Anda di halaman 1dari 15

Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1

Januari-Juni 2022
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK
HALUS, KASAR DAN BAHASA PADA ANAK PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN)
DI PUSKESMAS SUMBER HARTA KABUPATEN MUSI RAWAS

Yenni Fusfitasari, Yeni Eliyanti

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada
Email : yen.fus@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Hasil survei perkembangan anak usia prasekolah di Puskesmas
Sumber Harta dengan menggunakan Denver pada 10 anak diketahui 6 orang anak
mengalami keterlambatan atau gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik
halus, kasar dan bahasa pada anak pra sekolah (3-5 tahun) di Puskesmas Sumber
Harta Kabupaten Musi Rawas
Metode : Rancangan penelitian berupa korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik totalsamplingdengan jumlah sampelyang
diperoleh sebanyak 63 responden (orang tua dan anak).Pengumpulan data
dilakukan dengan membagikan kuesioner pola asuh dan mengobservasi
perkembangan anak. Hasildata diolah dengan analisis univariat dan bivariat (Chi-
Square).
Hasil : Hasil penelitian menunjukan 15 (23,8%) ibu menerapkan pola asuh ototriter,
19 orang (30,2%) dengan pola asuh permisif, dan 29 orang (46,0%) dengan pola
asuh demokratis.pada gangguan perkembangan terdapat 9 orang (14,3%)
mengalami perkembangan abnormal, 17 (27%) perkembangan meragukan dan 37
(58,7%) perekembangan normal. Hasil chi square p 0,001
Simpulan : Simpulan ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan
motorik halus, kasar dan bahasa pada anak pra sekolah (3-5 tahun) di Puskesmas
Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas. Saran diharapkan untuk melakukan
penilaian perkembangan secara rutin setiap bulan dan menambah pengetahuan
orang tua dengan memberikan informasi tentang cara penarapan pola asuh
Kata kunci : Pola Asuh, Perkembangan, Anak Usia Prasekolah

ABSTRACT
Background : Parenting patterns in child development greatly assist children in
achieving and passing growth and development according to their age levels
normally. The results of the survey on the development of preschool-aged children at
the Sumber Harta Health Center using Denver on 10 children showed that 6 children
had developmental delays or disorders. This study aims to determine the relationship
between parenting styles and the development of fine motor skills, gross and
language in pre-school children (3-5 years) at the Sumber Harta Health Center, Musi
Rawas Regency.
Methods : The research design is a correlation with a cross sectional approach.
Sampling used a total sampling technique with a total sample of 63 respondents
(parents and children). Data was collected by distributing parenting questionnaires
and observing child development. The data results were processed by univariate and
bivariate (Chi-Square) analysis.
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
Results : The results showed 15 (23.8%) mothers applied authoritarian parenting, 19
people (30.2%) with permissive parenting, and 29 people (46.0%) with democratic
parenting. 14.3%) had abnormal development, 17 (27%) had doubtful development
and 37 (58.7%) had normal development. Result of chi square p 0.001
Conclusion : The conclusion is that there is a relationship between parenting
patterns and the development of fine, gross and language motor skills in pre-school
children (3-5 years) at the Sumber Harta Health Center, Musi Rawas Regency.
Suggestions are expected to carry out developmental assessments regularly every
month and increase parents' knowledge by providing information about how to apply
parenting patterns
Keywords: Parenting, Development, Preschool Age Children

PENDAHULUAN masa anak dianggap sebagai fase


yang penting karena akan menentukan
Pemerintah saat ini menerapkan kualitas kesehatan, kesejahteraan,
beberapa kebijakan dan strategi pembelajaran, dan perilaku dimasa
kesehatan. Kebijakan dan strategi yang akan datang serta masa depan
kesehatan di Indonesia difokuskan masyarakat tergantung pada anak-
pada intervensi-intervensi yang anak yang mampu mencapai
meliputi: imunisasi, manajemen pertumbuhan dan perkembangan yang
terpadu balita sakit (MTBS), intervensi optimal.
gizi pada anak, penguatan peran Masa anak usia prasekolah
keluarga, dan peningkatan akses dalam rentan perkembangan anak
terhadap fasilitas kesehatanserta adalah masa emas. Pada masa ini
partisipasi masyarakat melalui pertumbuhan fisik, kecerdasan,
kegiatan posyanduyang meliputi keterampilan motorik dan sosial emosi
pemantauangizibayi dan balita setiap berkembang dengan pesat. Masa ini
bulan melalui penimbangan berat juga merupakan masa kritis yang
badan, imunisasi dasar, yang menentukan hasil proses tumbuh
kemudian dicatat dalam KMS untuk kembang anak selanjutnya. Pada
balita (Kemenkes RI, 2019). masa ini anak sudah mengikuti
Pembangunan kesehatan pendidikan prasekolah atau taman
sebagai bagian dari upaya kanak-kanak. Melalui pendidikan, anak
membangun manusia seutuhnya dapat tidak hanya diajarkan keterampilan
diselenggarakan melalui upaya kecerdasan, tetapi anak juga diajarkan
menyehatkan anak sejak dini. Upaya keterampilan berolahraga seperti
kesehatan yang dilakukan sejak anak senam, bermain, dan baris berbaris
masih dalam kandungan sampai lima (Yusuf, 2016).
tahun pertama kehidupannya, Anak prasekolah adalah anak
ditujukan untuk mempertahankan usia antara 3-5 tahun. Pada masa ini
kelangsungan hidupnya sekaligus pertumbuhan berlangsung stabil
meningkatkan kualitas hidup agar berupa perubahan ukuran besar
anak mencapai tumbuh kembang yang kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat
optimal baik fisik, mental, emosional sel hingga perubahan organ tubuh
maupun sosial serta memiliki serta terjadi perkembangan aktivitas
intelegensi majemuk sesuai dengan jasmani yang bertambah dan
potensi genetiknya (Kemenkes RI, meningkatnya keterampilan dan
2009) proses pikir. Aspek tumbuh kembang
Wold Health Organization (WHO) anak dewasa ini merupakan suatu
pada tahun 2017 menyatakan bahwa aspek yang diperhatikan secara
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
serius, karena hal tersebut merupakan pemulihan dapat diberikan dengan
aspek yang menjelaskan mengenai indikasi yang jelas sedini mungkin
pembentukan perkembangan, baik yakni pada masa-masa kritis tumbuh
dari fisik maupun psikososial. Pada kembang anak. Setiap kelainan atau
masa anak pra sekolah perkembangan penyimpangan sekecil apapun yang
kemampuan berbahasa, kreativitas, tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani
kesadaran sosial dan intelegensia dengan baik dapat mengurangi
berjalan sangat cepat dan merupakan kualitas sumber daya manusia di masa
landasan perkembangan berikutnya. depan sehingga stimulasi
Pada kenyataannya tidak semua anak perkembangan perlu dilakukan.
dapat melalui masa tumbuh Perkembangan anak dapat
kembangnya dengan optimal karena dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
mengalami gangguan pada faktor internal meliputi genetik,
prosestumbuh kembangnya kesehatan, gizi, motivasi dan
(Soetjiningsih, 2018). kesempatan berlatih, sedangkan faktor
Pada Tahun 2016, World Health eksternal meliputi pengetahuan, sikap
Organization(WHO) melaporkan 5- dan pendidikan orang tua, keluarga,
25% anak usia prasekolah menderita pola asuh, sosial ekonomi, sosial
disfungsi otak minor, termasuk budaya, lingkungan, petugas
gangguan perkembangan motorik kesehatan. Pola perkembangan
halus (Yanti, 2017). Sekitar 13% balita normal pada setiap anak tidak selalu
di Indonesia mengalami gangguan sama karena salah satunya
kecerdasan akibat gangguan dipengaruhi oleh pola asuh orang tua
perkembangan otak, pendengaran, (Soetjiningsih, 2018).
dan motorik (Kemenkes, 2017). Pengasuhan atau pola asuh
Sedangkan berdasarkan Ikatan Dokter merupakan salah satu faktor yang
Anak Indonesia (2018) menyatakan berkaitan dengan perkembangan anak
bahwa Sekitar 5-10% anak (Sarah, 2018). Pola asuh merupakan
diperkirakan mengalami keterlambatan pola interaksi antara orang tua dan
perkembangan. Data angka kejadian anak. Pola asuh orang tua adalah cara
keterlambatan perkembangan umum orang tua memberikan bimbingan,
belum diketehui dengan pasti, namun mengarahkan dan memberikan
diperkirakan sekitar 1-3% anak di dorongan kepada anak sehari-hari
bawah usia 5 tahun mengalami (Edward, 2016). Pola asuh yang
keterlambatan perkembangan umun. diterapkan orang tua pada anaknya
Perkembangananak memiliki memberikan pengaruh cukup besar
pola yang teratur, berurutan dan dapat dalam kehidupan anak di masa
diprediksi sebelumnya (Hurlock, 2015). mendatang. Pola asuh yang dilakukan
Setiap tahapan tersebut memerlukan tentunya berbeda-beda antara orang
pemahaman dan pemantauan rutin tua. Pola asuh yang benar bisa
dari orang tua. Hal tersebut berguna ditempuh dengan memberikan
untuk menghindari dan mendeteksi perhatian yang penuh kasih sayang
secara dini jika terjadi kelainan pada anak dan waktu yang cukup
ataupun keterlambatan untuk menikmati kebersamaan dengan
perkembangan. Pemantauan seluruh anggota keluarga (Desmita,
perkembangan anak berguna untuk 2015).
menentukan penyimpangan atau Pola asuh orang tua tentang
hambatan perkembangan anak sejak tumbuh kembang sangat membantu
dini sehingga upaya pencegahan, anak mencapai dan melewati
stimulasi, penyembuhan, serta pertumbuhan dan perkembangan
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
sesuai tingkatan usianya dengan hubungan pola asuh orang tua dengan
normal (Supartini, 2014). Pengasuhan perkembangan anak di R.A
keluarga selama lima tahun pertama Darussalam Sumber Mulyo Jombang.
kehidupan sangat berpengaruh Penelitian Dewi dan Pujiastuti (2012)
terhadap perkembangan, berdasarkan juga menunjukkan adanya hubungan
Denver dimana penilaian antara pola asuh orang tau terhadap
perkembangan anak dapat dikatakan perkembangan anak usia prasekolah
mengalami keterlambatan di TK Kartika X-9 Cimahi.
perkembangan secara menyeluruh Pemantauan kesehatan pada
ketika nak mengalami keterlambatan anak balita dan anak pra sekolah
pada lebih dari dua domain dilakukan melalui deteksi dini tumbuh
perkembangan. Orang tua berperan kembang minimal dua kali pertahun
penting dalam optimalisasi oleh tenaga kesehatan. Pemeriksaan
perkembangan anak. Orang tua harus deteksi tumbuh kembang di
selalu memberi rangsang atau Kabupaten Musi Rawas pada tahun
stimulasi kepada anak dalam semua 2019 telah dilakukan pada 2.321.542
aspek perkembangan baik motorik anak balita dan prasekolah atau
kasar maupun halus, bahasa dan 63,48% dari 3.657.353 anak balita.
personal sosial. (Soetjiningsih, 2018). Cakupan tersebut menurun
Pola asuh orang tua tentang dibandingkan tahun 2018 sebesar
tumbuh kembang, sangat membantu 64,03% dan masih dibawah target
anak mencapai dan melewati 80%, perlu inovasi untuk
pertumbuhan dan perkembangan meningkatkan cakupan agar dapat
motorik sesuai tingkatan usianya segera ditanggulangi apabila terjadi
dengan normal. Dengan lebih masalah atau keterlambatan tumbuh
mengetahui tentang tumbuh kembang kembang pada anak balita (Dinkes
anak diharapkan pertumbuhan dan Kab. Musi Rawas, 2020)
perkembangan motorik baik halus dan Berdasarkan laporan Dinas
kasar anaknya lebih maksimal Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
sehingga kedepannya akan diketahui cakupan Deteksi Dini
menghasilkan penerus generasi yang Tumbuh Kembang (DDTK) anak balita
lebih baik. Krisnawati (2018) pada puskesmas Sumber Harta
menyatakan bahwa pola asuh orang memiliki angka cakupan pada jumlah
tua merupakan sikap orang tua dalam balita ditimbang dan DDTK anak pra
berinteraksi dengan anak- anaknya. sekolah rendah, dimana pada tahun
Pola pengasuhan orang tua 2018 ada 78 anak pra sekolah
menentukan semua tentang ditimbang dari 218 yang ada, tahun
perkembangan anaknya, oleh karena 2019 sebesar 69 dari 248 dan periode
itu perkembangan motorik anak tidak bulan Januari – Oktober 2020
dapat dipisahkan dari keluarganya sebanyak 57 dari 174 yang ada. Hasil
karena keluarga merupakan tempat laporan Puskesmas Sumber Harta
pertama kali anak belajar menyatakan diketahui bahwa pada tahun 2018
diri sebagai makhluk sosial dalam terdapat 34 anak pra sekolah yang
berinteraksi dengan kelompoknya. mengalami gangguan perkembangan
Yani (2016) menunjukkan ada motorik, tahun 2019 terdapat 28 anak
hubungan pola asuh orang tua dengan dan tahun 2020 sebanyak 32 orang.
perkembangan personal sosial, Adanya gangguan perkembangan
motorik dan bahasa anak prasekolah dilihat dari laporan puskesmas yag
di PAUD Al-Hidayah. Penelitian melakukan evaluasi perkembangan
Fatimah (2011) menunjukkan terdapat
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
motorik anak pra sekolah yang
melakukan kunjungan ke posyandu. METODELOGI PENELITIAN
Hasil survei perkembangan anak
usia prasekolah di Puskesmas Sumber Desain penelitian yang
Harta dengan menggunakan Denver digunakan dalam penelitian ini secara
pada 10 anak diketahui 6 orang anak survey analitik dengan pendekatan
mengalami keterlambatan atau cross sectional yaitu variabel
gangguan perkembangan sedangkan independen dan dependen di
4 orang anak dengan kategori normal. observasi atau di ukur dalam waktu
Berdasarkan hasil Denver dan yang bersamaan (Notoatmodjo,
wawancara pada ibu bahwa pada 2015). Dimana pada penelitian ini
anak yang mengalami keterlambatan veariabel independen adalah pola
atau gangguan perkembangan asuh sedangkan variabel
diketahui bahwa ppada anak tersebut dependennya adalah perkembangan
terdapat belum mandiri dalam anak pra sekolah Penelitian ini
memakai pakaian sendiri, dilakukan di wilayah Puskesmas
mengancingkan bajunya atau Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas
merapihkan seragamnya. Pada saat pada taggal 15 Mei – 15 Juli 2021.
menggambar masih ada anak yang Populasi dalam penelitian ini adalah
belum lengkap saat menjelaskan semua ibu yang mempunyai balita di
bagian tubuh manusia dan belum wilayah kerja Puskesmas Sumber
mengetahui atas, bawah dan Harta Kabupaten Musi Rawas pada
belakang. tahun 2020 sebanyak 174 orang.
Hasil wawancara pada 10 orang Metode statistik yang digunakan oleh
tua, diketahui 7 orang tua tidak terlalu peneliti untuk mengetahui hubungan
memperhatikan perkembangan antara persentase variabel dependent
anaknya dan orang tua tidak pernah dan independent .Uji statistik
memperhatikan cara khusus atau pola menggunakan rumus Chi-Square
asuh apa yang mereka terapkan pada dengan bantuan komputer program
anak. Berdasarkan uraian tersebut SPSS 17.
maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengn judul hubungan pola
asuh orang tua dengan perkembangan
motorik halus, kasar dan bahasa pada
anak pra sekolah (3-5 tahun) di
Puskesmas Sumber Harta Kabupaten
Musi Rawas.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pola Asuh Pada Anak Pra Sekolah Di Puskesmas
Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas Tahun 2021
Pola Asuh Frekuensi Persentase (%)
Otoriter 15 23,8
Permisif 19 30,2
Demokratis 29 46,0
Jumlah 63 100
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
Tabel 1 diatas menunjukan dan sebagian kecil (23,8%) responden
bahwa hampir sebagian (30,2%) dengan pola asuh otoriter dini dari
responden memiliki pola asuh permisif oang tua.

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Gangguan Perkembangan Pada Anak Pra Sekolah Di
Puskesmas Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas Tahun 2021
Gangguan Perkembangan Frekuens
Persentase (%)
i
Abnormal 9 14,3
Meragukan 17 27,0
Normal 37 58,7
Jumlah 63 100

Tabel 2 diatas menunjukan meragukan dan sebagian kecil


bahwa hampir sebagian (27,0%) (14,3%) responden dengan
responden dengan perkembangan perkembangan abnormal.

Tabel 3
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik Halus, Kasar Dan
Bahasa Pada Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun) Di Puskesmas Sumber Harta
Kabupaten Musi Rawas.
Perkembangan Anak P
Total
Pola Asuh Abnormal Meragu Normal value
F % F % F % N %
Otoriter 5 33,3 5 33,3 5 33,3 15 100
Permisif 2 10,5 9 47,4 8 42,1 19 100 0,001
Demokratif 2 6,9 3 10,3 24 82,8 29 100
Total 9 14,3 17 27 37 58,7 63 100
Berdasarkan hasil uji statistic chi halus, kasar dan bahasa pada anak
– square pada 63 responden pra sekolah (3-5 tahun) di Puskesmas
didapatkan nilai p sebesar 0,002 yang Sumber Harta Kabupaten Musi
artinya ada hubungan pola asuh orang Rawas.
tua dengan perkembangan motorik
penelitian yang telah peneliti lakukan
PEMBAHASAN diketahui bahwa sebagian besar orang
tua menerapkan pola asuh demokratis.
Pola Asuh Anak Pra Sekolah Hal tersebut dilihat dari data hasil
penelitian yang telah diperoleh melalui
Berdasarkan hasil penelitian analisis darai kuesioner dikarenakan
didapatkan hasil bahwa hampir orang tua mengatur segala kegiatan
sebagian (30,2%) responden memiliki anak saya, membuat peraturan yang
pola asuh permisif dan sebagian kecil boleh dibantah oleh anak saya
(23,8%) responden dengan pola asuh mengawasi setiap hal yang anak saya
otoriter dini dari oang tua sedangakan lakukan, memberikan alasan kepada
pola asuh demokratis sebanyak 46%. anak apabila melarangnya bermain,
Hasil penelitian tersebut menunjukkan menghargai pendapat anak,
bahwa sebagian besar orang tua memantau perkembangan anak
menerapkan pola asuh demokratis disekolah, mendengarkan alasan anak
pada anaknya..Berdasarkan data hasil ketika melakukan kesalahan, tidak
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
menuruti segala keinginan anak, segala kegiatan anak saya.Dari hasil
mewajibkan disiplin dalam segala penelitian, diketahui bahwa pada pola
kegiatan anak, dan tetap menghukum asuh otoriter ini orang tua cenderung
atau menegur jika anak salah. Dari memaksa, memerintah, menghukum
hasil penelitian ini diketahui bahwa apabila anak tidak mau melakukan
pola asuh yang banyak diterapkan apa yang dikatakan orang tua.
orang tua adalah pola asuh Menurut Santrock (2017) pola asuh
demokratis. Hal ini menunjukkan otoriter adalah pengasuhan yang kaku,
bahwa orang tua anak lebih banyak tegas,diktator, kurang ada kasih
memprioritaskan kepentingan sayang serta simpatik, dan memaksa
anak,memberikan kebebasan kepada anak untuk selalu mengikuti perintah
anak untuk memilih dan melakukan orang tua tanpa perlu menjelaskan
suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak guna dan alasan dibalik
kepada anak bersifat hangat. aturan tersebut.
Menurut Santrock (2017), orang Pola asuh otoriter dapat
tua dengan pola asuh berdampak buruk pada anak, dimana
demokratismemperlihatkan cinta dan anak merasa tidak bahagia, ketakutan
kehangatan kepada anak. Mereka dan kemampuan komunikasi buruk.
harus mendengarkan secara aktif dan Pola asuh ini meningkatkan
penuh perhatian, serta menyediakan ketergantungan anak, menghambat
waktu bertemu yang positif secara perkembangan kepercayaan diri
rutin dengan anak. Orang tua karena tidak belajar mengatasi
membangun sikap terbuka antara masalah dan tantangannya sendiri
orang tua dengan anaknyasaat atau segala sesuatu disediakan orang
membuat keputusan atau aturan- tua serta anak merasa rendah diri
aturan yang disetujui bersama, anak dimata saudara dan teman-temannya
diberi kebebasan mengemukakan (Wong, 2019).
pendapat, perasaan dan keinginannya Berdasarkan uraian pembahasan
serta belajar untuk dapat menanggapi di atas, maka pola asuh yang banyak
pendapat orang lain. diterapkan oleh orang tua di
Berdasarkan data hasil penelitian Puskesmas Sumber Harta Kabupaten
yang telah peneliti lakukan diketahui Musi Rawas adalah pola asuh
bahwa sebagian kecil orang tua demokratis. Hal ini dikarenakan orang
menerapkan pola asuh otoriter dan tua tidak terlalu mengekang atau
permisif . Hal tersebut dilihat dari data mengontrol anak dan tetap
hasil penelitian yang telah diperoleh memberikan apa yang dibutuhkan oleh
melalui analisis dari kuesioner anak.sehingga dalam hal ini pola asuh
dikarenakan orang tua mengatur yang tepat diberikan kepada anak
segala kegiatan anak, memberikan adalah pola asuh demokratis
perintah apapun yang saya inginkan
kepada anak, membuat peraturan Gangguan Perkembangan Anak
yang tidak boleh dibantah oleh anak,
mengawasi setiap hal yang anak Hasil penelitian yang dilakukan
lakukan, menghukum anak apabila kurang lebih 1 bulan diketahui bahwa
tidak mematuhi peraturan yang hampir sebagian (27,0%) responden
diberikan, kurang mendukung dalam dengan perkembangan meragukan
setiap aktivitas yang dilakukan anak, dan sebagian kecil (14,3%) responden
melewatkan tiap perkembangan anak, dengan perkembangan abnormal serta
tidak menuruti segala keinginan anak sebanyak 58,7% anak pra sekolah di
saya, dan mewajibkan disiplin dalam Puskesmas Sumber Harta dalam
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
kategori normal. Hasil penelitian motor), dan Bahasa (Language).
tersebut menunjukkan bahwa Perkembangan anak dapat dilihat dari
sebagian anak mempunyai kemampuan anak dalam berbicara,
perkembangan yang sesuai. bermain, berhitung, membaca dan
Perkembangan anak sesuai dengan lainnya. Pertumbuhan dan
usianya diketahui berdasarkan perkembangan anak juga dapat dilihat
pengukuran dengan lembar Denver dari perilaku sosial di lingkungan anak.
dimana pada tahap perkembangan Berdasarkan data hasil
motoric halus, motoric kasar dan penelitian yang telah peneliti lakukan
bahasa sesuai dengan usia anak. diperoleh databahwa rata-rata anak
Perkembangan yang sesuai pada mempunyai perkembangan yang
anak dapat terjadi karena adanya sesuai dengan usianya, dimana anak
stimulasi dari orang tua dalam dapat atau mampu melakukan
pengasuhan anak, adanya perhatian beberapa kegiatan atau tahapan
dari orang tua. sesuai dengan usia
Hasil penelitian ini sesuai perkembangannya. Beberapa tahapan
dengan Nofriyati (2016) yang yang dapat dilakukan oleh anak
melakukan penelitian mengenai pola seluruhnya adalah anak dapat
asuh orang tua dan perkembangan mengancingkan bajunya, berdiri tanpa
anak usia pra sekolah (3-5tahun) di berpegangan, dapat membedakan
kelompok bermain Melati Suka Tanah garis panjang, dan menunjuk dimensi
Datar Sumatera Barat, menjelaskan bentuk segitiga segi empat. Hal
bahwa sebagian besar perkembangan tersebut menunjukkan bahwa hampir
anak sesuai dengan perkembangan seluruh tahapan atau sebagain besar
yaitu 37 anak (88%). Hal yang sama tugas yang diberikan dapat dilakukan
dengan penelitian Dewi dan Pujiastuti oleh anak.Pada kenyataannya tidak
(2012) yang menjukkan bahwa semua anak dapat melalui masa
sebagian besaranak (70,3%) di TK tumbuh kembangnya dengan optimal
Kartika X-9 Cimahi perkembangnnya karena mengalami gangguan pada
sesuai dengan tahap proses tumbuh kembangnya. Hal
perkembangannya tersebut sesuai dengan data hasil
Menurut Hurlock (2012) penelitian dimana masih terdapat anak
perkembangan anak memiliki pola dengan perkembangan yang
yang teratur, berurutan dan dapat meragukan dan menyimpang. Hal ini
diprediksi sebelumnya. Setiap tahapan dikarenakan terdapat anak yang tidak
tersebut memerlukan pemahaman dan mampu melewati atau melakukan lebih
pemantauan rutin dari orang tua. Masa dari 2 tahapan perkembangan. Hal ini
anak prasekolah merupakan periode pada dasarnya terdapat beberapa
penting dalam perkembangan anak. kemungkinan, seperti dapat
Pada masa ini perkembangan disebabkan karena anak memang
kemampuan berbahasa, kreativitas, tidak mampu melakukan tahapan
kesadaran sosial dan intelegensia tersebut atau dapat pula karena anak
berjalan sangat cepat dan merupakan malas melakukan tahapan tersebut.
landasan perkembangan berikutnya. Soetjiningsih (2012), faktor yang
Menurut Supartini (2012) mempengaruhi perkembangan anak
terdapat empat perkembangan anak dapat dikelompokkan menjadi dua,
balita (usia prasekolah) yaitu yaitu faktor internal dan faktor
kepribadian atau tingkah laku sosial eksternal. Faktor dalam (internal)
(Personal Sosial), motorik halus (fine terdiri dari genetika dan perubahan
motor adaptive), Motorik kasar (gross hormon. Faktor lingkungan (eksternal)
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
terdiri dari dua yaitu pranatal dan anak prasekolah di PAUD AL-
postnatal. Faktor pranatal (selama HIDAYAH. Hal yang sama dengan
kehamilan), meliputi Gizi,toksin, zat penelitian Fatimah (2011)
kimia, infeksi, kelainan imunologi dan menunjukkan terdapat hubungan pola
psikologi ibu. Faktor postnatal, meliputi asuh orang tua dengan perkembangan
pengetahuan ibu, gizi, budaya anak di R.A Darussalam Sumber
lingkungan, status sosial ekonomi, Mulyo Jombang. Penelitian Dewi dan
lingkungan fisik, lingkungan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan
pengasuhan (pola asuh), stimulasi adanya hubungan antara pola asuh
dalamperkembangan anak, dan orang tau terhadap perkembangan
olahraga atau latihan fisik. anak usia prasekolah di TK Kartika X-9
Berdasarkan hasil penelitian Cimahi. Pola asuh orang tua dalam
diketahui bahwa hampir sebagian perkembangan anak sangat
anak sudah mempunyai membantu anak dalam mencapai dan
perkembangan yang sesuai. Akan melewati pertumbuhan dan
tetapi masih terdapat beberapa anak perkembangan sesuai tingkatan
yang mempunyai perkembangan usianya dengan normal (Supartini,
meragukan dan menyimpang. 2012). Perlakuan orang tua pada anak
Sehingga hal ini dibutuhkan akan mempengaruhi sikap anak dan
pemantauan perkembangan anak perilakunya. Dalam mengasuh anak
untuk menentukan adanya masalah orang tua cenderung menggunakan
dalam perkembangan anak pola asuh tertentu. Kemampuan
personal sosial ini akan dipengaruhi
Hubungan Pola Asuh Orang Tua pola asuh yang diterapkan orang tua
Dengan Perkembangan Motorik pada anak, apabila pola asuh yang
Halus, Kasar Dan Bahasa Pada diterapkan baik maka kemampuan
Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun) Di personal sosial anak akan bersifat
Puskesmas Sumber Harta positif (Hurlock, 2012).
Kabupaten Musi Rawas. Pengasuhan keluarga selama
lima tahun pertama kehidupan sangat
Berdasarkan hasil uji statistic berpengaruh terhadap 4 domain
chi – square pada 63 responden perkembangan yaitu motorik, kognitif,
didapatkan nilai p sebesar 0,001 maka bahasa, dan sosial-emosional anak.
Ha diterima dan Ho ditolak sehingga Orang tua harus selalu memberi
terdapat hubungan pola asuh orang rangsang atau stimulasi kepada
tua dengan perkembangan motorik anakdalam semua aspek
halus, kasar dan bahasa pada anak perkembangan baik motorik kasar
pra sekolah (3-5 tahun) di Puskesmas maupun halus, bahasa dan personal
Sumber Harta Kabupaten Musi sosial. Sehingga perkembangan anak
Rawas. berjalan optimal, kurangnya stimulasi
Hasil penelitian tersebut dapat menyebabkan keterlambatan
menjelaskan bahwa pola asuh orang perkembangan anak. Anak dapat
tua dapat mempengaruhi atau dikatakan mengalami keterlambatan
menentukan bagaimana perkembangan secara menyeluruh
perkembangan anak prasekolah. Hasil ketika anak mengalami keterlambatan
penelitian ini sesuai dengan penelitian pada lebih dari dua domain
yang dilakukan oleh Yani (2012) yang perkembangan (Soetjiningsih, 2012).
menunjukkan ada hubungan pola asuh Berdasarkan data hasil
orang tua dengan perkembangan penelitian menunjukkan bahwa dari 15
personal social, motorik dan bahasa responden dengan pola asuh yang
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
otoriter dimana 5 orang atau hampir perkembangan anak dikarenakan
sebagian (33,3%) responden dengan kebutuhan psikologis dan stimulasi
perkembangan abnormal dan5 orang perkembangan anak kurang baik.
(33,3%) dengan perkembangan Berdasarkan data hasil
meragu Hasil penelitian tersebut penelitian pada tabel 5 menunjukan
menjelaskan bahwa anak yang diasuh dari 29 orang dengan pola asuh yang
dengan pola asuh otoriter cenderung demokratis terdapat hampir
mempunyai anak seluruhnya (82,8%) memiliki
denganperkembangan meragukan dan perkembangan yang normal sesuai
menyimpang. Hal ini dapat dengan usia anak balita tersebut.
dikarenakan kriteria atau ciri dari pola Sedangkan 2 orang atau 6,9% dengan
asuh otoriter yang cukup keras pada perkembangan abnormal dan 3 orang
anak dan terlalu memproteksi anak (10,3%) dengan perkembangan
dan memberikan hukuman jika meragu. Hasil penelitian tersebut
melakukan kesalahan.Berdasarkan menunjukkan bahwa anak dengan
data hasil penelitian diketahui anak pola asuh demokratis dapat
yang mengalami perkembangan mempunyai perkembangan yang
meragukan dan menyimpang pada sesuai. Akan tetapi tidak tertutup
pola asuh otoriter ini dikarenakan anak kemungkinan anak juga dapat
sering dimarahi oleh orang tuanya jika mengalami perkembangan meragukan
melakukan kesalahan. Ketika saat dan menyimpang. Hal tersebut
melakukan observasi ada orang tua dikarenakan setiap pola asuh yang
yang membentak anaknya ketika tidak diberikan orang tua berbeda-beda,
bisa melakukan tahapan seperti berdiri selain itu ada faktor lain yang dapat
dengan satu kaki. Selain itu anak mempengaruhi perkembangan anak.
merasa takut kalau melakukan Menurut Desmita (2015) pola
sesuatu menjadi salah atau tidak asuh demokratis adalah pola asuh
sesuai keinginan orang tua, sehingga yang memprioritaskan kepentingan
dalam hal ini anak terkadang dalam anak, tetapi tidak ragu-ragu
melakukan tahapan perkembangan mengendalikan mereka. Orang tua
ragu-ragu dalam melakukannya dengan pola asuh ini bersikap
sehingga tidak bisa. rasional, selalu mendasari tindakannya
Menurut Edward (2016) pola pada rasio atau pemikiran-pemikiran.
asuh otoriter adalah pengasuhan yang Orang tua tipe ini juga bersikap
kaku, tegas, diktator, kurang ada kasih realistis terhadap kemampuananak,
sayang serta simpatik, dan memaksa tidak berharap yang berlebihan yang
anak untuk selalu mengikuti perintah melampaui kemampuan anak. Orang
orang tua tanpa perlu menjelaskan tua tipe ini juga memberikan
kepada anak guna dan alasan dibalik kebebasan kepada anak untuk
aturan tersebut. Orang tua emosi dan memilih dan melakukan suatu
marah jika anak melakukan hal yang tindakan, dan pendekatannya kepada
tidak sesuai dengan yang diinginkan anak bersifat hangat.
oleh orang tuanya. Hukuman mental Menurut Hidayat (2018),
dan fisik sering diterima oleh anak- kebutuhan dasaranak untuk
anak dengan alasan agar anak terus perkembangan digolongkan menjadi
tetap patuh dan disiplin serta tiga, yaituasuh (kebutuhan fisik-
menghormati orang tua yang telah biomedis), asih (kebutuhan emosi dan
membesarkannya. Sehingga dalam kasih sayang), dan asah (kebutuhan
hal ini pola asuh otoriter dapat stimulasi mental). Hal ini sesuai
menyebabkan terhambatnya dengan pola asuh demokratis yang
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
memprioritaskan kepentingan anak kembangnya. Hal tersebut disebabkan
dan memberikan kasih sayangnya karena berbagai faktor seperti
(kehangatan), tetapi tidak ragu-ragu kesehatan anak,motivasi anak dalam
mengendalikan mereka (kontrol). melakukan tugas perkembangan,
Sehingga dalam hal ini orang tua stimulasi pengetahuan orang tua
dengan pola asuh demokratis mengenai pola asuh,dan lain
cenderung mempunyai anak dengan sebagainya.Selain itu anak dengan
perkembangan yang sesuai perkembangan meragukan dan
dibandingkan dengan anak yang menyimpang pada orang tua dengan
diasuh denganpola asuh otoriter. Hal pola asuh demokratis dikarenakan
ini dikarenakan pola asuh demokratis anak tersebut ada yang tidak diasuh
salah satu gaya pengasuhan yang secara langsung oleh orang tuanya.
memperlihatkan pengawasan ekstra Berdasarkan hasil wawancara
ketat terhadap tingkah laku anak-anak, diketahui bahwa terdapat 5 orang anak
tetapi mereka juga bersikap responsif. yang diasuh oleh neneknya dan 3
Hasil penelitian yang telah orang anak diasuh oleh pembantunya.
peneliti lakukan, diketahui bahwapada Anak yang diasuh oleh bukan orang
orang tua dengan pola asuh tua secara langsung diketahui bahwa
demokratis mempunyai anak dengan mereka jarang diperhatikan
perkembangan meragukan dan bagaiamana perkembangan anaknya,
menyimpang. Hal ini dapat disebabkan sudah bisa melakukan apa saja,
oleh berbagai faktor baik yang jarang menstimulasi anaknya untuk
berkaitan dengan faktor anak, orang melakukan sesuatu serta orang tua
tua, maupun lingkungan. Menurut terlalu sibuk dengan pekerjaannya
Soetjiningsih (2012), faktor yang dimana kedua orang tuanya bekerja
mempengaruhi perkembangan anak dan pergi pagi serta pulang pada sore
dapat dikelompokkan menjadi dua, hari. Selain itu diketahui pada anak
yaitu faktor internal dan faktor dengan perkembangan menyimpang
eksternal. Faktor dalam (internal) mempunyai penyakit asma dari bayi.
terdiri dari genetika dan perubahan Berdasarkan pendidikan,
hormon. Faktor lingkungan (eksternal) diketahui bahwa orang tua dengan
terdiri dari dua yaitu pranatal dan pola asuh demokratis yang
postnatal. Faktor pranatal (selama mempunyai anak dengan
kehamilan), meliputi Gizi,toksin, zat perkembangan meragukan dan
kimia, infeksi, kelainan imunologi dan menyimpang adalah orang tua dengan
psikologi ibu. Faktor postnatal, meliputi pendidikan SMP. Hal ini menunjukkan
pengetahuan ibu, gizi, budaya bahwa dengan masih rendahnya
lingkungan, status sosial ekonomi, pendidikanorang tua dapat
lingkungan fisik, lingkungan mempengaruhi bagaimana cara
pengasuhan (pola asuh), stimulasi menstimulasi perkembangan anak,
dalamperkembangan anak, dan sehingga hal tersebut menyebabkan
olahraga atau latihan fisik anak mengalami masalah dalam
Terdapatnya anak dengan perkembangannya. Hal ini
perkembangan meragukan dan dikarenakan orang tua tidak
menyimpang pada orang tua dengan mengetahui tentang bagaimana cara
pola asuh demokratis dapat menstimulasi perkembangan anak
dikarenakan tidak semua anak dapat dengan baik dan benar.
melalui masa tumbuh kembangnya Menurut Desmita (2015) pola
dengan optimal karena mengalami asuh demokratis ini merupakan pola
gangguan pada proses tumbuh asuh yang sering diterapkan oleh
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
orang tua, akan tetapi dalam hal ini dan tidak terlalu memperhatikan
pola asuh demokratis mempunyai bagaimana kebutuan dan
beberapa kelebihan dan kekurangan. perkembangan anak dapat
Kekurangan dari pola asuh ini dimana mempengaruhi perkembangan anak
pada pola asuh ini orang tua masih menjadi tidak sesuai
menggunakan kontrol atau
pengawasan yang tinggi pada anak SIMPULAN
namun dapat pula memberikan
kebebasan pada anak karena merasa 1. Responden memiliki pola asuh
anak tidak perlu dikekang terus otoriter demokratis sebanyak 29
menerus. Anak dilatih untuk orang atau sebagian kecil (46%) di
bertanggung jawab terhadap anak Puskesmas Sumber Harta
dimana orang tua yang berdisiplin Kabupaten Musi Rawas
mampu menunjukkan tanggung 2. Responden memiliki gangguan
jawabnya dalam bentuk berani perkembangan kategori abnormal
menanggung resiko atas konsekuensi sebanyak 9 orang atau sebagian
dari keputusan yang telah di ambil. kecil (14,3%) di Puskesmas Sumber
Pola asuh orang tua yang baik dengan Harta Kabupaten Musi Rawas
mengekspresikan kasih sayang 3. Terdapat hubungan pola asuh
(memeluk, mencium, dan memberikan orang tua dengan perkembangan
pujian), melatih emosi dan melakukan motorik halus, kasar dan bahasa
pengontrolan pada anak berakibat pada anak pra sekolah (3-5 tahun)
anak merasa diperhatikan dan lebih di Puskesmas Sumber Harta
percaya diri, sehingga hal ini Kabupaten Musi Rawas
membentuk pribadi yang baik, hal ini
sangat berpengaruh terhadap SARAN
perkembangan anak sejak dini yang
baik meliputi perkembangan personal Disarankan kepada ihak
sosial, motorik halus dan motorik puskesmas untuk melakukan penilaian
kasar. Anak yang merasa diperhatikan perkembangan secara rutin setiap
dan yang di sayangi oleh orang tuanya bulan dan menambah pengetahuan
tidak ada rasa takut untuk bergaul orang tua dengan memberikan
dengan orang lain, anak lebih informasi tentang cara penarapan pola
berekspresif, kreatif, tidak takut untuk asuh serta cara bagaimana
mencoba hal-hal yang baru sehingga menstimulasi perkembangan anak.
perkembangan anak terutama anak- Bagi Orang Tua disarankan kepada
anak di bawah umur 5 tahun maksimal orang tua dengan pola asuh otoriter
(Soetjiningsih, 2012) agar dapat lebih memberikan kasih
Berdasarkan penelitian di atas sayangnya berupa perhatian kepada
diketahui bahwa pola asuh dapat anak dan tidak cepat marah atau
menentukan atau mempengaruhi memberikan hukuman langsung
bagaimana perkembangan anak kepada anaknya. Hal ini bertujuan
prasekolah. Hal ini berkaitan dengan agar anak tidak mudah takut dan
cara pengasuhan orang tua yang tidak pesimis dalam melakukan tahapan
terlalu mengekang akan tetapi tetap perkembangannya. Kepada orang tua
memantau kebutuhan dan dengan pola asuh demokratis yang
perkembangan, memenuhi kebtuhan mempunyai anak dengan
anak dan adanya komunikasi dengan perkembangan meragukan dan
anak. Sehingga dalam hal ini pola menyimpang agar dapat
asuh yang terlalu mengekang anak memperhatikan bagaimana kebutuhan
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
dan perkembangan anaknya, mampu Perilaku Anak. Bandung : PT.
menerapkan dengan baik pola asuh Mizan Utama
yang diberikan dan mencari informasi Fatimah. 2011. Hubungan Pola Asuh
mengenai cara menstimulasi dengan Orang Tua dengan
benar, dan selalu mendampingi anak Perkembangan Anak di R.A
dalam proses perkembangannya, Darussalam Desa Sumber
sehingga anak dapat lebih banyak Mulyo, Jogoroto, Jombang.
melakukan kegiatan dengan orang tua Jurnal Kesehatan Unipdu Vol.
secara langsung dibandingkan dengan 1, No. 2 2012. Diakses dalam
orang lain http://www.journal.unipdu.ac.id/
index.php/seminas/article/dow
nload/163/110
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, 2015. Ilmu Kesehatan Anak
untuk Pendidikan
Ahmad Hernowo Wahyutomo 2017. Kebidanan.Jakarta: Salemba
Hubungan Karakteristik dan Medika
Peran Kader Posyandu Hurlock, 2015. Psikologi
dengan Pemantauan Tumbuh Perkembangan. Edisi ke-5.
Kembang Balita di Puskesmas Jakarta : Erlangga.
Kalitidu Bojonegoro. .2014. Perkembangan Anak.
Cecily, 2019. Buku Saku Jakarta: Erlangga
Keperawatan Pediatrik. Ikatan Dokter Anak Indonesia 2018.
Mosby's Pediatric. Nursing Kumpulan Tips Pediatri.
Reference. Edisi 3.alih Bahasa Jakarta : Ikatan Dokter
Anna Alisah Bana.Jakarta: Indonesia
EGC. Irawati 2015. Mendidik Dengan Cinta.
Dariyo 2016. Psikologi Bekasi: Pustaka Inti
Perkembangan Anak Tiga Ismira, 2018. Ismira, 2008. Mengenal
Tahun Pertama Psikologi Bentuk Pola Asuh Orang Tua.
Atitama.Bandung : PT. Refika http://www.kabarindonesia.com
Aditama /berita.php?pil=13&dn=200807
Darmawansyah 2018. Hubungan 06135419
Masa Gestasi Dan Berat Lahir Kemenkes RI, 2019. Keputusan
Dengan Tumbuh Kembang menteri kesehatan tentang
Anak Usia 3-5 tahun di standar atropometri penilaian
Puskesmas Pajar Bulan status gizi anak. Jakarta:
Desmita, 2015. Psikologi Direktorat Jenderal Bina Gizi
Perkembangan Peserta Didik. dan Kesehatan Ibu dan Anak;
Bandung: PT Remaja . 2017. Sistem
Rosdakarya Kesehatan Nasional. Jakarta :
Dewi & Pujiastuti. 2012. Hubungan Ditjen PP & P
Pola Asuh Dengan Krisnawati 2018. Pola Asuh Orang
Perkembangan Anak Usia tua. Artikel. http.2/1krisnawati-
Prasekolah Di Tk Kartika X-9 com.id/pola- asuh-
Cimahi 2012. Jurnal orangtua//html.
Kesehatan Stikes Jenderal Maccoby 2019. Socialization in The
Achmad Yani Cimahi. Context of The Family: Parent-
Edward, D.2016. Ketika Anak Sulit Child Interaction 4th ed., Vol.
Diatur : Panduan Orang Tua 4. P. Mussen, & E.
UntukMengubah Masalah Hetherington, Eds. Wiley, New
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
York: Handbook of Child Soetjiningsih, 2018. Tumbuh
Psychology: Socializa-tion, Kembang Anak. Laboratorium
Personality, and Social Ilmu Kesehatan Anak.
Development. Retrieved Surabaya: Universitas
Markum 2016. Anak, Keluarga, dan Airlangga
Masyarakat. Jakarta: Sinar . 2012. Perkembangan
Harapan Anak. Jakarta : Prenada Media
Notoatmodjo, 2015. Metodologi Grup.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Supartini, Y. 2014. Buku Ajaran
Rineka Cipta Konsep Dasar Keperawatan
Nursalam dkk, 2015. Managemen Anak. Jakarta: EGC.
keperawatan: Aplikasi dalam Wawan 2015.. Teori dan Pengukuran
praktik keperawatan.Jakarta: Pengetahuan, Sikap, dan
Salemba Medika Perilaku Manusi. Cetakan II.
Nuzulia Hana Fatmala. 2016. Yogyakarta : Nuha Medika
Hubungan pola asuh orang tua Wong 2011. Buku Ajar Keperawatan
dengan perkembanan anak Pediatrik. Cetakan I. Jakarta:
usia prasekolah di TK Pertiwi 1 EGC.
Desa Purbowangi Kecamatan Yusuf, S. 2016. Psikologi
Buaya Kabupaten Kebumen. Perkembangan Anak dan
Skripsi : STIKES Remaja. Bandung: PT Remaja
Muhammadiyah. Gombong Rosdakarya
Papalia, E. Diane dkk. 2020. Yanti, E. 2017. Hubungan Stimulasi
Perkembangan Manusia. Terhadap Perkembangan
Jakarta: Salemba Humanika Motorikhalus Anak Prasekolah
Patmonodewo, Soemiarti 2011. Usia 3-5 Tahun Di Paud
Pendidikan Anak Prasekolah. Almubaraqah Ampang
Jakarta: Rineka Cipta 2011. Kecamatan Kuranj.Journal
Pebriana, 2017. Analisis Penggunaan Mercubaktijaya Vol.3 No.2.
Gadget terhadap Kemampuan Yani, Y.L.2016. Hubungan Antara
Interaksi Sosial pada Anak Pola Asuh Orang Tua Dengan
Usia Dini. Jurnal obsesi, 1, pp. Perkembangan Personal
1–11. Social, Motorik Dan Bahasa
Riyanto 2014. Kapita Selekta Anak Prasekolah Di PAUD AL-
Kuesioner: Pengetahuan dan HIDAYAH. Jurnal Penelitian
Sikap dalam Penelitian Kesehatan Vol.6, No.2
Kesehatan. Jakarta: Selemba Zae, 2010. Penelitian Tumbuh
Medika. Kembang Toodler.
Santrock, J. W. 2016. Perkembangan http://zaenudinsutanto.blogspot
Anak. Jakarta: Erlangga. .com
Sarah. M. 2018. Hubungan Tingkat
Sosial Ekonomi dan Pola Asuh
Dengan Status Gizi Anak
Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Pantai Cermin
Kecamatan Tanjung Pura
Kabupaten Langkat. FKM
USU. Medan. Diakses dalam
http://repository.usu.ac.id/handl
e/123456789/16930
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai