Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Perawat adalah mereka


yang memiliki kemampuan dan kewenangan dalam melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan ilmu yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Keperawatan
memiliki peran yang penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan.
Peningkatan mutu pelayanan dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi
sistem informasi keperawatan yang mana merupakan gabungan perangkat dan
prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi mulai dari pengumpulan
data sampai pemberian umpan balik informasi sehingga dapat mendukung
pelaksanaan tindakan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja sistem
kesehatan.
Perkembangan teknologi membuat pendokumentasian manual kini bertransisi
menjadi elektronik oleh karena itu diperlukan sebuah sistem klasifikasi bahasa
keperawatan yang terstandar (Standardized Nursing Language/ SNL) untuk
merumuskan diagnosa keperawatan, tujuan dan intervensi keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan. Umumnya SNL digunakan untuk menggambarkan
penilaian klinis yang terlibat dalam asesmen (diagnosis keperawatan), bersama
dengan intervensi, dan hasil yang terkait dengan dokumentasi asuhan keperawatan.
Dalam dokumentasi proses keperawatan bahasa keperawatan memainkan
peranan penting dalam menjelaskan dan mendefinisikan fenomena dan tindakan
keperawatan. Standarisasi bahasa keperawatan (Standardized Nursing Language)
dengan definisi yang diterima secara umum memungkinkan disiplin untuk
menggunakan sistem dokumentasi elektronik.
Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan
benar yang didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang
mengacu pada pedoman standar asuhan keperawatan. Standar Asuhan Keperawatan
merupakan pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan
keperawatan terhadap pasien. Standar ini memberikan petunjuk kinerja mana yang
tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) adalah istilah teknis sebagai pengganti
Standar Asuhan Keperawatan. PAK di dalamnya memuat Diagnosa Keperawatan,
Outcome Keperawatan dan Intervensi Keperawatan, akan menyulitkan para klinisi
(perawat) dalam penyusunannya ketika mereka belum memahami standar Bahasa
untuk Diagnosa, Outcome maupun Intervensi.
Selain memberi asuhan keperawatan,dalam pelayanan kesehatan juga perlu
didukung dengan adanya Clinical Pathway (CP) merupakan suatu konsep
perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan
kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang
berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di
dalam masa perawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Standar Asuhan Keperawatan (SAK)


Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang
pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti praktik
keperawatan. Standar asuhan keperawatan merupakan pernyataan kualitas yang
diinginkan dan dapat juga dinilai sebagai pemberian asuhan keperawatan terhadap
pasien atau klien.
Standar Asuhan Keperawatan identik dengan standar profesi keperawatan
yang berguna sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan dan mutu asuhan
keperawatan.
Standar-standar yang ditetapkan dalam Standar Asuhan Keperawatan dimaksud
terdiri dari :
1. Standar I : Pengkajian Keperawatan
2. Standar II : Diagnosa Keperawatan
3. Standar III : Perencanaan Keperawatan
4. Standar IV : Intervensi Keperawatan
5. Standar V : Evaluasi Keperawatan
6. Standar VI : Catatan Asuhan Keperawatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Depkes RI bersama dengan Organisasi
Profesi Keperawatan , telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan dan secara
resmi Standar Asuhan Keperawatan diberlakukan untuk diterapkan di seluruh rumah
sakit, melalui SK Direktur Jenderal Pelayanan Medik, No.YM.00.03.2.6.7637 tahun
1993 tentang berlakunya Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.
Tim penyusun standar Asuhan Keperawatan terdiri dari:
1. Unsur Depkes RI Pusat yaitu Ditjen Pelayanan Medik, Ditjen
Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Pusdiklat dan Pusdiknakes.
2. Unsur sarana Pelayanan Kesehatan yaitu RS Pemerintah, RS Swasta
dan RS ABRI.
3. Institusi Pendidikan Keperawatan yaitu Akper/DIII Keperawatan dan
PSIK .
4. Organisasi Profesi Keperawatan yaitu PPNI dan IBI
Mekanisme penyusunan Standar Asuhan Keperawatan melalui aparat intensif
anggota Tim Penyusun dan selanjutnya dibahas dalam Lokakarya Nasional yang para
pesertanya terdiri dari para Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Umum dan RS
Khusus, termasuk Rumah sakit jiwa, Institusi Pendidikan, Unsur Depkes serta PPNI
dan IBI. Lokakarya tersebut bertujuan untuk memperoleh masukan, kesepakatan dan
kesamaan persepsi/pemahaman tentang Standar Asuhan Keperawatan meliputi isi
standar termasuk cara menilai penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah
Sakit.
Dalam penyusunan Standar Asuhan Keperawatan tersebut digunakan rujukan
dari buku-buku Standar Praktek Keperawatan di Negara lain disesuaikan dengan
kondisi keperawatan di Indonesia.
Sistematika penyusunan Standar asuhan Keperawatan :
Standar I : Pengkajian Keperawatan
Standar II : Diagnosa Keperawatan
Standar III : Perencanaan Keperawatan
Standar IV : Intervensi Keperawatan
A. Memenuhi kebutuhan oksigen.
B. Memenuhi kebutuhan nutrisi keseimbangan cairan dan elektrolit.
C. Memenuhi kebutuhan eliminasi.
D. Memenuhi kebutuhan keamanan.
E. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan.
F. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur.
G. Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
H. Memenuhi kebutuhan spiritual.
I. Memenuhi kebutuhan emosional.
J. Memenuhi kebutuhan komunikasi.
K. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis.
L. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
M. Memenuhi kebutuhan penyuluhan.
N. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi
Standar V : Evaluasi Keperawatan
Standar VI : Catatan Asuhan Keperawatan
Standar asuhan keperawatan tidak harus baku, melainkan sewaktu-waktu dapat
ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan IPTEK Kesehatan khususnya
Keperawatan, serta sistem nilai masyarakat yang berlaku

2.2 Panduan Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM),
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan dan berpedoman pada standar
keperawatan,dilandasi kode etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan. (DPP PPNI, 1999).
Asuhan keperawatan adalah jembatan penghubung antara perawat dengan
klien dan lingkungan perawatan.Untuk membuat Asuhan Keperawatan yang
berkualitas maka harus ada optimalisasi proses keperawatannya.Optimalisasi proses
keperawatan bertujuan agar pelayanan keperawatan yang Anda berikan melalui
Asuhan Keperawatan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelayanan kesehatan
dan pengguna layanan kesehatan.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien harus berpedoman
pada standar asuhan keperawatan yang berlaku,oleh karena itu terwujudlah Panduan
Asuhan Keperawatan (PAK).Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) adalah istilah
teknis sebagai pengganti Standar Asuhan Keperawatan,penggantian ini untuk
menghindarkan kesalahpahaman yang mungkin terjadi, bahwa standar merupakan hal
yang harus dilakukan pada semua keadaan.
Panduan Asuhan Keperawatan berguna untuk membuat Asuhan Keperawatan
yang berkualitas dan reliable sesuai standar yang berlaku di Indonesia, Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Standar Implementasi Keperawatan
Indonesia (SIKI).
Panduan asuhan keperawatan terdiri atas :
1. Pengertian
2. Asesmen Keperawatan
3. Diagnosis Keperawatan
4. Kriteria Evaluasi/Nursing Outcome
5. Intervensi
6. Informasi & Edukasi/Discharge Planning
7. Evaluasi
8. Evidence based nursing practice*
9. Penelaah Kritis
10. Kepustakaan
Panduan Asuhan Keperawatan disusun untuk memenuhi kebutuhan terkini mengenai
bagaimana melakukan perawatan pasien dengan menggunakan literatur dan
berdasarkan kajian lapangan.Pengisian harus dilakukan oleh perawat dengan
memperhatikan proses perawatan kondisi klien/pasien.

2.3 Clinical Pathway


Clinical pathway adalah suatu konsep perencanaan terpadu yang merangkum
setiap langkah yang dilakukan kepada pasien, sejak pasien masuk sampai keluar
rumah sakit berdasarkan standar pelayanan medis, standar asuhan keperawatan, dan
standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya yang berbasis bukti dengan hasil yang
dapat diukur dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit (hunter, 1995).
Clinical pathway (CP, alur klinis) memiliki banyak sinonim, di antaranya
care pathway, care map, integrated care pathways, multidisciplinary pathways of
care, pathways of care, collaborative care pathways. Clinical Pathway dibuat untuk
memberikan rincian apa yang harus dilakukan pada kondisi klinis tertentu. Clinical
Pathway memberikan rencana tata laksana hari demi hari dengan standar pelayanan
yang dianggap sesuai. Pelayanan dalam Clinical Pathway bersifat multidisiplin
sehingga semua pihak yang terlibat dalam pelayanan (dokter/dokter gigi, perawat,
fisioterapis, dll) dapat menggunakan format yang saran (Kemenkes RI, 2014).
Clinical pathway adalah sebuah pemetaan mengenai tindakan klinis untuk diagnosis
tertentu dalam waktu tertentu, yang mendokumentasikan clinical practice terbaik dan
bukan hanya clinical practice sekarang.
Pada umumnya format Clinical Pathway berupa tabel yang kolomnya 21
merupakan waktu (hari, jam) sedangkan barisnya merupakan observasi, pemeriksaan,
tindakan, atau intervensi yang diperlukan. Format Clinical Pathway dapat amat rumit
dan rinci (misaInya pemberian obat setiap 6 jam dengan dosis tertentu; bila ini
melibatkan banyak obat maka menjadi amat rumit). Sebagian apa yang harus diisi
dapat merupakan check-list, namun tetap harus diberikan ruang untuk menuliskan
hal-hal yang perlu dicatat.Clinical Pathway diisi oleh semua profesi yang terlibat
dalam perawatan, karena sifat multidisiplin. (Kemenkes RI 2014).
Langkah-langkah penyusunan format clinical pathway memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
1. Komponen yang mencakup definisi dari clinical pathway.
2. Memanfaatkan data yang ada di lapangan rumah sakit dan kondisi setempat
yaitu data laporan morbiditas pasien yang dibuat setiap rumah sakit
berdasarkan buku petunjuk pengisian, pengolahan dan penyajian data rumah
sakit dan sensus harian untuk penetapan topik clinical pathway yang akan
dibuat dan lama hari rawat.Variabel tindakan dan obat-obatan mengacu
kepada standar pelayanan medis, standar prosedur operasional dan daftar
standar formularium yang telah ada di rumah sakit.
2.4 Keterkaitan Standardized Nursing Language dalam penyusunan Standar
Asuhan Perawat ( SAK ), Pedoman Asuhan Perawat ( PAK ) dan Clinical
Pathway ( CP ).
Standardized Nursing Language (SNL) berkaitan dalam penyusunan
Standar Asuhan Perawat ( SAK ), Pedoman Asuhan Perawat ( PAK ) dan
Clinical Pathway ( CP ) karena Standardized Nursing Language (SNL)
merupakan sebuah gambaran atau poros yang digunakan sebagai standar kosa
kata atau istilah untuk mendeskripsikan apa yang perawat kerjakan. Bahasa
standar sebagai sarana bagi perawat dalam berkomunikasi. Perawat perlu
menyepakati terminologi umum untuk menggambarkan penilaian, intervensi,
dan hasil yang berkaitan dengan dokumentasi asuhan keperawatan.
Penggunaan standar bahasa keperawatan dipandang sebagai sebuah hal yang
penting dalam industri layanan kesehatan karena memungkinkan untuk
mengembangkan kualitas dokumentasi dan efisiensi manajemen data
perawatan.
Standar bahasa keperawatan dikembangkan untuk memberikan sebuah
nama atau label yang menggambarkan fenomena yang muncul pada proses
keperawatan dan menyediakan tata nama yang seragam terhadap diagnosa,
intervensi, dan komponen evaluasi dalam proses keperawatan. Istilah standar
ini memfasilitasi komunikasi dengan tenaga kesehatan lain, berguna untuk
dokumentasi dan pemasukan data dalam rekam medis elektronik, dan
bermanfaat untuk penelitian terhadap efektivitas dan tujuan asuhan
keperawatan.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Standardized Nursing Language (SNL) yang Ada
di Dunia
2.6 Penyusunan Dokumentasi Elektronik Berdasarkan Asuhan Perawat ( SAK ),
Pedoman Asuhan Perawat ( PAK ) dan Clinical Pathway ( CP ).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai