Anda di halaman 1dari 2

5.1.

Kesimpulan

Hipertensi merupakan salah satu penyakit menetap yang ditandai dengan penderita memiliki
tekanan darah baik itu sistolik dan diastolik di atas normal.
Faktor pemicu hipertensi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
seperti jenis kelamin, usia, dan genetic serta ada juga faktor risiko yang dapat dimodifikasi
seperti obesitas dan gaya hidup yang kurang sehat.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu hipertensi
esensial atau primer yang terjadi ketika penyebab hipertensi tidak diketahui. Selain itu ada juga
yang dinamakan hipertensi sekunder yang terjadi ketika hipertensi disebabkan oleh penyakit
ginjal, endokrin, dan penyakit jantung.

Hasil Analisa SWOT yang didapatkan dari jurnal berjudul “Decreased Blood Pressure Among
Community Dwelling Older Adults Following Progressive Muscle Relaxation and Music
Therapy (RESIK)” adalah sebagai berikut :
Strength (Kekuatan) :
1. Relaksasi otot progresif dan terapi musik mengakibatkan penurunan tekanan darah
sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.
2. Relaksasi otot progresif dan terapi musik dapat dilakukan dengan mudah dimana saja.
3. Relaksasi otot progresif dan terapi musik dapat dilakukan dengan waktu yang tidak lama.
4. Selain menurunkan tekanan darah, relaksasi otot progresif dan terapi musik juga dapat
menenangkan dari segi psikologis.
Weakness (Kelemahan) :
1. Responden tidak mengikuti sesi relaksasi sehingga ada yang tidak dihitung.
2. Kesibukan dan rasa malas menyisihkan waktu pelaksanaan.
3. Tekanan darah dapat meningkat setelah pengobatan karena tidak mengikuti protokol
seperti menghembuskan nafas melalui mulut, responden tetap tegang saat diinstrusikan
untuk mengendurkan otot dan responden merasa khawatir akan tekanan darahnya.
Oppurtunity (Peluang) :
Tingginya prevalensi penyakit hipertesi dapat mempengaruhi perekonomian suatu
negara. Metode ini jika diterapka secara optimal di Indonesia, maka akan sanga
tmembantu pemeritah dalam upaya megawasi Penyakit Tidak Menular (PTM) yang
terjadi di Indonesia yang sebelumya sudah diatasi dengan upaya posbindu dan terapi
farmakologis, tetapi belum memberikan perubahan yang signifikan, bahkan prevalesi
Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia khususnya hipertensi terus megalami
peningkatan. Pengobatan pasien hipertensi di Indonesia belum efektif karena
kekambuhan dan efek samping jangka panjang yang terjadi. Jadi dengan adanya
pengembangan terapi non-farmakologis seperti relaksasi otot progresif dan terapi musik
(RESIK) untuk melengkapi terapi farmakologis, dirasaakan mampu meningkatkan hasil
pengobatan pasien hipertesi di Indonesia.
Threat (Ancaman) :
1. Kurangnya minat masyarakat Indonesia untuk menerapkan metode ini secara mandiri.
2. Adaya pengembagan metode baru tentang terapi non-farmakologis yang terus menerus,
sehingga akan terus ada penemuan metode - metode baru yang lebih sesuai dengan gaya
hidup masyarakat Indonesia saat ini atau sesuai tren masa kini. Hal tersebut
menyebabkan metode ini terancam tidak dapat diimplemetasikan jangka panjang.

5.2. Saran

Disarankan bagi mahasiswa keperawatan agar mampu menjadi educator dan mampu berperan
sebagai pendidik untuk dapat mengedukasi dan memberikan informasi terkait dengan kesehatan
serta hal yang perlu diketahui mengenai hipertensi, disarankan pula untuk melakukan sosialisasi
terkait dengan hipertensi dan mencakup kesehatan agar nantinya para pendengar dan masyarakat
dapat memahami bahaya hipertensi dan mendapatkan wawasan baru mengenai penyakit
hipertensi serta gejala dan factor penyebabnya.
Selain itu disaranakan bagi para praktisi keperawatan agar senantiasa memperbarui ilmu
pengetahuan sehingga selalu mendapatkan wawasan terbaru, lalu dapat mengikuti Standar
Operasional Prosedur yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai