Anda di halaman 1dari 15

Role playing SKP 1

Ketepatan Identifikasi Pasien


Perawat A akan melakukan tindakan pemasangan infus pada pasien
dengan diagnosa medis “DHF” (Dengue Hemorrhagic Fever). Sesuai dengan
order dari Dokter Kondis pasien saat ini membutuhkan cairan parental.
Perawat A segera ke ruangan pasien untuk melakukan tindakan
pemasangan infus setelah di awali dengan fase pra interaksi
Fase Interaksi :
Perawat A : ” Permisi Bu”, Saya akan melakukan pemasangan infus
kepada anak ibu, silahkan ibu sebutkan nama dan tanggal lahir
anak ibu
Ibu Pasien : “ya, Sus, nama anak saya budi dan tanggal lahirnya 6-09-2017
Perawat A : Benar ya bu, ( Perawat sambil mencocokan dengan gelang
identitas dan RM pasien). “ Baiklah buk bias kita mulai
sekarang pemasangan infusnya?
Ibu Pasien : “Silahkan, Sus”

Role playing SKP 2


Peningkatan Komunikasi yang efektif
Ilustrasi : Seorang perawat yang dinas di ruang rawat inap kelas I
anak melaporkan perubahan kondisi TTV ( suhu tubuh ) pasiennya
kepada dokter penanggung jawab pasien ( DPJP ). Pasien dirawat
dengan diagnose medis Suspek leukemia. Pada jam 23.15 WIB
suhu tubuh pasien meningkat menjadi 40.1‘C
Perawat “A” akan melaporkan perubuhan kondisi pasien ke DPJP via telpon dg
teknik komunikasi SBAR

S
Perawat “A” : Assalamualaikum, saya Rio perawat dinas malam di ruang kelas I
anak RS Sayang Ibu. Melaporkan pasien bernama Sabrina yang di
rawat di ruang kelas I.A. usia pasin 4 tahun, BB 26 kg, keluarga
pasien mangatakan anaknya demam dg TTV: Suhu tubuh 40.1’c
HR : 138 x/m Nafas : 32x/m, TD :90/70 Mmhg. Hasil Labor
Hb :9,5gr/dl, leukosit 27.000 /ml
B
Pasien sahira sudah dirawat 2 hari yang lalu dengan suspek
leukimia. Pasien sudah mendapatkan antibiotic meropenem 3x500
mg IV dan paracetamol oral 200 mg ( bila demam ). IVFD
terpasang KA EN IB 4 tts/d Macro
A
Pasien sudah mengalami peningkatan suhu tubuh sejak 1 jam
yang lalu suhu 38’c dan sudah diberikan kompres hangat,
dipakaikan pakaian tipis, dan sudah diberikan paracetamol oral
200mg. sekarang suhu tubuh 40,1’c
R
Dokter, Apakah perlu diberikan paracetamol drip parental 300mg
dalam waktu 30 menit

Dokter : Baiklah Nurse Rio, tolong berikan terlebih dahulu antiperetik


paracetamol drip parental 300 mg dalam waktu 30 menit

Perawat Rio : Baiklah Dokter, saya akan mencatatnya, saya ulang kembali
advis yang dokter berikan ya, “pasien akan diberikan antiperetik
paracetamol drip parental 300mg dalam waktu 30 menit
Dokter : Ya nurse Rio
Perawat Rio :Ditunggu Konfirmasinya 1x24 jam dari sekarang ya dokter
Dokter : Ya, Nurse Rio, Terimakasih
Rio : Sama” Dokter
Role playing SKP 3
Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
Ketepatan Keamanan Obat yang perlu di waspadai ( High Alert Medication )
Ilustrasi : Pasien baru masuk dan dirawat di ruang ICU anak dengan
diagnose medis Asma Bronchial serangan berat. Terpasang infus
drip Aminophilin dalam cairan KA EN IB dan oksigen NRM 6
lpm darihasil pemeriksaan AGD ditemukan Asidosis Respiratorik
sehingga perlu dilakukan pemberian obat hight alert yaitu koreksi
bicnat/meylon dalam waktu ½ jam.

Role Play
Perawat Rio : Dokter, kondisi klinis pasien Raditya dengan diagnose medis
Asma bronchial masih belum ada perbaikan. Sudah ada hasil
labor AGD menunjukan Asidosis Respiratorik, perlu kita
lanjutkan dengan koreksi bicnat, dokter??
Dokter : Ya, Rio segera lakukan koreksi bicnat 175 mg, perbandingan 1 :
3 dengan aquadest injeksi ya. Ini sudah saya buatkan di CPPT
RM pasien

Perawat Rio kemudian membaca instruksi baik-baik dan segera menuju


emergency yang ada di ruang tersebut. Perawat rio segera membuk laci obat
“High Alert” dan memastikan cairan yang diambil adalah benar dengan
mengucapkan prinsip LASA NORUM. Karena di laci yang sama juga ada
beberapa cairan yang kemasasn sangat sama dan yang membedakan hanya warna
etiketya saja
Setelah cairan bicnat diambil sebanyak 3 vial, Rio melakukan double
check dengan teman dinasnya

Perawat Rio : Sonya , ini benar bicnat yang dimaksud dalam advis ini ya. Dan
ini pengencernya , persediaanya jg benar ya
Sonya : Iya benar Rio
Selanjutnya obat di berikan kepada pasien. Kemudian Rio dan sonya mengisi
form pemakaian obat hight alert dan mereka masing masing mendatanganinya.

Role playing SKP 4


Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat operasi
Tepat lokasi, tapat prosedur dan tepat pasien operasi

Ilustrasi : Diruang OK. Terdapat pasien yang akan dilakukan operasi pada
mata kiri, sehari sebelum dilakukan tindakan operasi, operator sudah melakukan
strip marking menggunakan spidol dengan bentuk tanda panah yang menunjuk ke
mata kiri pasien. Informed consent juga sudah dilakukan oleh operatornya dan
DPJP anastesi. Pagi ini serah terima pasien dari petugas ruang rawat inap ke
petugas kamar operasi sudah dilakukan. Dan pasien sudah berada diruang operasi.

Perawat Rio : Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Rio, perawat yang
bertugas di ruangan kamar operasi ini yng nanti akan
mendampingi pelaksanaan operasi mata bapak. Sesuai dengan
standard keselamatan pasien di RS, silahkan bapak sebutkan
nama dan tanggal lahir bapak
Pasien : Nama saya budi, tanggal lahir 16 agustus 1976
Perawat : Bapak Budi mau dilakukan operasi apa?
Pasien : Saya mau di operasi mata kiri
Perawat : Apakah bapak ada alergi obat
Pasien : tidak ada

Perawat rio lalu memastikan penandaan benar di mata kiri serta kelengkapan dan
ketepatan pengisian semua form persetujuan tindakan operasi dan anastesi.semua
alat dalam keaadaan ready serta IV line juga lancer

Kemudian dilanjutkan dengan proses time out dimana semua tim


memperkenalkan diri dan saling mengenal sesuai tupoksi masing-masing
Perawat sirkuler (Rio) : Semua tim memperkenalkan diri
Sonya : Saya dr. Sonya,Sp.M
Miftah : Saya dr. Mitah, Sp,An
Rima : Saya Rima Asisten operasi
Yurika : Saya yurika Perawat anastesi
Annisa : Saya Annisa perawat Sirkuler

Semua tim memastikan kembali identitas pasien dan seluruh prosuder pre insisi
Seluruh prosedur pre insisi
-Pasien benar
-Lokasi benar
-obat profilaksis sudah
-antisipasi kondisi kritis siap
-semua peralatan lengkap dalam keadaan steril
-semua pemeriksaan penunjang RO sudah dipasang
Karena semua proses konfirmasi oleh perawat sirkuler sudah selesai, maka
insisi mulai dilakukan dan operasi selesai
Sebelum insisi di tutup/dijahit, perawat sirkuller bersama dengan dokter
operator melakukan proses sign out

Perawat : Semua tindakan operasi sudah dicatat


Instrument dan kassa lengkap
Peralatan berfungsi dengan baik selama operasi

Dokter Operator : Mata Ditutup dengan perban/kassa dan dibuka di hari ke


5. Tidak boleh basah
Perawat : Semua tindakan sudah selesai denga baik. Terimakasih

Semua proses tindakan operasi kemudian di dokumntasikan dalam format


laporan operasi dan anastesi. Advis ditulis jelas dan lengkap. Semua tim
menandatangani form pendokumentasian laporan operasi di RM pasien. Terakhir
pasien de bawah ke ruang RR ( Recovery Room ) untuk di observasi sebelum di
transfer ke ruangan
Role playing SKP 5
Pengurangan resiko infeksi terkait peayanan kesehatan
Perawat A akan melakukan tindakan pemasangan infus pada pasien
dengan diagnosa medis “DHF” (Dengue Hemorrhagic Fever). Sesuai dengan
order dari Dokter Kondis pasien saat ini membutuhkan cairan parental.
Perawat A segera ke ruangan pasien untuk melakukan tindakan
pemasangan infus setelah di awali dengan
Fase pra Interaksi :
Menyiapkan Alat dan bahan
Mencuci Tangan dengan 6 langkah cuci tangan
Fase Interaksi :
Perawat A : ” Permisi Bu”, Saya akan melakukan pemasangan infus
kepada anak ibu, silahkan ibu sebutkan nama dan tanggal lahir
anak ibu
Ibu Pasien : “ya, Sus, nama anak saya budi dan tanggal lahirnya 6-09-2017
Perawat A : Benar ya bu, ( Perawat sambil mencocokan dengan gelang
identitas dan RM pasien). “ Baiklah buk bias kita mulai
sekarang pemasangan infusnya?
Ibu Pasien : “Silahkan, Sus”

Setelah infus terpasang Perawat Membersihkan BHP ( bahan habis pakai) lalu
mencuci tangan kembali sebelum bersentuhan dengan pasien lain
ROLEPLAY 6

PENURUNAN RESIKO PASIEN JATUH

Perawat : Dewi

Pasien : Frisca

Keluarga : Rio

Di Bangsal saraf Rumah Sakit X ada seorang pasien bernama Ny.F


usianya 45 tahun menderita penyakit Stroke lemah sebelah kiri disertai hipertensi
TD 190/120. Perawat dewi akan bertemu pasien untuk melakukan identifikasi
resiko jatuh dan melakukan tindakan pencegahan. Yang bertujuan untuk
mencegah resiko jatuh pada pasien.

Pre Interaksi

Perawat : Selamat pagi Ny...

Pasien : Iya, Selamat pagi sus.

Perawat : baiklah Ny. Perkenalkan nama saya perawat Dewi, saya yang
akan merawat Ny dari pukul 07.00-14.00 wib tujuan saya kemari
untuk melakukan tindakan identifikasi resiko jatuh serta
mencegah kemungkinan adanya resiko jatuh pada Ny. Kira kira
15 menit apakah Ny bersedia?

Pasien : iya sus saya bersedia

Perawat : baiklah Ny.boleh saya minta ny.untuk menyebutkan nama ny,


nama ibu kandung ny?

Pasien : Nama saya Frisca sus, ibu saya bernama neti

Perawat : Baiklah ny. (sambil melihat gelang dari tangan pasien)


Bagaimana keadaan Ny sekarang?

Pasien : Sudah lumayan membaik sus..

Perawat : Semalam tidurnya nyenyak tidak Ny?

Pasien : Alhamduliah nyenyak sus..


Perawat : Baik kalau begitu Ny..Sebelum saya mulai apa ada yang ingin
ditanyakan ?

Pasien : Tidak sus..

Orientasi

PERAWAT MEMBAWA FORMULIR SKOR RESIKO JATUH

Perawat : baiklah Ny, sesuai prosedur keselamatan pasien, saya akan


memasangkan gelang (berwarna kuning) identifikasi
resiko jatuh pada pergelangan Ny tujuannya untuk
memastikan Ny beresiko jatuh dan kami sebagai petugas
akan lebih waspada dalam memberikan pelayanan sesuai
keterbatasan Ny sehingga dapat mencegah terjatuh selama
dirawat dirumah sakit ini.

Pasien : baik sus,silahkan

Perawat : bapak/Ny dimohon agar gelang jangan dilepaskan selama


dirawat dirumah sakit sampai keadaan membaik

Setelah itu Perawat memastikan mengunci roda tidur dan


memposisikan tempat tidur pada posisi lebih rendah. Perawat
menaikkan pagar pengaman tempat tidur.

Perawat : pak, nanti lampunya harus tetap nyala ya pada malam hari.

Keluarga : Iya sus

Setelah itu perawat memberi tanda warna kuning pasien pada


tempat tidur.
Terminasi

Perawat : Bagaimana Ny ? Apakah setelah ini Ny lebih merasa lebih


nyaman ?

Pasien : Iya sus

Perawat : Iya sudah Ny. Jika Ny membutuhkan apa-apa, Ny tinggal pencet


bel yang ada di dekat Ny. Sebelum saya meninggalkan ruangan
apakah ada yang ingin Ny tanyakan?

Pasien : Tidak sus

Perawat : Kalau begitu saya permisi ya Ny, pak...

Keluarga+pasien : Iya sus

NASKAH DIALOG MUTU PELAYANAN

"EMPATI"

Sanny

Ani

: Anak Ny. Anita

Perawat

Asnah

Anita
Perawat

Ny. Anita

Di sebuah Puskesmas "Desa Suka" pada tanggal 15 April 2020 pada pukul 21.00
WITA seorang ibu bernama Ny. Anita yang membawa anaknya yang bernama
Maghrisa yang sedang mengalami aspeksia. Si anak tampak lemah, pucat dan si
anak tampak tidak merespon saat di panggil. Ny. Anita tampak sangat gusar,
cemas dan sangat panik nampak setengah berlari sambil menggendong anaknya
menuju UGD. Sementara itu di IGD perawat yang jaga pada malam itu ada 2
orang perawat dan masing-masing perawat ada yang sibuk dengan gadgetnya
sambil menonton tv di ruang perawat dan perawat yang satunya sibuk menulis
buku laporan akhir bulan.

Ny. Anita

Permisi suster, cepet tolongin anak saya suster cepet!!

Anaknya kenapa bu? (sambil terus menulis laporan tanpa melihat ke arah Ny.

Perawat 2 Anita)

Ny. Anita

Anak saya sesak nafas suster pas lagi makan

Perawat 2

Emangnya habis makan apa bu?

Ny. Anita Saya gak tau juga, tadi anak saya titipkan sama neneknya. Cepet
tolongin suster jangan kebanyakan nanya!!
Perawat 2

Iya sebentar bu, saya panggilin temen saya dulu

(memanggil perawat 1 yang sedang sibuk dengan gadgetnya)

Perawat I

Apa yang harus kita lakukan?

Perawat 2

Perawat I

: Sesak nafas anaknya pas lagi makan

Pasangi oksigen segera

Perawat 2

: Baik

Ny. Anita

Perawat I

Cepetan suster, dari tadi saya nungguin kesian nih anak saya

Iya ibu, sabar (sambil memasangkan oksigen)

Ny. Anita
Perawat 1

Sabar sabar kalau anak saya tidak dapat tertolong apa mau tanggung jawab!

Iya ibu ini juga lagi diperiksa.

Ny. Anita

Perawat 2

Jadı gimana? Anak saya kenapa

Apa anak ibu ini ada mempunyai alergi terhadap nmakanan?

Ny. Anita Ada suster, anak saya ini alergi terhadap kacang dan sepertinya tadi di
kasih

neneknya makan kacang

Perawat 2

Wah bisa gara-gara makan kacang bu anak ibu jadi sesak nafas seperti ini

Perawat 1 : Anak ibu sudah saya pasang oksigen dan saya pasang infus juga karna
anak

ibu tampak sangat lemah

Ny. Anita

Terus anak saya gapapa lagi kan?


Perawat 1

Ny Anita

Gapapa sih bu, anaknya sudah tampak tenang juga

:Syukurlah

Saya mau nelpon dokter dulu ya bu untuk konsultasi gimana tindakan

Perawat 2 selanjutnya

Baiklah

Ny. Anita

Perawat 2 pun menelpon dokter untuk konsultasi menanyakan tindakan apa lagi
yang diberAnitan dan tindakan farmakologi seperti apa yang diberAnitan karena
dokter biasanya kalau malam hari tidak ada. Dokter yang bertugas hanya pada jam
08.00 sampai 15.00 WITA makanya suster yang bertugas malam biasanya
konsultsi lewat telpon. Setelah diberAnitan tindakan farmakologis dan pasien
sudah tampak lebih tenang dari sebelumnya

Perawat 2

Silakan ibu duduk di sini

Iya suster, jadi apa kata dokternya? Apa perlu dibawa ke Rumah Sakit
Perawat 2 Jadi begini bu, kata dokternya tadi sesak nafas anak ibu tadi bisa
disebabkan karena kacang yang di makan anak ibu seperti yang sudah ibu bilang
tadi dan kata dokter anak ibukan sudah nampak tenang jadi tidak perlu di bwa ke
Rumah Sakit Dan untuk sementara anak ibu mengonsumsi obat ini dulu karena
hanya obat ini yang tersedia di sini karna kalau malam begini apotik di sini sdh
tutup.

Perawat 1 : Iya bu, jadi besok pagi ibu bisa kembali lagi ke sini untuk konsultasi
ke dokter dan mengambil resep, karena kami tidak bisa memberAnitan resep
tanpa persetujuan dokternya bu

Ny. Anita Jadi besok saya ke sini lagi nih? Terus kalau anak saya setelah pulang
ini

kambuh lagi gimana?

Peawat I Semoga ga kambuh lagi bu, karna tadi sudah kami kasih obat dan ini
juga

ada obat yang di minum setelah pulang dari sini Ny Anita

Syukurlah kalau begitu

Perawat 2

Ny. Anita Baik sus, terimakasih ya sus. Maaf tadi saya agak cerewet dan marah-
marah

Sekali lagi terimakasih suster.

Keesokan harinya Ny. Anita kembali lagi ke IGD Puskesmas untuk konsultasi,

mengambil resep dan menebus obat di apotik puskesmas,

Ini bu biaya yang harus ibu bayar


SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai