Anda di halaman 1dari 26

TERAPI iKOMPLEMENTER iDALAM iKEPERAWATAN

iPASIEN iPENDERITA iHIV/AIDS


PEMBERIAN iTERAPI iNUTRISI iPADA iPASIEN iHIV/AIDS

DOSEN iPENGAMPU: i
Ns. iYosi iOktarina, iM.Kep

DISUSUN iOLEH:
Syafril Manurung iG1B119011

PROGRAM iSTUDI iILMU iKEPERAWATAN


FAKULTAS iKEDOKTERAN iDAN iILMU iKESEHATAN
UNIVERSITAS iJAMBI iTAHUN i2021

i
KATA iPENGANTAR i

Puji idan isyukur iKami isampaikan ikehadirat iAllah iSWT, ikarena


idengan irahmat idan iridho-Nya ikami imendapat ihidayah isehingga ikami idapat
imenyelesaikan iMakalah iterapi ikomplementer idalam ikeperawatan ipasien
ipenderita iHIV/AIDS. i

Terlepas idari isemua iitu, iKami imenyadari isepenuhnya ibahwa imasih


iada ikekurangan ibaik idari isegi isusunan ikalimat imaupun itata ibahasanya.
iOleh ikarena iitu idengan itangan iterbuka ikami imenerima isegala isaran idan i
ikritik idari ipembaca iagar ikami idapat imemperbaiki imakalah i iini.

i iDemikian imakalah iini ikami isusun i idan ikami iberharap ibermanfaat


idan idapat imendampingi ikita idalam iproses ibelajar, idan ikami ijuga
imengucapkan i iterima ikasih ibanyak iatas idukungan idari iteman i– iteman
idan idosen ipembimbing ikami.

Jambi i28 iMei i2021

Penulis i

ii
DAFTAR iISI i

KATA iPENGANTAR........................................................................... iii

DAFTAR iISI.......................................................................................... iii

BAB iI iPENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar iiiLelakang....................................................................... 1


1.2 Tujuan iii................................................................................... 2

BAB iIIiiRESUME iJURNAL................................................................. 3

BAB iIII iANALISIS iJURNAL............................................................. 15

BAB iIV iIMPLIKASI............................................................................ 22

BAB iV iKESIMPULAN iDAN iSARAN............................................... 23

5.1 Kesimpulan............................................................................... 23
5.2 Saran......................................................................................... 23

DAFTAR iPUSTAKA

iii
iv
BAB i1

PENDAHULUAN i

1.1 LATAR iBELAKANG i

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala dan


infeksi atau sindrom yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan di dalam
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virus penyebab penyakit dinamakan
Human Immunodeficiency Virus(atau disingkat HIV). Virus ini bekerja dengan
memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga orang yang terkena
virus ini akan rentan terhadap infeksi opportunity. Infeksi opportunity adalah
infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan
penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat
menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka
membutuhkan “kesempatan” untuk menginfeksi seseorang. HIV tidak dapat
disembuhkan, obat-obatan hanya dapat memperlambat laju perkembangan virus
(Ditjen PP&PL 2012; Kemenkes 2012).

Tahun 1981 penyakit HIV pertama kali ditemukan. UNAIDS dan WHO
memperkirakan bahwa penyakit ini telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa,
sehingga penyakit ini merupakan salah satu epidemik paling menghancurkan di
sepanjang sejarah peradaban manusia. WHO memperkirakan bahwa terdapat lebih
dari 33 juta orang terinfeksi HIV di seluruh dunia. Kejadian penyakit ini di negara
berkembang sekitar 90% dari jumlah keseluruhan. HIV mengakibatkan kematian
3,2 juta jiwa dan setiap harinya 1800 anak (sebagian besar bayi baru lahir)
terinfeksi HIV (Ditjen PP&PL 2012; Kemenkes 2012).

Pola penularan HIV di Indonesia didominasi oleh orang yang berhubungan seks
heteroseksual bukan homoseksual seperti yang menjadi stigma selama ini,
sehingga kelompok ini mendominasi penyebaran HIV di Indonesia dan akhirnya

1
penyakit ini dapat mengenai siapa saja. Perkembangan terakhir ini ditemukan
kasus HIV pada kelompok ibu rumah tangga yang tidak memiliki perilaku
berisiko tinggi dan hanya berhubungan seksual dengan suaminya (Kemenkes,
2010).

1.2 TUJUAN iPENELITI i


1. Menelah iresume ijurnal
2. Menganalisis iulasan ijurnal i
3. Mengetahui ihasil idan ikesimpulan ijurnal

2
BAB iII i

RESUME iJURNAL i

NO JUDUL iDAN iPENULIS i NAMA iJURNAL METODOLOGI HASIL

1. Potensi Teh Kulit Buah Naga Researchgate.net Penelitian iini ibersifat Teh dari kulit buah naga merah
Merah (Hylocereus Polyrhizus) iobservasional ianalitik (Hylocereus Polyrhizus) mempunyai
Sebagai Terapi Komplementer idengan ipendekatan icross- potensi sebagai agen terapiinfeksi
Untuk Menurunkan Infeksi sectional. iPenelitian oportunistik pada penderita HIV-
OpurtunistikPada Penderita HIV- idilaksanakan idi Universitas AIDS dikarenakan mengandung
AIDS i Airlangga (UNAIR), beberapa senyawa antioksida seperti
Surabaya, Indonesia 19 –21 flavonoid. Pengaruh flavonoid di
Penulis i: Desember, 2014. iSubjek dalam teh tersebut terutama dalam
Annisa Fitriani, Intan Hanifah ipenelitian iadalah i menurunkan angka kejadian rekurensi
Mutmainnah, Yunita Dwi mengusulkan teh dari kulit lesi yang disebabkan oleh infeksi
Setyawati, Ratna Indriawati buah naga merah sebgai terapi jamur, bakteri, dan virus.
komplemetenter untuk
menurunkan infeksi Pemilihan sediaan teh adalah pilihan
oportunistik pada penderita yang terbaik karena selain akan lebih

3
HIVAIDS. memudahkan penderita untuk
mengonsumsinya juga agar senyawa
baik yang terkandung didalamnya
seperti flavonoid akan dapat langsung
diserap oleh tubuh tanpa perlu
melaluimekanisme kimiawi yang
akan merubah keefektivitasnya.
Mekanisme flavonoid pada kulit buah
naga merah sebagai agen terapi
infeksi
oportunistikmelaluiberbagaicaradianta
ranya,menghambatreaksioksidasi,men
ganggu permeabilitas membran sel
jamur, serta memiliki aktivitas
penghambatan pada bakteri gram
positif sehingga dapat merusak fungsi
dinding sel dan akan menyebabkan
sel menjadi lisis.

4
2. Perubahan Kualitas Hidup dan Jurnal ikeperawatan Penelitian iini imerupakan SEFT (Spiritual Emotional Freedom
Nilai CD4+ Pasien HIV/AIDS Padjadjaran. ipenelitian iquasi Technique) diduga dapat menjadi
dengan Pemberian Ramuan Jamu iexperimental idengan salah satu terapi komplementer yang
Imunostimulan di Sragen irancangan inon iequivalent membantu menurunkan tingkat
icontrol igroup idi ilakukan idi depresi pada ibu rumahtangga dengan
iPadjadjaran ipada itahun HIV, karena SEFT merupakan
Penulis i:
i2015. i sebagai salah satu penggabungan antara sistem kerja
Reini Astuti, Iyus Yosep, Raini
terapi komplementer dalam energy psychology dengan kekuatan
Diah Susanti
memberikan asuhan spiritual sehingga memiliki efek
keperawatan pada ibu rumah berlipat ganda. Penelitian ini
tangga dengan HIV yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
mengalami depresi. i intervensi SEFT terhadap penurunan
tingkat depresi pada ibu rumah tangga
dengan HIV, karena itu digunakan
metode quasi-experimental dengan
pre test and post test design.
Responden yang sesuai dengan
kriteria inklusi dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok intervensi

5
(n=15) dan kelompok kontrol (n=15).
Masing-masing kelompok diukur
tingkat depresinya dengan
menggunakan BDI (Beck Depression
Invantory). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai mean pada
kelompok intervensi sebelum
diberikan intervensi adalah 24,00
dengan standar deviasi 6,325, setelah
dilakukan intervensi menjadi 12,8
dengan standar deviasi 6,327.
Perbedaan skor kelompok intervensi
pada pre dan post test adalah 11,2
dengan standar deviasi 6,178. Data
tersebut terdistribusi dengan normal
sehingga uji statistik yang digunakan
adalah uji t berpasangan dengan hasil
nilai p < 0,05. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat

6
perbedaan tingkat depresi ibu rumah
tangga dengan HIV secara signifikan,
setelah dilakukan intervensi SEFT.
SEFT dapat direkomendasikan
sebagai salah satu terapi
komplementer dalam memberikan
asuhan keperawatan pada ibu rumah
tangga dengan HIV yang mengalami
depresi.

3. Pengaruh Terapi Spritual Emotional Jurnal ProNers, 2015 Jenis penelitian ini adalah Analisa bivariat menggunakan paired t-
Freedom Tecnique (SEFT) Terhadap jurnal.untan.ac.id kuantitatif. Metode penelitian test didapatkan nilai mean pada pre test
Perubahan Skor Depresi Pada Orang eksperimen semu (quasi 17,32 dan post test 6,32 serta nilai p
Dengan Pasien HIV-AIDS (ODHA) eksperiment design) dengan value sebesar 0.000 (< 0,05). Hasil ini
Di Rumah Sakit Jiwa Sungai rancangantime series. Penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terapi
BANGKONGi ini adalah penelitian kuasi SEFT terhadap perubahan skor depresi
eksperimen dengan time series pada orang dengan HIV-AIDS (ODHA).
Penulis i: design. Teknik pengambilan

Christina Dinda Permata Kasih , sampel menggunakan teknik

Arina Nurfianti , Jaka Pradika purposive sampling dengan

7
sampel sebanyak 22 responden.
Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner Beck
Depression Inventory (BDI)-II.
Analisa data menggunakan paired
t-test
4. i Pengaruh Spyritual Emotional Jurnal Profesi Keperawatan Jenis penelitian kuantitatif Menunjukkan bahwa ada pengaruh
Freedom Technique (SEFT) (JPK), 2019 dengan metode quasi terapi SEFT terhadap penurunan
Terhadap Penurunan Tingkat eksperiment design berbentuk tingkat insomnia pre test dan post test
Insomnia pada Penderita HIV/IDS non equivalent (pretest dan pada kelompok intervensi dengan
(ODHA) postest) control group design. nilai p value 0,000, sedangkan pada
Pengambilan sampel dengan kelompok kontrol tidak ada perbedaan
purposive sampling berjumlah dengan nilai p value 0,188.
34 responden. Pengumpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
Penulis i:
data dengan instrument skala dilakukan, diharapkan ODHA
Eny pujiati, Irma Febita
insomnia dan analisa data menjadikan terapi SEFT sebagai salah
menggunakan  Independent satu penatalaksanaan non-farmakologi
t-test.i untuk menurunkan tingkat insomnia.
5. Efektivitas ipemberian ijus inanas Keperawatan iSingkawang, Penelitian iini ibersifat iTabel i1 imenunjukkan idistribusi

idan ijus ipapaya isebagai iPoltekkes iKemenkes ieksperimen isemu idengan iresponden iberdasarkan ijenis ikelamin

8
ipendamping iArv idalam iPontianak idesain iPre itest idan iPost itest iterbanyak ipada ikedua ikelompok

imeningkatkan ikadar iCD4 iNon-equivalent iControl iadalah iperempuan, iyaitu i80% ipada

iGroup. iPenelitian ikelompok iintervensi idan i60% ipada

Penulis i: idilaksanakan idi iKlinik ikelompok ikontrol. iTabel i2 idibawah

Puspa iWardhani idan iNurbani iMawar ipada ibulan iJuli iini imenjelaskan ikarakteristik

isampai idengan iAgustus iresponden iberdasarkan iusia ipada

itahun i2015, ipengumpulan ikelompok iintervensi idan ikontrol.

idata idilaksanakan ipada iawal iBerdasarkan iTabel i2 imenunjukkan

iJuli i2015 irerata iusia iresponden ikelompok

iintervensi iyaitu i30,2 itahun i(SD

i3,584) ihampir isama idengan

ikelompok ikontrol iyaitu i31,6 itahun

i(SD i6,381). iTabel i3 idibawah iini

imenjelaskan ikadar iCD4 isebelum

idan isesudah iperlakuan, iserta iselisih

iantara ipengukuran isebelum idan

isesudah iperlakuan ipada ikelompok

iintervensi idan ikontrol. iBerdasarkan

iTabel i3 imenunjukkan iadanya

9
ipeningkatan irerata ikadar iCD4 ipada

ikelompok iintervensi idari i525,3

isebelum iperlakuan imenjadi i553

isesudah ipemberian ijus inan ias idan

ipepaya. iPeningkatan irerata iCD4

ijuga iterjadi ipada ikelompok ikontrol

iyaitu idari i491,6 ipada ipre itest

imenjadi i492,2 ipada ipost itest, inamun

ipeningkatan iini itidak isebesar iyang

iterjadi ipada ikelompok iintervensi.

iRerata iselisih ikadar iCD4 iantara

isebelum idan isesudah iperlakuan ipada

ikelompok iintervensi i(27,7) ilebih

ibesar idibandingkan idengan

ikelompok iintervensi i(0,6). iUji

ikesetaraan idilakukan idengan

imembandingkan ikesamaan

ikarakteristik ijenis ikelamin idan iusia

ipada ikedua ikelompok. iUji

10
ikesetaraan iuntuk ivariabel iberskala

ikategorik i(jenis ikelamin) idilakukan

idengan iuji ichi isquare, isedangkan

iuntuk ivariabel iberskala inumerik

i(usia) idilakukan idengan iindependent

it-test. iBerikut iini ihasil iuji

ikesetaraan ikarakteristik iresponden

ipada ikedua ikelompok

11
BAB iIII i

ANALISIS iJURNAL

JURNAL iI

A. Judul ijurnal i
Potensi Teh Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai
Terapi Komplementer Untuk Menurunkan Infeksi OpurtunistikPada
Penderita HIV-AIDS.

B. Tujuan ipenelitian i
mengusulkan teh dari kulit buah naga merah sebgai terapi
komplemetenter untuk menurunkan infeksi oportunistik pada penderita
HIVAIDS.

C. Metode idan ihasil ipenelitian i


Penelitian iini ibersifat iobservasional ianalitik idengan ipendekatan
icross-sectional. iPenelitian idilaksanakan idi Universitas Airlangga
(UNAIR), Surabaya, Indonesia 19 –21 Desember, 2014. iSubjek
ipenelitian iadalah i mengusulkan teh dari kulit buah naga merah sebgai
terapi komplemetenter untuk menurunkan infeksi oportunistik pada
penderita HIVAIDS.
Teh dari kulit buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) mempunyai
potensi sebagai agen terapiinfeksi oportunistik pada penderita HIV-AIDS
dikarenakan mengandung beberapa senyawa antioksida seperti flavonoid.
Pengaruh flavonoid di dalam teh tersebut terutama dalam menurunkan
angka kejadian rekurensi lesi yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri,
dan virus.
Pemilihan sediaan teh adalah pilihan yang terbaik karena selain akan lebih
memudahkan penderita untuk mengonsumsinya juga agar senyawa baik
yang terkandung didalamnya seperti flavonoid akan dapat langsung

12
diserap oleh tubuh tanpa perlu melaluimekanisme kimiawi yang akan
merubah keefektivitasnya.
Mekanisme flavonoid pada kulit buah naga merah sebagai agen terapi
infeksi oportunistik melalui berbagai cara diantaranya, menghamb atreaksi
oksidasi,menganggu permeabilitas membran sel jamur, serta memiliki
aktivitas penghambatan pada bakteri gram positif sehingga dapat merusak
fungsi dinding sel dan akan menyebabkan sel menjadi lisis.

