Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MAKALAH

HEALTH ENTERPRENEURSHIP
KELOMPOK 3

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Andika Sulistiawan, S.Kep., M.Kep.

DISUSUN :

Grace L.Y.S.T G1B119030

Anisa G1B119044

Syafril Manurung G1B119052

Erawati G1B119062

Yahya Esrom Ansanay G1B119064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas laporan hasil diskusi perkuliahan Health
Enterpreneurship. Penulis sangat menyadari dalam penyusunan dan penulisan tugas
laporan ini masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan dan memperluas
wawasan penulis.

Demikian laporan ini penulis susun dan penulis harap bermanfaat dan dapat
mendampingi kita dalam proses belajar.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jambi, 07 Oktober 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penulisan 1

1.4 Manfaat 2

BAB II 5

TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 NURSEPRENEUR 5

2.2 Contoh kegiatan Enterpreneurship dibidang keperawatan 7

BAB III 11

PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan sesuatu hal dan mengolah
bahan baku baru. Sejalan dengan pendapat Joseph Schumpeter (Buchari Alma, 2013: 24),
“Entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new
products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw
material”. Artinya wirausahawan adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi
baru atau mengolah bahan baku baru.
Kata Entrepreneurship yang dulu sering diterjemahkan sebagai kewiraswastaan,
belakangan ini diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa
Perancis entreprendre yang berarti memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausahawan
berasal dari kata: wira: utama, gagah berani, mulia; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan
produktif (Kementrian Pendidikan Nasional 2010)
Jadi, kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya,
bercipta, berinisiatif dan bersahaja dalam berusaha meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan selalu
merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penyusunan
makalah ini adalah Apa saja contoh kegiatan entrepreneur di bidang Keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1. Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi tugas makalah
1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami Contoh kegiatan entrepreneur dibidang
keperawatan.
4
1.4 Manfaat
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai contoh kegiatan entrepreneur dibidang keperawatan.
1.4.2. Manfaat Praktif
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu
pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan
diaplikasikan dalam praktik keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 NURSEPRENEURSHIP

Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu nurse dan entrepreneur. Nurse artinya
seorang perawat, sedangkan entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah
satunya yang disampaikan oleh John G. Burch dalam http:wikipedia. org/wiki / Entrepreneur.
Entreprenuer memiliki sifat berhasrat mencapai prestasi; seorang pekerja keras; ingin bekerja
untuk dirinya; mencapai kualitas; berorientasi kepada reward dan kesempurnaan; optimis;
berorganisasi dan berorientasi kepada keuntungan. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri
sebagai berikut (Iyus & Mardhiyah, 2010) :

1. Pengerahan diri: pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri
sendiri.
2. Pengasuhan diri: antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun
memilikinya.

3. Orientasi pada tindakan : hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan dan


mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan.

4. Energi tingkat tinggi : mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik.
5. Toleransi atas ketidakmenentuan : secara psikologis mampu menghadapi resiko.

Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang
perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau
dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur
adalah seorang perawat yang menjalankan bisnis dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan
yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat
melangkah menjadi entrepreneur (Iyus & Madhiyah, 2010).ain (Ricky, 2012) :

1. Pengkajian

Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek klinis serta mengkaji
kebutuhan pasar (klien/masyarakat).

6
2. Diagnosa

Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis,
setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan
potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam
langkah ini adalah tahap diagnosa.

3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah
menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini
merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail.

4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan
dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu
saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang
berani take action.

5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari
evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi

yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan
gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil,
maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa
dilakukan.

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship tidak


membicarakan antara penjual dan pembeli, tetapi lebih ke arah pengembangan ktidak mesti dari
profesi lain. Baik sebagai nurse intrapreneur maupun nurse entrepreneur. Perawat tidak harus
tergantung pada pemerintah jika ingin sukses. Kesuksesan itu bukan dilihat dari apakah seseorang

7
itu pegawai negeri apa bukan. Kesuksesan itu adalah suatu bentuk usaha yang datang dari diri
sendiri, walaupun saat
berusaha banyak rintangan/ bahkan kegagalan yang datang tetapi itu semua dapat diatasi/
mendapat solusi. Dengan adanya rintangan/ kegagalan seseorang dapat lebih kuat dan disinilah
seseorang harus berusaha lebih daripada sebelumnya, yang didasari oleh belajar dari pengalaman
sebelumnya.

2.2. Contoh kegiatan entrepreneur dibidang keperawatan

1. Mendirikan Praktik Mandiri


Praktik mandiri oleh perawat biasanya disebut dengan home care. Menurut Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI, home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Menurut Rice R, bentuk-bentuk layanan home care atau perawatan kesehatan di rumah bisa
berupa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus khusus yang sering dijumpai pada
beberapa komunitas. Beberapa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit yang biasa dilakukan
di praktik mandiri atau home care adalah diantaranya sebagai berikut :

a. Pasien yang mengalami gangguan oksigenasi

b. Pasien yang mengalami penyakit obstruktif paru kronis

c. Pasien yang mengalami penyakit gagal jantung

d. Pasien yang mengalami luka dengan tingkat kronis

e. Pasien yang mengalami penyakit diabetes

f. Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi kemih

g. Pasien yang membutuhkan cairan infus

Sedangkan kasus khusus yang sering dijumpai pada beberapa komunitas yang biasa dilakukan
pada praktik mandiri atau home care adalah diantaranya sebagai berikut:

a. Pasien yang mengalami kondisi terminal

8
b.Pasien yang sudah dalam usia lanjut

b. Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental

d. Pasien yang mengalami kondisi post partum

2. Mendirikan Praktik Bersama


Selain praktik mandiri, perawat juga bisa mendirikan praktik bersama. Maksudnya adalah,
perawat bisa bekerjasama dengan beberapa dokter, bidan, atau apoteker dalam menjalankan
praktik ini. Sehingga praktik yang didirikan lebih lengkap dari segi tenaga medis dibandingkan
dengan praktik mandiri.

3. Membuka Jasa Konseling Keperawatan


Konseling bisa disamakan dengan konsultasi. Perawat bisa membuka jasa konseling di rumah.
Tidak semua manusia memiliki pengetahuan luas yang berkaitan tentang kesehatan atau medis.
Sehingga warga sekitar, paling tidak tetangga, bisa berkonsultasi dengan perawat jika ada hal-hal
yang ingin diketahui tentang medis. Dengan kecanggihan teknologi, seperti dengan adanya
internet dan sosial media, konseling keperawatan juga bisa dilakukan secara online. Misalnya,
seorang perawat bisa membuat website yang dapat menampung berbagai pertanyaan terkait hal
medis. Kemudian perawat bisa memberikan jawaban sesuai dengan bidang pengetahuannya.

4. Membuka Jasa Terapi


Jasa terapi yang bisa dibuka adalah jenis terapi komplementer. Terapi komplementer adalah salah
satu jenis terapi yang dijalankan untuk pengobatan suatu penyakit dan berguna untuk
memperbaiki sistem kekebalan tubuh (sistem imun), supaya sistem imun dalam tubuh manusia
mampu merangsang untuk penyembuhan penyakit yang ada dalam tubuh. Terapi komplementer
berguna juga sebagai penunjang pengobatan medis konvensional, seperti terapi dengan bahan
herbal, terapi chiropractic, terapi medan magnet, terapi energi, terapi akupuntur, terapi hiperbarik,
dan berbagai terapi lainnya.

5. Membuka Jasa Fisioterapi

Menurut Krausen, fisioterapi merupakan suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi organ tubuh dengan memakai tenaga alam, yaitu tenaga listrik, air, panas,
dingin, dan sinar matahari. Penggunaan berbagai tenaga alam untuk mengembalikan fungsi organ
9
tubuh tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan supaya mendapatkan efek dari pengobatan
tersebut. Jika fisioterapi dilakukan secara berlebihan ataupun kurang juga akan memiliki dampak
yang kurang baik.

6. Menjadi Seorang Penulis


Perawat bisa menuangkan berbagai gagasan, pengetahuan, serta pengalaman yang pernah dilalui
ke dalam sebuah buku, khususnya tulisan yang berkaitan tentang medis atau kesehatan.

7. Membuka Jasa Penyewaan Alat Medis


Perawat bisa membuka jasa penyewaan alat-alat medis seperti alat glucometri, tabung oksigen,
kursi roda, atau alat-alat medis lainnya. Biasanya jasa penyewaan alat medis ini diperlukan bagi
pasien yang terbaring lemah di rumah, atau sedang dalam proses rawat jalan.

8. Home care

Definisi Menurut depertemen kesehatan (2007) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian danmeminimalkan akibat dari
penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana
ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir
berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non professional dibidang kesehatan
maupun non kesehatan.

Home care atau pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan dirumah meliputi kegiatan sebagai
berikut :

a. Pelayanan medis

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan

c. Pelayanan rehabilitasi medis

d. Pelayanan gizi

c. Kunjungan ibu hamil

10
e. Kunjungan ibu bersalin

f. Kunjungan bayi dengan resiko tinggi

g.Pemasangan atau penggantian alat kesehatan misalnya selang

lambung, catheter, tube pernafasan dll

h. Pengambilan praparat laboraorium tertenu.

i. Perawatan luka dan stoma

j. Pemberian obat melalui muskuler dan intra vena.

h. Pijat bayi

9. Dalam pendidikan

Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan dirumah dapat


membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak
dibidang pendidikan seperti:

a. Lembaga Pelatihan Baby Sister.

b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.

c. Khitan

Dalam Dunia bisnis dalam keperawatan Khitan sangatlah menguntungkan hanya memotong
sebagian kulit preputium dapat menghasilkan uang ratusan ribu per-orangnya. Namun harus di
ingat kita harus menguasai prosedurnya, mendapat surat izin dan mengikuti pelatihannya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nursepreneur (perawat pengusaha) adalah seorang perawat, biasanya dengan


gelar sarjana, yang dapat mengelola klinik atau bisnis terkait, melakukan penelitian,
menyediakan pendidikan atau melayani sebagai penasihat atau konsultan untuk
lembaga, lembaga politik atau bisnis. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri
sebagai berikut pengerahan diri, pengasuhan diri, orientasi pada tindakan, energi
tingkat tinggi dan toleransi atas ketidakmenentuan. Lima langkah perawat menjadi
nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.

Adapun contoh kegiatan enterpreneur dibidang keperawatan seperti


mendirikan praktek mandiri, mendirikan praktek bersama, membuka jasa konseling
keperawatan, membuka jasa terapi, membuka jasa fisioterapi, menjadi seorang
penulis, membuka jasa penyawaan alat medis, dan home care.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan


wawasan kepada mahasiswa ataupun pembaca tentang kewirausahaan terutama dalam
bidang keperawatan. Sehingga dapat mengaplikasikannya sewaktu membangun usaha
sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. (2013). Kewirausahaan.Bandung: Alfabeta.

Iyus, Y & Mardhiyah, A. 2010. Spririt and Sofrkill of Nursing Entrepreneur.


Bandung: Rafika Aditama. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Konsep Dasar
Kewirausahaan. Kementrian Pendidikan Nasional

https://id.scribd.com/document/366275896/5-Jenis-Wirausaha-Bagi-Tenaga-
Keperawatan.

https://id.scribd.com/presentation/331130315/Jenis-jenis-Kewirausahaan-Dalam-
Bidang-Keperawatan.

https://www.academia.edu/36636340/JENIS_WIRAUSAHA_BAGI_TENAGA_KEPER
AWATAN.

https://rsmardiwaluyo.co.id/fasilitas/home-care/

13

Anda mungkin juga menyukai