Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN TINGKAT STRES

DI ERA COVID-19 PADA MAHASISWA KESEHATAN


STIKES DR. SOEBANDI JEMBER

PENELITIAN

PROPOSAL

Oleh :
Dendy Harda Maulana
NIM. 17010175

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Umumnya kegiatan pembelajaran dilakukan secara langsung di dalam suatu ruang

kelas dimana pendidik dan mahasiswa berinteraksi secara langsung. Namun sejak terjadi

pandemi COVID-19 pembelajaran dilakukan dirumah secara daring. Pada tanggal 2

Maret 2020 kasus pertama COVID-19 terdeteksi di Indonesia. Diketahui 12.776 kasus

dan 939 kematian telah dilaporkan terjadi di 34 provinsi di Indonesia per tanggal 8 Mei

2020 (Unicef, 2020). Dilansir dari website resmi Kemendikbud menjelaskan bahwa

berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran Secara Daring

dan Bekerja Dari Rumah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease

(COVID-19) (Kemendikbud, 2020).

Terkait jumlah peserta didik, hingga 15 Juni 2020, terdapat 94 persen peserta didik

yang berada di zona kuning, oranye dan merah dalam 429 kabupaten atau kota sehingga

mereka harus tetap Belajar dari Rumah. Adapun peserta didik yang saat ini berada di

zona hijau hanya berkisar 6 persen. Nadiem menegaskan, proses pengambilan keputusan

dimulainya pembelajaran tatap muka bagi satuan pendidikan di kabupaten atau kota

dalam zona hijau dilakukan secara sangat ketat dengan persyaratan berlapis. Keberadaan

satuan pendidikan di zona hijau menjadi syarat pertama dan utama yang wajib dipenuhi

bagi satuan pendidikan yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akan tetap memberlakukan sistem belajar

mengajar secara dalam jaringan karena belum ada daerah di wilayah setempat yang

berstatus zona hijau atau bebas COVID-19. Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid
Wahyudi dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (17/6/2020) mengatakan keputusan tetap

memberlakukan sistem belajar dalam jaringan (daring) diambil setelah mendapatkan

masukan dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19

Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi. Namun, jika sudah ada daerah yang berzona hijau,

sekolah diperkenankan untuk membuka pembelajaran tatap muka, tentu dengan protokol

yang sangat ketat, yakni pemberlakukan sistem shift. Jelasnya, 50 persen masuk sekolah

dengan tatap muka dan 50 persen siswa belajar di rumah,” kata Wahid. Artinya, hanya 6

persen dari total peserta didik saja yang boleh belajar tatap muka di sekolah. Sisanya, 94

persen peserta didik tidak diperkenankan untuk belajar tatap muka karena masih ada

risiko penyebaran COVID-19.

Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan unsur

teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Mustofa et al (2019) bahwa

pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan

metode pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara

terpisah dari aktivitas belajar.

Pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan web (Alessandro,

2018) artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur teknologi

sebagai sarana dan jaringan internet sebagai sistem. Pembelajaran daring memberikan

manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang sehingga

menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam ruang lingkup

kelas. Bahkan hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk diterapkan

khususnya dalam perguruan tinggi (Riaz, 2018). Menurut Pilkington (2018) tidak bisa

dipungkiri bahwa tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke dalam lingkungan

pembelajaran secara online.


Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa memiliki keleluasaan waktu belajar

sehingga dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Selain itu, mahasiswa dapat

berinteraksi dengan dosen menggunakan beberapa aplikasi seperti e-classroom, video

conference, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group (Dhull et al.,

2017).

Kegiatan pembelajaran tersebut merupakan sebuah inovasi pendidikan untuk

menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari

suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya.

Hal ini diungkapkan oleh Nakayama et al (2014) bahwa dari semua literatur

mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran

online, hal itu disebabkan karena perbedaan faktor lingkungan belajar dan karakteristik

peserta didik. Salah satu keberhasilan dalam pembelajaran adalah terkait dengan

motivasi yang dimiliki siswa (Schunk et al., 2014).

Menurut Brophy (2010) bahwa motivasi adalah sebuah konstruksi teoretis untuk

menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, ketekunan, dan kualitas perilaku, terutama perilaku

yang diarahkan pada tujuan. Motivasi memberikan dorongan untuk tindakan yang

bertujuan dengan arah yang diinginkan Baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas

menjadi bagian yang sangat penting dalam motivasi (Lee et al., 2017). Motivasi dapat

memengaruhi apa yang kita pelajari, bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih

untuk belajar (Schunk et al., 2012).

Menurut Selvi (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran daring sering dituntut untuk

lebih termotivasi karena lingkungan belajar biasanya bergantung pada motivasi dan

karakteristik terkait dari rasa ingin tahu dan pengaturan diri untuk melibatkan pada

proses pembelajaran. Faktanya, teknologi itu sendiri dipandang oleh sebagian orang

sebagai motivasi yang inheren karena memberikan sejumlah kualitas yang diakui penting
dalam menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu tantangan, keingintahuan, kebaruan dan

fantasi (Lepper et al., 2005; Lin et al., 2008).

Bagi mahasiswa, rasa bosan selama perkuliahan daring bisa dirasakan karena terlalu

monoton, intonasi yang kurang bervariasi, dan tidak dapat berinteraksi secara langsung

dengan teman dan pengajar. Rasa kesepian berpengaruh terhadap kejenuhan belajar

(burnout) (Soegijapranata, 2020).

Selain itu sistem pembelajaran yang kurang efektif dapat menyebabkan

penyampaian materi sulit untuk dipahami (Vitasari, 2016). Hal ini membuat

meningkatnya tingkat stress pada mahasiswa. Stres merupakan keadaan ketika seseorang

merasa ketidaknyamanan mental dan batin yang disebabkan oleh perasaan tertekan.

Definisi stres menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) adalah gangguan atau

kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik. Menurut

American Institute of Stress (2010), tidak ada definisi yang pasti untuk stres karena

setiap individu akan memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres yang sama. Stres

bersifat individu dan pada dasarnya bersifat merusak bila tidak adanya keseimbangan

antara daya tahan mental individu dengan beban stres yang dirasakan.

Dampak positif stres terhadap mahasiswa diantaranya tertantang untuk

mengembangkan diri dan menumbuhkan kreativitas. Dampak negatif dari stres bisa

berupa sulit memusatkan perhatian (konsentrasi) selama perkuliahan, menurunnya minat

terhadap hal-hal yang biasa ia kerjakan, menurunnya motivasi bahkan memengaruhi

perilaku menjadi kurang adaptif.

Rusdiana dan Nugroho (2020) menyebutkan bahwa dukungan perguruan tinggi dan

dosen menjadi aspek penting yang mendukung keberhasilan pembelajaran daring.

Harjantodan Sumunar (2018) menyatakan bahwa pembelajaran daring ini merupakan

proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital sehingga memiliki


tantangan dan peluang tersendiri. Dan juga saat pembelajaran daring seharusnya setiap

hari 2 mata kuliah saja, sebab jika terlalu padat pembelajran daring akan membuat

mahasiswa menjadi bosan dan kejenuhan saat pembelajaran dimulai yang akan

mengkaibatkan mahasiswa menjadi stres.

Menurut Handoyo (2001 dalam Fadillah, 2013), stres bisa berupa tuntutan dari

eksternal yang dihadapi seseorang yang kenyataannya memang membahayakan atau

menimbulkan permasalahan. Stres juga bisa dipahami sebagai tekanan, ketegangan atau

gangguan yang bersumber dari eksternal dan dirasakan tidak menyenangkan. Pendapat

lain disampaikan oleh Abdulghani (2008) yang mengatakan bahwa stres itu bisa

berdampak positif atau negatif. Stres bisa berdampak positif ketika tekanan itu tidak

melebihi toleransi stresnya atau tidak melebihi kemampuan dan kapasitas dirinya.

.....Solusi

..Selama pembelajaran daring ini agar mahasiswa tidak stresor atau jenuh untuk

melakukan pembelajaran daring. Alangkah baiknya dosen tidak menekan mahasiswa

dalam perkuliahan daring dan juga jam perkuliah setiap hari di batasi. Dosen harus sabar dan

bisa memaksimalkan perkuliahannya, jadi dosen harus mengerti keadaan mahsiswa di tempat

tinggalnya. Sebab mahasiswa tidak semuanya tempat tinggal berada di perkotaan atau koneksi

jaringannya lancar. Dosen juga bisa memberikan tugas kepada mahasiswa dengan tidak terlalu

banyak, sebab jika dosen memberikan tugas terlalu banya pada mahsiswa, mahasiswa tersebut

akan menjadi terbebanin dan mengakibatkan stresor .

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada saat perkuliahan daring

mendapatkan jumlah mahasiswa keperawatan semester 7 sejumlah 10 orang. Dari

observasi yang dilakukan peneliti mendapatkan 80% dari jumlah tersebut yang

mengalami kecemasaan, tidak bisa fokus dalam pembelajaran dan lain-lain yang
menyebabkan mahasiswa menjadi stress. Sedangkan 20% dari jumlah siswa tidak

mengalami kecemasan, dan fokus dalam pembelajaran. Berdasarkan data tersebut

perlunya untuk menunjang pembelajaran secara daring agar mahasiswa tidak stress,

maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Pembelajaran

Daring Dengan Tingkat Stres di Era Covid-19 Pada Mahasiswa Kesehatan STIKES dr.

Soebandi Jember”.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Pernyataan Masalah

Pembelajaran daring dapat mempengaruhi tingkat stress pada mahasiswa. Sampai

saat ini banyak mahasiswa yang stres seperti tidak bisa konsentrasi saat

pembelajaran, cemas dan lainnya. Hal ini menimbulkan dampak negative bagi

mahasiswa yaitu pemahaman yang disampaikan pendidik menjadi berkurang.

1.2.2. Pertanyaan Masalah

1. Bagaimana pembelajaran daring terhadap tingkat stres di era COVID-19 pada

mahasiswa kesehatan STIKES dr. Soebandi Jember ?

2. Bagaimana pembelajaran daring pada mahasiswa kesehatan STIKES dr.

Soebandi Jember ?

3. Apakah ada hubungan pembelajaran daring dengan tingkat stress di era

COVID-19 pada mahasiswa kesehatan STIKES dr. Soebandi Jember ?

1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan umum

Melakukan penelitian sehingga dapat menjelaskan hubungan tingkat stresor

mahasiswa terhadap pembelajaran daring selama pandemi COVID-19.

1.3.2 Tujuan khususnya

1. ...Mengindentifikasi tingkat stresor pada mahasiswa STIKES dr.Soebandi

Jember.

2. Mengidentifikasikan pembelajaran daring di STIKES dr.Soebandi Jember

3. Menganalisis hubungan tingkat stresor mahasiswa terhadap pembelajaran

daring selama pandemi COVID-19..di STIKES dr.Soebandi Jember..

1.4. Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Agar kita mengetahui stresor mahasiswa selama pembelajaran daring di era

COVID-19

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan proposal ini menjadi sumber informasi yang dapat memberikan

kontribusi positif dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang

pembelajaran daring selama pandemi COVID-19.

1.4.3 Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Diharapkan proposal ini menjadi sumber data bagi penelitian selanjutnya baik

penelitian kuantitatif maupun kualitatif berkaitan dengan tingkat stresor

mahasiswa selama pembelajaran daring.


DAFTAR PUSTAKA

Fitriyani Yani, dkk. 2020. Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama
Pandemik Covid-19. 6(2). 165-175.

Kemendikbud. 2020. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan


Tahun Akademik Baru di Masa Covid-19.

Pawicara Ruci, dkk. 2020. Analisis Pembelajaran Daring Terhadap Kejenuhan Belajar
Mahasiswa Tadris Biologi Iain Jember Di Tengah Pandemi Covid-19. 1(1).

Yulianto Eko, dkk. 2020. Perbandingan Kehadiran Sosial dalam Pembelajaran Daring
Menggunakan Whatsapp groupdan Webinar Zoom Berdasarkan Sudut Pandang
Pembelajar Pada Masa Pandemic COVID-19. 3(2). 331-341.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

dr. SOEBANDI
Program Studi : 1. Ners 2. Ilmu Keperawatan 3. Farmasi 4. DIII Kebidanan

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBINGAN PROPOSAL DAN SKRIPSI PROGRAM


STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES dr. SOEBANDI

Judul skripsi : Hubungan Pembelajaran Daring Dengan Tingkat Stres di Era Covid-19

Pada Mahasiswa Kesehatan STIKES dr. Soebandi Jember.

Pembimbing 1 : SYSKA ATIK M, ., SST, M.Keb

Pembimbing 2 : SAID MARDIJANTO, Drs. ., S.kep., Ns., MM

Pembimbing 1 Pembimbing 2

No Tanggal Materi yang TTD DPU No Tanggal Materi yang TTD DPU
dikonsulkan dan dikonsulkan dan
masukan masukan
pembimbing pembimbing

1 1/10/20 - Bab 1. Revisi.


tambahkan
berapa persen
penggguna daring
di Indonesia dan
Jawa Timur.
- Tambahkan
solusi.

6/10/2020  Revisi BAB 1


tambahkan
solusi/upaya
 Revisi tujuan
khusus

7/10/2020  Sumber
ditambahkan
 Lanjut BAB 2

Anda mungkin juga menyukai