Anda di halaman 1dari 10

Kode etik perawat

Perawat dan Klien


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia,
keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan
yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar terus
menerus
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima
delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional
Perawat dan Masyarakat
1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat. Perawat dan Teman
Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

Kode etik dokter

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA


Merupakan pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan praktek
kedokteran.
Tertuang dalam SK PB IDI no 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002 tentang penerapan
Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Kode Etik Kedokteran Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1969 dalam Musyawarah
Kerja Susila Kedokteran Indonesia.
Dan sebagai bahan rujukan yang dipergunakan pada saat itu adalah Kode Etik Kedokteran
Internadional yang telah disempurnakan pada tahun 1968 melalui Muktamar Ikatan Dokter
Sedunia ke 22, yang kemudian disempurnakan lagi pada MuKerNas IDI XIII, tahun 1983.

KEWAJIBAN UMUM
Pasal1
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter.

Pasal2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standard
profesi yang tertinggi.

Pasal3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan
hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Pasal5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya
diberikan untuk kepentingan
dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.

Pasal6
Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap
penemuan tehnik atau pengobatan
baru yang belum diuji kebenarannya dan hal hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya..

Pasal7a
Seorang dokter harus, dalam setiappraktek medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan
teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang ( compassion ) dan penghormatan atas
martabat manusia.

Pasal7b
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dansejawatnya, dan
berupaya untuk mengingatkan
sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau
penggelapan, dalam menangani pasien.

Pasal7c
Seorang dokter harus menghormati hak hak pasien, hak hak sejawatnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus
menjaga kepercayaan pasien.

Pasal7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup mahluk insani.

Pasal8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat
dan memperhatikan semua
aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ),
baik fisik maupun psiko-sosial,
serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya.

Pasal9
setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya
serta masyarakat, harus
saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN


Pasal10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya
untuk kepentingan pasien.
Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujuan pasien, ia wajib
merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarga dan
penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

Pasal12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,
bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.

Pasal13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali
bila ia yakin ada
orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT


Pasal14
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal15
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan
atau berdasarkan
prosedur yang etis.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI


Pasal16
Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal17
Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
kedokteran/kesehatan.

KONSEP PROFESIONAL DAN HAK- HAK PASIEN


Konsep profesional perawat sebagai advokat terhadap pasien:
1. Pemenuhan kebutuhan dasar pasien selama perawatan
2. Hak untuk hidup, melindungi nyawa pasien terhadap tindakan sewenang- wenang yaitu
dengan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik.
3. Hak untuk memilih mati, menjadi permasalahan jika pasien dalam keadaan tidak sadar
atau koma dan tidak mampu membuat keputusan sendiri tentang hidup dan matinya.
Dalam situasi ini pasien hanya mampu mempertahankan hidup jika dibantu dengan
pemasangan peralatan mekanik.

4. Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.

5. Hak atas keamanan dan keselamatan selama perawatan.

Konsep professional perawat sebagai advokat terhadap keluarga:


1. Hak untuk mendapat informasi yang jelas dan benar tentang penyakit pasien,
prognosa, tindakan medis serta perkembangan pasien yang dilakukan oleh perawat dan
tenaga kesehatan lain.

2. Hak memberikan persetujuan atau penolakan tindakan medis

Keluarga berhak menolak menyetujui ataupun menolak tindakan medis seperti CT scan
ulang,dll.
3. Hak untuk menghentikan pengobatan

4. Hak atas rahasia kedokteran atau data penyakit, status, diagnose dll

5. Hak atas isi rekaman medis/ data medis sepert hasil labor, rontgen.

6. Hak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan,
dokumen pembayaran, bon, dll

7. Hak untuk mencari pendapat kedua, pendapat dari dokter lain, rumah sakit lain.

PERAN PERAWAT
1. Care Giver (Pelaksana)

a. Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien Ny. T

- Memenuhi kebutuhan dasar pasien


- Memberikan asuhan keperawatan
PERAN PERAWAT
1. Care Giver (Pelaksana)

a. Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien Ny. T

- Memenuhi kebutuhan dasar pasien

- Memberikan asuhan keperawatan


2. Counselor
Perawat sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Pengambilan keputusan tindakan medis dan mencari alternatif
biaya pengobatan selama perawatan pasien.
3. Client Advocate
Peran dalam memberikan asuhan keperawatan. Peran advokat (pelindung) serta sebagai
counselor yaitu membela dan melindungi pasien tersebut untuk hidup dan
menyelamatkan jiwanya dari ancaman kematian.
4. Pengambil keputusan
Peran perawat sebagai saksi dalam pengambilan keputusan dengan persetujuan
informed consent, dengan catatan pasien atau keluarga pasien sudah mengetahui jelas
tentang keputusan yang diambil.
5. Comforter
Peran perawat sebagai comforter yaitu berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman
pada klien selama perawatan.
6. Communicator
Perawat bertindak sebagai mediator antara klien, keluarga dengan tim kesehatan lainnya.
Perawat berperan dalam memberikan penjelasan dengan komunikasi kepada pasien dan
keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatannya
3. Fungsi Perawat
a. Fungsi Independen
Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari atau pemenuhan kebutuhan
dasar klien sehari- hari, memberikan rasa aman dan nyaman, cinta dan mencintai dengan
mendampingi pasien, membantu kebutuhan spiritual dengan cara selalu mengingatkan
kepada yang Maha Kuasa.
b. Fungsi Dependen
Perawat menerima instruksi dari dokter untuk memberikan tindakan medis misalnya
pemasangan infuse, pemberian obat, suction dan tindakan invasif lainnya.
c. Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasarkan pada kerjasama dengan tim perawatan atau tim
kesehatan. Perawat kolaborasi dengan tim kesehatan lain (gizi) dalam pemberian diet
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Ismani, Mila. 2001. Etika Keperawatan. Widya Medika: Jakarta
Kozier, Barbara. 2000. Fundamental of Nursing. Red Wood. Adison Wesley.
Palestin. Bondan. 2006. Jurnal Keperawatan dan Penelitian Kesehatan. Fungsi Perawat
Spesialis agar Terhindar dari Masalah Etik maupun Hukum. Tersedia: http://www.dw-
world.indonesia. Diakses tanggal 14 Oktober 2011
Priharjo, Robert. 2008. Konsep dan Perspektif Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2.
Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Joe. 2009. Peran dan Fungsi Perawat. Tersedia: http//www.ppni.itgo.com. diakses tanggal 14
Oktober 2011

Anda mungkin juga menyukai