Anda di halaman 1dari 29

Lampiran 1

BORANG COVER

LAPORAN PENDAHULUAN, ASUHAN KEPERAWATAN LENGKAP,

PROYEK INOVASI, UJIAN AKHIR KLINIK

BORANG LEMBAR PENGESAHAN


LAPORAN PENDAHULUAN

KASUS TUMBUH KEMBANG ANAK SEHAT

Mata Kuliah Keperawatan Anak Program Profesi Ners

Tanggal Praktik 23-24 Desember Tahun Akademik 2020

Fitri Nurhayati Oktaviyani


NPM : 420J0036
Lampiran 2
BORANG LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL …………………………………….

Laporan Mata Kuliah …………………….. Program Profesi Ners

Telah disetujui oleh Tim Preseptor Pada Tanggal …………..

Tahun Akademik …………..

Nama mahasisw
Lampiran
LAPORAN PENDAHULUAN KASUS ANAK SEHAT

Asuhan keperawatan pada pasien anak usia pra sekolah

A. Definisi

Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada masa ini anak-
anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan. Pada usia
prasekolah, anak membangun kontrol sistem tubuh seperti kemampuan ke toilet,
berpakaian, dan makan sendiri (Potts & Mandeleco, 2012).

Menurut Montessori (dalam Noorlaila 2010), bawa usia 3-6 tahun anak-anak
dapat diajari menulis, membaca, dan belajar mengetik. Usia prasekolah merupakan
kehidupan tahun-tahun awal yang kreatif dan produktif bagi anak-anak.

B. Pertumbuhan Pada Usia Pra Sekolah

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelahdiri
dan mensintesis protein baru, sehingga menghasilkan peningkatan ukurandan berat
seluruh atau sebagian sel(Wong, 2009).

Menurut Adriana, (2013) Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah,


ukuran, atau dimensi tingkat sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran
berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik(retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Pertumbuhan dapat dilihat dari bertambahnya beratbadan seseorang, tinggi badan


atau dengan bertambah besarnya lingkar kepala. Pertumbuhan pada anak akan sesuai
dengan tingkat usianya, selarasdengan itu perkembangan anak juga mengikuti akan
usianya.

C. Perkembangan Pada Usia Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan


dalam waktu tertentu, seperti, kecerdasan, sikap dan tingkah laku (Susanto, 2011).

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif yaitu perubahan yang


progresif, koheren dan teratur (Somantri, 2012).

Penilaian perkembangan anak pra sekolaholeh Frankerburt,(1981) dalam


Soetjiningsih,(2012)dibagi menjadi empat domain yaitu personalsosial,motorik kasar,
bahasa dan motorik halus, sedangkan menurut Piaget dalam Wong (2008) anak akan
mengalami tahap perkembangan kognitif atau perkembangan kecerdasan atau berfikir.

Dalam rangka mengoptimalkan tumbuh kembang anak, maka dilakukan


pendekatan pembelajaran yang terpusat pada anak yaitu pembelajaran melalui bermain,
pembelajaran yang memungkinkan anak secara aktif berinteraksi dan mengeksplorasi
lingkungannya. Pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana pendidikan yang
sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya
dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Beberapa lembaga
pendidikan untuk anak usia dini seperti Taman kanak-kanak, kelompok bermain, Paud
dan Taman penitipan anak, merupakan dasar untuk proses pendidikan selanjutnya dan
sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan.

Menurut Agustin Dan Mubir (2011) dalam setiap tahap perkembangan, memiliki
potensi untuk terjadi gangguan,tergantung pada tugas perkembangan yang diemban pada
masing-masing usia. Permasalahan pada perkembangan anak pra sekolah yang sering
ditemui antara lain adalah anak yang sulit berbicara seperti gagap atau mengalami
keterlambatan bahasa, ada juga anak yang takut bertemu dengan orang asing atau bahkan
menangis bila ditinggal ibunya dan termasuk juga gangguan perkembangan fisik dan
motoriknya. Gangguan perkembangan lainnya yang sering muncul pada anak usia pra
sekolah yaitu, keterbelakangan mental, lambat belajar,autismedan gangguan pemusatan
perhatian (Susanti dan Neneng, 2014).

Salah satu perkembangan yang tak kalah pentingnya pada anak pra sekolah
adalah perkembangan kognitif, dimana perkembangan ini berfokus pada keterampilan
berfikir, memecahkan masalah dan mengingat. Perkembangan kognitif ini berhubungan
juga dengan keterampilan komunikasi, motorik dan emosi. Gangguan pada
perkembangan kognitif ini akan berdampak pada ketidakmampuan untuk
mengembangkan keterampilan berfikir pada anak. Penelitian yang dilakukan di Cibanten
Bogor oleh Solihin dkk tahun 2013 menemukan bahwa dari 73 anak yang diteliti terdapat
54,8% anak dikategorikan perkembangan kognitifnya tergolong rendah, begitupun
dengan perkembangan motorik halusnya (68,5%).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada anak pra sekolah


sangat bervariasi, menurut Wong,(2008) ada beberapa faktor yaitu keturunan,
neuroendokrin, hubungan interpersonal, tingkat sosial ekonomi, penyakit,bahaya
lingkungan, stress pada anak, dan pengaruh media massa. Menurut Hidayat (2008) faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan anak antara lain adalah faktor herediter, faktor
lingkungan pranatal dan lingkungan postnatal yang terdiri dari budaya, sosial ekonomi,
nutrisi, iklim/cuaca, olahraga/latihan fisik, posisi anak dalam keluarga, status kesehatan
dan faktor hormonal.

D. Kebutuhan Dasar Yang Harus Dipenuhi Pada Usia Anak Pra Sekolah

Menurut Soetjiningsih (1995), kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan


berkembang secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar, yaitu :

1. Kebutuhan dasar fisik biomedis (asuh)


Kebutuhan dasar fisik biomedis pada anak meliputi : Pangan / gizi merupakan
kebutuhan penting, perawatan kesehatan dasar (imunisasi, pemberian ASI), papan /
pemukiman yang layak, hygiene perorangan, sanitasi lingkungan, sandang, kesegaran
jasmani dan rekreasi.
2. Kebutuhan dasar emosi / kasih sayang (asih)

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra selaras antara
orang tua dengan anak merupakan syarat untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras
baik fisik, mental maupun psikologis. Kekurangan kasih sayang orang tua pada tahun-
tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik
fisik, mental maupun sosial emosi, kasih sayang dari orang tuanya akan menciptakan
ikatan yang erat dan kepercayaan dasar.

3.Kebutuhan akan stimulasi mental (asah)

Stimuli mental merupakan akal bakal dalam proses belajar pada anak. Stimulasi
mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan,
kemandirian, kreativitas, agama kepribadian, moral-etika, produktivitas. Untuk
memenuhi kebutuhan akan stimuli mental diperlukan kegiatan bermain pada anak
sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi sesuai tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.

E. Kebutuhan Imunisasi Yang harus Didapatkan Pada usia Anak Pra Sekolah
1. Imunisasi polio
Imunisasi dasar polio diberiakn 4 kali (polio I, II, III dan IV) dengan interval
tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio
IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12
tahun).

2. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT termasuk program imunisasi dasar dan lanjutan (imunisasi rutin
lengkap) yang wajib diberikan kepada anak-anak. Imunisasi dasar dimulai sejak bayi
belum genap satu tahun, yang diberikan sebanyak 3 kali (2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan).
Selanjutnya, anak akan diberikan imunisasi lanjutan atau booster pada usia 18 bulan dan
usia 5 tahun.

F. Stimulasi Perkembangan

Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan)


yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih
cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan
anak.

Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara),


auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan perkembangan anak.

G. Masalah Kesehatan Yang Dialami Pada Anak Usia Anak Pra Sekolah

Anak pada usia prasekolah, mengalami perkembangan psikis menjadi balita yang
lebih mandiri, autonom, dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat lebih
mengekspresikan emosinya. Luapan emosi yang biasa terjadi pada anak berusia 3-5 tahun
berupa temper tantrum, yaitu mudah meletup-letup, menangis, atau menjerit saat anak
tidak merasa nyaman, di samping itu, anak usia tersebut juga cenderung senang
bereksplorasi dengan hal-hal baru. Sifat perkembangan khas yang terbentuk ini turut
mempengaruhi pola makan anak.

