Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

PENGARUH TERAPI BERMAIN FLASHCARD TERHADAP PERKEMBANGAN


ANAK USIA PRA SEKOLAH

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3

Anggota :
Maya Lestari (11194562010254)
Mayada Nur Ahnafani (11194562010255)
Meina Amaliah (11194562010256)
Muhammad Aldi (11194562010257)
Muhammad David Khaliq (11194562010258)
Muhammad Ramadhani.S. (11194562010259)
Yudit Seftia Marini (11194562010286)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan oleh bangsa Indonesia bertujuan dalam


meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia yang produktif. Anak usia
prasekolah merupakan salah satu target dalam peningkatan kesehatan karena
sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu komponen kesehatan pada
anak usia prasekolah yang menjadi prioritas adalah tahapan perkembangan
anak. Perkembangan pada anak sangat berpengaruh terhadap kesehatan
anak di usia selanjutnya.
Pencapaian perkembangan yang optimal selain dipengaruhi gizi
anak juga dipengaruhi oleh pemberian stimulasi perkembangan (Kemenkes
RI, 2016). Stimulasi perkembangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatan kemampuan anak untuk mencapai tugas tertentu yang
sesuai dengan tahapan perkembangan (Sudarsih, Syafrial, & Bahar, 2014).
Anak usia prasekolah termasuk dalam kelompok risiko dengan tiga
faktor yang mempengaruhi yaitu risiko dari biologi, risiko dari lingkungan
sosial dan lingkungan fisik, serta risiko dari perilaku (Stanhope & Lancaster,
2019). Berdasarkan risiko biologi pada anak usia prasekolah berkaitan
dengan usia anak, karena masih dalam tahapan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga menyebabkan koordinasi motorik pada anak belum
optimal dan berpengaruh terhadap kesehatan anak seperti beresiko
terjadinya cedera (Potter, Perry, Hall, & Stockert, 2013). Faktor yang kedua
yaitu dari lingkungan sosial dan lingkungan fisik seperti kondisi
perekonomian, sosial budaya, lingkungan Pendidikan (Stanhope & Lancaster,
2019). Faktor ini sangat berpengaruh terhadap pemenuhan stimulasi
perkembangan bagi anak usia prasekolahyang dilakukan oleh orang tua.
Faktor yang ketiga adalah risiko dari perilaku. Perilaku berisiko dikaitkan
dengan perilaku keluarga diantaranya pemenuhan nutrisi pada anak,
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, serta pemenuhan stimulasidimana
sangat berdampak terhadap perkembangan anak (Potter, A., & Perry, 2012).
Perkembangan anak usia prasekolah pada saat anak berusia tiga tahun
hingga lima tahun (Potter, Perry, Hall, & Stockert,2013). Berdasarkan
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2/VII/PB/2014
dengan Nomor 7 Tahun 2014 menyatakan satuan pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun. Usia anak
prasekolahdi Indonesiadimulai dari usia tiga tahun hingga 6 tahun.
Tahapan perkembangan pada anak usia prasekolah terdiri atas empat sektor
yaitu perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan
kemampuan bahasa.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang
analisis jurnal yang berhubungan dengan stimulasi pada perkembangan anak
yang berjudul “Pengaruh Terapi Bermain Flashcard Terhadap Perkembangan
Anak Usia Prasekolah”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terapi Bermain


Terapi bermain, tersusun atas dua kata dasar, yaitu terapi dan
bermain. Terapi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit atau
perawatan penyakit. Sedangkan bermain berasal dari kata main yang berarti
perbuatan untuk menyenangkan hati (yang dilakukan dengan alat-alat
kesenangan atau tidak) misalnya bola, gundu, layang-layang dan lain-lain.
Sedangkan bermain dalam kamus bahasa Indonesia berarti melakukan
sesuatu dengan alat dan sebagainya untuk bersenang-senang.
International Assosiation for Play Theraphy menyebutkan bahwa
terapi bermain adalah penggunaan secara sistematik dari model teoritis
untuk memantapkan proses interpersonal dimana terapis bermain
menggunakan kekuatan teraupetik permainan untuk membantu konseli
mencegah atau menyelesaikan kesulitan-kesuliatan psikososial dan
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa terapi
bermain adalah proses penyembuhan atau pemberian bantuan yang
dilakukan secara sistematis oleh seorang terapis kepada konseli guna
membantu anak meminimisir kesulitannya dan meraih fungsi pengembangan
potensi anak secara optimal dalam bidang fisik, intelektual, emosi, dan moral
melalui aktivitas menyenangkan berupa permainan.

2.2 Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah


Perkembangan merupakan suatu pola yang teratur terkait perubahan
struktur, pikiran, perasaan, atau perilaku yang dihasilkan dari proses
pematangan, pengalaman, dan pembelajaran. Perkembangan adalah
sebuah proses yang dinamis dan berkesinambungan seiring berjalannya
kehidupan, ditandai dengan serangkaian kenaikan, kondisi konstan, dan
penurunan. Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia berasal dari
efek yang saling terkait dari faktor keturunan dan lingkungan. Manusia
secara bersamaan mengalami proses tumbuh dan berkembang secara fisik,
kognitif, psikososial, dimensi moral, dan spiritual, dengan masing-masing
dimensi menjadi bagian penting dari keseluruhan pribadi (Taylor et al.,
2011). Perkembangan anak adalah bagian mendasar dari perkembangan
manusia, menekankan bahwa arsitektur otak dibentuk pada tahun- tahun
pertama, dari interaksi warisan genetik dan pengaruh lingkungan di mana
anak tinggal (Fraser Mustard, 2009; Shonkoff et al., 2012).
Perkembangan keterampilan dan fungsi anak berlangsung dari yang
sederhana hingga yang kompleks dan dari yang umum untuk spesifik.
Seorang anak kecil, misalnya, tidak langsung dari belajar bicara ke belajar
menulis. Sebagai gantinya, beberapa pencapaian perkembangan lainnya
harus terjadi, setiap bangunan berdasarkan pencapaian pada tahap
perkembangan sebelumnya, untuk mencapai tahap yang lebih spesifik dan
keterampilan yang lebih tinggi. Perkembangan berlangsung secara kepala
ke kaki atau cephalocaudal, mode dan secara proximodistal, atau garis
tengah ke pinggiran. Misalnya, bayi yang belajar mengangkat kepalanya dan
kemudian duduk, merangkak, berjalan, dan berlari berkembang dengan cara
sefalokaudal (Bowden & Greenberg, 2010).
Permainan dan imajinasi berperan penting pada tahap ini. Anakanak
memiliki rasa inisiatif yang diperkuat dengan diberi kebebasan dan dorongan
untuk bermain. Ketika upaya untuk terlibat dalam permainan fisik dan
imajinatif dihambat oleh pengasuh, anak-anak mulai merasa bahwa upaya
yang diprakarsai sendiri adalah sumber rasa malu. Anak-anak yang terlalu
diarahkan oleh orang dewasa akan berusaha untuk mengembangkan rasa
inisiatif dan kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri.

2.3 Pengaruh Flashcard dengan Perkembangan


Flash card merupakan permainan simpel yang menggunakan
sejumlah kartu berukuran besar yang bertuliskan kata-kata sederhana serta
memiliki gambar dan warna yang menarik perhatian anak dan dapat
membantu peningkatan perkembangan otak. Bermain dengan flash card
dapat membantu stimulasi dan merangsang perkembangan daya ingat anak
agar menjadi lebih kuat dibanding orang dewasa. Selain itu, anak juga dilatih
berkonsentrasi saat bermain. Oleh karena itu, permainan ini dianggap
sangat efektif untuk membantu si kecil bermain dan belajar.
Permainan kartu bergambar yang menarik ini juga bermanfaat untuk
memperkaya kosakata anak anak usia dini. Contohnya dengan
mengenalkan aktivitas sehari-hari, bermacam buah buahan, warna, anggota
tubuh, kendaraan, dan lain sebagainya. Mainan edukatif anak flash card
membantu batita dan balita menghafal kata kata baru sehingga lebih
memahami arti dan fungsinya.
Mainan edukatif anak flash card banyak digunakan di sekolah
sekolah, karena bermanfaat sebagai media untuk meningkatkan daya ingat.
Kartu kartu bergambar ini biasanya dipakai dalam beraneka kegiatan
kompetitif, misalnya tebak tebakan, memasangkan gambar dan kata,
melabeli benda benda di lingkungan kelas, dan menghafal kosakata baru
sesuai bahan materi yang diajarkan.
Penggunaan flash card sebagai sarana belajar dan bermain bagi
anak dapat difasilitasi langsung oleh orang tua, sebagai salah satu aktivitas
rutin selama di rumah. Dengan membangun kebiasaan ini, anak akan
memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan memiliki banyak pengalaman dengan
berbagai benda yang ia lihat di flash card.
Pencapaian perkembangan yang optimal selain dipengaruhi
gizi anak juga dipengaruhi oleh pemberian stimulasi perkembangan
(Kemenkes RI, 2016). Stimulasi perkembangan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatan kemampuan anak untuk mencapai tugas
tertentu yang sesuai dengan tahapan perkembangan (Sudarsih, Syafrial,
& Bahar, 2014). Oleh karena itu di dalam jurnal yang akan kami analisis
memuat tentang hubungan terapi bermain menggunakan flashcard dengan
perkembangan anak usia pra sekolah
BAB III
FORM ANALISIS JURNAL

Penulis Kadek Desi Susanti, Hindyah Ike Suhariati, Arif Wijaya


Tahun Terbit September 2020
Judul Pengaruh Terapi Bermain Flashcard Terhadap
Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah
Lembaga penerbit Jurnal Keperawatan, STIKES Insan Cendekia Medika
Jombang
Volume, nomer & Volume 18, No.2, Halaman 63-71
Halaman
Tanggal terbit September 2020

ASPEK YANG DI
NO ISI JURNAL HASIL ANALISIS
ANALISIS
I. JUDUL
“Pengaruh Terapi
Bermain Flashcard
Terhadap
Perkembangan Anak
Usia Pra Sekolah”
II. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penelitian

4. Manfaat Penelitian

III. METODE
PENELITIAN
1. Pendekatan
Penelitian
2. Populasi dan
Sampel
3. Variabel Penelitian

4. Teknik pengumpulan
data
5.T Teknik analisis data

IV. HASIL DAN


PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian

2. Pembahasan

V. KESIMPULAN,
SARAN DAN
IMPLIKASI
KEPERAWATAN
1. Kesimpulan

2. Saran
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN (IMPLIKASI KEPERAWATAN)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Khaironi, M. (2018). Perkembangan Anak Usia Dini. 3(1), 1–12.

Mansur, A. R., & Andalas, U. (2019). Tumbuh kembang anak usia prasekolah
(Issue December).

Anda mungkin juga menyukai