Anda di halaman 1dari 32

NURSING ENTERPRENUER 1

1. I. Capaian Pembelajaran (CP) :


Mampu memahami konsep dasar Entrepreneur.
II. Pokok Bahasan :
Konsep dasar Entrepreneurship.
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian Entrepreneur
b. Tahapan Entrepreneur
c. Faktor yang mempengaruhi (kendala) bagi Entrepreneur
d. Sifat-sifat yang dimili seorang Entrepreneur
e. Model proses Entrepreneur
f. Sifat yang dimiliki seorang wirausaha
PENJELASAN MATERI

a. Pengertian Enrepreneur.
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna seseorang
yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture
(bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan .
Secara umum Entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak
selalu demikian. Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk
pelayanan jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit.
Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan
jasa/produk dalam market baru. Dalam hal ini seseorang itu mempunyai kemampuan berpikir
yang kreatif dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru dengan cakap melihat suatu
peluang serta berani mengambil risiko atas tindakannya. Ketika seorang perawat mengambil
suatu langkah di tengah orang-orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja
yang sangat sempit, ia justru berpikir melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan secara
ekonomi dan memberi peluang kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan sebagai seorang
Entrepreneur.

Pengertian keperawatan (NURSING)


Salah satu definisi Keperawatan menurut Virginia Henderson : Fungsi unik dari perawat
adalah membantu individu baik sehat maupun sakit dalam melaksanakan kegiatan yang
menunjang kesehatan serta penyembuhan atau membimbing klien agar meninggal dunia dengan
tenang. Segala yang dilakukan perawat adalah untuk membantu meningkatkan dan
menumbuhkan kemauan, kekuatan dan pengetahuan agar tidak bergantung pada bantuan orang
lain.
Kata kunci dari definisi tersebut adalah menumbuhkan kemauan, kekuatan dan
pengetahuan agar tidak bergantung pada bantuan orang lain.
Perawat secara empiris cenderung didasarkan pada kepribadian tipe sosial, hal ini
terutama dipengaruhi tokoh keperawatan dunia sejak zamannya Florence Nightingale. Tipe
sosial (Senang membantu atau bekerja dengan orang lain, menyenangi kegiatan yang melibatkan
kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya
kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Tidak seperti perawat Indonesia, Florence tidak
mengalami mahalnya tarip dasar listrik, tingginya harga BBM tanpa subsidi, mahalnya
pendidikan anak berkualitas. Keperawatan, hal ini telah menyebabkan banyaknya perawat
kurang cerdas secra finansial dan kurang dihargai.

Pengertian Nurseprenuer
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat
bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di Indonesia, misalnya Saat pembubaran Konas
jiwa. Di Bali perawat memiliki balai Keperawatan yang dipadukan dengan fisioterapi.

b. Tahapan Entrepreneur Nursing

Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu
profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat
konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah
untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada ketidakjelasan RUU
Keperawatan) karena saat ini perawat di Indonesia masih belum memiliki bargaining
position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat
tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi
Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep Nursepreneur sudah lama muncul dalam
dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar. Ada satu hal
yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau
perawat pebisnis kita hanya perlu 5 tahapan. Uniknya 5 tahapan ini sangat sering
dilakukan oleh perawat. 5 tahapan itu adalah bagian dari PROSES KEPERAWATAN.
Jika dikaitkan dengan NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah
awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1. PENGKAJIAN :
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah
hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita
harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis
adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?.
2. DIAGNOSA :
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis,
setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan
potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam
langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. PERENCANAAN :
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah
menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini
merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita
jual? Apa yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab
kebutuhan pasar?
4. IMPLEMENTASI :
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan
dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan
tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua
orang berani take action.
5. EVALUASI :
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari
evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak.
Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang
sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun
jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.

c. Faktor yang mempengaruhi (kendala) bagi Entreprenuer

Pengusaha perawat harus memiliki karakteristik pribadi tertentu, keterampilan


interpersonal yang sangat baik, dan ketajaman bisnis. Karakteristik pribadi pengusaha perawat
meliputi kemandirian, fleksibilitas, ketegasan, akuntabilitas, kreativitas, dan visi. Perawat
pengusaha juga harus memiliki dorongan untuk berprestasi, kemampuan untuk menerima dan
berkembang pada perubahan, kemampuan untuk menangani stres, selera untuk kerja keras,
disiplin, penilaian yang baik, kemandirian, dan kepercayaan diri. Kemampuan untuk sendirian,
bekerja sendirian, membuat keputusan sendiri, dan mengelola waktu mereka sendiri dengan
tingkat energi yang tinggi, antusiasme komitmen, dan untuk membentuk mereka pengusaha
perawat kerja (Porter-O'Grady, 1998). Keterampilan interpersonal termasuk komunikasi yang
baik keterampilan, kemampuan untuk mendengarkan, dan kemampuan untuk mengelola konflik,
kemampuan untuk memasarkan diri sendiri dan keterampilan telepon (Porter-O'Grady, 1998).
Perawat pengusaha harus menggabungkan keterampilan keperawatan dengan ketajaman bisnis
yang tidak ditekankan atau diajarkan di sekolah keperawatan atau medis. Kemitraan dan
keterampilan praktik manajemen yang penting (Porter-O'Grady, 1998). Penelitian lain untuk
menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan perawat telah menunjukkan bahwa
faktor-faktor kontekstual seperti peraturan perundang-undangan kesehatan, pengalaman
profesional dan faktor demografis memiliki pengaruh besar (Vari Drennan et.al, 2007). Studi lain
telah menyoroti fakta bahwa kurangnya praktek kerja kolaborasi antara profesional kesehatan
dan perawat membuat tugas perawat yang terbatas dan layanan kesehatan organisasi perlu untuk
menyediakan lingkungan di mana keterampilan kewirausahaan perawat spesialis dapat
dikapitalisasi (Austin et al, 2006.). Kemajuan teknologi telah mengambil peran penting dalam
domain perawatan kesehatan dan karenanya, keterampilan teknis yang kuat untuk memberikan
keuntungan pengusaha perawat.

d. Sifat-sifat yang dimiliki seorang entreprenuer


perawat dapat juga bergerak dalam bidang pendidikan atau menyediakan pelatihan-
pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia,
perawat anak di rumah atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji.
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu nurse dan Entrepreneur. Nurse
artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat,
salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch, Entreprenuer memiliki sifat :

1. Berhasrat mencapai prestasi


2. Seorang Pekerja keras
3. Ingin bekerja untuk dirinya
4. Mencapai kualitas
5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
6. Optimis
7. Berorganisasi
8. Berorientasi kepada keuntungan

Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat Entrepreneur
dalam kehidupan sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai Entrepreneur, termasuk
seorang perawat. Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di
ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi
pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak
terpakai, sisa makanan pasien, cucian keluarga perawat, penunggu pasien, terpisahnya orang tua
yang sakit dengan anak.

e. Model proses entreprenuer


Model Entrepreneurship secara sederhana dimulai dengan diketahui adanya peluang,
mampu menggunakannya, kemudian jika terdapat hambatan, mampu mengatasi hambatan yang
ada. Diperlukan juga kemampuan cara melakukan Entrepreneurship itu sendiri sehingga tercipta
usaha baru (peluang menjadi usaha baru). Peluang perawat menjadi Entrepreneur dibagi
menjadi:
i. Trend demografi : Jumlah lansia yang semakin banyak tentunya memerlukan perawatan
dalam menjalani hidupnya. Dalam menjalani pengobatan mungkin beberapa klien
memerlukan penjagaan atas privacynya sehingga memerlukan pelayanan secara khusus.
ii. Kesempatan di falitas kesehatan :Terlibat dalam produksi atau pendistribusian suplemen
yang baik untuk pasien di rumah sakit. Mungkin kedepannya tidak menutup
kemungkinan rumah sakit akan melakukan outsourcing tenaga perawat untuk memotong
besarnya biaya rumah sakit, hal ini tentunya rumah sakit tidak akan memaksakan tenaga
perawat yang sedikit untuk merawat pasien yang sangat banyak dan sebaliknya jika
pasien sedikit rumah sakit bisa menyesuaikan kebutuhan tenaga perawat.
iii. Trend sosial : Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan seseorang
sehingga untuk tetap sehat membutuhkan perawatan untuk mempertahankan kesehatanny,
dalam hal ini focus kepada kelompok kelompok tertentu seperti klub jantung sehat.
Peluang peluang diatas sangat mungkin dimanfaatkan oleh perawat karena perawat di rumah
sakit sangat dekat dengan pasien, namun untuk memanfatkan peluang tersebut perawat sering
menghadapi hambatan hambatan diantaranya: isu malpraktek, tidak punya hak istimewa dari
rumah sakit, padangan skeptis dari beberapa dokter tentang peran independen perawat, dan
ketakutan rumah sakit akan menurunnya kedisiplinan perawat. Dan adajuga modal Proses
entrprenuer.
1. Percaya Diri

Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain,
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak
gampang tersinggung dan naik pitam.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah
halal.
3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku
dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
4. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki
pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil
tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau
reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6. Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan dilaksanakan.
7. Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga kemampuan untuk menciptakan
suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan
bagian-bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan
barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dsb.
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable; yang sudah ada sebelumnya.

8. Konsep 10 D dari Bygrave


Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
impian tsb.
Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia
mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
Doers
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak
mungkin diatasi.
Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai
keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang
wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak akan
mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak
dicapainya.
Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang,
akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam
bidang bisnis.
9. Beberapa Kelemahan Wirausaha Indonesia
Kelemahan tsb adalah:
Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
Sifat mentalitet yang suka menerabas
Sifat tak percaya kepada diri sendiri
Sifat tak berdisiplin murni
Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun penghasilannya belum
begitu tinggi.
10. Pemanfaatan Waktu
Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita menggunakan waktu
lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan hari libur tidak banyak, bahkan
mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis, mereka tidak libur, tapi melayani
kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur. Seorang wirausahawan sejati adalah seorang yang
dapat bekerja dalam satu tim, bias mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show.
Bagi wirausahawan, tentu pembicaraan lebih focus pada bisnis, mana ancaman, yang harus
dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar pikiran dengan relasi adalah
bahan pembicaraan utama para pelaku bisnis.
2.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu menjelaskan konsep kreativitas dalam berwirausaha
II. Pokok bahasan :
Konsep kreatif
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian kreativitas
b. Ciri-ciri pemikiran kreatif
c. Pengembangan kreativitas dan Penerapan kemampuan berkreasi
d. Tipe kreativitas
e. Sumber kreativitas
f. Penghambat kreativitas wirausaha
g. Sifat-sifat kemampuan berfikir kreatif
h. Langkah-langkah proses kreatif dalam berwirausaha

PENJELASAN MATERI
a. Pengertian kreativitas
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru yang
merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenaidefinisi
kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara
baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu
Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk
dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang
dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim
Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus
merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang
menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai
suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya
baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada
sebelumnya.

Kreativitas Wirausaha
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan[1][5]. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas
adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. [2][6]Sementara itu dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta
daya cipta.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.
Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang
mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang
usaha.[3][8] Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan
upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada
dengan pendapat di atas, menurut Suryana,enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang
memiliki kombinasi unsur-unsur(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri,
visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang
usaha.

b. Ciri- ciri pemikiran kraetif

tentang ciri-ciri yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, nampak bahwa perbedaan itu timbul
karena adanya perbedaan subyek yang menjadi sasaran penelitiannya sehingga ciri-ciri yang
cukup menonjol sebagai ciri pokok berpikir kreatif yaitu :
Ciri kelancaran (fluency)
Ciri fleksibelitas (flekxibility)
Ciri keaslian (organilaty)
Kelancaran adalah dapat menghasilkan banyak ide atau konsep yang relevan dengan masalah
yang dipecahkan dalam waktu yang singkat. Fleksibilitas (keluwesan) menunjukkan bahwa
individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak biasa. Jadi indivdu yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif adalah individu yang dapat menghasilkan ide-ide baru yang berbeda
dan asli.
c. Tipe kreativitas
Berdasarkan penelitian kreativitas dapat diindentifikasi menjadi tiga tipe kreatifitas yang berbeda
yaitu:
1. Menciptakan
Menciptakan adalah proses, berupa untuk mencari sesuatu dari ada menjadi ada.
2. Memodifikasi sesuatu
Dalam memodifikasi ssesuatu, berupa untuk mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru
atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
3. Mengkombinasi
Mengkombinasi dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan contohnya
pesawat telepon yang diciptakan karena hasil sintesis atau kombinasi

d. Sumber kreativitas

Kreativitas bisa digali dengan berbagai cara seperti memperluas jaringan pertemanan atau
mengubah pola pikir. Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan bahwa kreativitas juga
bisa diperoleh dengan melakukan kegiatan di alam terbuka seperti backpacking dan mendaki
gunung, asalkan gadget-gadget andalan Anda ditinggal di rumah.

Menurut studi ini, backpacking atau beraktivitas di alam terbuka selama empat hari tanpa
memanfaatkan laptop, iPhone atau perangkat berteknologi tinggi lainnya disinyalir dapat
meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara kreatif hingga 50
persen.

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti mengamati 30 pria dan 26 wanita (dengan usia rata-rata
28 tahun) yang berpartisipasi dalam Outward Bound atau sekelompok yang melakukan ekspedisi
kepemimpinan untuk generasi muda dan orang dewasa ke penjuru Alaska, Colorado, Maine dan
Washington, AS.

Sebelum pendakian dimulai, 24 partisipan menjalani Remote Associates Test yang biasanya
digunakan untuk menilai tingkat kreativitas seseorang. Sedangkan 32 partisipan lainnya baru
menjalani tes yang sama setelah pendakian selesai.

Hasilnya, partisipan yang menjalani tes sebelum mendaki rata-rata bisa menjawab 4 dari 10
pertanyaan yang diberikan peneliti dengan tepat. Namun partisipan yang menjalani tes empat
hari setelah mendaki bisa menjawab 6 dari 10 pertanyaan.

Meski tampaknya perbedaan 2 jawaban itu tak begitu signifikan, nyatanya kondisi ini justru
menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah partisipan hingga 50 persen.
"Alam tampaknya bisa dijadikan salah satu cara paling efektif untuk menenangkan pikiran
seseorang dan meningkatkan pemikiran kreatifnya, termasuk mengesampingkan rasa khawatir
yang dimilikinya," ungkap peneliti David Strayer, profesor psikologi dari University of Utah.

e. Sumber kreativitas

Kreativitas bisa digali dengan berbagai cara seperti memperluas jaringan pertemanan atau
mengubah pola pikir. Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan bahwa kreativitas juga
bisa diperoleh dengan melakukan kegiatan di alam terbuka seperti backpacking dan mendaki
gunung, asalkan gadget-gadget andalan Anda ditinggal di rumah.

Menurut studi ini, backpacking atau beraktivitas di alam terbuka selama empat hari tanpa
memanfaatkan laptop, iPhone atau perangkat berteknologi tinggi lainnya disinyalir dapat
meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara kreatif hingga 50
persen.

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti mengamati 30 pria dan 26 wanita (dengan usia rata-rata
28 tahun) yang berpartisipasi dalam Outward Bound atau sekelompok yang melakukan ekspedisi
kepemimpinan untuk generasi muda dan orang dewasa ke penjuru Alaska, Colorado, Maine dan
Washington, AS.

Sebelum pendakian dimulai, 24 partisipan menjalani Remote Associates Test yang biasanya
digunakan untuk menilai tingkat kreativitas seseorang. Sedangkan 32 partisipan lainnya baru
menjalani tes yang sama setelah pendakian selesai.

Hasilnya, partisipan yang menjalani tes sebelum mendaki rata-rata bisa menjawab 4 dari 10
pertanyaan yang diberikan peneliti dengan tepat. Namun partisipan yang menjalani tes empat
hari setelah mendaki bisa menjawab 6 dari 10 pertanyaan.

Meski tampaknya perbedaan 2 jawaban itu tak begitu signifikan, nyatanya kondisi ini justru
menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah partisipan hingga 50 persen.

f. Penghambat kreativitas wirausaha

Beberapa kebiasaan mental jelek yang dapat menghambat kreativitas wirausaha


diantaranya:
a. Pemikiran kemungkinan(probabilitas)
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan seorang wirausaha akan cenderung
percaya kepada teori kemungkinan. Apabila berlebihan maka hal ini akan menghambat
seseorang dalam kenyataan yang sebenarnya tengah dihadapinya. Dalam kreativitas seringkali
seorang wirausaha mencari kesempatan yang hanya akan datng sekali saja dalam hidupnya
b. Stereotype
Dalam hal ini sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal begitu pula halnya
kesuksesan yang dapat diraih, karena keterbatasannya seorang wirausaha yang ingin melakukan
sesuatu hal karena stereotype ini akan terlimasi cara pandang dan persepsinya terhadaap
kemungkinan lain sebenarnya dapat diraih
c. Pemikiran lain
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kehidupan seorang wirausaha banyak terpenuhi oleh
hal-hal yang tidak pasti dan meragukan. Banyak orang yang menyerah dengan kenyataan-
kenyataan yang dihadapinya. Bagi orang kreatif lebih baik menerima keadaan tersebut dalam
hidupnya, bahkan mereka sering menemukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut
d. Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya orang akan cenderung menghindari risiko misalnya risiko
kegagalan. Bahkan dianggap sebagai permainan yang menarik dan dapat dijadikan guru untuk
keberhasilan dimasa yag akan datang

g. Sifat-sifat kemampuan berfikir kreatif


Berdasarkan analisis faktor , Guilford menemukan , bahwa ada 5 sifat yang menjadi kemampuan
berpikir kreatif :
Fluensy (kelancaran) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
Flexibility (keluwesan) adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam
pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
Originality (keaslian) adalah kemapuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang
asli , tidak klise.
Elaboration (pengurain) adalahkemepuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
Redefinition (perumusan kembali) adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan
berdasrkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.

h. Langkah-langkah proses kreatifitas dalam berwirausaha


1. Persiapan (Preparation)
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal,
pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh langkah
untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk
dapat dipelajari.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang
lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4. Himpun artikel-artikel yang penting.
5. Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka
memecahkan persoalan.
6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam
tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu
bidang, seseorang pertam-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-
komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation)
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang
terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang
infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen
dan divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan
diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat
perbedaan antara data dan kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation)
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang
terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.
5. Penerangan (Illumination)
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang
menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul secara
bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification)
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan
pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan,
pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang
akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis.
3.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu menjelaskan konsep inovasi dalam berwirausaha
II. Pokok Bahasan :
Konsep inovasi
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian inovasi wirausaha
b. Proses dalam berinovasi
c. Jenis-jenis inovasi
d. Sumber-sumber inovasi
PENJELASAN MATERI

a. Pengertian inovasi wirausaha


Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing)[2][2]inovasi merupakan fungsi utama dalam
proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi
wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru
maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk

menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.


Inovasi adalah sutu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat di
pasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan
penting, dan fikiran kreatif mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipun demikian
terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide
yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih
penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah
ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk
menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan
konsep melalui implementasi.

b. Proses dalam berinovasi


Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang di lakukan dengan sepenuh
hati. Proses ini di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi
beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya
dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap
kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan
pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk
memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan
terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak
melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan jenius merupakan
perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras lebih dari itu inovator pada
umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan
menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu.

c. Jenis-jenis inovasi
Inovasi terdiri dari empat jenis penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.
a. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh
wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
b. Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep
seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh
Ray Kroc.
c. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian
duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki
konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh
Dentaland.
d. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.
Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk
sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada
arloji oleh Casio.
d. Sumber-sumber inovasi
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk memanfataatkan perubahan dari pada
menciptakanya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan
yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitas eksternal
dankreativitas internal. Kreativitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara
sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan
baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang
membangun sumber informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide.
Dengan demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat di raih dan di manfaatkan.
Kreativitas internal muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang sibuk denga kreativitas
eksternal. Dalam upaya ini menggunakan pengalaman sebagai sumber karena pengetahuan dapat
di peroleh melalui belajar.
4.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu menganalisa motivasi dalam meningkatkan produktivitas
usaha.
II. Pokok Bahasan :
Konsep motivasi dalam berwirausaha.
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian motivasi
b. Macam teori motivasi
c. Faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha
d. Cara meningkatakan produktivitas usaha

PENJELASAN MATERI

a. Pengertian motivasi

Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah


kebutuhan,keinginan dan dorongan untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju dalam
berwirausaha dan berkembang di dalam wirausaha disebut menembangkan semangat kerjanya.

Dengan kata lain motivasi merupakan pendorong pendorong semangat kerja dan segala
daya dengan hasil guna yang baik, serta meningkaykan rasa kepuasan didalam bekerja. Adapun
yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan untuk
membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang,kelompok dan masyarakat pada
umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat
mengembangkan semangat kerja wirausaha.

b. Macam teori motivasi

Adapun Teori-Teori Motivasiyang perlu diketahui sebagai berikut:


1) Teori Instink
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis
animal/binatang.Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan instink atau
pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari.
Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall.
2) Teori Fisiologi
Teori ini di sebut juga Behaviour theories. Menurut teori ini semua tindakan manusia
itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk
kepentingan fisik. Atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau di sebut sebagai kebutuhan
primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, udara, dan lain-lain yang diperlukan
untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari teori inilah muncul perjuangan hidup, perjuangan untuk
mempertahankan hidup, struggle for survival.
3) Teori Psikoanalitik
Teori ini mirip dengan Teori Instink, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan
yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi
manusia yakni id dan ego. Tokoh dari teori ini adalah Freud. ( Sardiman, A.M, 2001)

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, Teori Motivasi dibedakan menjadi 5 macam, di


antaranya yaitu:
1) Teori Hedonisme
Hedonisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang
utama bagi manusia adalah mencapai kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari
teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang
sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu
yang mendatangkan kesenangan baginya.Contoh Teori Hedonisme adalah siswa di suatu kelas
merasa gembira dan bertepuk tangan ketika mendengar bahwa guru mereka tidak dapat mengajar
di karenakan sedang sakit.
2) Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok atau yang di sebut naluri,
yaitu naluri mempertahankan diri, mengembangkan diri, dan mengembangkan atau
mempertahankan jenis. Kebiasaan atau tindakan tingkah laku manusia dalam kesehariannya pada
hakikatnya mendapat dorongan dari ketiga naluri di atas. Oleh karena itu menurut teori ini, untuk
memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu
dikembangkan. Contoh Teori Naluri adalah seorang siswa yang terdorong untuk berkelahi
karena dianggap temannya bodoh (naluri mempertahankan diri), agar siswa tersebut tidak
berkembang menjadi anak yang suka berkelahi maka perlu diberi motivasi, dengan menyediakan
situasi yang dapat mendorongnya rajin belajar sehingga dapat setara dengan teman-teman
sekelasnya (naluri mengembangkan diri).
3) Teori Reaksi yang Pipelajari
Teori Reaksi yang Dipelajari disebut juga Teori Lingkungan Kebudayaan. Menurut
teori ini tindakan atau perilaku manusia berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari
kebudayaan di tempat ia tinggal tidak berdasarkan naluri. Jadi apabila seorang pendidik akan
memotivasi anak didiknya hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan
kebudayaan anak didiknya tersebut.
4) Teori Daya Pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara Teori Naluri dan Teori Reaksi yang Dipelajari.
Daya pendorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas
terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini jika suatu pendidik ingin memotivasi anak
didiknya harus berdasarkan atas daya pendorong, yaitu naluri dan reaksi yang dipelajari dari
kebudayaanlingkungan yang di milikinya.
5) Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakikatnya adalah
untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu,
apabila pendidik ingin memberikan motivasi kepada peserta didiknya hendaknya mengetahui apa
kebutuhan peserta didik yang akan diberikan motivasi.

c. Faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil:

Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah
yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
Inisiatif dan selalu proaktif Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor
dalam berbagai kegiatan
Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu
dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya
selalu memikirkan kemajuan usahanya.Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja
kerjas merealisasikannya.Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan.
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang
akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi
juga moral kepada berbagai pihak.
Komitmen pada berbagai pihak
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

d. Cara meningkatkan produktivitas usaha

Seorang pebisnis handal pasti tahu apa yang membuat bisnisnya berjalan dengan lancar, serta
apa saja yang membuat bisnisnya semakin maju. Mereka tidak ingin menunggu dan selalu
berusaha untuk mewujudkan semua rencananya. Inilah ciri-ciri pebisnis yang produktif. Namun
tak semua pebisnis memiliki usaha yang produktif. Untuk itu, diperlukan adanya langkah-
langkah besar dari para pebisnis cermat. Berikut ini adalah beberapa langkah cerdas
meningkatkan produktivitas usaha.

1. Buatlah rencana

Orang yang sukses adalah orang yang tahu ke mana mereka pergi. Inilah yang patut dimiliki oleh
setiap usaha, apapun bidangnya. Sebuah usaha wajib memiliki rencana sebagai pedoman untuk
berkembang menjadi lebih baik. Buatlah sebuah rencana, baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang untuk bisnis Anda. Rencana tersebut juga harus berisi strategi perkembangan bisnis
Anda. Dengan begitu, Anda punya arah ke mana harus mengembangkan bisnis Anda di masa
depan.

2. Lakukan rencana tersebut bersama-sama

Memiliki rencana tetapi seterusnya tidak diwujudkan adalah hal yang sia-sia. Oleh karena itu,
wujudkan rencana tersebut sebaik mungkin. Anda tentu tidak dapat melakukannya sendirian.
Akan sangat membantu apabila Anda melibatkan banyak orang untuk mewujudkan rencana
bisnis Anda. Bagikan rencana Anda ke partner, ke karyawan, dan siapa saja yang memiliki peran
dalam bisnis Anda. Dengan begitu, usaha Anda akan lebih produktif karena setiap orang tahu
peran mereka dalam strategi perusahaan.

3. Manfaatkan teknologi yang ada

Mungkin saat ini Anda merasa bahwa teknologi yang Anda gunakan untuk usaha Anda sudah
optimal. Namun jangan puas sampai di situ. Cari tahu teknologi-teknologi terkini yang mampu
membantu Anda memecahkan masalah usaha Anda. Teknologi seperti aplikasi dapat
mempersingkat waktu kerja dan tentunya meningkatkan produktivitas usaha Anda. Permudah
sistem produksi Anda. Semakin mudah, maka semakin banyak waktu untuk fokus ke hal lain.

4. Terapkan peraturan terhadap ponsel dan media sosial


Ini salah satu masalah berat yang dialami kebanyakan usaha saat ini. Ponsel dan media sosial
mengganggu produktivitas usaha karyawan. Sebuah studi yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan teknologi mobile di dunia menemukan bahwa rata-rata orang melihat ponsel mereka
150 kali hanya dalam waktu 16 jam saja, atau setara dengan setiap 6,5 menit. Hal ini tentu akan
membuang waktu Anda.

Untuk mencegahnya, Anda dapat memulainya dari diri sendiri. Biasakan untuk tidak
menggenggam ponsel atau aktif di media sosial pada jam kerja. Sesekali, ketika sedang istirahat,
Anda boleh melihatnya. Namun di waktu lain, jangan lakukan. Bila sudah terbiasa, maka buat
peraturan dan batasan bagi karyawan Anda. Berikan mereka pengertian bahwa hal tersebut untuk
kemajuan usaha Anda bersama.

5.I. Capaian Pembelajaran (CP) :


Mampu menganalisa pemanfaatan peluang usaha
II. Pokok Bahasan :
Pemanfaatan peluang usaha
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian peluang usaha
b. Unsur-unsur peluang usaha baru
c. Masalah dan solusi usaha baru
d. Mengidentifikasi peluang usaha
e. Langkah-langkah memanfaatkan peluang usaha baru

PENJELASAN MATERI

a. Pengertian peluang usaha


Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu peluang dan usaha . Peluang yang dalam bahasa
Inggris di sebut dengan opportunity yang memiliki arti sesuai dengan Kamus BesarBahasa
Indonesia adalah kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul
atau terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk
mendapatkan apa yang di inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha
adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di
inginkannya ( keuntungan kekayaan uang ) dengan memanfaatkan berbagai sumber daya
yang dimiliki.
b. Unsur-unsur peluang usah baru
1. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi anda.
2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut.
3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut.
4. Kebutuhan akan sumber penemuan.
5. Membuat inovasi baru.
6. Sesuai keahlian.
7. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar.
8. Memanfaatkan koneksi dan relasi.
9. Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
10. Pemanfaat produk dari perusahaan lain.
c. Masalah dan Solusi Usaha baru
1. Tidak Sesuai Bakat dan Kemampuan
Ini lah kenapa mencari ide paluang usaha sangat di perlukan dalam berwirasuaha. Usaha jika di
landasi dengan bakat tentunya akan sangat mudah di jalani, saat muncul permasalahan yang
rumit pun dengan bakat yang kita miliki bisa mengatasinya dengan benar.

Solusinya : Bagi anda yang sudah mendirikan usaha dan menemui kegagalan di karenakan tidak
sesuai dengan bakat anda, anda harus mencari banyak informasi dari orang yang
berpengalaman, untung-untung jika orang tersebut mau bekerjasama dengan anda.
2. Malas Bekerja
Malas merupakan sikap yang wajib di hilangkan baik dalam kehidupan maupun dalam
menjalankan suatu usaha. Malas sendiri merupakan salah satu hal yang menghambat seseorang
untuk meraih kesuksesan.
Solusinya : Mulai sekarang jangan pernah malas lagi, buanglah rasa malas tersebut jauh-jauh dan
semangatlah untuk meraih kesuksesan.
3. Pelayanan Buruk
Jika saya bertanya manakah warung kelontong yang paling laris jika :
a. puskesmas besar dan lengkap namun pelayanan buruk (perawat cuek, pemarah)
b. puskesmas kecil namun pelayanan prima (murah senyum, sopan, ramah)
Saya yakin 100% bahwa warung kelontong yang paling laris ialah warung b. Itulah alasan
kenapa banyak sekali wirausahawan yang gagal dalam menjalankan usaha.
Solusi : Maka dari itu berikanlah layanan prima terhadap konsumen anda sekarang juga.
4. Strategi Pemasaran Kurang
Jika anda medirikan suatu usaha yang berkaitan dengan pejualan barang atau produk, strategi
pemasaran sangat di butuhkan. Karena kita mengetahui sendiri pemasaran merupakan langkah
terakhir dalam proses berwirausaha, dimana saat barang atau produk kita laku di pasaran dapat di
pastikan bahwa usaha yang kita geluti mendapatkan keutungan yang besar. Nah, apabila produk
atau barang anda sepi peminat, cara yang harus di lakukan ialah melakukan strategi pemasaran
yang tepat seperti promosi, riset kebutuhan pasar terhadap suatu barang dll.

d. Mengedentifikasi peluang usaha


Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :
1.Belajar ilmu manajemen usaha
2.Meminta jasa konsultan manajemen
3.Memeinta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha

e. Langkah-langkah memanfaatkan peluang usaha baru


1. Melakukan Riset Pasar : Ya, kita perlu akan data2 mengenai pasar produk yang
akan menjadi unggulan. agar produk kita bisa diterima oleh orang lain, selain itu perlunya
data2 mengenai tingkat persaingan pasar, kompetisi harga, karakteristik konsumen dll,
hal ini agar kita bisa memprediksikan mengenai usaha kita apakah akan mampu bertahan
atau tidak.
2. Mempersiapkan dan menyusun rencana (market plan), mencakup target pasar
produk, target pendapatan perbulan,, biaya operasional dll.
3. Patuh terhadap aturan, dengan kata lain tidak melanggar aturan dari
pemerintah setempat,atau melanggar norma2 yang berlaku dimasyarakat, misalnya
membuaka usaha minuman keras dll.
4. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran.
5. Jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling
penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide
anda sehingga anda akan tahu peluang usaha yang sedang dijalankan adalah peluang
usaha yang benar-benar bagus
6.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu menganalisa dalam menumbuhkan iklim usaha
II. Pokok Bahasan :
Iklim berwirausaha
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian iklim usaha
b. Cara meningkatkan iklim usaha yang kondusif
c. Hambatan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif
d. Pengembangan iklim usaha dibidang keperawatan
e. Aspek iklim usaha berdasarkan :
- Pendanaan
- Sarana & prasaran
- Informasi usaha
- Kemitraan
- Perizinan usaha
- Kesempatan berusaha
- Promosi dagang
- Dukungan kelembagaan
7.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu memahami etika dalam berwira-usaha
II. Pokok bahasan :
Etika berwirausaha
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian etika usaha
b. Tujuan dan manfaat etika berwirausaha
c. Ketentuan-ketentuan dalam pengaturan etika wirausaha
d. Norma-norma yang harus dimiliki setiap pengusaha

PENJELASAN MATERI

a. Pengertian etika usaha


Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan
kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

b. Tujuan dan manfaat etika berwirausaha


Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-
tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan . Di samping
memiliki tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara
sungguh-sungguh.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan.
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan
menjadi lebih mudah dan lancar.
2. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, kita
harus menghormati orang lain. Menyenangkan orang lain berarti membuat orang menjadi suka
dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu
waktu.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang seorang calon pelanggan.
Salah satu caranya adalah melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan.
Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan lebih mudah karena
mereka sudah merasakan produk atau layanan yang kita berikan. Artinya, mereka sudah
mengenal kita lebih dahulu melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat
dipertahankan karena mereka sudah merasa puas atas layanan yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan
paham atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan etika hubungan yang
lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.

c. Ketentuan-ketentuan dalam pengaturan etika wirausaha


Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam
suatu negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu
yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.
d. Norma-norma yang harus dimiliki setiap pengusaha
etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak. Jujur ini
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha
tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak
hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan
pemerintah.
3. Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman
barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan telah dibuatkan
berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha
apabila tidak diselesaikan segera.
6. Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha
yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7. Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan
atau disepakati akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
8. Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar
perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus
ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap
berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.
Etika yang berlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan.

8.I. Capaian Pembelajaran (CP) :


Mampu memahami pedoman izin atau penyelenggaraan pendirian
usaha
II. Pokok Bahasan :
Pedoman izin penyelenggaraan pendirian usaha
III. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian izin penyelenggaraan pendirian usaha
b. Pedoman mengurus izin usaha
c. Proses izin pendirian usaha
d. Hambatan izin penyelenggaraan pendirian usaha

PENJELASAN MATERI

a. Pengertian izin penyelenggaraan pendirian usaha


Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang atas
penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang pengusaha atau suatu perusahaan. Bagi
pemerintah, pengertian usaha dagang adalah suatu alat atau sarana untuk membina,
mengarahkan, mengawasi, dan menerbitkan izin-izin usaha perdagangan. Agar kegiatan usaha
lancar, maka setiap pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi
pemerintah yang sesuai degan bidangnya.

b. Pedoman mengurus izin usaha


Setelah ditetapkannya Peraturan Presiden No 98/2014 terkait Perizinan untuk Usaha
Mikro dan Kecil, Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Permendagri Nomor 83 Tahun 2014
tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil. Peraturan ini sengaja diterbitkan agar
bisa menjadi pedoman bagi pemerintah untuk memberikan izin usaha mikro dan usaha kecil
(IUMK) bagi pelaku UKM di Indonesia.
Untuk memudahkan UKM membuat IUMK, Kementerian Koperasi dan UKM juga
telah membuat surat edaran Nomor 15/M.KUKM/I/2015, tanggal 22 Januari 2015 yang
dikirimkan ke seluruh gubernur, bupati, wali kota agar membantu para pendamping UKM dalam
melaksanakan peran pendampingan sehingga optimal pelayanan kepada UKM.
c. Proses izin pendirian usaha
1.mengurus pendirian usah

a. Surat izin tempat usaha (situ) dan izin ho (lingkungan)


Surat izin tempat usaha atau izin ho pada umumnya dikeluarkan oleh pemerintah daerah tingkat i
dan ii sepanjang ketentuan-ketentuan undang-undang gangguan (ho) mewajibkannya.
prosedur pengurusan surat izin tempat usaha atau izin ho :
- meminta izin dari para tetangga di lingkungan tempat usaha, rt, rw dan kelurahan setempat.
- selanjutnya dibawa ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh situ/ho. Sebelum memperoleh
ho tetap yang berlaku 5 tahun, pengusaha akan memperoleh ho sementara yang berlaku 2 tahun
dan bisa diperpanjang menjadi ho tetap.
- membayar baiaya izin dan heregistrasi (pendaftaran ulang).
kelengkapan persyaratan situ berdasarkan perda nomor 22 tahun 2000 adalah sebagai
berikut :
- permohonan yang telah disediakan.
- fotocopy ktp.
- fotocopy sertifikat/akta tanah/latter c.
- fotocopy pembayaran pbb tahun terakhir.
- surat persetujuan dari masyarakat sekitar perusahaan diketahui sekdes dan camat.
- rekomendasi/surat keterangan dari camat.
- fotocopy ippl dari dinas tata ruang.
- izin lokasi dari bpn.
- fotocopy imb.
- surat dari bkpm/bkpmd bagi perusahaan yang menggunakan fasilitas pma/pmdn.
- situ/iuug bagi perusahaan yang mengajukan heregistrasi.
- fotocopy npwp.
- fotocopy retribusi.
- fotocopy akta pendirian perusahaan bagi perusahaan yang berbadan hukum/badan usaha.
- surat pelimpahan pengguanaan tanah.
Situ dinyatakan tidak berlaku apabila :
- pemegang situ menghentikan usahanya.
- pemegang situ mengubah/menambah jenis usahanya.
- tidak melaksanakan pendaftaran ulang.
- dihentikan usahanya karena melanggar undang-undang yang berlaku
- pemegang situ memindah tangankan usahanya kepadapihak lain.
1. Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan berapa presentase saham
masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus melakukan hal berikut ini.
1. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
2. Melakukan setoran modal
3. Menyerahkan bukti setoran

2. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan


Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu, yang meliputi :
1. Nama perusahaan
2. Logo perusahaan
3. Alamat perusahaan
4. Kartu nama dan tag line (slogan)
5. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
6. Stempel perusahaan
7. Maksud dan tujuan usaha
8. Jumlah usaha
9. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
9.I. Capaian Pembelajaran (CP) :
Mampu memahami usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
II. Sub-Pokok Bahasan :
a. Pengertian UMKM
b. Asas UMKM
c. Tujuan UMKM
d. Panduan UMKM: Menajemen produksi, pemasaran dan keuangan

PENJELASAN MATERI

a. Pengertian UMKM

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan
Undang Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Secara umum ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan
sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang
demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta
kesatuan ekonomi nasional.
b. Asas UMKM
Asas UMKM
Dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berasaskan:
kekeluargaan;
demokrasi ekonomi;
kebersamaan;
efisiensi berkeadilan;
berkelanjutan;
berwawasan lingkungan;
kemandirian;
keseimbangan kemajuan; dan
kesatuan ekonomi nasional.
Penjelasan dari pasal tersebut :
1. Pengertian dari kekeluargaan adalah asas yang melandasi upaya pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah sebagai bagian dari perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
keseimbangan kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahterahan seluruh
rakyat Indonesia.
2. Pengertian dari asas demokrasi ekonomi adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan perekonomian
nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.
3. Pengertian dari asas kebersamaan adalah asas yang mendorong peran seluruh Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah dan Dunia Usaha secara bersama-sama dalam
kegiataannya untuk mewujudkan kesejahterahan rakyat.
4. Pengertian dari asas efisiensi berkeadilan adalah asas yang mendasari pelaksanaan
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan mengedepankan efisiensi
berkeadilan dalam usaha untuk mewujudkan iklim usaha untuk mewujudkan iklim
usaha yang adil, kondusif dan berdaya saing.
5. Pengertian dari asas berkelanjutan adalah asas yang secara terencana mengupayakan
berjalannya proses pembangunan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian
yang tangguh dan mandiri.
6. Pengertian dari asas berwawasan lingkungan adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
7. Pengertian dari asas kemandirian adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan potensi,
kemampuan dan kemandirian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Pengertian dari asas keseimbangan kemajuan adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah
dalam kesatuan ekonomi nasional.
9. Pengertian dari asas kesatuan ekonomi nasional adalah asas pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah yang merupakan bagian dari pembangunan kesatuan
ekonomi nasional.

c. Tujuan UMKM
1. Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang telah tertuang pada
pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah yaitu
:Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;Perwujudan kebijakan publik yang transparan,
akuntabel, dan berkeadilan;Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar
sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;Peningkatan daya saing Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah; dan Penyelenggaran perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
secara terpadu.
Sedangkan pemberdayaan tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang telah
tertuang pada pasal 5 Undang- Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yaitu :
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan;
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri; dan;
3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
rakyat dari kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai