PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan Management Resiko dan Keselamatan Kerja di Dalam
Gedung RS
1 Melindungi perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat
risiko signifikan yang dapat menghambat proses pencapaian
tujuan perusahaan.
2 Membantu pembuatan kerangka kerja
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja
manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada
proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.
3 Mendorong manajemen agar proaktif
Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam
mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen
risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja
perusahaan.
4 Sebagai peringatan untuk berhati-hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak
hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan demi
tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
5 Meningkatkan kinerja perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan
menyediakan informasi tingkat risiko ya disebutkan dalam
risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi
4
dan perbaikan proses manajemen risiko secara
berkesinambungan.
6 Sosialisasi manajemen risiko
Membangun kemampuan indicidu maupun manajemen
untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan
pentingnya manajemen risiko.
1 Risiko Reputasi
Reputasi adalah hal yang paling penting untuk sebuah
perusahaan. Pada saat suatu reputasi jatuh, maka kehancuran sebuah
perusahan sudah ada didepan mata. Seperti misalnya, terdapat suatu
kasus penemuan di sebuah restoran A dimana ada indikasi pemakaian
zat tertentu yang dilarang. Apabila restoran A mempunyai cabang yang
5
banyak, maka “kecacatan di restoran A” seringkali digeneralisir oleh
masyarakat. Hal tersebut akan merusak nama baik semua restoran
cabang A.
Hal yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan risiko
reputasi adalah:
a) Mengakui bahaya
b) Evaluasi akibat dari risiko
c) Pengalokasian sumber daya yang laus untuk mengendalikan
kerusakan
d) Mencoba mengambil kembali reputasi perusahaan dan
kepercayaan klien dengan berbagai macam strategi
e) Melaksanakan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjuti untuk
masa mendatang.
2 Risiko Pasar
3 Risiko Kredit
6
nantinya bisa diidentifikasi apakah perusahaan tersebut mempunyai
kemampuan untuk membayar utangnya.
4 Risiko Operasional.
1 Tahap Persiapan
a. Menyatakan komitmen
Komitmen harus dimulai dari direktur utama/ direktur RS
(management puncak). Pernyataan komitmen oleh management
puncak tidak hanya dari katak-kata, tetapi juga harus dengan
tindakan nyata agar dapat diketahui, dipelajari, dihayati dan
dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas.
b. Menetapkan cara penetapan K3 di RS
Bisa menggunakan jasa konsultan atau tanpa menggunakan
jasa konsultan jika RS memiliki personil yang cukup mampu
mengorganisasikan dan mengarahkan orang
c. Pembentukan organisasi/unit pelaksanaan K3 di RS
d. Membentuk kelompok kerja penerapan K3
Anggota kelompok kerja sebaiknya terdiri atas seorang wakil
dari setiap unit kerja di dalam ruangan.
e. Menetapkan sumber daya yang diperlukan
Sumber daya disini mencangkup orang ( Mempunyai tenaga
K3), sarana, waktu dan dana.
7
2 Tahap Pelaksanaan
8
b. Inspeksi dan pengujian
Tahap ini dilakukan pengamatan dan penilaian secara umum
dan tidak terlalu mendalam.
c. Melaksanakan audit K3
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.2.1 Pada era sekarang management resiko dan keselamatan kerja harus
benar-benar diaplikasikan karena masyarakat sekarang sudah mulai
kritis terhadap setiap aspek dalam RS.
3.2.2 Semua perangkat RS haruslah menyadari penting bagi setiap
petugas untunk memperhatikan setiap tindakan yang dapat
berdampak pada diri mereka sendiri, pasien maupun instansi RS.
10
DAFTAR PUSTAKA
11