Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV/AIDS

Ike Emanita br Sitepu/181101075

Ikeemanita2016@gmail.com

Abstrak

Asuhan keperawatan, dalam keperawatan sangat dibutuhkan asuhan keperawatan. Yaitu dalam
merawat masyarakat yang sedang membutuhkan perawatan. Asuhan keperawatan merupakan
salah satu bentuk pelayanan bagi masyarakat yang termasuk dalam salah satu bentuk pelayanan
perawat bagi pasiennya.Yang meliputi kebutuhan psikologi, biologis serta spiritual klien. HIV
merupakan virus yang menyebabkan terjadinya AIDS. Yang dapat mengganggu kemampuan
tubuh dalam melawan infeksi. Virus HIV dapat dituarkan melalui kontak dengan darah yang
terinfeksi, air mani, atau cairan vagina. Salah satu penyebab penularan virus HIV yaitu karena
kontak langsung dengan si penderita dengan cara, memegang darah yang terinfeksi dengan
tangan kosong yang memiliki luka terbuka, bisa juga dengan bersetubuh dengan penderita.
Keberadaan virus HIV pada didalam tubuh secara terus menerus didalam tubuh dapat
menyebabkan banyak gangguan di dalam tubuh terkhusus pada sitem tubuh yang berdampak
pada munculnya gejala kelelahan.

Kata kunci: virus HIV, AIDS, asuhan keperawatan

LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan dalam pelaksanaan


tugas dalam keperawatan. Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana asuhan
keperawatan terhadap pasien HIV/AIDS. Sebenarnya Virus HIV tidak menyebabkan
kematian secara langsung, akan tetapi menurunkan system imun penderitanya secara
perlahan hingga akhirnya mengakibatkan tubuh dengan mudahnya terserang infeksi
bagi penderitanya. Berdasarkan studi yang dilakukan,ditemukan bahwa kompikasi pada
penderita AIDS tersebut adalah rendahnya kadar hemoglobin pasien atau biasa disebut
anemia. Keberadaan virus HIV dalam tubuh menyebabkan penderita merasakan gejala
kelelahan. Kelelahan atau disebut fatigue banyak dilaporkan pada penderita HIV/AIDS
dengan prevalensi berkisar antara 20% sampai 60%.

Perawat merupakan peran yang paling penting pada pengelolaan stress si penderita, dan
mengarahkan pasien agar lebih percaya diri dan tabah untuk menjalani kehidupan. Serta
agar pasien dapat beradaptasi dengan sakitnya dan pemberian dukungan sosial, berupa
dukungan emosional, informasi dan material.
TUJUAN

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana virus HIV itu
menyebar dan bagaimana cara untuk menghindari virus tersebut dalam asuhan
keperawatan. Serta untuk meningkatkan pelayanan, dalam asuhan keperawatan terhadap
pasien yang terkena virus HIV.

METODE

Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode literasi, yaitu metode
membaca. Dengan membandikan antara jurnal serta buku yang satu dengan lainnya
serta merangkai kata kata sendiri untuk mengerjakannya.

HASIL

Adapun hasil yang didapatkan dari kajian ini adalah hasil dari mengkutip dan
membandingkan dari buku dan jurnal satu dengan yang lain yaitu, virus HIV dapat
menyebar dengan dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau
cairan vagina. Serta dapat menyebabkan kematian secara perlahan, bukan secara langsung
karena virusnya menggerogoti system imun tubuh yang bertugas mencegah virus masuk
ketubuh. Sehingga system imun melemah dan hemoglobin merendah, sehingga mudahlah tubuh
terserang oleh penyakit serta terjadilah anemia.

PEMBAHASAN

Pada kajian kali ini, ditemukan bahwa virus HIVyang menyebabkan penyakit
AIDS bukanlah penyakit yang mematikan secara langsung penderitanya. Akan tetapi
melemahkan system imun penderitanya secara perlahan sehingga lama kelamaan
hemoglobin penderitanya menurun sehingga menyebabkan anemia. Sedikit demi sedikit
penderitanya akan melemah sehingga benar benar kehilangan kesadaran. Disinilah
peran perawat dalam asuhan keperawatan yaitu dengan meyakinkan klien. Agar tabah
dalam menghadapi hidup. Dan percaya pasti akan sembuh, demi meyakinkan pasien
agar tidak mengalami keterpurukan. Seorang perawat juga harus menghormati budaya
dan agama pasien tersebut.
Memberi respon pada pasien yang akan membangkitkan berbagai perasan dan
reaksi stress, frustasi, kecemasan, kemarahan, penyangkalan, rasa malu, berduka, dan
ketidakpastian menuju pada adaptasi terhadap penyakit yang sedang di derita klien.
Serta member respon adaftif spiritual yang meliputi harapan yang realistik, tabah dan
sabar, pandai mengambil hikmah agar pasien dapat dengan tabah menjalani kehidupan
walaupun sedang memiliki penyakit yang seakan mematikan tetapi membunuh secara
perlahan.

Dan tidak lupa memberikan obat yang memperoleh khasiat yang lebih lama
untuk memperoleh perawatan, untuk meringkankan penderitaan klien untuk
memperkecil terjadinya resistensi. Dalam memilih obat juga harus mempertimbangkan
dan memilih obat terlebih dahulu yaitu yang sesuai dengan dosis si penderita agar tidak
kekurangan dosis yang mengakibatkan tidak sembuh dengan tepat waktu, ataupun yang
overdosis dapat berakibat fatal bagi si penderita.

Standar asuhan kesehatan juga perlu ditingkatkan agar tindakan keperawatan


terlaksana dengan baik. Standar asuhan keperawatan ini berfungsi sebagai tolak ukur
seorang perawat dalam melakukan tugas dengan baik.

PENUTUP

Dalam keperawatan tentu saja tidak terlepas dari proses keperawatan yang
berkaitan dengan asuhan keperawatan agar tanggung jawab perawat terlaksana dengan
seksama. Implementasi pada kasus HIV/AIDS harus dilakukan dan keberhasilan dari
pengobatan tergantung dari kerjasama antara keluarga dan perawat terutama pasien itu
sendiri. Terkadang kepercayaan diri pasien tersebut bisa menjadikan kesehatannya
menurun secara tiba akibat dia masih belum bisa menerima bahwa dia mendapatkan
HIV positif. Hal tersebut membuat pasien merasa down dan tidak memiliki gairah lagi
menjalani hidup. Disitu lah peran perawat dalam asuhan keperawatan, membangkitkan
semangat hidup pasien dengan meyakinkan pasien pasti bisa sembuh. Agar kesehatan
pasien selalu meningkat dan diutamakan untuk kesembuhan yang total .
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi Lutfiani D. I, Linnie Pondang, Abram Babakal. (2015). Gambaran Tingkat


Pengetahuan Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap Interna RSUD Datoe Bhinangkang. E-Journal Keperawatan (e-kep) , 3, 1-4.

Andriani Rita Benya, Johana E. Prawita Sari, Sri Werdati. (2013). Analisis Kepuasan
Pasien terhadap Asuhan Keperawatan di Ruang Inap RSUD dr. Muwardi Surakarta.
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan , 2, 211-216.

Astuti Witri, Widia Ningsih. (2017). Aplikasi Concept Mapping dalam Pemberian
Asuhan Keperawatan di Stase Maternitas. Nurscop. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran
Ilmiah , 3, 19-26.

Husna Cut, Ita Fitriani. (2016). Kompetensi Perawat Pelaksana Dalam Merawat
HIV/AIDS. Idea Nursing Journal , 7, 70-77.

Ibrahim Kusman, Yusshy Kurnia H, Laili Rahayu Wati, Baik Emi Nurmalisa. (2017).
Hubungan Antara Fatigue, Jumlah CD4, dan Kadar Hemoglobin Pada Pasien Yang
Terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). JKP , 5, 271-280.

Kurniawati. (2018). Asuhan Keperawatan Klien Ganggungan Sistem Imunologi


(HIV/AIDS) dengan KetidakEFEKtifan Bersihan Jalan Nafas. Jurna Edu Nursing , 2, 1-
13.

Milala, I. K. (2019, September 27). Teknik Penerapan Berpikir Kritis Bagi Seorang
Perawat. Osf.io .

Nurhidayah. (2014). Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim


Dalam Peningkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan UIN Alauddin ,
7, 410-426.

Nursalam Dr, M Nurs (hons) Ninuk Dian K, S. kep. Ns. (2007). Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Terinfeksi HIV. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Perry . (2009). Fundamental Keperawatan (7ED). Jakarta: Salemba Medika.


Simamora, R. H. (2019). Menjadi Perawat yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata
Publisher.

Vitriawan Welly, Ratna Sitorus, Yati Afiyanti. (2007). Pengalaman Pasien Pertama Kali
Terdiagnosis HIV/AIDS: Studi Fenomenologi Dalam Perspektif Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Indonesia , 2, 6-12.

Wahyuni Erna Dwi, Candra Panji Asmoro, Endang Susiana. (2019). Faktor yang
Berhubungan dengan Mutu Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Fundamental and
Management Nursing Journal , 2, 16-23.

Waluyo Agung. (2006). Persepsi Perawat Dan Keluarga Pasien Tentang Pengetahuan
Yang Diperlukan Untuk Merawat ODHA Di Rumah Sakit dan Di Rumah. Jurnal
Keperawatan Indonesia , 10, 16-23.

Wilandika Angga. (2017). Pengaruh Case-Based Learning Terhadap Pengetahuan HIV/


AIDS, Stigma dan Penerimaan Mahasiswa Keperawatan Pada ODHA. JUrnal
Pendidikan Keperawatan Indonesia , 3(1), 1-12.

Yeni Fitra. (2014). Pengaruh Pelatihan Proses Keperawatan terhadap Dokumentasi


Asuhan Keperawatan di Puskesmas Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Ners
Jurnal Keperawatan , 10, 21-27.

Anda mungkin juga menyukai