Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN DEMENSIA PADA LANSIA MELALUI TERAPI BILABONG

DI BANJAR PUCAK SARI DENPASAR UTARA

ANALISA JURNAL (PICOT)

1. Problem/ Population
Problem
Lansia rentan mengalami masalah kesehatan akibat penurunan fisiologis, fungsi kognitif,
dan fungsi otak terutama demensia (kepikunan). Keadaan tersebut memengaruhi aktivitas sehari –
hari, seperti menurunnya kemampuan dalam menyelesaikan masalah, kemampuan dalam
berkomunikasi dan berbahasa. Namun, penanganan dan pencegahan demensia belum banyak
dilakukan.
Population
Sasaran untuk penelitian ini sebanyak 30 lansia serta kader lansia.
2. Intervention
Pencegahan demensia dilakukan melalui pengabdian masyarakat dilakukan menggunakan
metode “Bilabong” (Brain Gym Kolaborasi Drama Gong). “Bilabong” merupakan bentuk
kolaborasi brain gym, drama serta gamelan Bali yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan
sosialisasi brain gym, demostrasi dan pelatihan.
Tahapan pelaksanaan “Bilabong” diawali dengan menentukan lansia yang akan mengikuti
kegiatan brain gym, dilanjutkan pembuatan gerakan brain gym yang dipadukan gamelan drama
gong serta pelaksanaan kegiatan. Tahapan pelaksanaan dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu tahap
kontrak waktu, tahap pengabdian masyarakat dengan “Bilabong”, dan tahap untuk keberlanjutan
program melalui pemberdayaan pimpinan lansia dalam keberlangsungan brain gym pada
masyarakat sasaran untuk mencegah dan mengatasi demensia.
Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan, yaitu melakukan demonstrasi brain gym
dengan metode drama gong (“Bilabong”). Pengukuran tingkat stress menggunakan kuesioner
DASS21 dengan pre-test dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan, sedangkan post-test dilakukan
tepat setelah pelaksanaan “Bilabong”.
Metode demonstrasi dilakukan oleh satu orang tim pengabdian, sedangkan satu orang tim
pengabdian lain memberikan penjelasan tentang masing-masing gerakan yang dicontohkan dan
dua orang lainnya berperan sebagai fasilitator untuk mendampingi dan membimbing lansia
melakukan gerakan brain gym. Kolaborasi brain gym dengan drama bertujuan sebagai sarana
dalam memberikan edukasi kepada lansia tentang tujuan brain gym, manfaat brain gym, waktu
pelaksanaan, dan fungsi masing-masing gerakan.
Gerakan yang diberikan berjumlah 10 gerakan, dengan delapan gerakan bersumber dari
Otak Tengah Indonesia (sebuah lembaga yang mengaplikasikan brain gym, eye gym, dan senam
lainnya untuk merangsang mesencephalon midbrain, sehingga menghasilkan keseimbangan otak
kiri dan kanan yang berkontribusi dalam memori) serta dua gerakan (lazy 8 dan membuat “kotak
ilmu”) bersumber dari Dennison G.E, et al (2008) yang berfungsi dalam meningkatkan integrasi
belahan otak kiri dan kanan serta memperbaiki keseimbangan dan koordinasi. Setiap gerakan
dilakukan maksimal 4x8 ketukan dengan diiringi oleh gamelan medley yang dirancang dan
diiringi oleh penabuh.

3. Comparation
-
4. Outcome
Setelah dilakukan “Bilabong” selama 1 kali seminggu dalam 4 minggu terdapat pengaruh
pada tingkat stress yang diukur dengan penurunan pre-test post-test signifikan (p=0,000) serta
penurunan tingkat stress sebesar 25%. Partisipasi lansia sebesar 100% dengan antusias yang
sangat besar dalam mengikuti Bilabong. Untuk keberlanjutan program, tim pengabdi kembali
mengajarkan brain gym kepada pimpinan perkumpulan lansia dengan hasil 100% lansia terlatih.
5. Time
Di laksanakan pada bulan Maret 2016 sampai Juli 2016.

Yang Bisa Dikembangkan untuk “Promosi Kesehatan” pada jurnal yang


Berjudul “Pencegahan Demensia pada Lansia melalui Terapi Bilabong di
Banjar Pucak Sari Denpasar Utara”

Lansia umumnya rentan terhadap gangguan kesehatan. Salah satu yang sulit dihindari
adalah gejala pikun (demensia) yang dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif dan daya ingat
secara perlahan-lahan akibat menurunnya fungsi otak. Keadaaan tersebut memengaruhi aktivitas
sehari-hari seperti menurunnya kemampuan dalam menyelesaikan masalah, kemampuan dalam
berkomunikasi, dan berbahasa (Wreksoatmodjo, 2012).
Metode terapi yang dapat digunakan dalam mencegah dan mengurangi gangguan fungsi
kognitif pada lansia, yaitu senam otak (brain gym) yang terdiri atas serangkaian gerak sederhana
untuk optimalisasi fungsi dari tiga dimensi otak (Denisson P, & Denisson G, 2009). Pelaksanaan
senam otak sangat praktis, karena bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja
(termasuk lansia) Dennison, Paul E, 2008). Karakter lansia di Bali yang tertarik terhadap
sendratari, tari-tarian bali, dan drama gong menjadi latar belakang untuk mengkolaborasikan
pelatihan brain gym (senam otak) dengan drama gong sebagai suatu kebaharuan
Kegiatan “Bilabong” merupakan kegiatan memberikan latihan brain gym yang diberikan
dengan iringan gamelan Bali yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang cara
pencegahan demensia, mencegah demensia, menurunkan tingkat stress lansia, dan dapat menjadi
kegiatan baru di Banjar Pucak Sari Denpasar Utara. “Bilabong” berisi beberapa kegiatan di
antaranya: 1.) Drama gong sebagai sarana edukasi pencegahan pikun lansia; 2.) Pelatihan brain
gym dengan musik gamelan terhadap lansia; 3.) Pelatihan brain gym kepada pimpinan
perkumpulan lansia berkaitan dengan tujuan keberlanjutan program jangka panjang; 4.) Evaluasi
pengetahuan lansia terkait gerakan-gerakan pada brain gym, serta perubahan tingkat stress lansia
setelah kegiatan; 5.) Pemberian CD berisi video pelatihan brain gym terhadap 30 lansia; 6.) Serta
monitoring keberlanjutan kegiatan di Banjar Pucak Sari setiap minggu sekali dalam 4 minggu
berturut-turut.
Setelah dilakukan “Bilabong” selama 1 kali seminggu dalam 4 minggu terdapat pengaruh
pada tingkat stress yang diukur dengan penurunan pre-test post-test signifikan (p=0,000) serta
penurunan tingkat stress sebesar 25%. Partisipasi lansia sebesar 100% dengan antusias yang
sangat besar dalam mengikuti Bilabong. Untuk keberlanjutan program, tim pengabdi kembali
mengajarkan brain gym kepada pimpinan perkumpulan lansia dengan hasil 100% lansia terlatih.
Maka dari itu kami tertarik untuk mengambil jurnal ini sebagai sumber referensi kami
dalam pembuatan “Promosi Kesehatan dalam Upaya untuk Mencegah Demensia pada Lansia”
dengan menggunakan “Terapi Bilabong”, tidak ada kontraindikasi bagi lansia untuk melakukan
brain gym, sehingga brain gym dengan iringan gamelan bisa dilakukan oleh seluruh lansia, dimana
dan kapan saja.

Anda mungkin juga menyukai