Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK I

DETEKSI DINI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Dosen Pengampu : Ns. Fadliyana Eka Wati, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. An

Nama : Syafril Manurung


NIM : G1B119052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat beresiko bagi setiap
kehidupan anak, maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek yang
mendukung dan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling


berkaitan dan saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri mempunyai
pengertian yaitu berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah, atau
dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.Pertumbuhan bersifat kuantitatif
sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram,kilogram), satuan panjang (cm,m),
umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam
tubuh).

Perkembangan (development)adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi


tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses deferensiasi
sel-sel, jaringan organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Tanuwijaya,
2003).Perkembangan masa awal meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional
yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini
akan menentukan perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu
aspek perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.Salah satu masalah yang
sering terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu keterlambatan
tumbuh kembang anak (Developmental Delay).
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui


efektivitas deteksi intervensi dini tumbuh kembang anak berdasarkan
(BB/U atau TB/U, PB/U atau TB/U, PB/TB, IMT/U, dan KPSP)

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mampu menganalisis efektivitas terhadap pertumbuhan berdasarkan (BB/U


atau TB/U, PB/U atau TB/U, PB/TB,)

2. Mampu menganalisis efektivitas terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT/U)

3. Mampu menganalisis efektivitas terhadap perkembangan berdasarkan


kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau

keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Kemenkes,

2012).Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran,

perubahan proposi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru (Marmi

dan kukuh raharjo, 2015).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur

dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari

proses pematangan, disini menyangkut adanya proses diferensiensi dari sel-sel

tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang

sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk

juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2016).

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Menurut Soetjiningsih (2016), terdapat 2 faktor utama yang berpengaruh

terhadap tumbuh kembang anak, yaitu:

a. Faktor genetik.

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai akhir proses

tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel

telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.

Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas,


jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan

tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang

normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa.

b. Faktor lingkungan.

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau

tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan

tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.


Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisio-psiko-sosial” yang

mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

Menurut Marmi dan Kukuh Rahardjo (2015), ada 2 Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:

1) Faktor herediter

Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu: suku, ras dan

jenis kelamin. Jenis kelamin ditentukan sejak dalam kandungan. Anak laki-laki

setelah lahir cenderung lebih besar dan tinggi dari anak perempuan, hal ini

nampak saat anak sudah mengalami masa pra-pubertas. Ras dan suku juga

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya suku Asia memiliki

tubuh lebih pendek daripada orang Eropa atau suku Asmat dan Irian berkulit

hitam.

2) Faktor lingkungan

a) Lingkungan pra-natal

Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat

menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain ganguan nutrusi

karena ibu kurang mendapat assupan gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu

(diabetes meillitus), dll. Faktor lingkungan yang lainadalah radiasi yang dapat

menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.

b) Lingkungan pos-natal

Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

setelah bayi lahit adalah :


(1) Nutrisi

Adalah salah satu komponen yang sangat berpengaruh dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan

seperti: protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.

(2) Budaya lingkungan

Budaya lingkungan atau masyarakat akan mempengaruhi. Pola prilaku ibu

hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan

makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin.

(3) Status sosial dan ekonomi keluarga

Anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi tinggi untuk

pemenuhan kebutuhan gizi akan terpenuhi dengan baik di bandingkan dengan

anak yang di besarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang.

Demikian juga dengan pendidikan orangtua, keluarga dengan pendidikan tinggi

akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang peningkatan pertumbuhan

dan perkembangan anak, penggunaan fasilitas dan lain-lain dibandingkan dengan

keluarga latar belakang pendidikan rendah.

(4) Iklim atau cuaca

Iklim tentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim

penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabkan sulitnya

transportasi untuk mendapatkan makanan, timbul penyakit menular, dan penyakit

kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak.


(5) Olahraga atau latihan fisik

Manfaat olahraga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan sirkulasi

darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas

fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.

(6) Posisi anak dalam keluarga

Sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah atau anak bungsu akan

mempengaruhi pola perkembangan anak tersebut diasuh dan di didik dalam keluarga.

(7) Status dalam kesehatan

Status kesehatan pada anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan

dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalam kondisi sehat maka

percepatan pertumbuhan dan perkembangan lebih mudah dibandingan dengan anak

yang sakit.

(8) Faktor hormonal

Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah yang berperan

dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan menstimulasi

metabolisme tubuh glukokortiroid yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel.

C. Priode Tumbuh Kembang Anak


Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara
fisik. Pertumbuhan si Kecil dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan,
lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu.
Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks, misalnya si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat
diamati dari cara ia bermain, belajar, berbicara, dan bersikap.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom.
Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, dan
stimulasi psikologis.

Periode emas si Kecil berlangsung pada rentang usia 0-5 tahun. Usia ini merupakan fase
awal tumbuh kembang si Kecil dan akan berpengaruh pada fase selanjutnya. Di masa ini,
Ibu harus semakin cermat untuk mendapatkan hasil optimal dan mencegah terjadinya
kelainan sedini mungkin.

Stimulasi Tumbuh Kembang Otak Si Kecil


Stimulasi jaringan otak sangat penting selama periode emas si Kecil. Semakin banyak
stimulasi yang Ibu berikan kepada si Kecil, jaringan otak akan berkembang hingga
mencapai 80% pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika si Kecil tidak pernah diberi stimulasi
yang cukup, maka jaringan otaknya akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun.
Hal inilah yang menyebabkan perkembangan si Kecil menjadi terhambat. Stimulasi yang
kurang pada si Kecil dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan
tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap. Berikut tahapan
stimulasi sesuai usia si Kecil :

- Usia 0 - 4 Bulan
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna
cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan
mendengarkan musik.

- Usia 4-6 Bulan


Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya.
Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.

- Usia 6-12 Bulan


Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari
memegang benda kecil dengan 2 jari, aari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak
bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman
dipukul-pukul.

- Usia 1 - 2 Tahun
Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak
membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya,
bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain

- Usia 2 - 3 Tahun
Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di
piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya

- Usia 3 - 5 Tahun
Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap,
ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru.
BAB III
Deteksi Pertumbuhan dan Perkembangan

A. Identitas Anak
a. Nama Anak : Adopan Situmorang
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Nama Ayah : Jamal Situmorang
d. Nama Ibu : Ranti Sitorus
e. Pendidikan Orang Tua : (Ayah , S1 Pertanian), (Ibu , DIII Keperawatan)
f. Pekerjaan Orang Tua : (Ayah, Kebun Sawit), (Ibu, IRT)
g. Alamat : Perumahan Griya Arza mandiri II blok.G No.15
h. Tanggal Lahir Anak : 19 Maret 2021
i. Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2021
j. Usia Anak saat Ini : 0 bulan
k. Berat Badan Anak : 4,5 kg
l. Tinggi Badan/PB anak : 51 cm
m. Anak Ke :1
n. Jumlah anggota keluarga : 3

B. Hasil Pemeriksaan Deteksi Pertumbuhan Anak

a. Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)


Z score = BB hitung-Median baku rujukan
Simpangan baku rujukan
= 4,5-3,3
3,9-3,3
= 1,2
0,6
=2
Interpretasi Status Gizi = Gizi Baik
Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak
Laki-Laki Umur 0-60 Bulan
Berat Badan (Kg)
Umur (bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
0 2.1 2.5 2.9 3.3 3.9 4.4 5.0
1 2.9 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6
2 3.8 4.3 4.9 5.6 6.3 7.1 8.0
3 4.4 5.0 5.7 6.4 7.2 8.0 9.0

b. Indeks Panjang Badan atau Tinngi Badan menurut Usia (PB/U atau TB/U)
Z score = 51 - 49,9
51.8 - 49,9
= 1.1
1.9
= -0,8
Interpretasi Status Gizi =
Standar Panjang Badan menurut Umur (PB/U) Anak
Laki-Laki Umur 0 - 24 Bulan
Panjang Badan (cm)
Umur (bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
0 44.2 46.1 48.0 49.9 51.8 53.7 55.6
1 48.9 50.8 52.8 54.7 56.7 58.6 60.6
2 52.4 54.4 56.4 58.4 60.4 62.4 64.4
3 55.3 57.3 59.4 61.4 63.5 65.5 67.6

c. Indeks Berat Badan Menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan


Z score = 4,5 – 3,5
3,9 – 3,5
= 1
0,4
= 2,5

Interpretasi Status Gizi = Gemuk


Standar Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) Anak
Laki-Laki Umur 0-24 Bulan
Panjang Berat Badan (Kg)
Badan (cm) -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
50.0 2.6 2.8 3.0 3.3 3.6 4.0 4.4
50.5 2.7 2.9 3.1 3.4 3.8 4.1 4.5
51.0 2.7 3.0 3.2 3.5 3.9 4.2 4.7
51.5 2.8 3.1 3.3 3.6 4.0 4.4 4.8
52.0 2.9 3.2 3.5 3.8 4.1 4.5 5.0

d. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)


IMT = BB
TB’’
= 4,5
26,01

Interpretasi Status Gizi :

Standar Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak


Laki-Laki Umur 0-24 Bulan
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Umur (bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
0 10.2 11.1 12.2 13.4 14.8 16.3 18.1
1 11.3 12.4 13.6 14.9 16.3 17.8 19.4
2 12.5 13.7 15.0 16.3 17.8 19.4 21.1
3 13.1 14.3 15.5 16.9 18.4 20.0 21.8

C. Hasil Pemeriksaan deteksi Perkembangan

1. Hasil skrining anak berdasarkan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP):


Jawaban Ya :4
Jawaban Tidak :6

2. Interpretasi Hasil KPSP : Kemungkinan ada Penyimpangan (P)

3. Intervensi sesuai Hasik KPSP : Segera rujuk ke Rumah sakit dan tulis jenis dan
jumlah

4. Lampiran format KPSP sesuai usia Anak


KPSP pada bayi 3 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDA
K
1 Pada waktu bayi telentang, apakah masing- Gerak kasar I
masing lengan dan tungkai bergerak dengan
mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau
kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
2 Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat Sosialisasi I
dan menatap wajah anda? dan
kemandiria
n
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara- Bicara dan I
suara lain (ngoceh), disamping menangis? bahasa
4 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat Gerak halus I
mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke
tengah?
5 Pada waktu bayi telentang, apakah. Ia Gerak halus I
dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi
hampir sampai pada sisi yang lain?

6 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara Sosialisasi I


dan tersenyum, apakah ia tersenyum kembali &
kepada anda? kemandirian
7 Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak kasar I
datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?

8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak kasar I


datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
sehingga membentuk sudut 45°seperti pada
gambar ?

9 Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak kasar I


datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada

gambar?

10 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak Bicara dan I


digelitik atau diraba-raba? bahasa
5. Lampiran Dokumentasi/Foto (boleh lebih dari 1) pada saat melakukan
pemeriksaan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ,
maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik(retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
(Adriana, 2013). Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill(kemampuan) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2012).

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan suatu instrumen deteksi dini dalam
perkembangan anak usia 0 sampai 6 tahun. KPSP ini berguna untuk mengetahui perkembangan
anak normal atau ada penyimpangan. Penelitian Studi Literatur ini dilakukan untuk memperoleh
informasi mendalam tentang implementasi penerapan KPSP saat pengkajian perkembangan pada
anak usia 0-72 bulan. Tumbuh kembang seorang anak ditandai dengan pertumbuhan (growth)
dan perkembangan (development)

B. Saran
1.Bagi guru : berdasarkan hasil oservasi selama di lapangan, semua para guru sudah cukup
baik dalam mendidik. Kedepannya diharapkan dapat meningkatkan lebihbaik dan
mempertahankan untuk mendidik anak agar dapat melakukan pertumbuhan
perkembangannya sesuai usia.
2.Bagi institusi : diharapkan dapat menambah kepustakaan di Prodi Kebidanan Metro serta
sumber referensi,dokumen, dan bacaan bagi mahasiswi Prodi Kebidanan Metro tentang
Tumbuh Kembang anak agar lebih mudah untuk mencari daftar pustaka.
3.Bagi keluarga : diharapkan kepada keluarga lebih memperhatian pertumbuhan dan
perkembangan si buah hatikarena di masa ini (golden period) pertumbuhan dan
perkembangan sangat menentukan masa depan anak.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.nutriclub.co.id/article-balita/stimulasi/tumbuh-kembang-
anak/mengoptimalkan-tumbuh-
kembang#:~:text=Tahap%20tumbuh%20kembang%20anak%20terbagi,seringkali%20dise
but%20sebagai%20periode%20emas.

https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/2068

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1102106046-3-BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai