Anda di halaman 1dari 4

Lampiran : Format Lembar Jawaban Mahasiswa

LEMBAR JAWABAN
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
MAHASISWA BRIEGING NERS JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

MATA KULIAH : Keperawatan HIV AIDS


HARI, TANGGAL : Jumat, 30 Oktober 2020
WAKTU : PUKUL 08.00 - 09.30 WIB
KOORDINATOR MK : Kamsatun., S.Kep.Ners., M.Kep
SEMESTER : Brieging
JUMLAH SKS : 2 (dua) SKS TEORI

NAMA MAHASISWA : Intan Permata Sari


NOMOR INDUK / NIM : 023
KELAS : Profesi Ners

1. Berdasarkan laporan dinas kesehatan Ogan Komering Ulu (2019) didapatkan bahwa
jumlah kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2018 sebanyak 14
kasus, dengan proporsi penderita laki-laki 78,6% dan penderita perempuan 21,4%. Dari
14 kasus baru yang ditemukan, tidak ada penderita yang meninggal dalam pengobatan
sampai dengan tahun 2018. Untuk Penatalaksanaan kasus HIV (human
immunodeficiency virus) adalah dengan memberikan terapi antiretroviral (ARV) yang
berfungsi untuk mencegah sistem imun semakin berkurang yang berisiko mempermudah
timbulnya infeksi oportunistik. Hingga kini, belum terdapat penatalaksanaan yang
bersifat kuratif untuk menangani infeksi HIV. Walau demikian, terdapat penatalaksanaan
HIV yang diberikan seumur hidup dan bertujuan untuk mengurangi aktivitas HIV dalam
tubuh penderita sehingga memberi kesempatan bagi sistem imun, terutama CD4 untuk
dapat diproduksi dalam jumlah yang normal. Pengobatan kuratif dan vaksinasi HIV
masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Terapi Antiretroviral (ARV)
Prinsip pemberian ARV menggunakan 3 jenis obat dengan dosis terapeutik. Jenis
golongan ARV yang rutin digunakan:
• NRTI (nucleoside and nucleotide reverse transcriptaser inhibitors) dan NNRTI (non-
nucleoside reverse transcriptase inhibitors): berfungsi sebagai penghambat kinerja
enzim reverse transcriptase (enzim yang membantu HIV untuk berkembang dan aktif
dalam tubuh pejamu)
• PI (protease inhibitors), menghalangi proses penyatuan dan maturasi HIV
• INSTI (integrase strand transfer inhibitors), mencegah DNA HIV masuk ke dalam
nukleus
Pemberian ARV diinisiasi sedini mungkin sejak penderita terbukti menderita infeksi
HIV.
ARV Lini Pertama untuk Dewasa
Pilihan ARV lini pertama untuk dewasa adalah sebagai berikut:
• TDF (Tenofovir) 300mg + 3TC (Lamivudine) 150mg atau FTC (Emtricitabine)
200mg + EFV (Efavirenz) 600mg: Umumnya dalam bentuk KDT (kombinasi dosis
tetap),
• AZT (Zidovudine) 300mg +3TC (Lamivudine) 150mg + EFV(Efavirenz) 600mg
atau NVP (Nevirapine) 150mg
• TDF (Tenofovir) 300mg +3TC (Lamivudine) 150mg atau FTC (Emtricitabine)
200mg + NVP (Nevirapine) 150mg
TDF tidak boleh dimulai jika CCT (creatine clearance test) < 50ml/menit, atau pada
kasus diabetes lama, hipertensi tak terkontrol dan gagal ginjal. AZT tidak boleh
digunakan bila Hb <10g/dL sebelum terapi. Kombinasi 3 dosis tetap (KDT) yang umum
tersedia: TDF+3TC+EFV
Sedangkan untuk penatalaksanaan kasus HIV/AIDS di negara berkembang, antara lain;
a. Pengobatan suportif :
• Sebagian besar pasien malnutrisi : perlu dukungan nutrisi
• Multivitamin : B-complex, C, E, selenium Fawzi et al. N
b. Pengobatan simptomatik
c. Dukungan psikososial : depresi, ansietas
d. Pengobatan Infeksi Oportunistik ( IO )
e. Pencegahan IO : kotrimoksasol
f. Pengobatan antiretroviral ( ARV )

2. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi segitiga yang terbagi atas 5
bagian :
a. Kebutuhan fisiologis
Pada dasarnya kebutuhan fisiologislah yang pertama terganggu pada ODHA,
dikarenakan HIV menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga hal tersebut
menyebabkan kebutuhan fisik yang terganggu.
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
Kebutuhan ini terbagi menjadi 2, yaitu perlindungan fisik, dan perlindungan
psikologis. Masalah perlindungan fisik yang dapat timbul pada ODHA salah satunya
adalah perlindungan terhadap penyakit yang umumnya terjadi pada ODHA seperti
herpes. Sedangkan perlindungan psikologis yang dapat terganggu pada ODHA dapat
berupa malu karena ia mengidap penyakit yang dianggap buruk oleh orang lain, atau
ia malu karena mengidap penyakit yang jarang ia temui sebelumnya.
c. Rasa cinta dan kasih sayang kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki
Masalah pada rasa cinta dan kasih sayang sangat dibutuhkan pada ODHA,
dikarenakan permasalahan ini cukup sering ditemukan pada ODHA, seperti ida tidak
diterima di lingkungannya sehingga merasa seperti dikucilkan, bahkan tidak diterima
keluarganya sehingga mengurus diri sendiri. Masalah ini dapat menimbulkan depresi.
d. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain
Masalah pada kebutuhan dasar ini yang sering ditemui pada ODHA seperti rasa
tidak percaya diri karena sering dikucilkan oleh orang lain atau tidak diakui oleh
keluarganya. Hal tersebut menyebabkan harga diri mereka dapat menurun dan
mempengaruhi psikologisnya.

e. Kebutuhan aktualisasi diri


Aktualisasi diri ODHA sangat sulit untuk dicapat dikarenakan aktualisasi diri
merupakan puncak kebutuhan dasar yang dapat dipenuhi apabila kebutuhan dasar
lainnya dapat terpenuhi dengan baik. Sedangkan pada ODHA kebutuhan baik fisik
maupun psikologis dapat terganggu sehingga kebutuhan aktualisasi dirinya tidak
dapat dicapai.

3. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan tanpa alat pelindung dengan penderita
HIV. Air mani, cairan vagina dan darah dapat mengenai selaput lendir sehinggga HIV
yang ada dalam cairan tersebut masuk kedalam cairan darah. Selain itu juga melalui lesi
mikro pada di dinding alat tersebut yang terjadi saat hubungan seksual. Salah satu faktor
penularan HIV adalah dari hubungan seks yang bebas seperti berganti pasangan, tidak
menggunakan alat kontrasepsi atau melakukan hubungan seks dibawah umur atau masih
remaja.. Seks bebas (free sex) sendiri merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat
seksual, dimana kebebasan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem
regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam
masyarakat (Hartono, 1992). Hal tersebut sangat meningkatkan resiko seseorang
terinfeksi virus HIV Melihat dari banyaknya kasus HIV yang terjadi yang diantaranya
karena seks bebas ini. Melakukan hubungan seks dengan penderita HIV sangat
ditekankan harus menggunakan alat kontrasepsi karena hal ini dapat menurunkan resiko
seseorang terinfeksi virus tersebut. Sebenarnya ketika dua orang melakukan hubungan
seks yang sehat seperti tidak berganti pasangan mereka tidak akan terjangkit virus ini.
Namun semakin berkembangnya jaman, semakin bebasnya pergaulan khusunya pada
remaja yang sedang dalam masa mencari jati diri dimana mereka akan menerima hal
apapun tanpa menyaringnya terlebih dahulu kecuali pada remaja yang memiliki
kepribadian yang kuat dimana mereka pasti akan memperhitungkan tindakan yang akan
mereka lakukan benar atau salah. Seks bebas yang dilakukan oleh para remaja dapat
menimbulkan virus HIV dan saling menularkannya pada pasangannya. Dampaknya,
penderita akan menularkan virus tersebut dari seluruh organnya.

Anda mungkin juga menyukai