a. Pengertian Enrepreneur.
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna seseorang
yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture
(bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan .
Secara umum Entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak
selalu demikian. Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk
pelayanan jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit.
Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan
jasa/produk dalam market baru. Dalam hal ini seseorang itu mempunyai kemampuan berpikir
yang kreatif dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru dengan cakap melihat suatu
peluang serta berani mengambil risiko atas tindakannya. Ketika seorang perawat mengambil
suatu langkah di tengah orang-orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja
yang sangat sempit, ia justru berpikir melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan secara
ekonomi dan memberi peluang kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan sebagai seorang
Entrepreneur.
Pengertian Nurseprenuer
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat
bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di Indonesia, misalnya Saat pembubaran Konas
jiwa. Di Bali perawat memiliki balai Keperawatan yang dipadukan dengan fisioterapi.
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu
profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat
konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah
untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada ketidakjelasan RUU
Keperawatan) karena saat ini perawat di Indonesia masih belum memiliki bargaining
position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat
tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi
Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep Nursepreneur sudah lama muncul dalam
dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar. Ada satu hal
yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau
perawat pebisnis kita hanya perlu 5 tahapan. Uniknya 5 tahapan ini sangat sering
dilakukan oleh perawat. 5 tahapan itu adalah bagian dari PROSES KEPERAWATAN.
Jika dikaitkan dengan NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah
awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1. PENGKAJIAN :
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah
hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita
harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis
adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?.
2. DIAGNOSA :
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis,
setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan
potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam
langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. PERENCANAAN :
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah
menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini
merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita
jual? Apa yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab
kebutuhan pasar?
4. IMPLEMENTASI :
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan
dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan
tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua
orang berani take action.
5. EVALUASI :
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari
evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak.
Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang
sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun
jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat Entrepreneur
dalam kehidupan sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai Entrepreneur, termasuk
seorang perawat. Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di
ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi
pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak
terpakai, sisa makanan pasien, cucian keluarga perawat, penunggu pasien, terpisahnya orang tua
yang sakit dengan anak.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain,
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak
gampang tersinggung dan naik pitam.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah
halal.
3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku
dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
4. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki
pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil
tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau
reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6. Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan dilaksanakan.
7. Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga kemampuan untuk menciptakan
suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan
bagian-bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan
barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dsb.
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable; yang sudah ada sebelumnya.
PENJELASAN MATERI
a. Pengertian kreativitas
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru yang
merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenaidefinisi
kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara
baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu
Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk
dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang
dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim
Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus
merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang
menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai
suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya
baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada
sebelumnya.
Kreativitas Wirausaha
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan[1][5]. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas
adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. [2][6]Sementara itu dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta
daya cipta.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.
Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang
mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang
usaha.[3][8] Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan
upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada
dengan pendapat di atas, menurut Suryana,enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang
memiliki kombinasi unsur-unsur(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri,
visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang
usaha.
tentang ciri-ciri yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, nampak bahwa perbedaan itu timbul
karena adanya perbedaan subyek yang menjadi sasaran penelitiannya sehingga ciri-ciri yang
cukup menonjol sebagai ciri pokok berpikir kreatif yaitu :
Ciri kelancaran (fluency)
Ciri fleksibelitas (flekxibility)
Ciri keaslian (organilaty)
Kelancaran adalah dapat menghasilkan banyak ide atau konsep yang relevan dengan masalah
yang dipecahkan dalam waktu yang singkat. Fleksibilitas (keluwesan) menunjukkan bahwa
individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak biasa. Jadi indivdu yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif adalah individu yang dapat menghasilkan ide-ide baru yang berbeda
dan asli.
c. Tipe kreativitas
Berdasarkan penelitian kreativitas dapat diindentifikasi menjadi tiga tipe kreatifitas yang berbeda
yaitu:
1. Menciptakan
Menciptakan adalah proses, berupa untuk mencari sesuatu dari ada menjadi ada.
2. Memodifikasi sesuatu
Dalam memodifikasi ssesuatu, berupa untuk mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru
atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
3. Mengkombinasi
Mengkombinasi dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan contohnya
pesawat telepon yang diciptakan karena hasil sintesis atau kombinasi
d. Sumber kreativitas
Kreativitas bisa digali dengan berbagai cara seperti memperluas jaringan pertemanan atau
mengubah pola pikir. Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan bahwa kreativitas juga
bisa diperoleh dengan melakukan kegiatan di alam terbuka seperti backpacking dan mendaki
gunung, asalkan gadget-gadget andalan Anda ditinggal di rumah.
Menurut studi ini, backpacking atau beraktivitas di alam terbuka selama empat hari tanpa
memanfaatkan laptop, iPhone atau perangkat berteknologi tinggi lainnya disinyalir dapat
meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara kreatif hingga 50
persen.
Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti mengamati 30 pria dan 26 wanita (dengan usia rata-rata
28 tahun) yang berpartisipasi dalam Outward Bound atau sekelompok yang melakukan ekspedisi
kepemimpinan untuk generasi muda dan orang dewasa ke penjuru Alaska, Colorado, Maine dan
Washington, AS.
Sebelum pendakian dimulai, 24 partisipan menjalani Remote Associates Test yang biasanya
digunakan untuk menilai tingkat kreativitas seseorang. Sedangkan 32 partisipan lainnya baru
menjalani tes yang sama setelah pendakian selesai.
Hasilnya, partisipan yang menjalani tes sebelum mendaki rata-rata bisa menjawab 4 dari 10
pertanyaan yang diberikan peneliti dengan tepat. Namun partisipan yang menjalani tes empat
hari setelah mendaki bisa menjawab 6 dari 10 pertanyaan.
Meski tampaknya perbedaan 2 jawaban itu tak begitu signifikan, nyatanya kondisi ini justru
menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah partisipan hingga 50 persen.
"Alam tampaknya bisa dijadikan salah satu cara paling efektif untuk menenangkan pikiran
seseorang dan meningkatkan pemikiran kreatifnya, termasuk mengesampingkan rasa khawatir
yang dimilikinya," ungkap peneliti David Strayer, profesor psikologi dari University of Utah.
e. Sumber kreativitas
Kreativitas bisa digali dengan berbagai cara seperti memperluas jaringan pertemanan atau
mengubah pola pikir. Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan bahwa kreativitas juga
bisa diperoleh dengan melakukan kegiatan di alam terbuka seperti backpacking dan mendaki
gunung, asalkan gadget-gadget andalan Anda ditinggal di rumah.
Menurut studi ini, backpacking atau beraktivitas di alam terbuka selama empat hari tanpa
memanfaatkan laptop, iPhone atau perangkat berteknologi tinggi lainnya disinyalir dapat
meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara kreatif hingga 50
persen.
Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti mengamati 30 pria dan 26 wanita (dengan usia rata-rata
28 tahun) yang berpartisipasi dalam Outward Bound atau sekelompok yang melakukan ekspedisi
kepemimpinan untuk generasi muda dan orang dewasa ke penjuru Alaska, Colorado, Maine dan
Washington, AS.
Sebelum pendakian dimulai, 24 partisipan menjalani Remote Associates Test yang biasanya
digunakan untuk menilai tingkat kreativitas seseorang. Sedangkan 32 partisipan lainnya baru
menjalani tes yang sama setelah pendakian selesai.
Hasilnya, partisipan yang menjalani tes sebelum mendaki rata-rata bisa menjawab 4 dari 10
pertanyaan yang diberikan peneliti dengan tepat. Namun partisipan yang menjalani tes empat
hari setelah mendaki bisa menjawab 6 dari 10 pertanyaan.
Meski tampaknya perbedaan 2 jawaban itu tak begitu signifikan, nyatanya kondisi ini justru
menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah partisipan hingga 50 persen.
c. Jenis-jenis inovasi
Inovasi terdiri dari empat jenis penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.
a. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh
wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
b. Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep
seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh
Ray Kroc.
c. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian
duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki
konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh
Dentaland.
d. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.
Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk
sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada
arloji oleh Casio.
d. Sumber-sumber inovasi
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk memanfataatkan perubahan dari pada
menciptakanya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan
yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitas eksternal
dankreativitas internal. Kreativitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara
sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan
baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang
membangun sumber informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide.
Dengan demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat di raih dan di manfaatkan.
Kreativitas internal muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang sibuk denga kreativitas
eksternal. Dalam upaya ini menggunakan pengalaman sebagai sumber karena pengetahuan dapat
di peroleh melalui belajar.
4.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu menganalisa motivasi dalam meningkatkan produktivitas
usaha.
II. Pokok Bahasan :
Konsep motivasi dalam berwirausaha.
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian motivasi
b. Macam teori motivasi
c. Faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha
d. Cara meningkatakan produktivitas usaha
PENJELASAN MATERI
a. Pengertian motivasi
Dengan kata lain motivasi merupakan pendorong pendorong semangat kerja dan segala
daya dengan hasil guna yang baik, serta meningkaykan rasa kepuasan didalam bekerja. Adapun
yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan untuk
membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang,kelompok dan masyarakat pada
umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat
mengembangkan semangat kerja wirausaha.
Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah
yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
Inisiatif dan selalu proaktif Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor
dalam berbagai kegiatan
Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu
dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya
selalu memikirkan kemajuan usahanya.Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja
kerjas merealisasikannya.Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan.
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang
akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi
juga moral kepada berbagai pihak.
Komitmen pada berbagai pihak
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Seorang pebisnis handal pasti tahu apa yang membuat bisnisnya berjalan dengan lancar, serta
apa saja yang membuat bisnisnya semakin maju. Mereka tidak ingin menunggu dan selalu
berusaha untuk mewujudkan semua rencananya. Inilah ciri-ciri pebisnis yang produktif. Namun
tak semua pebisnis memiliki usaha yang produktif. Untuk itu, diperlukan adanya langkah-
langkah besar dari para pebisnis cermat. Berikut ini adalah beberapa langkah cerdas
meningkatkan produktivitas usaha.
1. Buatlah rencana
Orang yang sukses adalah orang yang tahu ke mana mereka pergi. Inilah yang patut dimiliki oleh
setiap usaha, apapun bidangnya. Sebuah usaha wajib memiliki rencana sebagai pedoman untuk
berkembang menjadi lebih baik. Buatlah sebuah rencana, baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang untuk bisnis Anda. Rencana tersebut juga harus berisi strategi perkembangan bisnis
Anda. Dengan begitu, Anda punya arah ke mana harus mengembangkan bisnis Anda di masa
depan.
Memiliki rencana tetapi seterusnya tidak diwujudkan adalah hal yang sia-sia. Oleh karena itu,
wujudkan rencana tersebut sebaik mungkin. Anda tentu tidak dapat melakukannya sendirian.
Akan sangat membantu apabila Anda melibatkan banyak orang untuk mewujudkan rencana
bisnis Anda. Bagikan rencana Anda ke partner, ke karyawan, dan siapa saja yang memiliki peran
dalam bisnis Anda. Dengan begitu, usaha Anda akan lebih produktif karena setiap orang tahu
peran mereka dalam strategi perusahaan.
Mungkin saat ini Anda merasa bahwa teknologi yang Anda gunakan untuk usaha Anda sudah
optimal. Namun jangan puas sampai di situ. Cari tahu teknologi-teknologi terkini yang mampu
membantu Anda memecahkan masalah usaha Anda. Teknologi seperti aplikasi dapat
mempersingkat waktu kerja dan tentunya meningkatkan produktivitas usaha Anda. Permudah
sistem produksi Anda. Semakin mudah, maka semakin banyak waktu untuk fokus ke hal lain.
Untuk mencegahnya, Anda dapat memulainya dari diri sendiri. Biasakan untuk tidak
menggenggam ponsel atau aktif di media sosial pada jam kerja. Sesekali, ketika sedang istirahat,
Anda boleh melihatnya. Namun di waktu lain, jangan lakukan. Bila sudah terbiasa, maka buat
peraturan dan batasan bagi karyawan Anda. Berikan mereka pengertian bahwa hal tersebut untuk
kemajuan usaha Anda bersama.
PENJELASAN MATERI
Solusinya : Bagi anda yang sudah mendirikan usaha dan menemui kegagalan di karenakan tidak
sesuai dengan bakat anda, anda harus mencari banyak informasi dari orang yang
berpengalaman, untung-untung jika orang tersebut mau bekerjasama dengan anda.
2. Malas Bekerja
Malas merupakan sikap yang wajib di hilangkan baik dalam kehidupan maupun dalam
menjalankan suatu usaha. Malas sendiri merupakan salah satu hal yang menghambat seseorang
untuk meraih kesuksesan.
Solusinya : Mulai sekarang jangan pernah malas lagi, buanglah rasa malas tersebut jauh-jauh dan
semangatlah untuk meraih kesuksesan.
3. Pelayanan Buruk
Jika saya bertanya manakah warung kelontong yang paling laris jika :
a. puskesmas besar dan lengkap namun pelayanan buruk (perawat cuek, pemarah)
b. puskesmas kecil namun pelayanan prima (murah senyum, sopan, ramah)
Saya yakin 100% bahwa warung kelontong yang paling laris ialah warung b. Itulah alasan
kenapa banyak sekali wirausahawan yang gagal dalam menjalankan usaha.
Solusi : Maka dari itu berikanlah layanan prima terhadap konsumen anda sekarang juga.
4. Strategi Pemasaran Kurang
Jika anda medirikan suatu usaha yang berkaitan dengan pejualan barang atau produk, strategi
pemasaran sangat di butuhkan. Karena kita mengetahui sendiri pemasaran merupakan langkah
terakhir dalam proses berwirausaha, dimana saat barang atau produk kita laku di pasaran dapat di
pastikan bahwa usaha yang kita geluti mendapatkan keutungan yang besar. Nah, apabila produk
atau barang anda sepi peminat, cara yang harus di lakukan ialah melakukan strategi pemasaran
yang tepat seperti promosi, riset kebutuhan pasar terhadap suatu barang dll.
PENJELASAN MATERI
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan
kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
PENJELASAN MATERI
PENJELASAN MATERI
a. Pengertian UMKM
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan
Undang Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Secara umum ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan
sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang
demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta
kesatuan ekonomi nasional.
b. Asas UMKM
Asas UMKM
Dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berasaskan:
kekeluargaan;
demokrasi ekonomi;
kebersamaan;
efisiensi berkeadilan;
berkelanjutan;
berwawasan lingkungan;
kemandirian;
keseimbangan kemajuan; dan
kesatuan ekonomi nasional.
Penjelasan dari pasal tersebut :
1. Pengertian dari kekeluargaan adalah asas yang melandasi upaya pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah sebagai bagian dari perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
keseimbangan kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahterahan seluruh
rakyat Indonesia.
2. Pengertian dari asas demokrasi ekonomi adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan perekonomian
nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.
3. Pengertian dari asas kebersamaan adalah asas yang mendorong peran seluruh Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah dan Dunia Usaha secara bersama-sama dalam
kegiataannya untuk mewujudkan kesejahterahan rakyat.
4. Pengertian dari asas efisiensi berkeadilan adalah asas yang mendasari pelaksanaan
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan mengedepankan efisiensi
berkeadilan dalam usaha untuk mewujudkan iklim usaha untuk mewujudkan iklim
usaha yang adil, kondusif dan berdaya saing.
5. Pengertian dari asas berkelanjutan adalah asas yang secara terencana mengupayakan
berjalannya proses pembangunan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian
yang tangguh dan mandiri.
6. Pengertian dari asas berwawasan lingkungan adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
7. Pengertian dari asas kemandirian adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan potensi,
kemampuan dan kemandirian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Pengertian dari asas keseimbangan kemajuan adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah
dalam kesatuan ekonomi nasional.
9. Pengertian dari asas kesatuan ekonomi nasional adalah asas pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah yang merupakan bagian dari pembangunan kesatuan
ekonomi nasional.
c. Tujuan UMKM
1. Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang telah tertuang pada
pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah yaitu
:Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;Perwujudan kebijakan publik yang transparan,
akuntabel, dan berkeadilan;Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar
sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;Peningkatan daya saing Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah; dan Penyelenggaran perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
secara terpadu.
Sedangkan pemberdayaan tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang telah
tertuang pada pasal 5 Undang- Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yaitu :
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan;
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri; dan;
3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
rakyat dari kemiskinan.