Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

VASEKTOMI

Oleh

Kadek Fransiska Sintya Dewi (P07120219074)

S.Tr Keperawatan / 2 B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

POKOK BAHASAN : Komunikasi Informasi dan Edukasi

SUB POKOK BAHASAN : Pendidikan Kesehatan Tentang Vasektomi

HARI / TANGGAL : 22 April 2021

WAKTU : 20 menit

SASARAN : Pasangn

TEMPAT : Br. Denjalan Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali

A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak masalah kependudukan yang
hingga saat ini belum bisa diatasi. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, semakin
lama semakin menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Berdasarkan sensus
penduduk tahun 2010 penduduk Indonesia mencapai 237.556.363 jiwa. Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2025 diperkirakan mencapai 273,7 juta jiwa, mengalami kenaikan 67,9
juta jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000.
Tingginya angka kelahiran di Indonesia merupakan salah satu masalah besar dan
memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Salah satu bentuk perhatian khusus
pemerintah dalam menanggulangi angka kelahiran yang tinggi tersebut, adalah dengan
melaksanakan pembangunan dan keluarga berencana secara komprehensif. Program
Keluarga Berencana Nasional merupakan program yang pada awalnya bertujuan untuk
menurunkan angka kelahiran dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai
kesejahteraan keluarga. Program KB merupakan bagian terpadu dalam program
pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang
agar kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia dapat
tercapai dengan Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,2 (BKKBN, 2005). Target ini belum
terpenuhi karena berdasarkan sensus tahun 2010, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
masih tinggi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,49% pertahun disertai Total
Fertility Rate (TFR) sebesar 2,6.
Sebagai kepala keluarga, pria merupakan tulang punggung keluarga dan selalu
terlibat untuk mengambil keputusan tentang kesejahteraan keluarga, termasuk untuk
menentukan jumlah anak yang diinginkan. Secara psikologis mengikuti program KB bagi
sebagian besar pria dinilai sebagai tindakan yang aneh dan asing. Rata-rata pria kurang
menyukai metode KB vasektomi, karena terdengar menakutkan, berlaku seumur hidup,
dan harus melalui operasi ringan, yakni dengan menutup saluran keluar sperma.
Peningkatan kesertaan pria dalam ber KB khususnya vasektomi merupakan salah satu
sasaran yang akan dicapai oleh program KB. Partisipasi pria dalam program keluarga
berencana sangat penting karena pria adalah partner dalam reproduksi, sehingga suami
dan istri perlu berbagi tanggung jawab dan peran secara seimbang.
Dibandingkan negara-negara berkembang lainnya seperti Pakistan, Bangladesh,
dan Malaysia, partisipasi pria dalam ber KB di Indonesia masih tertinggal. Di Indonesia
tahun 2014 jumlah peserta KB baru vasektomi hanya 0,25% dari total akseptor baru yang
berjumlah 8.500.247 orang. Demikian pula hasil SDKI 2012 mencatat bahwa dari peserta
KB sebesar 57,9% yang menggunakan vasektomi hanya sekitar 0,2%.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Provinsi Bali mengatakan jumlah akseptor vasektomi di Pulau Dewata masih tergolong
rendah. Di Bali,sesuai dengan hasil Susenas 2013, dari total kepesertaan KB sebesar
61,9%, kontrasepsi yang digunakan pria hanya sekitar 5%. Dari lima persen itu, sebanyak
4% menggunakan kondom dan 1% yang memilih vasektomi. Di Kabupaten Gianyar
Provinsi Bali peminat vasektomi tahun 2015 sebanyak 24 orang terdiri dari Kec. Gianyar
(kodim) 10 orang, Kec. Ubud 2 orang, Kec. Blahbatuh 1 orang, Kec. Tegallalang 2 orang,
Kec. Payangan 6 orang, Kec Tampaksiring 3 orang, dan Kec. Sukawati belum ada.
Masyarakat di Kecamatan Sukawati mungkin belum mengetahui tentang manfaat
vaksetomi karena itu diperlukan sosialisasi di daerah tersebut. Menurut BKKBN Provinsi
Bali, dari tahun ke tahun terjadi penurunan peserta vasektomi di Bali yang disebabkan
masih adanya rumor yang tidak tepat tentang vasektomi.
Walaupun vasektomi adalah cara KB paling efektif, tidak mengganggu hubungan
seks, aman, dan biaya operasi yang relatif murah, tetapi pada kenyataannya peserta
vasektomi lebih sedikit dibandingkan tubektomi (sterilisasi wanita), dengan perbandingan
1 : 8 (BKKBN, 2008).
Rendahnya partisipasi pria dalam KB dan kesehatan reproduksi pada dasarnya
tidak terlepas dari operasional program KB yang selama ini dilaksanakan mengarah pada
wanita sebagai sasaran. Demikian juga masalah penyediaan alat kontrasepsi yang hampir
semuanya untuk wanita, sehingga pola pikir masyarakat mempunyai persepsi yang
dominan yakni yang hamil dan melahirkan adalah wanita, maka wanitalah yang harus
menggunakan alat kontrasepsi. Oleh sebab itu, semenjak tahun 2000 pemerintah telah
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pria dalam keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi melalui kebijakan yang telah ditetapkan (BKKBN,
2011).
Penggunaan metode kontrasepsi modern pria di Indonesia kurang dapat
berkembang sebagaimana yang diharapkan. Rendahnya keterlibatan pria dalam
penggunaan metode kontrasepsi vasektomi diakibatkan oleh adanya kekhawatiran para
bapak/ suami setelah vasektomi mereka akan kehilangan kejantanannya. Belum
membudayanya penggunaan vasektomi sebagai alat kontrasepsi disebabkan antara lain
karena kondisi lingkungan sosial, budaya, masyarakat dan keluarga yang masih
menganggap partisipasi pria belum atau tidak penting dilakukan, pengetahuan dan
kesadaran pria dan keluarganya dalam ber KB rendah dan keterbatasan penerimaan dan
aksesbilitas pelayanan kontrasepsi pria masih terbatas (BKKBN, 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas didapatkan data tingkat rendahnya partisipasi
pria dalam melaksanakan program Keluarga Berencana dengan metode vasektomi,
sehingga penulis tertarik untuk memberikan penyuluhan kesehatan mengenai vasektomi
di Banjar Samu, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

I. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan peserta mampu
memahami tentang metode kontrasepsi mantap pada pria yaitu metode vasektomi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit diharapkan peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari metode kontrasepsi vasektomi
2. Menjelaskan keuntungan dan kekurangan dari vasektomi

I. Materi
Dalam penyuluhan ini materi yang akan disampaikan diantaranya :
1. Pengertian metode kontrasepsi mantap pada pria (vasektomi)
2. Tujuan dilakukannya metode kontrasepsi mantap pada pria (vasektomi)
3. Jenis - jenis metode kontrasepsi mantap pada pria (vasektomi)
4. Keuntungan melakukan metode kontrasepsi mantap pada pria (vasektomi)
5. Kekurangan melakukan metode kontrasepsi mantap pada pria (vasektomi)
6. Faktor penyebab dilakukannya metode kontrasepsi mantap pada pria (vasektomi)
7. Kontraindikasi pada seseorang yang melakukan metode kontrasepsi mantap
vasektomi
8. Komplikasi pada seseorang yang melakukan metode kontrasepsi mantap
vasektomi

II. Metode Penyuluhan


1. Ceramah
2. Diskusi
III. Media
1. Materi Vasektomi
IV. Sasaran Penyuluhan
Masyarakat Banjar Denjalan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten
Gianyar, yang terdiri dari 20 pasang suami istri
V. Waktu Penyuluhan
Hari/Tanggal : 22 April 2021
Pukul : 08.00
VI. Tempat Penyuluhan
Banjar Denjalan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar

VII. Rencana Evaluasi


a. Evaluasi struktur
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan
b. Evaluasi proses
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN AUDIEN
I Pembukaan (3  Mengucapkan salam  Menjawan salam
menit) pembuka pembuka
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Melaksanakan kontrak  Menyepakati
waktu kontrak waktu

II Penyampaian isi Menjelaskan materi, antara  Mendengarkan


penyuluhan (10 lain :
menit)  Pengertian metode
kontrasepsi mantap
pada pria (vasektomi)
 Tujuan dilakukannya
metode kontrasepsi
mantap pada pria
(vasektomi)
 Jenis - jenis metode
kontrasepsi mantap
pada pria (vasektomi)
 Keuntungan
melakukan metode
kontrasepsi mantap
pada pria (vasektomi)
 Kekurangan
melakukan metode
kontrasepsi mantap
pada pria (vasektomi)
 Faktor penyebab
dilakukannya metode
kontrasepsi mantap
pada pria (vasektomi)
 Kontraindikasi pada
seseorang yang
melakukan metode
kontrasepsi mantap
vasektomi
 Komplikasi pada
seseorang yang
melakukan metode
kontrasepsi mantap
vasektomi
III Evaluasi (5  Memberikan  Menjawab
menit) pertanyaan kepada pertanyaan yang
audien diberikan
IV Penutup (2 menit)  Mengucapkan terima  Mendengarkan
kasih  Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup
penutup

c. Evaluasi hasil
1. Masyarakat mampu menjelaskan pengertian metode kontrasepsi vasektomi
2. Masyarakat mampu menjelaskan tujuan metode kontrasepsi vasektomi
3. Masyarakat mampu menjelaskan jenis-jenis metode kontrasepsi vasektomi
4. Masyarakat mampu menjelaskan keuntungan dan kekurangan melakukan metode
kontrasepsi vasektomi
5. Masyarakat mampu menjelaskan apa faktor yang menyebabkan dilakukannya
vaksetomi
6. Masyarakat mampu menjelaskan kontraindikasi pada seseorang yang melakukan
metode kontrasepsi mantap vasektomi
7. Masyarakat mampu memahami komplikasi pada seseorang yang melakukan
metode kontrasepsi mantap vasektomi

VIII. Daftar Pustsks


Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Hartanto, H. 1994. KB Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Manuaba, I. 1998. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC
Notodihordjo, Riono. 2002. Reproduksi, Keluarga Berencana, dan Kontrasepsi.
Jakarta:
Kanisius
Saifuddin, A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

LAMPIRAN I (MATERI)
A. Pengertian Vasektomi
Vasektomi adalah metode kontrasepsi mantap pada pria yang dilakukan melalui
prosedur pembedahan dengan pemotongan atau ligasi vas deferens untuk mencegah
mengalirnya sperma dari testis sehingga tidak terjadi konsepsi.
B. Tujuan Dilakukannya Vasektomi
Tujuan dilakukannya vasektomi ialah :
1. Agar pria tidak bisa menghamili wanita secara permanen
2. Untuk menjalankan system pemerintah yaitu keluarga berencana
3. Agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan
C. Jenis-Jenis Vasektomi
1. Vasektomi Metode Standar (Insisi Skrotum)
Vasektomi ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius lokal ke daerah
pertengahan skrotum. Kemudian dilakukan sayatan 1-2cm diatasnya. Bila saluran sudah
tampak maka saluran akan dipotong, lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan
dilakukan pada saluran sperma satunya. Kemudian luka ditutup dengan penjahitan
(Agnesa, 2012).
2. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
Vasektomi Tanpa Pisau merupakan penyederhanaan dan penyempurnaan teknik
vasektomi yang diharapkan dapat memperkecil komplikasi dan mempermudah
permasyarakatannya terutama untuk orang yang takut pisau operasi. Vasektomi Tanpa
Pisau, adalah suatu tehnik bedah minor tanpa menggunakan pisau bedah. Kantung buah
zakar (skrotum) dilakukan pembiusan lokal, kemudian dibuat lobang (onehole) kurang
lebih 2-3 cm dibawah pangkal zakar (penis), saluran benih dipotong 0,5 – 1 cm dandiikat
pada ujungnya. Luka operasi tanpa dijahit, hanya ditutup dengan tensoplast (band aid).
3. Vasektomi Semi Permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka
kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya
pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan
semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan
menganggap sperma adalah benda asing dan akan menghancurkan benda asing (Agnesa,
2012).
D. Keuntungan Vasektomi
Keuntungan dari vasektomi ini adalah :
1. Vasektomi adalah operasi kecil yang aman, sangat efektif dan permanen
2. Baik dilakukan pada pria yang tidak ingin memiliki anak banyak
3. Vasektomi adalah operasi yang murah untuk sterilisasi tubulus
4. Pria memiliki kesempatan untuk menggunakan kontrasepsi dengan istrinya
5. Tidak mempengaruhi kemampuan seorang pria dalam menikmati hubungan seksual
6. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
7. Dapat digunakan seumur hidup
8. Lebih aman karena keluhan lebih sedikit
9. Lebih praktis dengan hanya memerlukan satu kali tindakan
10. Lebih efektif dengan tingkat kegagalannya sangat kecil
11. Lebih ekonomis karena hanya memerlukan biaya untuk sekali tindakan
12. Tidak membahayakan nyawa
13. Tidak ada risiko kesehatan
E. Kekurangan Vasektomi
Kerugian dari vasektomi ini adalah :
1. Beberapa pria takut vasektomi akan mempengaruhi kemampuannya berhubungan seks
atau menyebabkan masalah ereksi
2. Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih ingin mempunyai anak lagi
3. Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini
biasanya bisa hilang dengan obat
4. Sering harus dilakukan dengan kompres es selama 4 jam untuk mengurangi
pembengkakan, pendarahan dan rasa tidak nyaman dan harus memakai celana yang dapat
mendukung skrotum selama 2 hari
5. Operasi tidak efektif dengan segera. Pasien diharuskan memakai kondom terlebih dahulu
untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Untuk mengetahui sudah steril
atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan 20-30 kali setelah ejakulasi
6. Vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular generatif termasuk
HIV
7. Menyesal setelah vasektomi lebih besar jika laki-laki masih berusia di bawah 25 tahun,
telah terjadi perceraian atau anak yang meninggal
8. Dibutuhkan 1-3 tahun untuk benar-benar menentukan apakah vasektomi bisa bekerja
efektif 100 persen atau tidak
F. Faktor Penyebab Dilakukannya Vasektomi
Adapun faktor penyebab dilakukak vasektomi antara lain (Saifuddin, 2002) :
1. Pasangan yang sudah tidak ingin menambah jumlah anak
2. Istri yang tergolong sebagai kelompok yang berisiko tinggi untuk hamil atau untuk suami
yang istrinya tidak dapat dilakukan minilaparatomi atau laparoskopi
3. Akibat usia atau kesehatan pihak istri termasuk resiko untuk hamil
4. Pasangan yang telah gagal dengan kontrasepsi lain
G. Kontraindikasi Vasektomi
Vasektomi tidak boleh dilakukan jika (Hartanto, 1994) :
1. Infeksi kulit local
2. Infeksi pada alat kelamin
3. Kelainan pada buah zakar
4. Penyakit diabetes mellitus
5. Penyakit jantung
6. Perdarahan
7. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil
H. Komplikasi vasektomi
 Komplikasi Minor
1. Echymosis, disebabkan pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi
pembesaran darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi dan akan hilang sendiri
dalam 1-2 minggu post-operatif
2. Pembengkakan
 Komplikasi Mayor
1. Hematoma
2. Infeksi pada vas deferens, infeksi pada epididimis yang menyebabkan epididimitis,
infeksi pada testis yang menyebabkan orchitis
3. Sperma granuloma
4. Perlekatan vaskutaneous
5. Hydrocele
6. Fistula vaskutaneous

LAMPIRAN II (EVALUASI)

Pertanyaan:
1. Apa pengertian dari vasektomi?
2. Apa sajakah jenis-jenis dari vasektomi?
3. Apa keuntungan dari dilakukannya vasektomi?
4. Apa faktor yang menyebabkan dilakukannya vasektomi?
5. Komplikasi minor apa saja yang dapat disebabkan akibat vasektomi?

Jawaban:

1. Vasektomi adalah metode kontrasepsi mantap pada pria yang dilakukan melalui prosedur
pembedahan dengan pemotongan atau ligasi vas deferens untuk mencegah mengalirnya
sperma dari testis sehingga tidak terjadi konsepsi.
2. Jenis-Jenis Vasektomi
a. Vasektomi Metode Standar (Insisi Skrotum)
b. Vasektomi Semi Permanen
c. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
3. Keuntungan dari vasektomi ini adalah :
a. Vasektomi adalah operasi kecil yang aman, sangat efektif dan permanen
b. Baik dilakukan pada pria yang tidak ingin memiliki anak banyak
c. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
d. Dapat digunakan seumur hidup
e. Lebih aman karena keluhan lebih sedikit
f. Lebih praktis dengan hanya memerlukan satu kali tindakan
g. Lebih efektif dengan tingkat kegagalannya sangat kecil
h. Tidak membahayakan nyawa
4. Faktor yang menyebabkan seseorang melakukan vasektomi:
a. Pasangan yang sudah tidak ingin menambah jumlah anak
b. Istri yang tergolong sebagai kelompok yang berisiko tinggi untuk hamil atau untuk suami
yang istrinya tidak dapat dilakukan minilaparatomi atau laparoskopi
c. Akibat usia atau kesehatan pihak istri termasuk resiko untuk hamil
d. Pasangan yang telah gagal dengan kontrasepsi lain
5. Komplikasi minor yang dapat disebabkan akibat vasektomi:
a. Echymosis, disebabkan pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi
pembesaran darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi dan akan hilang sendiri dalam
1-2 minggu post-operatif
b. Pembengkakan

Anda mungkin juga menyukai