KOMPLEMENTER
PADA HIV/AIDS
Nama Kelompok
I MADE ADITYA DWI ARTAWAN (P07120219055)
Terapi SEFT terdiri dari dua aspek, yaitu spiritual dan biologis.
Menurut Farmawati (2019) Spiritualitas adalah bagaimana
kita mendefinisikan diri sebagai individu dan mencari makna
serta tujuan dalam kehidupan kita. Aspek spiritual terdiri dari
dua langkah, yaitu Set-Up yang bertujuan untuk memastikan
agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat.
Langkah ini dilakukan untuk menetralisir “psychological
reversal” atau “perlawanan psikologis”, dan berisi doa
kepasrahan. Langkah kedua adalah Tune-In dengan cara
merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan
pikiran kita ke tempat rasa sakit (Self-Hypnosis).
Lanjutan…
Diantara dua kandidat dari enzim ini adalah enzim papain yang
berasal dari getah pepaya, serta enzim bromelin yang berasal dari
buah nanas. Berdasarkan percobaan awal di laboratorium, enzim
bromelin memiliki aktifitas yang lebih kuat terhadap virus HIV. Enzim
Bromelin adalah enzim protease ditemukan dalam nanas (Ananas
comosus) yang termasuk dalam keluarga tanaman Bromeliaceae.
Enzim ini adalah salah satu dari dua enzim protease yang dikenal
dengan kemampuan mencerna protein. Nanas memiliki
kemampuan proteolitik 80% lebih banyak yang disebut protease
dan efek lain dari bromelin adalah sebagai anti inflamatory (Farid,
2015).
Lanjutan…
Kulit buah naga yang biasanya hanya dibuang dan menjadi limbah yang tidak
digunakan. Padahal, kulit buah naga mengandung fraksi polyphenolic yang
menunjukkan spectrum antimicrobial yang luas melalui penghambatan
pertumbuhan beberapa pathogen. Berdasarkan penelitian Nurmahani,
International Food Research Journal 19(1): 77-84 (2012), aktivitas antibacterial
dari ethanol, chloroform dan hexane extracts dari kulit Hylocereus polyrhizus (red
flesh pitaya) dan Hylocereus undatus (white flesh pitaya) dapat melawan sembilan
pathogens yang dievaluasi melalui disc diffusion method dan broth microdilution
method.
Lanjutan…
Hasil dari disc diffusion method menunjukkan bahwa chloroform extracts dari kulit
H. polyrhizus and H. undatus memiliki aktivitas antibacterial yang baik dimana
hampir semua pathogen yang diuji berhasil dihambat. Patogen tersebut antara
lain, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes,
Enterococcus faecalis, Salmonella typhimurium, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Yersiniaent erocolitica dan Campylobacter jejuni.
Aktivitas antibacterial dari kulit buah naga yang mempunyai spectrum luas yang
dapat menghambat pathogenesis bakteri gram positif dan gram negatif
diharapkan dapat menjadi terapi komplementer pendamping ARV dalam
mencegah terjadinya infeksi oportunistik pada penderita HIV AIDS.
AROMA TERAPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR PADA
PASIEN HIV/AIDS