BORANG COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL …………………………………….
Nama mahasisw
Lampiran
LAPORAN PENDAHULUAN KASUS ANAK SEHAT
A. Definisi
Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada masa ini anak-
anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan. Pada usia
prasekolah, anak membangun kontrol sistem tubuh seperti kemampuan ke toilet,
berpakaian, dan makan sendiri (Potts & Mandeleco, 2012).
Menurut Montessori (dalam Noorlaila 2010), bawa usia 3-6 tahun anak-anak
dapat diajari menulis, membaca, dan belajar mengetik. Usia prasekolah merupakan
kehidupan tahun-tahun awal yang kreatif dan produktif bagi anak-anak.
Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelahdiri
dan mensintesis protein baru, sehingga menghasilkan peningkatan ukurandan berat
seluruh atau sebagian sel(Wong, 2009).
Menurut Agustin Dan Mubir (2011) dalam setiap tahap perkembangan, memiliki
potensi untuk terjadi gangguan,tergantung pada tugas perkembangan yang diemban pada
masing-masing usia. Permasalahan pada perkembangan anak pra sekolah yang sering
ditemui antara lain adalah anak yang sulit berbicara seperti gagap atau mengalami
keterlambatan bahasa, ada juga anak yang takut bertemu dengan orang asing atau bahkan
menangis bila ditinggal ibunya dan termasuk juga gangguan perkembangan fisik dan
motoriknya. Gangguan perkembangan lainnya yang sering muncul pada anak usia pra
sekolah yaitu, keterbelakangan mental, lambat belajar,autismedan gangguan pemusatan
perhatian (Susanti dan Neneng, 2014).
Salah satu perkembangan yang tak kalah pentingnya pada anak pra sekolah
adalah perkembangan kognitif, dimana perkembangan ini berfokus pada keterampilan
berfikir, memecahkan masalah dan mengingat. Perkembangan kognitif ini berhubungan
juga dengan keterampilan komunikasi, motorik dan emosi. Gangguan pada
perkembangan kognitif ini akan berdampak pada ketidakmampuan untuk
mengembangkan keterampilan berfikir pada anak. Penelitian yang dilakukan di Cibanten
Bogor oleh Solihin dkk tahun 2013 menemukan bahwa dari 73 anak yang diteliti terdapat
54,8% anak dikategorikan perkembangan kognitifnya tergolong rendah, begitupun
dengan perkembangan motorik halusnya (68,5%).
D. Kebutuhan Dasar Yang Harus Dipenuhi Pada Usia Anak Pra Sekolah
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra selaras antara
orang tua dengan anak merupakan syarat untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras
baik fisik, mental maupun psikologis. Kekurangan kasih sayang orang tua pada tahun-
tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik
fisik, mental maupun sosial emosi, kasih sayang dari orang tuanya akan menciptakan
ikatan yang erat dan kepercayaan dasar.
Stimuli mental merupakan akal bakal dalam proses belajar pada anak. Stimulasi
mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan,
kemandirian, kreativitas, agama kepribadian, moral-etika, produktivitas. Untuk
memenuhi kebutuhan akan stimuli mental diperlukan kegiatan bermain pada anak
sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi sesuai tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
E. Kebutuhan Imunisasi Yang harus Didapatkan Pada usia Anak Pra Sekolah
1. Imunisasi polio
Imunisasi dasar polio diberiakn 4 kali (polio I, II, III dan IV) dengan interval
tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio
IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12
tahun).
2. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT termasuk program imunisasi dasar dan lanjutan (imunisasi rutin
lengkap) yang wajib diberikan kepada anak-anak. Imunisasi dasar dimulai sejak bayi
belum genap satu tahun, yang diberikan sebanyak 3 kali (2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan).
Selanjutnya, anak akan diberikan imunisasi lanjutan atau booster pada usia 18 bulan dan
usia 5 tahun.
F. Stimulasi Perkembangan
G. Masalah Kesehatan Yang Dialami Pada Anak Usia Anak Pra Sekolah
Anak pada usia prasekolah, mengalami perkembangan psikis menjadi balita yang
lebih mandiri, autonom, dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat lebih
mengekspresikan emosinya. Luapan emosi yang biasa terjadi pada anak berusia 3-5 tahun
berupa temper tantrum, yaitu mudah meletup-letup, menangis, atau menjerit saat anak
tidak merasa nyaman, di samping itu, anak usia tersebut juga cenderung senang
bereksplorasi dengan hal-hal baru. Sifat perkembangan khas yang terbentuk ini turut
mempengaruhi pola makan anak.
Gangguan pola makan yang terjadi jika tidak segera diatasi dapat berkembang
menjadi masalah kesulitan makan (Soetjiningsih, 2008).Masalah makan pada anak
berbeda dengan masalah makan pada orang dewasa dan dewasa muda. Masalah perilaku
makan yang timbul dapat bervariasi dari memilih makan makanan tertentu, membatasi
jumlah asupan makanan, makan berlebihan, sampai terjadinya gangguan makanan yang
berimbas pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Keluhan mengenai anak yang
sulit makan menjadi masalah yang sering diungkapkan oleh orangtua ketika membawa
anaknya ke dokter. Keluhan ini terjadi hampir merata tanpa membedakan jenis kelamin,
etnis, dan status sosial ekonomi. Beberapa masalah makan yang sering muncul antara
lain: rewel, muntah, terlalu pemilih, fobiamakan, makan lambat, dan penolakan makanan
(Marmi, 2013).
H. Diet
Daftar Pustaka
Adriana, 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak, Jakarta : Salemba
Medika.
Agustin Dan Mubir, 2011.Dinamika Perkambangan Anak dan Remaja. Bandung : Refika
Ditama.
Hidayat, 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan, Jakarta:
Salemba Medika.
Potts & Mandleco. 2012. Pediatric Nursing; Caring for Children and Their Families. 3rd
ed. Clifton Park. New York.
Soetjiningsih, 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahanya dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: sangungseto. Pp 86-90.
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana,
Jakarta. EGC.
Somantri, 2012. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Adimata.
Susanto, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada, Media
Group.
Wong, et al. (2009).Wong buku ajar keperawatan pediatrik. (alih bahasa: AndryHartono,
dkk). Jakarta. EGC.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
Tgl Masuk RS : -
No. Register : - Tgl/Jam pengkajian : 23 Desember 2020 jam
11.00
Diagnosa Medis : - Ruangan : -
Pengkajian Data
Identitas Klien
Nama Klien (inisial) : An. K
Tempat/ Tanggal Lahir (umur) : Indramayu, 15 november 2015
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa- Indonesia
Pendidikan : TK
Alamat : Desa Kiajaran Wetan Rt 02 Rw 01 Kec Lohbener
Kab Indramayu
Nama orang tua :
Ayah
Nama : Tn. Dedi
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Ibu
Nama : Neng Erna
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Desa Kiajaran Wetan Rt 02 Rw 01 Kec Lohbener Kab
Indramayu
Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan berat badan pasien setiap bulan tidak naik, melainkan beberapa
bulan baru naik
Riwayat Kesehatan
Ibu pasien mengatakan 1 bulan yang lalu mengalami batuk disertai pilek
Tidak
Apakah pernah mengalami keluhan yang sama dengan saat ini ? Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit berat? Ya/Tidak
Genogram
Keterangan :
Laki –laki
Perempuan
Abortus
Pasien
Ibu dan ayah klien merupaka anak kedua dari dua saudara dan mempunyai dua anak
Prenatal
IntraNatal
Anak ke :2
Postnatal
APGAR skore : 9
Suntik vitamin K1, salep mata antibiotika profilaksiss, Pemberian imunisasi HB0 dan
Polio
1. NUTRISI
MAKAN
a. Jenis Nasi,sayur, lauk -
pauk
b. Frekuensi 2x/sehari -
c. Porsi 1 porsi -
d. Makanan kesukaan Buah pisang, jeruk -
e. Makanan pantangan Udang -
f. Nafsu makan Menurun -
g. Reflex menghisap Baik -
h. Cara makan sendiri/ Dibantu/ disuapin -
di bantu oleh ibunya dan
sendiri
i. Keluhan Kadang rewel kalo
makan
MINUM
a. Jenis Air putih, air es -
b. Frekuensi Tidak menentu -
c. jumlah (cc) >2500 cc/ml -
d. cara minum Mandiri -
sendiri/ dibantu
e. keluhan Tidak ada -
f. lamanya Tidak terkaji -
2. ELIMINASI BAB 1x/ sehari
a. Frekuensi
b. Waktu Tidak menentu
c. Warna Kuning
d. Konsistensi Lembek, padat
e. Obstipasi Tidak ada
f. penggunaan pencahar -
g. diare (cc) Tidak ada
h. Melena Tidak ada -
i. Stoma (colostomy, Tidak ada -
ileostomy)
j. Cara pengeluaran Sendiri
sendiri/ dibantu
k. Keluhan Tidak ada
BAK
a. Frekuensi >5x/ sehari -
b. Jumlah urin 600 cc -
output(cc)
c. Warna Kuning -
d. Bau Khas -
e. Hematuria/ ada darah Tidak ada -
f. Inkontinensia Tidak ada -
g. Penggunaan kateter Tidak terpasang -
kateter
h. Cara pengeluaran Sendiri -
dibantu/ sendiri
i. Keluhan Tidak ada keluhan -
3. ISTIRAHAT DAN TIDUR
a. Waktu tidur siang Tidak ada -
b. Waktu tidur malam 8 jam/sehari -
c. Kebiasaan sebelum Menonton tv -
tidur
d. Masalah tidur Tidak ada
e. Keluhan Tidak ada, tidur -
nyenyak
4. PERSONAL HYGIENE
MANDI
a. Frekuensi 2x/sehari -
b. Penggunaan sabun Menggunakan -
sabun
c. Air yang digunakan air PDAM -
saat mandi
d. Melakukan sendiri/ Dibantu oleh ibunya -
dibantu
GOSOK GIGI
a. Frekuensi 2 kali sehari -
b. Penggunaan sikat gosok gigi dan -
gigi/ menggunakan sikat
gigi
c. Penggunaan pasta menggunakan pasta -
gigi/odol gigi
d. Cara melakukan Sendiri -
sendiri/ dibantu
MENCUCI RAMBUT
a. Frekuensi 1x/sehari -
b. Penggunaan shampo/ Memakai shampo -
zat pembersih lainnya
c. Penggunaan air Memakai air -
PDAM
5. AKTIVITAS BERMAIN
a. Waktu bermain 6 jam/sehari -
b. Jenis permainan Semuanya -
dimainkan termasuk
masak2an
c. Senang bermain bermain kelompok -
sendiri/ kelompok
Pengkajian
Nyeri
Penampilan Umum
Wajah : simetris
Postur : simetris
Hygiene : baik
Nutrisi : baik
Perilaku :
Kulit
Suhu : 36,5C
Struktur aksesoris
Rambut : hitam
Dermatoglifik : baik
Nodus limfe
Ukuran : tidak teraba leher dan aksila
Kepala
Fontanel (anterior dan Posterior) : fontanel anterior normal tidak ada hidrosefalus,
Perkusi sinus frontal : tidak ada tekanan, tidak ada tekanan secret tidak
ada masa
Leher
Refleks : baik
Mata
Airmata : baik
Punctum lakrimaris : tidak ada pembengkakan, refleks +, tidak nyeri dan tidak ada
secret
Iris : baik
Telinga
Membrane tympani : warna merah, tidak ada perforasi , tidak terdapat bula, tidak ada
nyeri tekan
Hidung
Keutuhan : utuh
mukosa,gigi,gusi,palatum,lidah,uvula,tonsil): baik,
Saliva : baik
Paru
Jantung
Abdomen
Inspeksi (ukuran, kontur, tonus, kondisi kulit): normal tidak ada pembengkakan
Umbilicus :
Colostomi :
Ginjal
Perkusi :
Genitalia
Pria
Ukuran penis :
Glans penis :
Preputium :
Meatus uretra :
Skrotum :
Testis :
Wanita
Klitoris : normal
Meatus uretra :
Kelenjar Scene :
Anus
Refleksi anal
Punggung dan Ekstrimitas
Punggung
Klavikula : simentris
Reflex perez :
Tulang maleolus :
Cara berjalan :
Reflex patella :
Reflex babinski :
Refleks bruzinksi :
Reflex palmar :
Reflex plantar :
Tanda trombhoplebitis:
Sensasi :
Sirkulasi :
Pergerakan :
Allen test :
8. ANALISA DATA
Aktifitas meningkat
Ds : Ibu pasien
Kurang informasi
mengatakan tidak tahu
Kurang pengetahuan
penye bab anaknya
susah makan
Ketidak tahuan orang
2. Do : BB : 16 kg tua dalam
menentukan nutrisi
TB : 103 cm
anak
Suhu : 36,3
Nafsu makan
menurun
Kurang pengetahuan
9. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Berdasarkan Prioritas
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan nafsu
makan
2. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang kebutuhan nutrisi
Diagnosa Medik : -
A : masalah
teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:-
O : Terlihat
mengerti
dalam
menyimak
yang
dianjurkan
A : Masalah
Teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:
O : Terlihat
ada kemauan
untuk
meningkatka
n kebutuhan
protein dan
vitamin c
A : Masalah
teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:-
O : Terlihat
tidak selera
untuk makan
A : masalah
teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:-
O : Terlihat
tidak ada
mual dan
muntah
A : Masalah
Teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:-
P : Hentikan
Intervensi
R:-
O : Terlihat
bermain
dengan anak
seusianya
dengan aktif
A : Masalah
teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:-
A : Masalah
teratasi
P : Hentikan
Intervensi
R:-
R-
26/12/2020 2 S : Ibu pasien mengatkan paham tentang kebutuhan nutrisi
yang harus diberikan ke pasien
O : bb : 17 kg
A : masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
I : Telah dilakukan penkes terhadap orangtua klien
E : S : pasien telah memahami apa yang telah
diinformasikan nakes tentang kebutuhan nutrisi.
O : pasien tampak memahami apa yang sudah di
informasikan .
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi.