaraan jenazah adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap seseorang yang
telah meninggal dunia. Dalam syariat islam, ada beberapa tata cara yang harus dilakukan
saat mengurus orang yang sudah meninggal.
Dalam islam ada empat cara dalam pengurusun jenazah yaitu memandikan,
mengafankan, mensholatkan, dan menguburkan. Mengurus jenazah dari memandikan
sampai menguburkan perlu diketahui setiap muslim. Hal ini karena mengurus jenazah
hukumnya fardhu kifayah.

1. Memandikn Jenazah
Salah satu kewajiban terhadap orang yang meninggal dunia adalah
memandikannya. Memandikan jenazah hukumnya fardhu kifayah.
a. Syarat-syarat jenazah yang dimandikan adalah:
1. Jenazah muslim laki-laki dan perempuan
2. Tidak mati syahid, artinya tidak mati dalam membela agama Allah
3. Tubuhnya ada meskipun hanya sebagia.
b. Syarat-syarat orang yang memandikan adalah:
1. Berakal; orang gila tidak boleh memandikan jenazah
2. Baligh; anak yang masih kecil tidak boleh memandikan jenazah
3. Islam
4. Sesama jenis kelamin antara yang memandikan dengan yang dimandikan,
Kecuali:
- Anak kecil yang usianya belum lebih dari tiga tahun.
- Mahram. Jika tidak ada orang yang sejenis kelami dengan mayat, maka saudara
mahramnya boleh mmandikannya.
c. Persiapan memandikan jenazah adalah:
1. Sediakan air secukupnya, yaitu air yang suci dan mensucikan.
2. Menentukan tempat untuk pemandian yang tertutup agar proses
memandikan jenazah tidak bisa dilihat banyak orang.
3. Sediakan sabun dan kapur barus secukupnya.
4. Sediakan handuk dan kain yang bersih.
5. Lain-lain yang diperlukan.
d. Tata cara memandikan jenazah adalah:
1. Membawa dan meletakkan jenazah di tempat pemandian yang sudah disiapkan.
2. Melepas semua pakaian jenazah untuk diganti dengan kain basah.
3. Jika jenazah perlu dipangku, maka orang yang memangku terdiri dari tiga orang ; satu
berada di bagian kepala, satu orang di bagian tengah, yang satu di bagian kaki.
4. Membersihkan kotoran jenazah dengan cara:
- Mengurut perut jenazah dengan cara menekannya dengan perlahan
- Pada saat di urut, hendaknya jenazah diangkat tubuhnya hingga menyerupai
setengah duduk. Posisi ini lebih memudahkan keluarnya kotoran yang ada dalam
perut jenazah
- Saat membersihkan kotoran yang keluar pakailah sarung tangan agar tidak
menyentuh bagian aurat jenazah dengan langsung
- Membersihkan kotoran jenazah dengan cara mengguyurkan air sampai kotoran
benar-benar hilang
- Jika jenazah perempuan berambut panjang, maka saat memandikan kondisi rambut
harus diurai agar bisa dibersihkan seca maksimal.
5. Jika najis yang terdapat pada tubuh jenazah sudah dibersihkan, selanjutnya bersihkan
tubuh jenazah dengan cara:
- Posisi jenazah ditelentangkan
- Tubuh jenazah disiram dengan air, sunnahnya dimulai dari bagian tubuh seblah
kanan kemudian sebelah kiri hingga merata mulai rambut sampai kaki
- Disunnahkan pula menyirami tubuh jenazah sebanyak bilangan ganjil; 3,7, atau 9
kali
- Menyirami tubuh jenazah dengan air sabun yang diteruskan dengan menggosoknya
secara perlahan namu merata hingga sampai lipatan-lipatan tubuh, dimulai dari
bagian tubuh sebelah kanan lalu kiri, juga bagian punggung. Diperintahkan pula
untuk membersihkan kuku jenazah, telinga dan lipatannya, lubang hidungnya dan
mulutnya dengan cara memasukan jari lalu menggosoknya
- Setelah dirasa sudah bersih, maka tubuh jenazah disiram dengan menggunakan air
suci sebanyak bilangan ganjil. Saat tubuh disiram air bersamaan dengan itu sisa-sisa
sabun yang menempel di tubuh juga harus dibersihkan dengan menggosoknya secara
perlahan
- Setelah semuanya sudah terlihat bersih, maka pada penyiraman terakhir disunnahkan
menggunakan air yang dicampur dengan kapur barus atau minyak wangi
- Jenazah kemudian di wudhukan
 Niat mewudhukan jenazah laki-laki

‫ّلِل ت َ َعالَى‬ ِ ‫ض ْو َء لِهٰ ذَا ْال َم ِي‬


ِ‫ت ِ ه‬ ُ ‫ن ََويْتُ ْال ُو‬ 

Saya niat wudu untuk mayit (laki-laki) ini karena Allah Ta’ala
 Niat mewudhukan jenazah perempuan

ِ ‫ن ََويْتُ ْال ُوض ُْو َء لِهٰ ِذ ِه ْال َم ِي ِت ِة ِ ه‬


‫ّلِل ت َ َعالَى‬ 

Saya niat wudu untuk mayit (perempuan) ini karena Allah Ta’ala

- Tubuh jenazah yang basah dibersihkan dan dkeringkan dengan kain atau handuk
yang suci

- Khusus jenazah perempuan yang berambut panjang, setelah rambut dikeringkan,


uraikanlah ke belakang, lalu kepang menjadi tiga bagian, satu ke kiri, satu ke kanan,
dan satunya lagi di tengah.

e. Jenazah yang tidak wajib dimandikan adalah:

1. Calon jabang bayi yang keluar sebelum waktunya

2. Orang yang meninggal syahid karena berjihad

3. Jenazah yang jasadnya sudah hancur yang tidak bisa diketahui lagi bagian-bagian organ
tubuhnya

4. Jenazah yang sudah tidak mungkin untuk dimandikan, misaknya jasad yang membusuk
atau terbakar yang dikhawatirkan kulitnya akan terkelupas jika terkena air.

2. Mengafani jenazah

a. Hukum mengafani jenazah


Mengafani mayat muslim dan bukan mati syahid dalam peperangan adalah
fardhu kifyah, yaitu jika sebagian orang yang melaksanakannya maka gugurlah
kewajiban yang lainnya.

b. Kain kafan untuk laki-laki

Kain kafan laki-laki terdiri dari tiga lembar kain kafan, tidak pakai baju maupun
tutup kepala dan boleh dikafani dengan dua lembar kain dan sekurang-kurangnya satu
lembar yang dapat menutup seluruh badan mayat itu

Kain kafan untuk anak-anak

Anak-anak dapat dikafani dengan satu lembar kain kafan dan jika dikafani
dengan tiga lembar juga boleh.

Cara mengafani jenazah laki-laki

1. Siapkan tli pengikat kafan secukupnya dan letakkan secara vertikal di bawah kain
kafan lapisan pertama.

2. Bentangkan kain kafan lapisan pertama yang sudah sesuai dengan ukuran jenazah.

3. Beri wewangian pada kain kafan lapisan pertama.

4. Lakukan hal yang sama pada kain kafan lapisan kedua dan ketiga.

5. Letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan lapisan ketiga.

6. Tutup dengan kain kafan lapisan ketiga dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya

7. Lakukan hingga ke kain kafan pertama .


8. Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan.

c. Kain kafan untuk perempuan

Kain kafan untuk perempuan terdiri dari lima lembar kain kafan, yaitu;

1. Lembar pertama yang paling bawah untuk menutupi seluruh badannya yang lebih
lebar

2. Lembar kedua kerudung kepala

3. Lembar ketiga untuk baju kurung

4. Lembar keempat kain untuk menutup dari pinggang hingga kaki

5. Lembar kelima kain untuk menutup pinggul dan pahanya.

Cara mengafani jenazah perempuan

1. Siapkan kain kafan yang terdiri dari lima lembar kain kafan

2. Susunlah kain kafan yang telah diptong-opotong untuk masing-masing bagian denga
benar

3. Angkatlah jenazah dalam kondisi tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain
kafan sejajar. Taburi wewangin atau kapur barus

4. Tutuplah seluruh lubang pada tubuh mayat yang mungkit dapat mengeluarkan
kotoran dengan kapas

5. Tutup kain pembungkus pada kedua pahanya


6. Pakai sarung, kerudung dang baju kurung

7. Dandani rambutnya menggunakan tiga dandanan, lalu julurkan ke belakang

8. Bungkus dengn lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri
dan kanan. Selanjutnya, gulung ke dalam

9. Ikat menggunakan tali pengikat yang sudah disiapkan.

3. Menshalatkan jenazah

a. Hukum sholat jenazah

Shalat jenazah menurut ijma’ ulama yaitu fardhu kifayah. Jika dilaksanakan oleh
sebagian umat, terlepaslah kewajiban yang lain.

b. Syarat sholat jenazah

 Menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan
tempatnya serta menghadap kiblat.
 Shalat jenazah dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan
dikafani.
 Letak jenazah sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau sholat
dilakukan di atas kubur atau shalat ghaib.

c. Rukun sholat jenazah

 Niat.
 Berdiri bagi yang mampu.
 Empat kali takbir yang diselingi oleh beberapa bacaan.
 Membaca Al-Fatihah sesudah takbir pertama.
 Membaca shalawat kepada Nabi SAW sesudah takbir kedua.
 Berdoa sesudah takbir ketiga.
 Berdoa sesudah takbir keempat.
 Salam.
d. Tata cara shalat jenazah
1. Berdiri menghadap kiblat. Jika jumlah yang melakukan shalat itu banyak, dapat
dijadikan menjadi tiga saf dan dapat lebih.
2. Membaca niat shalat jenazah.
 Niat untuk jenazah laki-laki
‫ض ِكفَايَ ِة اِ َما ًما| َمأ ْ ُم ْو ًما ِهللِ تَعَالَى‬ ٍ ‫ت ا َ ْربَ َع ت َ ْك ِب َرا‬
َ ‫ت فَ ْر‬ ْ َ‫ص ِلى َعلَى َهذ‬
ِ ‫اال َم ِي‬ َ ُ‫ا‬

“Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
• Niat untuk jenazah perempuan
‫َمأ ْ ُم ْو ًما ِهللِ ت َ َعالَى‬ |‫ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬ َ ‫فَ ْر‬
‫ض‬ ٍ ‫ت َ ْكبِ َرا‬
‫ت‬ ‫ا َ ْربَ َع‬ ‫ْال َميِت َ ِة‬ ‫َه ِذ ِه‬ ‫َعلَى‬ َ ُ‫ا‬
‫ص ِلى‬
"Saya niat salat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah,
sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."
3. Takbiratul Ihram
 takbir pertama membaca Surat Al Fatihah

َ ‫الص َرا‬
‫ط‬ ِ ‫ ا ْه ِدنَا‬. ُ‫ ِإيَّاكَ نَ ْعبُد ُ َو ِإيَّاكَ نَ ْست َ ِعين‬. ‫ين‬
ِ ‫ َمالِكِ َي ْو ِم ال ِد‬. ‫الرحِ يم‬ َّ . َ‫ب ْال َعالَمِين‬
َّ ‫الر ْح ٰ َم ِن‬ ِ َّ ِ ُ ‫ ْال َح ْمد‬. ‫الرحِ ي ِْم‬
ِ ‫ّلِل َر‬ َّ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ِ‫ِبس ِْم ّللا‬
َ‫ع َل ْي ِه ْم َو ََل الضَّا ِلين‬ ِ ‫غي ِْر ْال َم ْغضُو‬
َ ‫ب‬ َ َ‫ط الَّذِينَ أ َ ْن َع ْمت‬
َ ‫علَ ْي ِه ْم‬ َ ‫ص َرا‬ِ . ‫ِيم‬ َ ‫ْال ُم ْستَق‬

 takbir kedua membaca selawat nabi

ٍ‫آل ُم َح َّمد‬
ِ ‫لى‬ َ ‫ع‬
َ ‫لى ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫آل إِب َْرا ِهي َْم إِنـَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد ٌ اَللَّ ُه َّم با َ ِر ْك َع‬
ِ ‫لى‬
َ ‫ع‬
َ ‫لى إِب َْرا ِهي َْم َو‬
َ ‫ع‬َ َ‫صلَّيْت‬
َ َ ‫لى آ ِل ُم َح َّم ٍد كَما‬
َ ‫ع‬َ ‫لى ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫ع‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِل‬
ٌ‫لى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم ِإنـَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬
َ ‫ع‬َ ‫لى ِإب َْرا ِهي َْم َو‬ َ ‫ع‬َ َ‫كَما َ با َ َر ْكت‬
"Ya Allah, berilah rahmat kepada NabiMuhammad dan keluarga Nabi Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan rahmatkepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpujilagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan
kepada Nabi Muhammad dan keluargaNabi Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan keberkahan kepada NabiIbrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji lagi MahaMulia".

 Bacaan di takbir ketiga

Doa untuk jenazah laki-laki:

‫ب‬ َ ‫ج َو ْال َب َر ِد َونَ ِق ِه مِنَ ْال َخ‬


َ ‫طايَا َك َما نَ َّقيْتَ الثَّ ْو‬ ِ ‫ع ْنهُ َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِس ْع ُمدْ َخلَهُ َوا ْغس ِْلهُ ِب ْال َماءِ َوالث َّ ْل‬
َ ‫ْف‬
ُ ‫عافِ ِه َواع‬
َ ‫ار َح ْمهُ َو‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر لَهُ َو‬
ْ ‫ب ْالقَب ِْر أ َ ْو‬
‫مِن‬ ِ ‫عذَا‬ َ ‫ارا َخي ًْرا م ِْن دَ ِار ِه َوأ َ ْهالً َخي ًْرا م ِْن أ َ ْهلِ ِه َوزَ ْو ًجا َخي ًْرا م ِْن زَ ْو ِج ِه َوأَدْخِ ْلهُ ْال َجنَّةَ َوأ َ ِعذْهُ م ِْن‬ً َ‫ض مِنَ الدَّن َِس َوأ َ ْبد ِْله ُ د‬ َ ‫األ َ ْب َي‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫عذَا‬
َ

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia.
Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan
air, salju, dan embun.Bersihkanlah dia dari segalakesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlahuntuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, juga istri yang lebih baik dariistrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab
kubur dan neraka".

Doa untuk jenazah perempuan:

‫ب‬ َ َ‫ج َو ْالبَ َر ِد َونَ ِق َها مِنَ ْالخ‬


َ ‫طا َيا َك َما نَقَّيْتَ الث َّ ْو‬ ِ ‫ع ْن َها َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَ َها َو َو ِس ْع ُمدْ َخلَ َها َوا ْغس ِْل َها بِ ْال َماءِ َوالث َّ ْل‬
َ ‫ْف‬
ُ ‫عافِ َها َواع‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر لَ َها َو‬
َ ‫ار َح ْم َها َو‬
‫ب ْالقَب ِْر أ َ ْو‬ َ ‫مِن زَ ْو ِج َها َوأ َ ْدخِ ْل َها ْال َجنَّةَ َوأ َ ِعذْهَا م ِْن‬
ِ ‫عذَا‬ ْ ‫مِن أ َ ْه ِل َها َوزَ ْو ًجا َخي ًْرا‬ ْ ‫مِن دَ ِارهَا َوأ َ ْهالً َخي ًْرا‬ ْ ‫ارا َخي ًْرا‬ ْ ‫ض مِنَ الدَّن َِس َوأَب‬
ً َ‫ْدِل َها د‬ َ َ‫األ َ ْبي‬
ِ َّ‫ب الن‬
.‫ار‬ ِ ‫عذَا‬
َ ‫مِ ْن‬
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia.
Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan
air, salju, dan embun.Bersihkanlah dia dari segalakesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlahuntuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, juga istri yang lebih baik dariistrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab
kubur dan neraka".

 Bacaan di takbir keempat

Doa untuk jenazah laki-laki:

‫َحر ْمنا أَجْ َرهُ وَلت َ ْفتِنا َبعدَ ُه‬


ِ ‫الل ُهم َلت‬

Doa untuk jenazah perempuan:

‫َحر ْمنا أَجْ َرها وَلت َ ْفتِنا بَعدَها‬


ِ ‫الل ُهم َلت‬

4. Salam

4. Menguburkan jenazah

a. Hukum menguburkan jenazah

Setiap muslim yang meninggal dunia wajib dikuburkan sesuai syariat islam,
Hukum melaksanakannya adalah fardhu kifayah, artinya umat muslim wajib
menunaikan , namun bila sudah ditunaikan oleh muslim yang lain, maka kewajibannya
menjadi gugur.
b. Ukuran liang lahat

ukuran kedalaman lubang kubur adalah mencapai tinggi orang dewasa yang
melambaikan tangan atau sekitar 3,5 – 4,5 dzira’ (1 dzira' setara dengan 46,2 cm).

c. Tata cara menguburkan jenazah

 Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang lahat
sepanjang badan jenazah. Dalamnya tanah dibuat kira-kira setinggi orang
ditambah setengah lengan dan lebarnya kira-kira satu meter, di dasar lubangya
dibuat miring lebih dalam kearah kiblat. Maksudnya adalah agar jasad tersebut
tidak mudah dibongkar binatang
 Setelah sampai di tempat pemakaman, jenazah dimasukkan kedalam liang lahat
dengan posisi miring dan menghadap kiblat.
 Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan
pada tanah. Setelah itu jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu.
Diatasnya ditimbun dengan tanah sampai galian liang kubur itu rata. Tinggikan
kubur itu dari tanah biasa sekitar satu jengkal dan diatas kepala diberi tanda batu
nisan
 Setelah selesai menguburkan, dianjurkan berdoa, mendoakan dan memohonkan
ampunan untuk jenazah. Hadis nabi Muhammad SAW berbunyi yang artinya :
“Dari Usman menceritakan bahwa nabi Muhammad SAW apabila telah selesai
menguburkan jenazah, beliau berdiri diatasnya dan bersabda mohonkanlah
ampun untuk saudaramu dan mintakanlah untuknya supaya diberi ketabahan
karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.” (HR Abu Daud dan Hakim)
BAB PENUTUP

KESIMPULAN

Apabila serang muslim meninggal dunia, maka fardhu kifyah atas orang yang
hidupuntuk menyelenggarakan empat perkara, yaitu memandikan, mengafankan,
menshalatkan, dan menguburkan.

Penyelenggaraan jenazah adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap


seseorang yang telah meninggal dunia. Penyelenggaraan jenazah dapat mengingatkan
dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan masing-masing supaya
mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
DAFTAR PUSTAKA

HA. Abdul karim 2004. Petunjuk merawat jenazah dan shalat jenazah, Jakarta: Amzah 20114

Ibnu abdilah fiqih thaharah panduan praktis bersuci, pustaka media

Dr. sayid Al-jumaili sakratul maut dan Tanya jawab di dalam kubur, PT Asdi mahasatya

Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Sunnah Lengkap Bacaan Niat, Doa dan Keutamaan (inews.id)

Anda mungkin juga menyukai