Kesehatan Jiwa
Manajemen Kesehatan Jiwa Terpadu
Pokok Bahasan
Konsep Deteksi Dini Masalah
01 Kesehatan Jiwa
• Definisi
• Tujuan
• Metode
• Deteksi dini masalah kesehatan jiwa secara • Deteksi dini masalah kesehatan jiwa secara digital
manual ⮚ Pelaksanaan skrining secara digital lebih fleksibel dari
⮚ Kuesioner SRQ 20 (mendeteksi adanya gejala sisi waktu dan tempat serta diharapkan dapat
gangguan mental) menjangkau lebih banyak orang (SRQ-20, SDQ,
⮚ SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire) ASSIST.
→ mendeteksi dini kesehatan mental ⮚ Sarana yang dapat digunakan:
emosional anak usia 4-17 tahun. ▪ Google form → dengan mengubah format
⮚ ASSIST (Alcohol, Smoking and Substance. pencatatan dari manual ke bentuk pertanyaan
Involvement Screening Test) →kuesioner dalam formulir Google Form
untuk semua tingkat masalah atau ▪ Menggunakan aplikasi → skrining masalah
penggunaan zat berisiko pada orang dewasa. kesehatan jiwa sudah tersedia di beberapa aplikasi
yang bisa diunduh tanpa berbayar antara lain:
✔ SEHAT JIWA metode SRQ 20 → untuk usia
> 18 tahun
✔ SINAPZA → menggunakan ASSIST untuk
skrining keterlibatan penggunaan NAPZA
✔ KDAI → untuk aplikasi untuk skrining adiksi
internet
02 Pelaksanaan Deteksi Dini
Masalah Kesehatan Jiwa
Pelaksanaan Deteksi Dini Masalah
Kesehatan Jiwa
1. Identifikasi sasaran kelompok berisiko masalah kesehatan jiwa
▪ Skrining kelompok yang memiliki risiko masalah kesehatan jiwa menurut usia,
dibagi menjadi:
Memastikan individu siap diskrining, dalam keadaan tenang, tidak dalam tekanan dan pengaruh obat-obatan
maupun dalam pengaruh ancaman seseorang
Mengedukasi individu terkait dengan kesehatan jiwa, perlu dilakukan edukasi terkait kondisi kesehatan jiwa sesuai
rentang usia juga faktor risiko lainnya
Memberikan penjelasan terkait tujuan skrining, asa kerahasiaan (isu konfedensialitas), dan pentingnya mengisi
kuesioner sesuai keadaan yang sesungguhnya sehingga mendapatkan hasil yang akurat
Pengisian kuesioner dilakukan mandiri atau melalui wawancara → perlu disesuaikan dengan jumlah tenaga yang
ada, jumlah pasien yang akan dilakukan deteksi dini serta ketersediaan waktu
Melakukan interpretasi hasil skrining, perlunya pemahaman akan hasil dari deteksi dini yang telah dilakukan untuk
pentingnya mengambil langkah lanjut
Penilaian:
Usia < 11 tahun: Usia 11-18 tahun:
• B) SKOR KEKUATAN
Perilaku Prososial (Pro)
o Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain
o Bersedia berbagi dengan anak lain Jika ada nilai ambang
o Suka menolong atau abnormal di salah
o Bersikap baik pada anak yang lebih muda satu domain atau lebih
o Sering menawarkan diri membantu orang lain →
Penilaian: terindikasi mengalami
kesehatan jiwa → perlu
Usia < 11 tahun: Usia 11-18 tahun:
dilakukan pemeriksaan
Jika Skor = Jika Skor = lanjutan
6 - 10 : Normal 6 - 10 : Normal
5 : Ambang/Borderline 5 : Ambang/Borderline
0 – 4 : Abnormal 0 – 4 : Abnormal
Jenis Instrumen Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
Jenis instrumen skrining masalah kesehatan jiwa sebagai berikut:
Risiko Rendah: menggunakan NAPZA tersebut sekali-sekali, sehingga saat ini mereka tidak mengalami masalah
apapun yang berkaitan dengan pemakaian NAPZA tersebut dan berada pada risiko rendah terjadinya masalah
kesehatan yang berhubungan dengan pemakaian NAPZA di masa mendatang asalkan mereka tetap pada pola yang
sama dalam penggunaan NAPZA tersebut.
Jenis Instrumen Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
Jenis instrumen skrining masalah kesehatan jiwa sebagai berikut:
• Risiko Tinggi: Skor 27 atau lebih tinggi untuk tiap NAPZA menyatakan bahwa pasien berada pada risiko tinggi
terjadinya ketergantungan terhadap NAPZA dan mungkin mengalami masalah kesehatan, sosial, keuangan,
hukum dan hubungan sosial sebagai akibat dari penyalahgunaan NAPZA yang mereka lakukan. Terlebih lagi,
pada pasien yang selama 3 bulan terakhir menyuntik NAPZA rata-rata 4 kali tiap bulan cenderung memiliki
risiko tinggi.
Jenis Instrumen Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
Jenis instrumen skrining masalah kesehatan jiwa sebagai berikut: