PENDAHULUAN
Anak merupakan dambaan setiap keluarga. Selain itu setiap keluarga juga
dan sosial), dapat dibanggakan, serta berguna bagi nusa bangsa. Sebagai aset
bangsa, anak harus mendapat perhatian sejak mereka masih dalam kandungan
berkualitas untuk mencapai masa depan yang baik. Kualitas anak yang baik dapat
dicapai dengan memastikan bahwa proses tumbuh kembang anak juga baik.
perkembangan yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan
(Wahyono, 2011).
atau dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu sehingga dapat di ukur
dengan satuan berat, satuan panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah pertumbuhan kemampuan dalam pola yang teratur dan dapat
kemampuan kognitif, perilaku, emosi, atau perkembangan sosial seorang anak bila
1
2
development delay akan tertunda dalam mencapai satu atau lebih perkembangan
kepada bayi oleh petugas kesehatan atau kader di Posyandu. Bayi yang memiliki
nutrisi baik akan merespons perubahan lingkungan dengan lebih aktif dan
dan perkembangan bayi perlu di stimulasi oleh orang tua terutama ibu sehingga bayi
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai tahapan bayi (Richard,
2013).
Yogyakarta pada tahun 2007 menunjukkan 28% anak balita dengan perkembangan
Berdasarkan data dari instalasi catatan medik dan data kunjungan di Poliklinik
Tumbuh Kembang RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, pada tahun 2009 didapatkan
8,16% kasus anak dengan keterlambatan perkembangan. Pada tahun 2010 terjadi
peningkatan kasus menjadi 14,85% dan pada tahun 2011 ada 10,07% kasus anak
tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu ras/etnik,
3
genetik dan pengaruh hormon dari kedua orang tua sedangkan faktor eksternal yaitu
berbagai bidang keahlian yang meliputi dokter anak, dokter saraf, fisioterapi, dan
ahli gizi (Solihin, 2013). Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
tumbuh dan dewasa dari lahir hingga dewasa. Tugas fisioterapi tidak hanya
perilaku sosial, dan permainan untuk menilai atau memperlakukan anak yang
diduga memiliki masalah per kembangan. Seorang anak harus memulai fisioterapi
sedini mungkin. Fisioterapi dapat membantu bayi berkembang sejak usia dini
halus, terapi latihan dan Neuro Development Treatment (NDT). Stimulasi motorik
4
halus adalah stimulasi yang melibatkan otot-otot yang kecil seperti menggenggam,
melepas, dan meraih (Puspita, 2014). Terapi latihan adalah kinerja sistematis,
gerakan tubuh yang terencana, postur atau aktivitas fisik yang ditujukan kepada
pasien atau klien untuk memperbaiki atau mencegah impairment, pemulihan atau
(NDT) adalah untuk melatih keseimbangan gerak dasar dan fasilitasi (Hazmi ,
2014).
Dalam hal ini penulis memilih modalitas stimulasi motorik kasar dan play
therapy. Stimulasi motorik kasar adalah rangsangan dari luar yang diberikan pada
duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Tujuan tindakan stimulasi motorik kasar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan antara lain
C. Tujuan Penulisan
penulis adalah (1) untuk mengetahui pemeriksaan fisioterapi pada anak dengan
delay development, (3) untuk mengetahui evaluasi pada kondisi delay development.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
2. Bagi institusi
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
development.
3. Bagi masyarakat
khususnya pada orang tua dapat mengetahui informasi dan pemahaman yang tepat