Gangguan pola makan yang terjadi jika tidak segera diatasi dapat berkembang
menjadi masalah kesulitan makan (Soetjiningsih, 2008).Masalah makan pada anak
berbeda dengan masalah makan pada orang dewasa dan dewasa muda. Masalah perilaku
makan yang timbul dapat bervariasi dari memilih makan makanan tertentu, membatasi
jumlah asupan makanan, makan berlebihan, sampai terjadinya gangguan makanan yang
berimbas pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Keluhan mengenai anak yang
sulit makan menjadi masalah yang sering diungkapkan oleh orangtua ketika membawa
anaknya ke dokter. Keluhan ini terjadi hampir merata tanpa membedakan jenis kelamin,
etnis, dan status sosial ekonomi. Beberapa masalah makan yang sering muncul antara
lain: rewel, muntah, terlalu pemilih, fobiamakan, makan lambat, dan penolakan makanan
(Marmi, 2013).

Pemberian makanan pada anak dapat mempengaruhi status gizi sehingga


pertumbuhan dan perkembangan anak normal. Kurangnya asupan makanan bergizi pada
anak dapat membuat anak mengalami status gizi buruk. Nutrisi pada anak usia prasekolah
harus mempunyai nilai gizi yang seimbang dan kalori yang mencukupi. Nutrisi tidak
terpenuhi maka akan terjadi masalah pada pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan
gizi yang tidak terpenuhi secara adekuat dapat menyebabkan gizi buruk pada anak usia
prasekolah (Supriyadi, 2008).

H. Diet

Pada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi


sudah mulai muncul, sehingga segala peralatan yang berhubungan dengan makan seperti
garpu, piring, sendok dan gelas semuanya harus dijelaskan pada anak atau diperkenalkan
dan dilatih tentang penggunaannya, sehingga dapat mengikuti aturan yang ada. Dalam
pemenuhan nutrisi pada usia ini sebaiknya penyediaan bervariasi menunya untuk
mencegah kebosanan, berikan susu dan makanan yang dianjurkan, antara lain: daging,
sup, sayuran dan buah-buahan. Pada anak usia ini juga perlu makanan padat sebab
kemampuan mengunyah sudah mulai kuat.
I. ANALISIS DATA

No Diagnosa Outcome Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Ketidak Setelah 1.Kaji adanya alergi Untuk
seimbangan dilakukan makanan mengetahui
nutrisi kurang tindakan alergi
dari kebutuhan keperawatan makanan yang
tubuh selama 1x24 dikonsumsi
jam, pasien
diharapakan
klien dapat
terpenuhi Untuk
2.Berikan
kebutuhan
informasi tentang memberikan
nutrisinya informasi
kebuthan nutrisi
tambahan ke
keluarga
pasien

3.Anjurkan pasien Untuk


untuk meningkatkan meningkatkan
protein dan vitamin c daya tahan
tubuh pasien

4.Monitor interaksi Untuk


anak selama makan mengetahui
penyebab anak
nafsu makan
menurun
5.Monitor mual dan Untuk
muntah mengetahui
apakah ada
masalah pada
lambung

2. Kurang Setelah 1.Gambarkan tanda dan Untuk


Pengetahuan dilakukan gejala nafsu makan mengetahui
tindakan menurun tanda dan
keperawatan gejala
selama 2x24
jam, 2.Identifikasi Untuk
diharapkan kemungkinan mengetahui
pengetahuan penyebab, dengan cara penyebab
meningkat yang tepat

3.Sediakan informasi Untuk


pada keluarga pasien memberi
informasi
tentang kondisi, dengan tambahan ke
cara yang tepat keluarga
pasien

Daftar Pustaka
Adriana, 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak, Jakarta : Salemba
Medika.
Agustin Dan Mubir, 2011.Dinamika Perkambangan Anak dan Remaja. Bandung : Refika
Ditama.
Hidayat, 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan, Jakarta:
Salemba Medika.
Potts & Mandleco. 2012. Pediatric Nursing; Caring for Children and Their Families. 3rd
ed. Clifton Park. New York.
Soetjiningsih, 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahanya dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: sangungseto. Pp 86-90.
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana,
Jakarta. EGC.
Somantri, 2012. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Adimata.
Susanto, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada, Media
Group.
Wong, et al. (2009).Wong buku ajar keperawatan pediatrik. (alih bahasa: AndryHartono,
dkk). Jakarta. EGC.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Tgl Masuk RS : -
No. Register : - Tgl/Jam pengkajian : 23 Desember 2020 jam
11.00
Diagnosa Medis : - Ruangan : -

Pengkajian Data
Identitas Klien
Nama Klien (inisial) : An. K
Tempat/ Tanggal Lahir (umur) : Indramayu, 15 november 2015
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa- Indonesia
Pendidikan : TK
Alamat : Desa Kiajaran Wetan Rt 02 Rw 01 Kec Lohbener
Kab Indramayu
Nama orang tua :
Ayah
Nama : Tn. Dedi
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Ibu
Nama : Neng Erna
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Desa Kiajaran Wetan Rt 02 Rw 01 Kec Lohbener Kab
Indramayu
Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan berat badan pasien setiap bulan tidak naik, melainkan beberapa
bulan baru naik
Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang (berdasarkan PQRST)

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Kondisi dan faktor-faktor penyebab munculnya keluhan utama

Penyakit yang dialami waktu kecil

Ibu pasien mengatakan 1 bulan yang lalu mengalami batuk disertai pilek

Apakah pernah dirawat di rumah sakit?

Tidak

Apakah pernah mengalami keluhan yang sama dengan saat ini ? Tidak

Apakah pernah mengalami tindakan pembedahan/operasi?

Tidak

Apakah pernah mengalami kecelakaan/trauma?

Tidak

Apakah pernah mengalami alergi?

Ya, alergi makanan udang, reaksi gatal-gata

Apakah pernah mendapatkan pengobatan/terapi dalam waktu > 1 bulan?

Tidak

Jenis pengobatan/terapi fototerapi


3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit berat? Ya/Tidak

Genogram

Keterangan :

Laki –laki

Perempuan

Abortus

Pasien

Ibu dan ayah klien merupaka anak kedua dari dua saudara dan mempunyai dua anak

perempuan dan satu abortus


4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Riwayat kehamilan dan persalinan : G:3.P2 A1

Prenatal

Apakah ibu rutin melakukan Prenatal care/pemeriksaan kehamilan? Ya

Apakah ada masalah dalam masa kehamilan? Tidak Ada

IntraNatal

Lahir kehamilan :37 minggu, ditolong oleh bidan

Anak ke :2

Berat badan waktu lahir :2,2 kgBB sekarang 16kg

Tinggi badan waktu lahir : 49cm sekarang 103cm

Jenis persalinan : Normal

Tempat bersalin : Rumah Bidan

Apakah masalah waktu persalinan : Tidak Ada

Postnatal

APGAR skore : 9

Pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama

Baik dan lancer tidak ada keluhan

Bagaimana kekuatan tangisan bayi?

Segera menangis,sangat kuat dan kencang tangisan bayi saat lahir

Obat-obatan yang diperoleh bayi setelah lahir ?

Suntik vitamin K1, salep mata antibiotika profilaksiss, Pemberian imunisasi HB0 dan

Polio

Apakah bayi mendapatkan ASI Eksklusif ? Ya/tidak

Apakah bayi mendapatkan imunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, campak,


hepatitis)?Ya

Jadwal pemberian : 4 bulan

5. Riwayat Psikososial, Spiritual dan Budaya

1. Yang mengasuh : orang tua

2. Hubungan dengan orang tua : baik

3. Hubungan dengan sibling : baik

4. Hubungan dengan teman sebaya : baik

5. Pembawaan anak secara umum : baik

6. Respon anak terhadap sakit : baik/ merespon

7. Respon anak terhadap petugas kesehatan : sedikit takut

8. Respon anak terhadap perpisahan : -

9. Respon keluarga terhadap anak yang sakit :-

10. Keluhan lain : tidak ada

11. Keyakinan terhadap agama : -

12. Keyakinan terhadap penyakit : -

13. Keyakinan terhadap kesembuhan : -

14. Nilai budaya yang dianut :-

15. Lingkungan rumah : baik

16. System social yang mendukung :-

6. Pola Kesehatan Fungsional

No Pola Kebiasaan (ADL)

1. NUTRISI
MAKAN
a. Jenis Nasi,sayur, lauk -
pauk
b. Frekuensi 2x/sehari -
c. Porsi 1 porsi -
d. Makanan kesukaan Buah pisang, jeruk -
e. Makanan pantangan Udang -
f. Nafsu makan Menurun -
g. Reflex menghisap Baik -
h. Cara makan sendiri/ Dibantu/ disuapin -
di bantu oleh ibunya dan
sendiri
i. Keluhan Kadang rewel kalo
makan
MINUM
a. Jenis Air putih, air es -
b. Frekuensi Tidak menentu -
c. jumlah (cc) >2500 cc/ml -
d. cara minum Mandiri -
sendiri/ dibantu
e. keluhan Tidak ada -
f. lamanya Tidak terkaji -
2. ELIMINASI BAB 1x/ sehari
a. Frekuensi
b. Waktu Tidak menentu
c. Warna Kuning
d. Konsistensi Lembek, padat
e. Obstipasi Tidak ada
f. penggunaan pencahar -
g. diare (cc) Tidak ada
h. Melena Tidak ada -
i. Stoma (colostomy, Tidak ada -
ileostomy)
j. Cara pengeluaran Sendiri
sendiri/ dibantu
k. Keluhan Tidak ada
BAK
a. Frekuensi >5x/ sehari -
b. Jumlah urin 600 cc -
output(cc)
c. Warna Kuning -
d. Bau Khas -
e. Hematuria/ ada darah Tidak ada -
f. Inkontinensia Tidak ada -
g. Penggunaan kateter Tidak terpasang -
kateter
h. Cara pengeluaran Sendiri -
dibantu/ sendiri
i. Keluhan Tidak ada keluhan -
3. ISTIRAHAT DAN TIDUR
a. Waktu tidur siang Tidak ada -
b. Waktu tidur malam 8 jam/sehari -
c. Kebiasaan sebelum Menonton tv -
tidur
d. Masalah tidur Tidak ada
e. Keluhan Tidak ada, tidur -
nyenyak
4. PERSONAL HYGIENE
MANDI
a. Frekuensi 2x/sehari -
b. Penggunaan sabun Menggunakan -
sabun
c. Air yang digunakan air PDAM -
saat mandi
d. Melakukan sendiri/ Dibantu oleh ibunya -
dibantu
GOSOK GIGI
a. Frekuensi 2 kali sehari -
b. Penggunaan sikat gosok gigi dan -
gigi/ menggunakan sikat
gigi
c. Penggunaan pasta menggunakan pasta -
gigi/odol gigi
d. Cara melakukan Sendiri -
sendiri/ dibantu
MENCUCI RAMBUT
a. Frekuensi 1x/sehari -
b. Penggunaan shampo/ Memakai shampo -
zat pembersih lainnya
c. Penggunaan air Memakai air -
PDAM
5. AKTIVITAS BERMAIN
a. Waktu bermain 6 jam/sehari -
b. Jenis permainan Semuanya -
dimainkan termasuk
masak2an
c. Senang bermain bermain kelompok -
sendiri/ kelompok

Pengkajian

Nyeri

Skala nyeri 0 ingkat nyeri tidak ada

Pengkajian Risiko Jatuh

Nilai risiko jatuh 0 Tingkat risiko jatuh tidak

Pengukuran Pertumbuhan (Antropometri)

Berat Badan (BB) 16 gr

Tinggi Badan (TB) 103 cm

Lingkar Kepala (LK) Tidak terkaji

Lingkar Dada (LD) Tidak terkaji

Lingkar Abdomen (LA) Tidak terkaji


Lingkar Lengan Atas (LLA) Tidak terkaji

Tricep Skin Fold ( TSF) Tidak terkaji

Pengukuran Fisiologis (TTV)

Suhu (S) 36,5 C

Nadi (N) tidak terkaji

Respirasi Rate tidak terkaji

Tekanan Darah (TD) tidak terkaji

Penampilan Umum

Wajah : simetris

Postur : simetris

Hygiene : baik

Nutrisi : baik

Perilaku :

Status Kesadaran : cm (composmentis)

Kulit

Warna : sawo matang Tekstur :

Suhu : 36,5C

Turgor : baik kurang dari 1 detik

Struktur aksesoris

Rambut : hitam

Kuku : bersih, kuku dipotong 2x seminggu

Dermatoglifik : baik

Nodus limfe
Ukuran : tidak teraba leher dan aksila

Mobilitas : tidak ada pembesaran hepatomegaly dan tidak ada benjolan

Pembesaran : tidak ada

Kepala

Bentuk dan kesimetrisan : bulat dan simentris tidak ada lesi

Fontanel (anterior dan Posterior) : fontanel anterior normal tidak ada hidrosefalus,

posterior normal tidak terdapat peningkatan tekanan intrakanial

Higiene kulit kepala : bersih dan rambut wangi

Lesi : tidak ditemukan lesi

Perkusi sinus frontal : tidak ada tekanan, tidak ada tekanan secret tidak

ada masa

Leher

Ukuran : normal, pendek berlibat

Pembesaran : normal, tidak ada pembesaran vena jugularis

Pergerakan : normal, baik

Trakea : tidak ada pergeseran trachea

Tiroid : tidak ada kelenjar tiroid

Arteri karotis : tidak ada penyumbatan pembuluh darah

Refleks : baik

Mata

Penempatan dan kesejajaran : baik dan sejajar kedua bola mata

Kelopak mata : tidak ada gangguan pasa mata, mata simetris

Konjungtiva : sejajar pada kelopak mata (normal)

Airmata : baik
Punctum lakrimaris : tidak ada pembengkakan, refleks +, tidak nyeri dan tidak ada

secret

Sclera : tidak ikterus

Kornea : baik normal

Pupil : isokor (normal)

Iris : baik

Refleks kornea : baik

Refleks pupillary :baik mengecil

Refleks doll’s eye : normal, simetris

Telinga

Pinna : sejajar, refleks normal

Inspeksi hygiene (bau,rabas,warna):

Bersih tidak berbau simetris


Kesejajaran dan tinggi pinna dengan outer chantus eye : sejajar

Kanal eksternal : tidak ada pembengkakan/ masa

Membrane tympani : warna merah, tidak ada perforasi , tidak terdapat bula, tidak ada

nyeri tekan

Tes Rinne : normal terdapat suara udara

Tes Weber : tidak ada penderita tuli konduktif

Tes swabbach : normal

Hidung

Ukuran, penempatan dan kesejajaran:

Inspeksi hygiene : tidak ada nyeri tekan hidung, bersih

Septum : tidak terdapat sputum

Passage udara : baik


Membrane mukosa : baik

Milia dan miliaria : tidak ada

Refleks Glaberral : normal

Refleks bersin : baik

Cuping hidung : baik simetris

Alat bantu nafas : tidak ada

Pipi dan dagu

Ukuran, bentuk, kesimetrisan : simetris

Milia dan miliaria : tidak ada

Mulut dan Tenggorok

Ukuran, bentuk, kesimetrisan, kebersihan : bersih

Bibir (warna, tekstur,lesi) : merah muda, lembab

Keutuhan : utuh

Struktur internal (membrane

mukosa,gigi,gusi,palatum,lidah,uvula,tonsil): baik,

belum tumbuh gigi

Saliva : baik

Refleks batuk : baik

Sucing refleks : baik dan normal

Gag refleks : normal

Rooting refleks : normal

Extrution refleks : normal

Refleks menelan : baik


Dada

Ukuran, bentuk, kesimetrisan : simetris, baik

Ratio Anterior-posterior-Lateral :teraba ukuran dada

Retraksi sternal : terdaoat pergerakan saat inspirasi dan ekpirasi

Processus xyphoideus : utuh

Pembesaran mamae : tiak ditrmukan adanya pembesaran mamae

Sekresi mamae : tidak ada

Pigeon chest : tidak ada

Paru

Bunyi nafas : vesikuler

Irama, frekuensi, kedalaman nafas : regular

Vocal fremitus : normal

Alat bantu nafas : tidak ada

Jantung

Inspeksi ukuran : normal

Palpasi impuls apikal : tidak ada pembesaran

Auskultasi bunyi jantung : irama jantung normal

Perkusi area jantung : irama jantung normal

Alat perekam jantung : irama jantung normal

Abdomen

Inspeksi (ukuran, kontur, tonus, kondisi kulit): normal tidak ada pembengkakan

Auskultasi (bising usus, pulsasi aostic): suara bising usus normal

Perkusi (lambung, hepar,limpa, intestinal, colon, appendix) : tympani

Palpasi (nadi femoralis) :

Umbilicus :
Colostomi :

Ginjal

Auskultasi (bising dan pulsasi aretri renalis):

Perkusi :

Genitalia

Pria

Ukuran penis :

Glans penis :

Preputium :

Meatus uretra :

Skrotum :

Testis :

Wanita

Mons pubis : normal

Klitoris : normal

Labia mayora dan minora : normal

Meatus uretra :

Kelenjar Scene :

Kelenjar Bartholin :Orifisium vaginalis :

Anus

Penampilan umum (keutuhan, kondisi kulit, hygiene) :

Refleksi anal
Punggung dan Ekstrimitas

Punggung

Klavikula : simentris

Kurvatura dan kesimetrisan :

Keutuhan spinalis, vertebra dan lumbal :

Uji skoliosis : tidak ada

Mobilitas : tidak ada

Reflex trunc incurvation :

Reflex perez :

Ekstrimitas Atas dan bawah

Keutuhan jari-jari : utuh

Kesimetrisan jari-jari dan patela kanan-kiri: simetris

Uji kekuatan otot :

Tulang maleolus :

Posisi telapak kaki : simentris

Cara berjalan :

Reflex patella :

Reflex babinski :

Refleks bruzinksi :

Reflex palmar :

Reflex plantar :

Tanda trombhoplebitis:

Sensasi :

Sirkulasi :
Pergerakan :

Allen test :

Galaezi – Alli’s test :

Tes ortolani – Barlow :

8. ANALISA DATA

No. Data-Data (Subjektif- Penyebab Masalah


Objektif)

Aktifitas meningkat

Ds : - Ibu pasien Ketidak seimbangan


1.
mengatakan berat nutrisi kurang dari
badan pasien setiap Nafsu makan kebutuhan tubuh
bulan tidak naik, menurun
melainkan beberapa
bulan baru naik
ketidak seimbangan
- Ibu pasien
nutrisi kurang dari
mangatakan anaknya
kebutuhan tubuh
susah makan
Do : BB : 16 kg
TB : 103 cm
Suhu : 36,3

Ds : Ibu pasien
Kurang informasi
mengatakan tidak tahu
Kurang pengetahuan
penye bab anaknya
susah makan
Ketidak tahuan orang
2. Do : BB : 16 kg tua dalam
menentukan nutrisi
TB : 103 cm
anak
Suhu : 36,3

Nafsu makan
menurun

Kurang pengetahuan
9. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Berdasarkan Prioritas
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan nafsu
makan
2. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang kebutuhan nutrisi

10. Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Klien : An. K No Register : -

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 5 Tahun

Diagnosa Medik : -

No Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi


. keperawata
n

Outcome Intervensi Rasional

1. Ketidak Setelah 1.Kaji Untuk Mengkaji S : Ibu


dilakukan adanya mengetahui adanya alergi pasien
seimbangan
tindakan alergi alergi makanan mengatakan
nutrisi keperawata makanan makanan ada alergi
n selama yang makanan
kurang dari
1x24 jam, dikonsumsi udang dan
kebutuhan diharapaka pasien reaksi gatal-
n klien gatal diwajah
tubuh b.d dapat
penurunan terpenuhi O : Pasien
kebutuhan terlihat ada
nafsu nutrisinya bekas ruam
makan merah pada
wajah

A : masalah
teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

2.Berikan Untuk Memberikan S : Ibu


informasi memberikan informasi ke pasien
tentang informasi keluarga pasien mengatkan
kebuthan tambahan ke tentang paham
nutrisi keluarga kebutuhan tentang
pasien nutrisi yang kebutuhan
dibutuhkan nutrisi yang
pasien pada harus
masa diberikan ke
prasekolah pasien

O : Terlihat
mengerti
dalam
menyimak
yang
dianjurkan

A : Masalah
Teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:

3.Anjurkan Untuk Menganjurkan S : ibu pasien


pasien untuk meningkatka keluarga mengatakan
meningkatka n daya tahan pasien untuk akan
n protein tubuh pasien meningkatkan meningkatka
dan vitamin protein dan n kebutuhan
c vitamin c protein dan
vitamin c

O : Terlihat
ada kemauan
untuk
meningkatka
n kebutuhan
protein dan
vitamin c

A : Masalah
teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

4.Monitor Untuk Memonitor S : Ibu


interaksi mengetahui interaksi anak pasien
anak selama penyebab selama makan mengatakan
makan anak nafsu nafsu makan
makan pasien
menurun menurun

O : Terlihat
tidak selera
untuk makan

A : masalah
teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

5.Monitor Untuk Memonitor S : - ibu


mual dan mengetahui mual dan pasien
muntah apakah ada muntah mengatakan
masalah tidak ada
pada mual dan
Lambung muntah saat
makan

O : Terlihat
tidak ada
mual dan
muntah

A : Masalah
Teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

2. Kurang Setelah 1.Gambarka Untuk Menggambark S : Ibu


Pengetahua dilakukan n tanda dan mengetahui an tanda dan pasien
n b.d tindakan gejala nafsu tanda dan gejala nafsu mengatkan
kurangnya keperawata makan gejala makan paham yang
informasi n selama menurun menurun disampaikan
tentang 2x24 jam,
kebutuhan diharapkan O : Terlihat
nutrisi pengetahua memahami
n A : Masalah
meningkat teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

2.Identifikas Untuk Mengidentifika S : Ibu


i mengetahui si penyebab pasien
kemungkina penyebab masalah mengatakan
n penyebab, penyebab
dengan cara nafsu makan
yang tepat menurun
karna pasien
terlalu aktif
dengan
lingkungann
ya

O : Terlihat
bermain
dengan anak
seusianya
dengan aktif

A : Masalah
teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

3.Sediakan Untuk Menyediakan S : ibu pasien


informasi memberi informasi pada mengerti
pada informasi keluarga pasien informasi
keluarga tambahan ke tentang kondisi yang
pasien keluarga diberikan
tentang pasien
kondisi, O :Terlihat
dengan cara mengerti apa
yang tepat yang
disampaikan

A : Masalah
teratasi

P : Hentikan
Intervensi

R:-

11. Implementasi Keperawatan


No Tgl/waktu DP Implementasi Evaluasi

1. 25/12/2020 Ketidak 1.Melakukan penkes S : : ibu klien mengatakan setelah


seimbangan nutrisi terhadap orangtua klien dilakukan pemberian kebutuhan nutris
dengan protein dan vit c nafsu makan
kurang dari meningkat
kebutuhan tubuh O : ibu pasien menyanyakan protein
vitamin c
b.d penurunan A : masalah teratasi
nafsu makan P: Hentikan Intervensi
R:-

2. 25/12/2020 Kurang -Melakukan penkes terhadap Respon :


Pengetahuan b.d orangtua klien S : Ibu pasien mengatkan paham ten
kurangnya kebutuhan nutrisi yang harus diberika
informasi tentang pasien
kebutuhan nutrisi O : bb : 17 kg
A : masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
R-
12. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal DP Perkembangan Pelaksana

26/12/2020 1 S : ibu klien mengatakan setelah dilakukan pemberian


kebutuhan nutrisi dengan protein dan vit c nafsu makan
anak meningkat
O : ibu pasien menyanyakan protein dan vitamin c
A : masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
I : Telah dilakukan penkes terhadap orangtua
E : S : ibu klien mengatakan setelah dilakukan pemberian
kebutuhan nutrisi dengan protein dan vit c nafsu makan
anak meningkat
O : bb : 17 kg
A : masalahteratasi
P : Hentikan intervensi

R-
26/12/2020 2 S : Ibu pasien mengatkan paham tentang kebutuhan nutrisi
yang harus diberikan ke pasien

O : bb : 17 kg

A : masalah teratasi

P: Hentikan Intervensi
I : Telah dilakukan penkes terhadap orangtua klien
E : S : pasien telah memahami apa yang telah
diinformasikan nakes tentang kebutuhan nutrisi.
O : pasien tampak memahami apa yang sudah di
informasikan .
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai