Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Kesehatan Kerja mempunyai tujuan utama yaitu memberikan


perlindungan kepada pekerja dari bahaya kesehatan yang berhubungan dengan
lingkungan kerja dan promosi kesehatan pekerja. Lebih jauh lagi adalah
menciptakan kerja yang tidak saja aman dan sehat, tetapi juga nyaman serta
meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja. Manajemen risiko kesehatan
adalah proses yang bertahap dan berkesinambungan. Tujuan utama manajemen
risiko kesehatan adalah menurunkan risiko pada tahap yang tidak bermakna
sehingga tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan pekerja. Tujuan
tersebut hanya akan tercapai melalui kerja sama antara profesional kesehatan dan
keselamatan kerja yang membantu manajemen dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan program kesehatan kerja, dengan pengusaha yang
bertanggung jawabdalam menjamin kesehatan dan keselamatan perusahaan pada
tingkat yang setinggi tingginya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan management resiko dan keselamatan


kerja di dalam gedung RS?
1.2.2. Apa tujuan dari management resiko dan keselamatan kerja di
dalam gedung RS?
1.2.3. Apa manfaat yang didapatkan dari penerapan management resiko
dan keselamatan kerja di dalam gedung RS?
1.2.4. Apasaja jenis-jenis management resiko dan keselamatan kerja di
dalam gerung RS?
1.2.5. Bagaimana management proses management dan resiko di dalam
gedung RS?

1
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan management resiko


dan keselamatan kerja di dalam gedung RS.
1.3.2 Untuk mengetahui apa tujuan dari management resiko dan
keselamatan kerja di dalam gedung RS.
1.3.3 Untuk mengetahui apa manfaat yang didapatkan dari penerapan
management resiko dan keselamatan kerja di dalam gedung RS.
1.3.4 Untuk mengetahui apasaja jenis-jenis management resiko dan
keselamatan kerja di dalam gerung RS.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana management proses management
dan resiko di dalam gedung RS.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Management Resiko dan Keselamatan Kerja di Dalam


Gedung RS

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya untuk


memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan
para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilisasi. Sedangkan management K3 Rumah Sakit
adalah suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk
membudayakan K3 di Rumah Sakit. (Kemenkes RI,2007)

Menurut COSO (Comitter of Sponsoring Organizations of the


Treadway Commission) manajemen risiko atau Enterprise Risk
Management (ERM) adalah sebuah proses yang dilakukan oleh dewan
direksi, manajemen dan personil lainnya, diterapkan dalam penetapan
strategi dan di seluruh perusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi
kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko
untuk memberikan keyakinan tentang pencapaian tujuan entitas.

Jadi management resiko dan keselamatan kerj di dalam gedung


rumah sakit adalah suatu proses kegiatan yang dirancang untuk
meminimalkan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan di dalam gedung
rumah sakit.

3
2.2 Tujuan Management Resiko dan Keselamatan Kerja di Dalam
Gedung RS

Tujuan management K3 di rumah sakit yaitu terciptanya cara kerja,


lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan rumah sakit (Kemenkes
RI,2007)
Adapun tujuan management resiko dan keselamatan kerja secara
umum yaitu:

1 Melindungi perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat
risiko signifikan yang dapat menghambat proses pencapaian
tujuan perusahaan.
2 Membantu pembuatan kerangka kerja
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja
manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada
proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.
3 Mendorong manajemen agar proaktif
Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam
mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen
risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja
perusahaan.
4 Sebagai peringatan untuk berhati-hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak
hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan demi
tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
5 Meningkatkan kinerja perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan
menyediakan informasi tingkat risiko ya disebutkan dalam
risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi

4
dan perbaikan proses manajemen risiko secara
berkesinambungan.
6 Sosialisasi manajemen risiko
Membangun kemampuan indicidu maupun manajemen
untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan
pentingnya manajemen risiko.

2.3 Manfaat Management Resiko dan Keselamatan Kerja di Dalam


Gedung RS

1 Bagi Rumah Sakit


a) Meningkatkan mutu pelayanan
b) Mempertahaankan kelangsungan oprasional RS
c) Meningkatkan citra RS
2 Bagi Karyawan
a) Melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja
b) Mencegah terjadinya kecelakaan saat kerja
3 Bagi Pasien dan Pengunjung
a) Mutu layanan yang baik
b) Kepuasan pasien dan pengunjung

2.4 Jenis-Jenis Management Resiko dan Keselamatan Kerja di Dalam


Gedung RS

Terdapat beberapa jenis manajemen risiko, antara lain:

1 Risiko Reputasi
Reputasi adalah hal yang paling penting untuk sebuah
perusahaan. Pada saat suatu reputasi jatuh, maka kehancuran sebuah
perusahan sudah ada didepan mata. Seperti misalnya, terdapat suatu
kasus penemuan di sebuah restoran A dimana ada indikasi pemakaian
zat tertentu yang dilarang. Apabila restoran A mempunyai cabang yang

5
banyak, maka “kecacatan di restoran A” seringkali digeneralisir oleh
masyarakat. Hal tersebut akan merusak nama baik semua restoran
cabang A.
Hal yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan risiko
reputasi adalah:
a) Mengakui bahaya
b) Evaluasi akibat dari risiko
c) Pengalokasian sumber daya yang laus untuk mengendalikan
kerusakan
d) Mencoba mengambil kembali reputasi perusahaan dan
kepercayaan klien dengan berbagai macam strategi
e) Melaksanakan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjuti untuk
masa mendatang.

