Kelompok 9
1. Elis Tri Wulandari
2. Hadez Mahendra
3. Ni Nyoman Ayu Widaswari
4. Rahajeng Rahmawati
5. Verlentia Agvezha
6. Winda Afikirtiani
7. Wiwik Subekti
a. Peer Group
Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group
Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini
akan berdampak pada perilaku seksualnya.
b. One Day Care
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak
memerlukan perawatan lebih dari satu hari. Berdasarkan hasil analisis
beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa metode one day
care ini dapat mengurangi lama hari perawatan sehingga tidak
menimbulkan penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut dan dapat
mengurangi beban kerja perawat.
NEXT ...
2. Isu Etik Dalam Keperawatan HIV/AIDS Di Indonesia
1. Telenursing
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu
dan memberikan dukungan secara langsung (online).
2. Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka
Beberapa klinisi menganjurkan pemakaian tap water untuk mencuci awal tepi luka
sebelum diberikan NaCl 0,9 %. Akan tetapi pemakaian prosedur ini masih
menimbulkan beberapa kontroversi karena kualitas tap water yang berbeda di beberapa
tempat dan keefektifan dalam pengenceran betadine.
Komunitas Berbagi Hidup (KBH) adalah komunitas yang terdiri atas orang dewasa
dengan status ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV serta orang-orang yang peduli
terhadap HIV-AIDS. Upaya keseharian yang dilakukan adalah mempersiapkan mental
para ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV untuk menyongsong hari depan
mereka.
KBH tidak hanya melakukan kegiatan sosialiasi, penyampaian informasi, dan
edukasi tentang HIV/AIDS, tetapi juga telah menjangkau kegiatannya dengan
melakukan pendidikan dan pendampingan kepada anak-anak yang terpapar
HIV dan ODHA melalui kegiatan sekolah ceria.
ANALISIS JURNAL PICO
Judul Jurnal
P kelompok ibu rumah tangga yang tidak memiliki perilaku berisiko tinggi
dan hanya berhubungan seksual dengan suaminya.
Depresi yang tidak tertanggulangi dengan baik dapat menurunkan sistim
imunitas penderita HIV. Keadaan depresi dapat menurunkan fungsi
imun, fungsi sel-sel“natular killer” dan reaksi lymphocyte sehingga
berkontribusi pada percepatan penurunan jumlah CD4 penderitanya,
dengan demikian kemungkinan infeksi opportunity lebih tinggi.
� Pada penelitian ini dilakukan pemberian intervensi SEFT (Spiritual
Emotional Freedom Technique). Kelompok intervensi diberikan
intervensi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) sebanyak
empat kali. Pada akhir sesi dilakukan pengukuran kembali tingkat depresi
I �
pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
Alat ukur yang digunakan adalah BDI (Beck Depression Inventory). BDI
merupakan alat ukur yang dapat dipercaya untuk mendeteksi ada atau
tidaknya depresi secara cepat dan tepat serta dapat memperlihatkan
tingkat keparahan penderitanya.
� Dilakukan pembandingan antara kelompok intervensi dan kontrol. Dimana
HIV adalah suatu virus yang menginfeksi sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS
adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat
virus HIV. HIV menular melalui hubungan seksual, tranfusi darah dan oleh ibu yang
terkena infeksi ke fetus. Virus HIV menginfeksi sel T4 sehingga kinerja imun tubuh
menurun dan memperbanyak jumlah virus HIV. Pencegahan dan pengobatan HIV bisa
dengan cara setia pasangan, menggunakan alat kontrasepsi, tidak berbagi jaram atau
alat suntik, hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh orang lain.