DISUSUN OLEH:
MEDAN
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
IDENTITAS JURNAL
Latar Belakang
Perkembangan anak pada usia dini disebutsebagai masa emas “Golden Age” yang
artinyaperkembangan pada usia ini sangat berpengaruhterhadap perkembangan pada
periode berikutnyahingga anak menjadi dewasa (Sulistiani, 2009).Usia 0-6 tahun adalah usia
yang sangat menentukandalam pembentukan karakter baik sikap, perilaku,dan kepribadian
seorang anak di masa depan(Dorlina, 2011). Umumnya pada tahap ini anak usiadini belajar
mengenai berbagai hal termasuk dalammengembangkan kemampuan motorik,
kognitif,bahasa, serta sosioemosional mereka (Mayar, 2013).
Pendidikan anak usia dini merupakan suatubentuk stimulasi yang pada dasarnya
adalah upayaintervensi yaitu menciptakan lingkungan sekitaranak usia dini agar mampu
menstimulasi seluruhaspek perkembangan anak. Mashar menyatakanbahwa anak yang
mengalami hambatan ataupunproblema perkembangan, tidak akan berkembangsecara
optimal (Martani, 2012).
Pendidikan anak pada usia dini telah menjadiperhatian para orangtua, ahli
pendidikan, danpemerintah. Pendidikan pada usia dini bermanfaatmengembangkan
berbagai kompetensi anak usiadini termasuk kompetensi sosial. Kompetensisosial adalah
kemampuan seseorang untukberhubungan dengan orang lain. Kompetensisosial pada anak
usia dini terdiri dari karakterindividu, keterampilan sosial, hubungan denganteman sebaya,
dan hubungan dengan orang dewasa(Siti, 2012). Banyak permasalahan yang munculpada
perilaku anak usia dini. Permasalahantentang perilaku yang mencakup perkembangansosial,
emosi, dan moral ialah perilaku antisosial.Perilaku antisosial ini saat ini sering kita
jumpaidan ada pula yang terlihat pada anak usia dini.Perilakuantisosial ini akan menjadi
permasalahanyang komplek pada anak dan akan berdampak pada perilaku agresif. Orangtua
berharap bahwa di Taman Kanak-kanak (TK) anak akan mendapatkanstimulasi yang
memadai bagi perkembangan anak.Lingkungan belajar diluar rumah atau di TK, anakakan
belajar dan mendapat stimulasi (Martani,2012).
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalahsuatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahunyang dilakukan dengan pemberian
rangsanganpendidikan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan jasmani dan
rohani agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikanlebih lanjut. Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)justru belum banyak mendapat perhatian.Pendidikan usia dini baru
diperoleh oleh sebagiankecil anak di Indonesia. Pendataan Depdiknaspada tahun 2002, baru
28 persen dari 26,1 jutaanak usia 6 tahun yang mendapat pendidikanusia dini. Sebagian
besar di antara mereka, yakni2,6 juta, mendapatkan pendidikan dengan jalanmasuk ke
Sekolah Dasar pada usia lebih awal(Enung, 2006). Indonesia memiliki fasilitasPAUD yang
relatif sedikit. Situasi yang sepertiini menjelaskan mengapa orangtua cenderunguntuk
menyekolahkan anak-anak mereka lebihawal, sekitar 72 persen anak usia enam tahuntelah
terdaftar di kelas 1 Sekolah Dasar (UNICEFIndonesia, 2012). Sebanyak 2,5 juta anak
mendapatpendidikan di Bina Keluarga Balita (BKB), 2,1juta anak bersekolah di TK atau
Raidhatul Atfhal,dan sekitar 100.000 anak di kelompok bermain(play group). Rasio jumlah
lembaga pendidikandan anak usia dini diperkirakan 1:8. Data tersebutmemperlihatkan
bahwa Pendidikan Anak UsiaDini (PAUD) belumcukup mendapatkan perhatianpadahal
kapasitas perkembangan kognitif anaksudah dapat terbentuk pada usia dini jauh
dibawahusia sekolah (Enung, 2006). Akses dan kualitaspelayanan PAUD sangat tidak
seimbang, menurutUNICEF Indonesia (2012)menyampaikan kirakira62 persen anak usia 3
sampai 6 tahun belumpernah berpartisipasi dalam program pendidikananak usia dini atau
prasekolah. Tahun 2009,proporsi anak perkotaan yang mengikuti beberapabentuk program
PAUD dua kali lipat dari proporsi
anak pedesaan.
HASIL PENELITIAN
Metode
Kriteria inklusi dari penelitian ini yaituanak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia
dinidan tanpa pendidikan usia dini di wilayah kerjaPukesmas Dukuhklopo Kecamatan
PeteronganJombang, sedangkan kriteria eksklusinya yaitu: a) anak dengan sakit berat,
b)anak yang cacatlahir, c) anak menderita infeksi kronis, dan d)orang tua yang menolakanak
diikutkan penelitian.Pendidikan Usia Dini yang dimaksud dalampenelitian ini adalah aspek
sosial anak yangmengikuti PAUD dan tidak mengikuti PAUDpada usia 3-6 tahun.Penilaian
dilakukan denganmetode dokumentasi dengan mencari data anakyang mengikuti kegiatan
pendidikan di luarrumah (PAUD) dan data anak dengan kegiatanpendidikan dari lingkungan
rumah.Perilaku sosialmerupakan aktivitas yang berkaitan dengan oranglain, baik dengan
teman sebaya, guru, orang tuamaupun saudara. Penilaian perkembangan
sosialmenggunakan Denver Developmental ScreeningTest II (DDST II) dengan kategori sesuai
dan tidaksesuai. Penelitian dilaksanakan di wiayah kerjaPuskesmas Dukuhklopo Kecamatan
PeteronganJombang yang dilaksanakan pada bulanDesember2015.
KESIMPULAN
A. Kelebihan
Dalam jurnal ini pembaca akan diajak berpikir dan membayangkan lewat tabel yang
di sediakan, sehingga pembaca lebih mudah memahami isi jurnal tersebut.Penulis juga
banyak membubuhkan pendapat para ahli dibidang perkembangan anak dan betul-betul ber
kecimpung didalam dunia seperti itu.Banyak manfaat dari jurnal ini yang bisa kita ambil,
karena bisa kita jadikan pelajaran untuk membimbing anak kita kelak agar mengetahui
dimana perkembangan anak pada usia tertentu
B. Kekurangan
Terlalu banyak kata ilmiah yang terkadang menyulitkan pembaca untuk memahami
isi dari jurnal ini, karena harus mencari maksud dari perkataan para ahli tersebut, karena
disini setelah pendapat para ahli tidak ada penjelasan setelahnya, jadi langsung ke inti
pembahasan
Menurut saya pribadi seorang mahasiswa akan agak sdikit kesulitan dalam menjadikan
jurnal ini sebagai laporan tugas mereka karena banyak kata-kata ilmiah yang sedikit sulit
dipahami