2 Risiko Pasar

merugikan sebuah perusahaan. Seperti adanya penurunan


harga saham yang Risiko pasar seringkali berhubungan dengan
perubahan harga pasar yang dapat mengakibatkan penurunan nilai
pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini menjadikan kerugian
perusahaan karena harga saham bergerak di arah yang tidak
menguntungkan.

3 Risiko Kredit

Risiko kredit biasa terjadi di perusahaan yang


melaksanakan skema penjualan dengan cara kredit. Risiko ini juga
dapat menimpa perusahaan yang bergerak di bidang lembaga
keuangan. Risiko ini adalah bahaya kuno yang disebabkan
ketidakmampuan untuk mengekstrak perjanjian (pinjam
meminjam) dalam mitra bisnis. Perusahaan harus dapat melakukan
manajemen utang yang baik. Dan juga harus mengetahui tingkat
kesehatan perusahaan yang akan menjadi mitra bisnisnya, sehingga

6
nantinya bisa diidentifikasi apakah perusahaan tersebut mempunyai
kemampuan untuk membayar utangnya.

4 Risiko Operasional.

Risiko yang terjadi karena kurang berfungsinya suatu


proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau terdapat
problem eksternal. Risiko ini akan menimbulkan kerugian yang
bisa berdampak akan hilangnya potensi keuntungan

2.5 Proses Management Resiko dan Keselamatan Kerja di Dalam Gedung


RS

1 Tahap Persiapan
a. Menyatakan komitmen
Komitmen harus dimulai dari direktur utama/ direktur RS
(management puncak). Pernyataan komitmen oleh management
puncak tidak hanya dari katak-kata, tetapi juga harus dengan
tindakan nyata agar dapat diketahui, dipelajari, dihayati dan
dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas.
b. Menetapkan cara penetapan K3 di RS
Bisa menggunakan jasa konsultan atau tanpa menggunakan
jasa konsultan jika RS memiliki personil yang cukup mampu
mengorganisasikan dan mengarahkan orang
c. Pembentukan organisasi/unit pelaksanaan K3 di RS
d. Membentuk kelompok kerja penerapan K3
Anggota kelompok kerja sebaiknya terdiri atas seorang wakil
dari setiap unit kerja di dalam ruangan.
e. Menetapkan sumber daya yang diperlukan
Sumber daya disini mencangkup orang ( Mempunyai tenaga
K3), sarana, waktu dan dana.

7
2 Tahap Pelaksanaan

a. Penyuluhan K3 ke semua petugas RS


Setelah teranancang bagaimana managemet K3 maka pelu
dilakukan penyuluhan tentang program yang telah terbentuk
agar petugas dapat menjalankan program tersebut.
b. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan
kelompok di dalam organisasi RS
Fungsi dari pelatihan ini adalah untuk memproses satu individu
dengan prilaku yang sesuai dengan yang telah ditentukan
sebelumnya.
c. Melaksanakan program K3 sesuai dengan peraturan yang
berlaku :
1 Pemeriksaan kesehatan petugas
2 Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja
3 Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat
4 Penempatan pekerja yang sesuai dengan kondisi kesehatan
5 Pengobatan pekerja yang menderita sakit
6 Menciptakan lingkungan kerja yang hygenis secara teratur
7 Melaksanakan biological monitoring
8 Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja

3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi

a. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem


pelaporan RS
1 Pencatatan dan pelaporan K3
2 Pencatatan semua kegiatan K3
3 Pencatatan dan pelaporan KAK
4 Pencatatan dan pelaporan PAK

8
b. Inspeksi dan pengujian
Tahap ini dilakukan pengamatan dan penilaian secara umum
dan tidak terlalu mendalam.
c. Melaksanakan audit K3

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

3.1.1 management resiko dan keselamatan kerj di dalam gedung rumah


sakit adalah suatu proses kegiatan yang dirancang untuk
meminimalkan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan di dalam
gedung rumah sakit.
3.1.2 Tujuan management K3 di rumah sakit tidak lain yaitu terciptanya
cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan rumah sakit
3.1.3 Manfaat penerapan management resiko dan keselamatan kerja akan
dapat dirasakan langsung oleh pihak RS, perawat dan juga pasien
berserta keluarganya.
3.1.4 Adapun jenis-jenis resiko management yaitu risiko reputasi, resiko
pasar resiko, kredit dan resiko oprasional
3.1.5 Ada tiga tahap dalam proses pelaksanaan management resiko dan
keselamatan kerja yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa dan tahap
evaluasi.

3.2 Saran

3.2.1 Pada era sekarang management resiko dan keselamatan kerja harus
benar-benar diaplikasikan karena masyarakat sekarang sudah mulai
kritis terhadap setiap aspek dalam RS.
3.2.2 Semua perangkat RS haruslah menyadari penting bagi setiap
petugas untunk memperhatikan setiap tindakan yang dapat
berdampak pada diri mereka sendiri, pasien maupun instansi RS.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harvey, J., n.d. Introduction to managing risk. [Online]


Anoname. (2017). Intro To Managing. November 13, 2018.
http://www.cimaglobal.com/Documents/ImportedDocuments/cid_tg_intro_to_ma
naging_rist.apr07.pdf

KEPUTUSAN KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 432/


MENKES/SK/IV/2007

New Partners Initiative Technical Assistance Project, 2010. Developing a Risk


Management Plan, Boston: John Snow, Inc.

11

Anda mungkin juga menyukai