JURNAL iII

A. Judul ijurnal i i
Perubahan Kualitas Hidup dan Nilai CD4+ Pasien HIV/AIDS dengan
Pemberian Ramuan Jamu Imunostimulan di Sragen.

B. Tujuan ipenelitian
Ramuan jamu imunostimulan menaikkan rata-rata skor WHOQOL-HIV
BREF pada domain psikologi, kemandirian, dan kesehatan umum secara
bermakna (p=0,014; 0,030; 0,003) dan mempertahankan nilai CD4+ subjek
ramuan jamu. Ramuan jamu memberikan perubahan terhadap kualitas hidup
subjek terutama pada domain psikologi, kemandirian, dan kesehatan umum serta
mempertahankan nilai CD4+.

C. Metode idan ihasil ipenelitian i


Penelitian iini imerupakan ipenelitian iquasi iexperimental idengan
irancangan inon iequivalent icontrol igroup idi ilakukan idi iPadjadjaran ipada
itahun i2015. i sebagai salah satu terapi komplementer dalam memberikan
asuhan keperawatan pada ibu rumah tangga dengan HIV yang mengalami
depresi.

SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) diduga dapat menjadi salah


satu terapi komplementer yang membantu menurunkan tingkat depresi pada

13
ibu rumahtangga dengan HIV, karena SEFT merupakan penggabungan antara
sistem kerja energy psychology dengan kekuatan spiritual sehingga memiliki
efek berlipat ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
intervensi SEFT terhadap penurunan tingkat depresi pada ibu rumah tangga
dengan HIV, karena itu digunakan metode quasi-experimental dengan pre
test and post test design. Responden yang sesuai dengan kriteria inklusi
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (n=15) dan
kelompok kontrol (n=15).

Masing-masing kelompok diukur tingkat depresinya dengan menggunakan


BDI (Beck Depression Invantory). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
nilai mean pada kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi adalah
24,00 dengan standar deviasi 6,325, setelah dilakukan intervensi menjadi 12,8
dengan standar deviasi 6,327. Perbedaan skor kelompok intervensi pada pre
dan post test adalah 11,2 dengan standar deviasi 6,178. Data tersebut
terdistribusi dengan normal sehingga uji statistik yang digunakan adalah uji t
berpasangan dengan hasil nilai p < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah terdapat perbedaan tingkat depresi ibu rumah tangga dengan HIV
secara signifikan, setelah dilakukan intervensi SEFT. SEFT dapat
direkomendasikan sebagai salah satu terapi komplementer dalam memberikan
asuhan keperawatan pada ibu rumah tangga dengan HIV yang mengalami
depresi.

JURNAL iIII

A. Judul ijurnal i
Pengaruh Terapi Spritual Emotional Freedom Tecnique (SEFT)
Terhadap Perubahan Skor Depresi Pada Orang Dengan Pasien HIV-
AIDS (ODHA) Di Rumah Sakit Jiwa Sungai BANGKONG.

B. Tujuan ipenelitian i

14
Mengetahui pengaruh terapi SEFT terhadap perubahan skor
depresi pada ODHA di Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong.

C. Metode idan ihasil ipenelitian i


Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian eksperimen
semu (quasi eksperiment design) dengan rancangan time series.
Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan time series
design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling dengan sampel sebanyak 22 responden. Analisa bivariat
menggunakan paired t-test didapatkan nilai mean pada pre test 17,32 dan post
test 6,32 serta nilai p value sebesar 0.000 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan
terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap perubahan skor depresi pada orang
dengan HIV-AIDS (ODHA).

JURNAL iIV

A. Judul ijurnal i

Pengaruh Spyritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan


Tingkat Insomnia pada Penderita HIV/IDS (ODHA)

B. Tujuan ipenelitian
Tujuannya iDapat imeningkatkan iasupan ienergi itetapi itidak idapat
imeningkatkan iasupan iprotein, iberat ibadan, idan iindeks imassa itubuh.

C. Metode idan ihasil ipenelitian i


Jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperiment design
berbentuk non equivalent (pretest dan postest) control group design.
Pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 34 responden.
Pengumpulan data dengan instrument skala insomnia dan analisa data
menggunakan  Independent t-test.i

15
Menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tingkat
insomnia pre test dan post test pada kelompok intervensi dengan nilai p value
0,000, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan dengan nilai p
value 0,188. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan ODHA
menjadikan terapi SEFT sebagai salah satu penatalaksanaan non-farmakologi
untuk menurunkan tingkat insomnia.

JURNAL iV

A. Juduk ijurnal i
Efektivitas ipemberian ijus inanas idan ijus ipapaya isebagai
ipendamping iArv idalam imeningkatkan ikadar iCD4

B. Tujuan ipenelitian i
bertujuan iuntuk imengetahui ipengaruh ikandungan ienzim

ibromeilin idalam ibuah inanas idan ikandungan ienzim ipapain idalam ibuah

ipepaya idalam imeningkatkan ikadar iCD4 ipenderita iHIV.

C. Metode idan ihasil ipeneliti i


Penelitian iini ibersifat ieksperimen isemu idengan idesain iPre itest
idan iPost itest iNon-equivalent iControl iGroup. iPenelitian idilaksanakan idi

iKlinik iMawar ipada ibulan iJuli isampai idengan iAgustus itahun i2015,

ipengumpulan idata idilaksanakan ipada iawal iJuli i2015. iPopulasi ipada

ipenelitian iini iadalah iseluruh ipenderita iHIV iberjumlah i679 iorang. iPada

ipenelitian iini isampel iitung iuntuk imenguji ibeda imean i2 ikelompok

iindependent iJadi isampel idiambil iadalah iberjumlah i20 iorang idan imasing

imasing ikelompok i10 iorang.

Penelitian iini imenguji icoba ijus inanas idan ijus ipepaya iuntuk
imeningkatkan ikadar iCD4 ipenderita iHIV. iPengukuran iCD4 idilakukan

isebanyak idua ikali iyaitu isebelum iintervensi idan isesudah iintervensi.

iEfektifitas ijus inanas idan ijus ipepaya iterhadap ikadar iCD4 iditentukan

idengan imembandingkan iperbedaan ipeningkatan iCD4 iantara ikelompok

16
iintervensi idan ikontrol isesudah iperlakuan. iSampel iyang idigunakan ipada

ipenelitian iini iberjumlah i20 iorang iyang iterbagi imenjadi idua ikelompok

iyaitu i10 isampel ikelompok iintervensi idan i10 isampel ikontrol. iPenjelasan

ihasil ipenelitian imencakup ikarakteristik iresponden iserta ikadar iCD4

isebelum idan isesudah idilakukan iintervensi. iPenjelasan ikarakteristik

iresponden imeliputi ijenis ikelamin idan iusia. iPenjelasan itentang

ikesetaraan ikarakteristik imenunjukkan ihomogenitas iantar ikelompok iyang

imembuktikan ibahwa iperbedaan ikadar iCD4 itidak idipengaruhi ioleh

iperbedaan ikarakteristik iantar ikelompok.

17
BAB iIV
IMPLIKASI i

4.1 Penerapan ihasil idalam ikeperawatan

Penerapan iterapi inutrisi ipada ipasien iHIV/AIDS idalam ikeperawatn isaat iini
iadalah ihal iyang isangat ipenting, ikarna iperawat imerupakan ifactor iyang

imempunyai iperan ipenting iuntuk imelakukan iasuhan ikeperawatan ipada ipasien

ihiv/aids i(ODHA) isangat imembutuhkan ibeberapa iunsur ivitamin idalam ijumlah

iyang ilebih ibanyak idari iapa iyang ibiasanya idiproleh idalam imakanan isehari-hari

ifungsinya iuntuk imeningkatkan ikemampuan itubuh idalam imelawan i

iperkembangan ihiv idalam itubuh.

BAB iV i

KESIMPULAN iDAN iSARAN

5.1 iKESIMPULAN

Berdasarkan ihasil ipenelitian iyang idi itemukan ibahwa idapat idi isimpulkan
iperawat imemainkan iperan ipenting ipada ipemberian iterapi inutrisi ipada ipasien

ipenderita ihiv/aids iuntuk imelakukan iasuhan ikeperawatan ipada ipasien ihiv/aids

i(ODHA). Perempuan dengan HIV/AIDS pada penelitian ini mendapatkan stigma


yang besar di fasilitas pelayanan kesehatan umum sehingga tingkat kepuasaannya
sangat rendah.

Perempuan dengan HIV/AIDS harus mendapat perhatian lebih dari


pemerintah dan masyarakat karena mereka membutuhkan dukungan moril yang
lebih terutama karena statusnya sebagai korban dari pasangannya. Perlu adanya
peningkatan promosi program pencegahan penularan dari ibu ke anak. Perbaikan
sarana pelayanan kesehatan umum sangat diperlukan perlu adanya pelatihan

18
khusus pada petugas kesehatan agar mengetahui pelayanan yang prima untuk
ODHA secara khusus.

5.2 SARAN i

Berdasarkan ihasil ipeneneliti iuntuk iperawat iharus i imenerapkan

ipemenuhan iterapi inutrisi iyang iadekuat iuntuk imembantu imeningkatkan

ikekuatan isistem ikekebalan ipada itubuh ipasien iterhadap ipengobatan iserta

imenurunkan iprogesifitas ivirus idalam itubuh pasien HIV/AIDS i.

19
20
DAFTAR iPUSTAKA

Ministry of Health, Republic of Indonesia. 2014. Cases of HIV/AIDS in


Indonesia. Jakarta :Spiritia.

Yvonne,S., Djoerban, Z., Irawan H., 2012. Quality of Life People Living
with HIV/AIDS: Outpatient in Kramat 128 Hospital. Jakarta : The
Indonesian Journal of Internal Medicine.

Jupriadi, L. 2011. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibicus


tilaceusL.) terhadap Jamur Malassezia furfur. Semarang : Skripsi, Program
Studi Farmasi Stikes Ngudi W aluyoUngaran.

Puspitasari, G., Murwani, S., Herawati. 2012. Uji Daya Hambat


Antibakteri Perasan Buah Mengkudu Matang (Morinda citrifolia) terhadap
bakteri MRSA secara invitro

Chatwin, H., Stapleton, P., Porter, B., Devine, S. & Sheldon, T. (2016).
The Effective of Cognitive Behaviour Therapy and Emotional Freedom
Technique in Reducing and Anxiety Among Adults : A Pilot Study.
Integrity Medicine, Vol. 15, p. 27-34.

Lombardi, D., Mizuno, L. T. & Thornberry, A. (2010). The Use of the


Zung Self-Rating Depression Scale to Assist in the Case Management of
Patients Living With HIV/ AIDS. Care Management Journals, Vol. 11, p.
210-218.

Arriza, B. K., Dewi, E. K & Kaloeti, D.V. Memahami Rekonstruksi


Kebahagiaan pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jurnal
Rekonstruksi Undip, Vol.10, p. 153-161. 2011

21
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Laporan
Perkembangan HIV/AIDS 7 Penyakit Menular Seksual (PIMS) Triwulan I
Tahun 2017. 2017:1-402.

22

Anda mungkin juga menyukai