Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Gangguan jiwa merupakan salah satu dari masalah kesehatan terbesar selain penyakit
degeneratif, kanker dan kecelakaan. Gangguan jiwa juga merupakan masalah kesehatan yang
serius karena jumlahnya yang terus mengalami peningkatan. Menurut UU No. 18 Tahun 2014,
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan orang yang mengalami gangguan dalam
pikiran, perilaku, dan perasaan yang terbentuk dalam suatu gejala atau perilaku. Yang
dampaknya adalah ODGJ cenderung akan mengalami hambatan dalam menjalankan fungsinya
sebagai manusia (Kemenkumham, 2014).

Gangguan jiwa adalah penyakit kronis yang membutuhkan proses panjang dalam
penyembuhannya. Rumah sakit adalah tempat penyembuhan sementara, yang mana nantinya
penderita gangguan jiwa harus kembali lagi ke komunitas. Melalui perawatan terapeutik
diharapkan akan dapat membantu penderitanya mencapai tahap recovery (pemulihan).

Salah satu faktor penting yang membantu proses penyembuhan ialah adanya dukungan
dari keluarga (family support) dan penerimaan keluarga. Yang dimaksud dengan dukungan
keluarga (family support) adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap,
tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikannya. Keberadaan keluarga menjadi sumber kasih sayang, rasa aman, rasa
memiliki dan berperan serta dalam menyiapkan kemandirian individu di masyarakat.
Link :

Kemenkumham. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014


tentang Kesehatan Jiwa disertai Penjelasannya. Jakarta : Kemenkumham RI

Nasrati, Ririn. 2017. Stigma dan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ). Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan,15(1), 56.

Wakhid, Irfanuddin. 2017. Sikap dan dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa di kecamatan kutowinangun. Master skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Diakses dari http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/549/

Anda mungkin juga menyukai